Anda di halaman 1dari 12

Rizky Amalia: Non-Competition Clause Dalam Perjanjian Kerja 117

NON-COMPETITION CLAUSE DALAM PERJANJIAN KERJA

Oleh
Rizky Amalia∗

ABSTRAK
Non-competition clause biasanya terdapat dalam suatu perjanjian kerja. Pemberlakuan
non-competition clause memerlukan suatu pembatasan. Pembatasan suatu non-competition
clause diperlukan dalam pemberlakuan klausula ini. Pelanggaran non-competition clause
oleh pekerja yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan dapat dilakukan suatu upaya
hukum. Adapun upaya hukum yang dapat ditempuh oleh perusahaan tersebut adalah
melalui jalur pengadilan maupun di luar pengadilan. Jika non-competition clause dirasa
sangat membatasi hak pekerja atau dengan kata lain klausula ini tidak dalam batas
kewajaran, pekerja tersebut mempunyai hak untuk mengajukan keberatan. Pekerja dapat
mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri setempat. Mengenai keberatan terhadap non-
competition clause ini dapat dikategorikan sebagai perselisihan kepentingan.
Kata Kunci : non-competition clause, perjanjian kerja

Pendahuluan Pengaturan serupa juga di atur dalam


Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
Bekerja merupakan salah satu kebutuhan
tentang Ketenagakerjaan (selanjutnya disebut
manusia yang mempunyai peranan penting
dengan UU Ketenagakerjaan). Prinsipnya,
dalam kehidupan. Pasal 28 D ayat (2)
UU Ketenagakerjaan memberikan hak dan
Undang-undang Dasar 1945 (selanjutnya
kesempatan yang sama bagi tenaga kerja
disebut dengan UUD 1945) ditegaskan :
untuk memilih, mendapatkan atau pindah
“ Setiap orang berhak untuk bekerja serta
pekerjaan dan memperoleh penghasilan
mendapat imbalan dan perlakuan yang
yang layak baik di dalam maupun di luar
adil dan layak dalam hubungan kerja.”
negeri.1 Hal tersebut dikuatkan oleh Pasal
Pengaturan tersebut memberikan pengertian
38 ayat (2) Undang-undang Nomor 39
bahwa bekerja merupakan salah satu bagian
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
dari hak asasi manusia yang dijamin oleh
(selanjutnya disebut dengan UU HAM)
konstitusi, dimana setiap manusia diberikan
yang menyebutkan bahwa setiap orang
hak untuk bekerja serta bebas memilih
pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan
*
WINS & Partners Law Firm, rizkyamalia07@gmail.
com
yang dimiliki.   Chandra Kurniawan, dalam artikel “Menyoal Non
1

Competition Clause dalam Perjanjian Kerja”, www.


purcahyo.blogspot.com, dikunjungi pada Juli 2010, h.1
118 Yuridika: Volume 26 No 2, Mei-Agustus 2011

berhak dengan bebas memilih pekerjaan Beberapa perjanjian kerja ada yang
yang disukainya dan berhak pula atas syarat- memuat suatu non-competition clause di
syarat ketenagakerjaan yang adil. dalam perjanjiannya tetapi, tidak semua
Terdapat dua pihak dalam hubungan perjanjian kerja mencantumkan klausula
ketenagakerjaan yaitu pekerja dan tersebut. Dalam klausula ini diatur bahwa
majikan.2 Hubungan keduanya merupakan pekerja setuju untuk tidak akan bekerja
suatu hubungan yang menghasilkan suatu sebagai karyawan atau agen perusahaan
perikatan. Suatu perikatan adalah suatu yang dianggap sebagai pesaing atau bergerak
perhubungan hukum antara dua orang atau pada bidang usaha yang sama untuk periode
dua pihak, berdasarkan mana pihak yang atau jangka waktu tertentu setelah tanggal
satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak pemberhentian atau pemutusan hubungan
yang lain, dan pihak yang lain berkewajiban kerja.
untuk memenuhi tuntutan itu.3 Perjanjian Pencantuman klausula tersebut
4

yang dibuat antara pekerja dan perusahaan biasanya dilakukan oleh perusahaan-
lazimnya disebut dengan perjanjian kerja. perusahaan besar yang memiliki pesaing,
Suatu perjanjian kerja harus didasarkan pada begitu pula dalam industri perbankan.
ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Adapun maksud dari perusahaan
UU Ketenagakerjaan dan kembali apada mencantumkan klausula tersebut, digunakan
aturan-aturan umum tentang perjanjian sebagai perlindungan perusahaan dari
apabila tidak diatur. kompetitornya. Hal ini juga terkait dengan
Biasanya pekerja diminta untuk rahasia dagang yang diakui oleh hukum
menandatangani suatu perjanjian kerja Indonesia dengan Undang-undang Nomor
yang telah disiapkan oleh perusahaan. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang
Umumnya, tidak ada negosiasi yang (selanjutnya disebut dengan UU Rahasia
dilakukan pekerja terhadap klausula- Dagang). Dengan adanya pencantuman
klausula yang diperjanjikan. Hal ini non-competition clause diharapkan pekerja
dikarenakan keduanya tidak memiliki posisi tidak membocorkan rahasia dagang maupun
tawar yang relatif seimbang. Terkadang segala informasi yang bersifat rahasia kepada
pekerja tidak mengetahui dan memeriksa perusahaan pesaing. Trade secret (rahasia
secara seksama klausula-klausula yang dagang) pada dasarnya adalah informasi
nantinya akan menjadi prestasinya. Hal dalam bentuk apapun yang mempunyai
ini memungkinkan terjadinya kerugian nilai ekonomis karena kerahasiaannya dan
terhadap kedua belah pihak jika suatu saat dilakukan upaya-upaya untuk tetap menjaga
salah satu pihak melakukan pelanggaran kerahasiaannya.5
terhadap isi perjanjian. Suatu perjanjian akan menimbulkan
4
  Chandra Kurniawan, op.cit, h. 1
2
  Lihat Pasal 1 angka 4, 5 dan 6 UU Ketenagakerjaan 5
  Rahmi Jened dalam artikel : Perlindungan “Trade
3
  Subekti, Hukum Perjanjian, Intermasa, Jakarta, Secret” (Rahasia Dagang) dalam Rangka Persetujuan
2005, h. 1 TRIPs
Rizky Amalia: Non-Competition Clause Dalam Perjanjian Kerja 119

akibat hukum bagi pihak-pihak yang terikat KEABSAHAN NON-COMPETITION


di dalamnya. Jika dalam perjanjian kerja CLAUSE DALAM PERJANJIAN
terdapat suatu non-competition clause, KERJA
tentunya dalam hal ini pekerja yang
telah menandatangani perjanjian kerja Hubungan Hukum Para Pihak dalam
berkewajiban untuk memenuhi klausula Perjanjian Kerja
tersebut. Jadi, jika pekerja tidak memenuhi Hubungan hukum antara pekerja
kewajibannya dalam pelaksanaan klausula dengan perusahaan merupakan suatu
tersebut, hal ini memungkinkan pekerja hubungan kerja yang merupakan realisasi
telah melakukan pelanggaran perjanjian dari adanya suatu perjanjian kerja.
kerja. Tentunya, jika hal tersebut dapat Perjanjian kerja merupakan unsur utama
dikategorikan sebagai pelanggaran lahirnya hubungan kerja. Dengan adanya
perjanjian, akan membawa kerugian bagi hubungan kerja akan timbul hak dan
perusahaan tempat pekerja bekerja. Lebih kewajiban antara perusahaan dan pekerja.
lanjut, hal ini menimbulkan suatu pertanyaan Hak dan kewajiban harus diatur secara jelas
tentang dapat atau tidaknya klausula tersebut melalui peraturan perundang-undangan,
dijadikan dasar bagi perusahaan untuk perjanjian kerja, peraturan perusahaan,
menuntut prestasi. dan/atau perjanjian kerja bersama agar ada
Pada kenyataan dijumpai beberapa kepastian bagi kedua belah pihak untuk
pekerja yang tidak memenuhi klausula tercapainya hubungan kerja yang serasi dan
tersebut dengan alasan membutuhkan harmonis antara perusahaan dan pekerja.
pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya. Pasal 1 angka 15 UU Ketenagakerjaan
Jika dikaitkan bahwa bekerja adalah hak disebutkan bahwa : “Hubungan kerja adalah
asasi setiap manusia, tentunya klausula hubungan antara pengusaha dengan pekerja/
tersebut tidak bisa dijadikan sebagai buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang
pengikat untuk menghalangi setiap orang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan
memilih atau menerima pekerjaan, tetapi perintah”.
tidak dilaksanakannya klausula tersebut akan
Pengaturan Non-Competition Clause
mengancam posisi perusahaan lama dengan
dalam Perjanjian Kerja
pesaingnya. Berdasarkan latar belakang di
atas, perjanjian kerja yang memuat non- Dimulainya suatu pekerjaan biasanya
competition clause menarik untuk dikaji didahului dengan adanya suatu perjanjian
lebih mendalam dengan dua isu pokok kerja. Perjanjian kerja merupakan
yaitu :keabsahan non-competition clause kesepakatan kedua belah pihak, namun
dalam perjanjian kerja; dan upaya hukum dalam praktiknya perusahaan telah
atas pelanggaran terhadap non-competition mempersiapkan draft perjanjian yang
clause dalam perjanjian kerja. berisikan prestasi kedua belah pihak. Pekerja
hanya diberikan kesempatan untuk membaca
120 Yuridika: Volume 26 No 2, Mei-Agustus 2011

dan menyetujui semua klausula yang ada pursue similar profession or trade
dalam perjanjian kerja tanpa terkecuali. in competition against another party
Bagi pekerja, peluang untuk melakukan (usually the employer)”.8
negosiasi terhadap isi perjanjian sangatlah Pengertian di atas menyatakan
kecil, bahkan hal tersebut bisa ditiadakan. bahwa non-competition clause tidak
Prinsip perusahaan dalam hal ini yaitu “take terbatas hanya kepada lingkup perjanjian
it or leave it”, jika pekerja tidak setuju saja. Non-competition clause biasanya
dengan isi perjanjian kerja, maka perusahaan meliputi beberapa hal seperti waktu dan
akan mencari pekerja lainnya yang setuju geografis. Hal waktu artinya dalam durasi
dengan isi perjanjian yang ditawarkan tertentu (biasanya 12 bulan) pekerja tidak
perusahaan. Perjanjian kerja berisikan boleh bergabung dengan semua pesaing
tentang segala hak dan kewajiban masing- perusahaan atau sejenisnya. Sedangkan
masing para pihak. Muatan dalam perjanjian berdasarkan geografis diartikan pekerja
kerja telah diatur dalam Pasal 54 ayat (1) tidak bisa bergabung dengan perusahaan
UU Ketenagakerjaan.6 Pembuatan suatu manapun dalam jarak 50 km dari perusahaan
perjanjian kerja, dimungkinkan terdapat sebelumnya.9
penambahan klausula-klausula lainnya.
Berikut ini contoh non-competition
Salah satunya adalah mengenai non-
clause :
competition clause. Hanya perusahaan-
perusahaan yang memiliki kepentingan saja “For good consideration and as an
yang menambahkan klausula tersebut dalam inducement for_________________
suatu perjanjian kerja. (Company) to employ
_________________________
Black’s Law dictionary mendefinisikan
(Employee), the undersigned Employee
non-competition clause (dalam kamus
hereby agrees not to directly or
disebut sebagai non-competition covenant)
indirectly compete with the business
sebagai a promise usually in a sale-of
of the Company and its successors
business, partnership or employment
and assigns during the period of
contract, not to engage in the same type
employment and for a period of
of business for a stated time in the same
_____ years following termination of
market as the buyer, partner or employer.7
employment and notwithstanding the
Sedangkan dalam Wikipedia didefinisikan
cause or reason for termination. 
sebagai berikut :
The term “not compete” as used herein
“ A non-compete clause or covenant
shall mean that the Employee shall not
not to compete (CNC), is a term used
own, manage, operate, consult or be
in contract law under which one party
employed in a business substantially
(usually an employee) agrees not to
similar to or competitive with, the
6
  Lihat Pasal 54 ayat (1) UU Ketenagakerjaan 8
  www.wikipedia.org dikunjungi pada 08/10/10
7
  Lihat Black’s Law Dictionary 9
  www.islam.net dikunjungi pada 10/10/10
Rizky Amalia: Non-Competition Clause Dalam Perjanjian Kerja 121

present business of the Company or menyalahgunakan klausula ini untuk


such other business activity in which membatasi bahkan mencegah pekerja untuk
the Company may substantially engage bekerja di tempat lain.
during the term of employment”.10
Non-Competition Clause menurut
Di negara-negara Barat seperti Ketentuan Hukum Indonesia
Amerika, Belanda, Belgia, Jerman, Spanyol
dan Perancis, klausula ini ditanggapi secara Non-competition clause di berbagai
beragam. Hal ini berarti ada beberapa Negara diberikan pembatasan-pembatasan
negara yang memperbolehkan klausula ini dalam keberlakuannya. Ada yang dibatasi
dimuat dalam perjanjian kerja, di samping dengan suatu Undang-undang maupun
itu juga ada beberapa negara yang tidak dengan kebijakan publik. Berdasarkan
memperbolehkan pencantuman klausula ketentuan hukum perjanjian di Indonesia,
tersebut dalam perjanjian kerja. Biasanya maka suatu perjanjian adalah sah jika
negara-negara yang memperbolehkan memenuhi empat syarat sebagaimana
klausula ini memberikan pembatasan- yang diatur dalam Pasal 1320 BW. Hal
pembatasan sangat ketat seperti misalnya ini berkaitan dengan klausula-klausula
tidak boleh lebih dari waktu tertentu (biasanya yang dimuat dalam suatu perjanjian. Isi
2 tahun), tidak boleh bertentangan dengan suatu perjanjian kerja telah diatur dalam
kepentingan publik, tidak menyebabkan UU Ketenagakerjaan secara tegas. Dalam
perlindungan yang berlebihan terhadap perwujudannya, non-competition clause
suatu kegiatan usaha selain rahasia dagang bisa merupakan bagian dari suatu perjanjian
serta tidak boleh menyebabkan pembatasan kerja atau dibuat secara terpisah dari
yang berlebihan sehingga menghambat perjanjian kerja. Tentunya jika klausula ini
pekerja tersebut kesulitan mencari nafkah.11 dicantumkan dalam perjanjian kerja maka
harus merujuk pada ketentuan-ketentuan
Sebagian besar pengaturan non-
hukum yang berlaku.
competition clause menurut ketentuan
hukum di beberapa negara dan beberapa Ketentuan hukum di Indonesia tidak
putusan pengadilan menganggap bahwa mengatur secara tegas mengenai pengaturan
klausula ini secara hukum mempunyai maupun pembatasan suatu non-competition
legal binding (kekuatan hukum mengikat). clause. Sebenarnya tidak ada satu
Tentunya hal ini tidak terlalu bebas, ketentuan hukum pun berdasarkan hukum
melainkan mempunyai batasan mengenai Indonesia yang secara tegas melarang
wilayah geografis dan periode waktu yang pencantuman non-competition clause dalam
rasional. Pembatasan tersebut bertujuan perjanjian kerja selama para pihak sepakat
untuk mencegah perusahaan yang dapat menundukkan diri mereka terhadap klausula
tersebut.
10
  www.employer-rights.com dikunjungi pada
12/10/10
11
  Chandra Kurniawan, op. cit, h. 1
122 Yuridika: Volume 26 No 2, Mei-Agustus 2011

Akibat Pencantuman Non-Competition pelaksanaan perjanjian.


Clause terhadap Perjanjian Kerja Terkait dengan obyek tertentu yang
Perjanjian kerja merupakan perjanjian merupakan syarat obyektif keabsahan suatu
yang memaksa (dwang contract) karena perjanjian, maka pernyataan-pernyataan
para pihak tidak dapat menentukan sendiri yang sifat dan luasnya sama sekali tidak
keinginannya dalam perjanjian. Hukum dapat ditentukan, tidak mempunyai daya
perjanjian yang mengatur ketentuan mengikat. 13 Non-competition clause
umum, sepanjang tidak diatur oleh mensyaratkan bahwa pekerja tidak
hukum ketenagakerjaan berlaku dalam diperbolehkan untuk bekerja di perusahaan
perjanjian kerja, tetapi bila undang-undang pesaing setelah berhenti atau diberhentikan
ketenagakerjaan telah mengaturnya maka dari pekerjaannya. Untuk itu pembatasan
ketentuan tersebut bersifat memaksa, artinya mengenai obyek dalam klausula ini
tidak dapat dikesampingkan.12 Hal ini bukan haruslah jelas. Jika suatu perusahaan yang
berarti tidak dapat dibuat suatu kesepakatan- berkepentingan mencantumkan klausula
kesepakatan lain antara perusahaan dengan ini dalam perjanjian kerja tetapi tidak
pekerja yang kemudian dapat dituangkan memberikan batasan yang jelas mengenai
dalam perjanjian kerja tersebut. Prinsip perusahaan mana saja yang dianggap
kebebasan berkontrak tetap dapat berlaku sebagai pesaing, batas waktu maupun
sejauh mana penerapan prinsip tersebut tidak geografis maka dapat dikatakan bahwa
bertentangan dengan kaidah heteronom klausula ini tidak mendeskripsikan secara
dalam hukum perburuhan. jelas mengenai obyek tertentu. Sehingga hal
ini membawa akibat klausula ini tidak sah
Pencantuman non-competition clause
dan tidak dapat dilaksanakan.
dalam perjanjian kerja membawa pengaruh
terhadap keabsahan dan pelaksanaan Syarat keempat dari keabsahan
perjanjian tersebut. Keabsahan klausula ini perjanjian yaitu causa yang diperbolehkan.
membawa pengaruh terhadap pelaksanaan Syarat ini dalam perjanjian kerja
klausula tersebut yang merupakan kewajiban dimaksudkan bahwa pekerjaan yang
dari pihak pekerja. Aturan-aturan yang ada diperjanjikan tidak bertentangan dengan
dalam UU Ketenagakerjaan dan juga dalam ketertiban umum, kesusilaan dan peraturan
BW inilah yang dijadikan acuan dalam perundang-undangan yang berlaku. Hal ini
menganalisis keabsahan non-competition merupakan adopsi dari Pasal 1320 jis 1335
clause yang membawa akibat terhadap dan 1337 BW pengertian causa (sebab)
perjanjian kerja. Hal ini berkaitan dengan sama sekali berbeda, dan kurang lazim.
syarat obyektif suatu perjanjian dimana Disitu pengertian causa (sebab) menunjuk
isi perjanjian tersebut yang menentukan kepada hubungan tujuan (causa finalis).
keabsahan perjanjian yang berakibat pada Jadi, causa (sebab) perjanjian adalah apa
yang ingin dicapai oleh para pihak dengan
12
  Hardijan Rusli, Hukum Ketenagakerjaan, Ghalia
Indonesia, Jakarta, 2004, h. 70 13
  Ibid, h. 25
Rizky Amalia: Non-Competition Clause Dalam Perjanjian Kerja 123

perjanjian, yaitu tujuan perjanjian.14 Harus tersebut dimana daya berlakunya terjadi
dilihat mengenai tujuan dari perusahaan setelah hubungan kerja berakhir. Klausula ini
yang mencantumkan non-competition merupakan klausula larangan karena berisi
clause dalam perjanjian kerja. Selama suatu prestasi untuk tidak berbuat sesuatu.
tujuan itu wajar dan dapat dibuktikan bahwa Pekerja yang terikat dengan klausula ini
kepentingan tersebut harus dilindungi, dianggap memenuhi prestasi apabila dalam
dan tidak melakukan pembatasan hak kurun waktu dan wilayah geografis yang
secara berlebihan maka syarat causa yang telah ditentukan oleh perusahaan, pekerja
diperbolehkan ini terpenuhi. Jika yang tidak melakukan larangan yang telah diatur
diinginkan para pihak (causa) tidak halal, dalam klausula ini. Larangan tersebut
yaitu bertentangan dengan undang-undang, berupa tidak diperbolehkannya seorang
kesusilaan atau “openbare orde” (cf. pasal pekerja menerima pekerjaan dan bekerja
1337) yang dinilai menurut keadaan waktu di perusahaan yang menjadi pesaing atau
penutupan perjanjian, maka perjanjian yang bergerak pada bidang yang sama dengan
ingin mencapai ini, batal.15 perusahaan dimana pekerja tersebut bekerja
sebelumnya. Hal ini dilarang karena adanya
UPAYA HUKUM ATAS
kekhawatiran dari perusahaan terhadap
PELANGGARAN TERHADAP NON-
mantan pekerjanya tersebut membocorkan
COMPETITION CLAUSE DALAM
segala informasi penting perusahaan baik
PERJANJIAN KERJA
rahasia dagang, maupun informasi lainnya
yang bersifat rahasia tanpa sepengetahuan.
Karakteristik Pelanggaran Non-
Terjadinya pengungkapan informasi
Competition Clause dalam Perjanjian
yang dimiliki satu pihak lainnya tanpa
Kerja
diketahui oleh pihak pemilik informasi
Hubungan kerja didasarkan pada dapat menimbulkan kerugian bagi pemilik
suatu perjanjian kerja, dimana berakhirnya informasi tersebut.16
perjanjian kerja maka berakhir pulalah
Pelanggaran terhadap non-
hubungan kerja tersebut. Hal ini berbeda
competition clause dalam praktiknya kerap
dengan berlakunya non-competition clause,
terjadi. Pekerja seringkali mengesampingkan
karena klausula ini mempunyai daya berlaku
adanya klausula tersebut karena pekerja
setelah hubungan kerja berakhir. Klausula
tersebut beranggapan bahwa menerima
ini mengikat pekerja setelah diberhentikan
atau memilih suatu pekerjaan merupakan
atau berhenti dari pekerjaannya.
hak asasi setiap manusia yang diatur dalam
Setelah berakhirnya hubungan kerja, UUD 1945. Pelanggaran demikian tidak
pekerja yang dalam perjanjian kerjanya menjadi persoalan apabila perusahaan lama
dicantumkan suatu non-competition clause, dimana pekerja tersebut bekerja dulu tidak
maka pekerja tersebut terikat dengan klausula 16
  www.blog.mybcshop.com dikunjungi pada
14
  Ibid 03/11/10
15
Ibid , h. 26
124 Yuridika: Volume 26 No 2, Mei-Agustus 2011

mengalami kerugian akibat pelanggaran Non-Competition Clause dalam Perjanjian


klausula ini oleh mantan pekerjanya. Hal Kerja
ini berbeda apabila pelanggaran yang
Pelanggaran non-competition clause
dilakukan oleh pekerja tersebut terhadap
oleh pekerja yang menimbulkan kerugian
klausula ini membawa suatu ancaman dan
bagi perusahaan dapat dilakukan suatu
kerugian bagi perusahaan yang mengikat
upaya hukum. Adapun upaya hukum yang
pekerja tersebut dengan non-competition
dapat ditempuh oleh perusahaan tersebut
clause. Pengkategorikan pekerja telah
adalah melalui jalur pengadilan maupun di
melakukan pelanggaran terhadap non-
luar pengadilan. Hal ini disesuaikan dengan
competition clause yaitu apabila pekerja
perjanjian yang telah dibuat kedua belah
mengungkapkan informasi perusahaan yang
pihak dalam hal penyelesaian perselisihan
meliputi segala informasi yang bersifat
sehubungan dengan pelaksanaan perjanjian
rahasia maupun rahasia dagang tanpa
tersebut. Upaya hukum di luar pengadilan
sepengetahuan perusahaan pemilik informasi
dapat ditempuh melalui suatu penyelesaian
untuk kepentingan perusahaan baru tempat
sengketa alternatif, yaitu dengan melakukan
ia bekerja sehingga menimbulkan kerugian
negosiasi, mediasi, konsilisiasi maupun
bagi perusahaan lama tempat ia bekerja
arbitrase. Sedangkan melalui pengadilan
sebelumnya.
dapat melalui pengajuan gugatan wanprestasi
Jika hal tersebut tidak dilakukan oleh atau gugatan perbuatan melanggar hukum.
pekerja, maka tidak dipenuhinya prestasi
Pelanggaran non-competition clause
tersebut tidak berakibat apa-apa dan
erat kaitannya dengan pelanggaran rahasia
pekerja dapat dikatakan tidak melakukan
dagang. Jika seorang pekerja melakukan
suatu pelanggaran. Biasanya pengetahuan,
pelanggaran rahasia dagang (pengusaha)
keterampilan, keahlian atau kemampuan
antara lain melalui lembaga peradilan
mental yang didapat seorang pekerja
umum baik itu secara perdata maupun
di perusahaan lama tempat ia bekerja
pidana melalui arbitrase, atau menggunakan
sebelumnya tidak termasuk ke dalam
alternatif penyelesaian sengketa.18 Dengan
informasi rahasia dan boleh digunakan atau
demikian terhadap pelanggaran klausula ini
diterapkan di tempat kerja yang baru. Ada
dapat diajukan upaya hukum, baik melalui
hal yang perlu diperhatikan, yaitu buruh
jalur perdata dan juga pidana.
dapat menggunakan informasi rahasia dari
perusahaan tempatnya bekerja dengan catatan Pelanggaran suatu non-competition
tidak melanggar perjanjian kerahasiaan clause terjadi ketika pekerja tersebut
yang telah dilakukannya dengan perusahaan melakukan suatu perbuatan yang dapat
pemilik informasi rahasia tersebut.17 merugikan perusahaan, diantaranya
pengungkapan informasi yang bersifat
Upaya Hukum terhadap Pelanggaran rahasia maupun rahasia dagang kepada

  Ibid
17 18
  www.blog.mybcshop.com, op.cit
Rizky Amalia: Non-Competition Clause Dalam Perjanjian Kerja 125

pihak lain tanpa sepengetahuan pemilik oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan harus
informasi. Kewajiban pekerja tersebut ada keseimbangan antara kepentingan dari
berkaitan dengan kewajiban untuk tidak pekerja dan perusahaan.
membocorkan rahasia dagang yang diatur Jika non-competition clause dirasa
dalam UU Rahasia Dagang. Selain itu sangat membatasi hak pekerja atau dengan
perbuatan melanggar hukum yang dilakukan kata lain klausula ini tidak dalam batas
oleh pekerja tersebut juga melanggar hak kewajaran, pekerja tersebut mempunyai hak
dari perusahaan, hak di sini terkait dengan untuk mengajukan keberatan. Pekerja dapat
hak kekayaan intelektual. mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri
Dengan adanya perbuatan melanggar setempat. Isi dari gugatan tersebut antara
hukum tersebut, perusahaan menderita lain berisi keberatan atas isi dari Perjanjian
kerugian, dan kerugian tersebut merupakan Persaingan dan memohon kepada Hakim
akibat dari pelanggaran non-competition untuk membatalkan isi dari Perjanjian
clause yang di lakukan oleh pekerja. Persaingan tersebut.19 Hal ini diatur dalam
Kerugian tersebut terjadi karena kesalahan Pasal 1601 x ayat (2) BW yang menyatakan
dari pekerja tersebut. Dengan adanya bahwa :
hubungan kausalitas diantara unsur-unsur “Pengadilan diperbolehkan atas tuntutan
dalam perbuatan melanggar hukum tersebut, buruh walaupun karena dimintanya
maka gugatan perusahaan berdasar perbuatan pada pembelaannya dalam suatu
melanggar hukum ini dapat berhasil terhadap perkara, meniadakan untuk seluruhnya
pelanggaran non-competition clause. atau sebagian suatu janji seperti itu
Upaya Pekerja terhadap Pemberlakuan dengan alasan bahwa dibandingkan
Non-Competition Clause dengan kepentingan majikan yang
dilindungi itu, buruh dirugikan secara
Keberlakuan non-competition clause tidak adil oleh janji tersebut”.
merupakan keberlakuan yang tidak mutlak,
Non-competition clause berlaku ketika
karena jika klausula tersebut diberlakukan
hubungan kerja telah berakhir. Berakhirnya
tanpa ada pembatasan dan hal tersebut
hubungan kerja tersebut dikarenakan pekerja
terlalu membatasi hak dari pekerja, maka
mengundurkan diri atas kemauannya sendiri
klausula tersebut tidak bisa diberlakukan
atau melalui suatu pemutusan hubungan
sehingga tidak mempunyai daya mengikat
kerja. Dalam Pasal 1601 x ayat (2) BW
terhadap pekerja. Tidak adil rasanya
dinyatakan bahwa :
jikalau dalam kaitannya dengan klausula
ini tidak diberikan suatu perlindungan “Majikan tidak dapat memperoleh
terhadap pekerja. Jadi tidak serta merta jika hak dari suatu janji sebagai yang dimaksud
klausula ini tidak dipenuhi oleh pekerja, pada ayat kesatu, jika ia telah mengakhiri
hal tersebut merupakan suatu pelanggaran hubungan kerja secara melanggar hukum atau
yang dapat dituntut di depan pengadilan 19
  Djumadi, op.cit, h.75
126 Yuridika: Volume 26 No 2, Mei-Agustus 2011

ia dengan sengaja atau karena kesalahannya Kesimpulan


telah memberi alasan mendesak kepada
Tidak setiap perjanjian kerja
buruh untuk mengakhiri hubungan kerja dan
memuat suatu non-competition clause di
buruh ini telah menggunakan wewenang
dalamnya. Pencantuman non-competition
itu, atau jika Pengadilan atas permintaan
clause dilatarbelakangi oleh kepentingan
atau gugatan buruh telah menyatakan
perusahaan terhadap perlindungan hak
putusnya hubungan kerja berdasarkan
kekayaan intelektual dalam hal ini
alsan mendesak, yang diberikan kepada
rahasia dagang maupun hal-hal lain yang
buruh karena kesengajaan atau kesalahan
menyangkut kepentingan perusahaan
majikan.”
terhadap perusahaan pesaingnya. Di sisi
Mengenai keberatan terhadap non- lain, klausula ini bersinggungan dengan
competition clause ini dapat dikategorikan hak dari pekerja yaitu hak untuk memilih,
sebagai perselisihan kepentingan mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal memperoleh penghasilan yang layak di
1 angka 3 Undang-undang Nomor 2 Tahun dalam dan atau di luar negeri. Dengan
2004 tentang Penyelesaian Perselisihan adanya pertentangan kepentingan tersebut,
Hubungan Industrial (selanjutnya disebut keberlakuan suatu non-competition clause
sebagai UU PPHI).20 Perselisihan ini sah apabila terdapat pembatasan terhadap
wajib diupayakan terlebih dahulu melalui periode waktu dan wilayah geografis serta
perundingan bipartit secara musyawarah pemberian kompensasi bagi pekerja dalam
untuk mencapai mufakat. Kemudian jika pelaksanaan klausula tersebut.
perundingan bipartit tersebut gagal, maka
Pekerja dikategorikan melakukan
salah satu atau kedua belah pihak mencatatkan
pelanggaran terhadap non-competition clause
perselisihannya kepada instansi yang
apabila pekerja mengungkapkan informasi
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan
perusahaan yang meliputi segala informasi
setempat. Instansi yang bertanggung jawab
yang bersifat rahasia maupun rahasia
di bidang ketenagakerjaan setempat wajib
dagang tanpa sepengetahuan perusahaan
menawarkan kepada para pihak untuk
pemilik informasi untuk kepentingan
menyepakati memilih penyelesaian melalui
perusahaan baru tempat ia bekerja sehingga
konsiliasi atau arbitrase. Dalam hal para
menimbulkan kerugian bagi perusahaan
pihak tidak menetapkan pilihan penyelesaian
lama tempat ia bekerja sebelumnya. Adapun
melalui konsiliasi atau arbitrase, maka
upaya hukum yang dapat ditempuh oleh
penyelesaian perselisihan ini dilimpahkan
perusahaan yang dirugikan yaitu melalui
kepada mediator. Jika tidak mencapai
penyelesaian di pengadilan atau di luar
kesepakatan, maka salah satu pihak dapat
pengadilan. Bagi pekerja yang dirugikan
mengajukan gugatan kepada Pengadilan
akibat adanya klausula ini dapat melakukan
Hubungan Industrial.
suatu upaya hukum yaitu pengajuan
  Lihat Pasal 1 angka 3 UU PPHI
20
Rizky Amalia: Non-Competition Clause Dalam Perjanjian Kerja 127

pembatalan perjanjian. Kurniawan, Chandra, “Menyoal Non


Competition Clause dalam Perjanjian
Perlu adanya suatu pengaturan secara Kerja”, diakses melalui www.
spesifik mengenai pencantuman non- purcahyo.blogspot.com
competition clause sehingga dapat diperoleh
Rusli, Hardijan, Hukum Ketenagakerjaan,
kepastian hukum yang jelas bagi pekerja dan Ghalia Indonesia, Jakarta, 2004
perusahaan sehingga tidak terjadi benturan
kepentingan antara kedua belah pihak Subekti, Hukum Perjanjian, Intermasa,
Jakarta, 2005
tersebut. Untuk menentukan pengaturan
beserta pembatasan terhadap pemberlakuan Undang-Undang Dasar Negara Republik
klausula ini, dapat dilakukan kajian Indonesia Tahun 1945;
terhadap aturan-aturan dan pembatasan- Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
pembatasan yang telah ada pada beberapa tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran
Negara di dunia baik Negara-negara Civil Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 165, Tambahan
Law maupun Common Law. Pengkategorian
Lembaran Negara Republik Indonesia
yang lebih jelas mengenai pelanggaran non- Nomor 3886);
competition clause baik yang dilakukan oleh
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000
pekerja maupun perusahaan juga diperlukan
tentang Rahasia Dagang (Lembaran
sehingga dapat lebih mudah dalam Negara Republik Indonesia Tahun
penyelesaianya. Hal ini diperlukan agar 2000 Nomor 242, Tambahan
kedua belah pihak tidak menyalahgunakan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4044);
perjanjian tersebut yang akan membawa
kerugian bagi masing-masing pihak. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan (Lembaran
DAFTAR PUSTAKA Negara Republik Indonesia Tahun
2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran
Djumadi, Hukum Perburuhan Perjanjian Negara Republik Indonesia Nomor
Kerja, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 4279);
2008
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004
Jened, Rahmi, “Perlindungan “Trade tentang Penyelesaian Perselisihan
Secret” (Rahasia Dagang) dalam Hubungan Industrial (Lembaran
Rangka Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Persetujuan TRIPs”. Negara Republik Indonesia Nomor
4356);


128 Yuridika: Volume 26 No 2, Mei-Agustus 2011

Anda mungkin juga menyukai