VERSION / VERSI
3.Dokumen terkait
- Quick Start Guide, Bruker.
4.Peringatan Umum
Setiap operator wajib mengetahui syarat-syarat khusus, bagian berbahaya, dan tindakan
pencegahan pada alat ini sebelum mengoperasikan.
Pastikan anda sudah mengetahui emergency response procedure, letak fire extinguisher, kotak
P3K di lokasi kerja anda.
Pahami cara kerja alat dan batasannya. Kesalahan dalam mengoperasikan dapat merusak dan
memperpendek usia alat ini.
Dilarang keras mengoperasikan alat dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan terlarang.
Beritahukan kepada pengawas apabila anda mengkonsumsi obat yang dapat menimbulkan kantuk
dan kurangnya kewaspadaan.
Pastikan alat dalam kondisi baik dan bersih setelah selesai digunakan.
Gunakan APD dengan baik dan benar selama bekerja.
Kelalaian dan ketidaktelitian ketika mengoperasikan/menggunakan XRF Bruker menyebabkan
kesalahan informasi dan pengambilan keputusan yang salah.
Untuk menghindari dan mencegah terjadinya potensi bahaya dan kerugian gunakan Standar Job
Prosedur yang ditentukan
Periksa bahaya kebocoran radiasi
6.Spesifikasi Peralatan
- System Serial Number : 210625 ,Loader Type ;XY Autochanger, XFlash Type; A35D100, X-Ray Tube
Type : A35D60 ,Vacum Pump Type :K120C110,S2 Puma Options: Touch Screen(A35B47), 20 position
automatic sample changer, Analysis in air, helium purge, or vacum, Made in The Germany.
PT. BHUMI KARYA UTAMA
Site Marombo,Kabupaten Konawe Utara,Sulawesi Tenggara
7.Gambar Alat
Power Switch
On /Off
Tunggu sampai layar pada Bruker Login, dan akan tampil Notifikasi Key Switch Handling
“Trun key- switch to position 2 to turn on High Voltage” di layar login.
Putar kunci HT ENABLED yang berada di atas tombol Switch On/Off ke posisi 2 dan lampu
X-rays akan menyala. Setelah Lampu X-ray menyala Kunci HT akan balik secara
otomatis(spring) ke posisi 1.
Kunci HT
Enabled
Note;
Perhatian :
Jika alat sebelumnya dimatikan, maka harus dilakukan warming up selama 1 jam
sebelum alat digunakan lagi.
Analisa standard dengan selalu mengecek pada control chart nya dan pastikan hasil
pembacaan masuk dalam control limit
Setelah pembacaan sampel standard masuk dalam control limit, lanjutkan analisa sampel
reguler dan duplikat sampel.
Jika hasil pembacaan sampel standard dan sampel duplikat melewati nilai control
limit, ulangi preparasi sampel dan lakukan pembacaan kembali. Jika masih
diluar/melewati control limit, laporkan ke supervisor.
Catat hasil analisa, kemudian laporkan ke lapangan.
Lakukan analisa sesuani prioritas sampel