Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

TEKANAN HIDROSTATIS ZAT CAIR

MENENTUKAN BESAR TEKANAN HIDROSTATIS PADA ZAT CAIR


MENGGUNAKAN BOTOL BEKAS

DI BUAT OLEH : Kelompok 5 / XI IPA 1


1. Aditya Ferians (02)
2. Rakindra Putri Ardhini (26)
3. Sabitha Naura Salsabila (27)
4. Yuniar Rachma Zahara (36)

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SURABAYA

SMA NEGERI 22 SURABAYA

2021/2022

0
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dan laporan fisika tentang
“Menentukan Tekanan Hidrostatis pada Zat Cair”.

Adapun laporan ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
berbagai referensi, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih kepada Ibu Diah Krisdiyant, S.Pd. selaku Guru Mata Pelajaran
Fisika XI IPA 1.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari
segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan tangan
terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki laporan ini.

Akhirnya kami mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya
sehingga dapat memberikan inpirasi untuk pembaca.

Surabaya, 24 September 2021

Penyusun

Kelompok 5 Fisika XI IPA 1

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................................1


DAFTAR ISI....................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................3
1.1 Judul Percobaan ..................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................................3
1.3 Hipotesa ..............................................................................................................................3
1.4 Tujuan Percobaan ...............................................................................................................3
1.5 Manfaat Percobaan .............................................................................................................3
1.6 Teori Dasar .........................................................................................................................3
BAB II KEGIATAN PERCOBAAN ...............................................................................................4
2.1 Alat dan Bahan ...................................................................................................................4
2.2 Langkah Kerja ....................................................................................................................4
2.3 Tabel Data Hasil Pengamatan ............................................................................................4
2.4 Hasil dari Tabel Pengamatan ..............................................................................................5
2.5 Analisis Hasil Data .............................................................................................................7
BAB III PENUTUP .........................................................................................................................8
2.1 Kesimpulan .........................................................................................................................8
2.2 Saran ...................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................8

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Judul Percobaan


1. Tekanan Hidrostatis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatis?
2. Bagaimana prinsip percobaan tekanan hidrostatis?

1.3 Hipotesa
1. Kedalaman berpengaruh terhadap tekanan hidrostatis.
2. Semakin dalam semakin tinggi tekanan hidrostatisnya.

1.4 Tujuan Percobaan


1. Menentukan besar tekanan hidrostatis pada kedalaman tertentu pada zat cair.

1.5 Manfaat Percobaan


1. Mengetahui hasil percobaan yang telah dilakukan dalam menentukan tekanan hidrostatis.
2. Mengetahui hubungan antara kedalaman air terhadap tekanan hidrostatis.
3. Mengetahui cara menentukan tekanan hidrostatis dalam percobaan.

1.6 Teori Dasar


Setiap benda selalu mendapat pengaruh gaya gravitasi bumi sehingga benda tersebut
mempunyai berat. Untuk zat cair, tekanan yang disebabkan oleh beratnya sendiri
disebut tekanan hidrostatis. Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air.
Tekanan ini terjadi karena adanya berat air yang membuat cairan tersebut mengeluarkan
tekanan. Tekanan sebuah cairan bergantung pada kedalaman cairan di dalam sebuah ruang
dan gravitasi juga menentukan tekanan air tersebut. Tekanan hidrostatis dapat dirumuskan
sebagai berikut.
Ph = ρ . g . h
Keterangan:
Ph = tekanan hidrostatis (𝑁⁄𝑚2 atau Pa)
ρ = massa jenis zat cair ( 𝑘𝑔⁄𝑚3 )
g = percepatan gravitasi ( 𝑚⁄𝑠 2 )
h = kedalaman (m)

Dari persamaan diatas menunjukkan bahwa tekanan fluida diam berbanding lurus dengan
kedalamannya. Untuk kedalamannya yang sama, besar tekanan adalah sama ke segala arah.
Semakin dalam kedudukan suatu benda, semakin besar tekanan hidrostatis yang dialaminya.

3
BAB II
KEGIATAN PERCOBAAN
2.1 Alat dan Bahan
1. Alat-Alat
a. Pengaris.
b. Paku/solder.
c. Cutter/gunting.

2. Bahan-bahan
a. 2 botol air mineral 1,5 liter.
b. Selotip hitam.
c. Air biasa yang sudah diberi warna.

2.2 Langkah Kerja


1. Melubangi botol secara vertikal.
a. Berilah 4 buah lubang pada botol air mineral 1 secara berurut dari atas ke bawah dengan
jarak masing-masing botol diatur pada kedalaman 5, 10, 15 dan 20 cm.
b. Tutup setiap lubang dengan selotip hitam.
c. Selanjutnya isilah botol tersebut dengan air warna hingga penuh.
d. Botol mineral dilubang pada kedalaman 1 dari permukaan air, amati tekan air yang
keluar.
e. Botol mineral dilubang pada kedalaman 2 dari permukaan air, amati tekan air yang
keluar.
f. Botol mineral dilubang pada kedalaman 3 dari permukaan air, amati tekan air yang
keluar.
g. Botol mineral dilubang pada kedalaman 4 dari permukaan air, amati tekan air yang
keluar.
h. Tanpa menggunakan selotip hitam amati air yang keluar dari empat kebocoran tersebut,
kemudian catat ke dalam tabel pengamatan.

2. Melubangi botol secara horizontal.


a. Berilah 4 buah lubang pada botol air mineral 2 secara berurut secara horizontal dengan
jarak masing-masing botol 2 diatur dengan jarak yang sama pada kedalaman 12 cm.
b. Tutup setiap lubang dengan selotip hitam.
c. Selanjutnya isilah botol tersebut dengan air warna hingga penuh.
d. Melepas selotip yang ada pada botol air mineral secara berurutan dari kiri ke kanan.
Amati satu persatu lubang pada botol 2.
e. Tanpa menggunakan selotip hitam amati air yang keluar dari empat kebocoran tersebut,
kemudian catat ke dalam tabel pengamatan.

2.3 Tabel Data Hasil Pengamatan


1. Percobaan 1 (Botol 1)
Diketahui : ρ = 1000 𝑘𝑔⁄𝑚3
g = 10 𝑚⁄𝑠 2
Zat Kedalaman Keterangan
No. Tekanan Hidrostatis (Ph)
Cair Lubang (m)
Ph = ρ . g . h Lubang berada
1
5 cm Ph = 1000 𝑘𝑔⁄𝑚3 . 10 𝑚⁄𝑠 2 . 0,05m paling atas dan
= 0,05 m tekanan paling kecil
Ph = 500 𝑁⁄𝑚2
Air
Ph = ρ . g . h Lubang berada di
2
10 cm Ph = 1000 𝑘𝑔⁄𝑚3 . 10 𝑚⁄𝑠 2 . 0,1m tengah atas dan
= 0,1 m tekanan kecil
Ph = 1000 𝑁⁄𝑚2

4
Ph = ρ . g . h Lubang berada di
3
15 cm Ph = 1000 𝑘𝑔⁄𝑚3 . 10 𝑚⁄𝑠 2 . 0,15m tengah bawah dan
= 0,15 m tekanan besar
Ph = 1500 𝑁⁄𝑚2
Air
Ph = ρ . g . h Lubang berada di
4
20 cm Ph = 1000 𝑘𝑔⁄𝑚3 . 10 𝑚⁄𝑠 2 . 0,2m paling bawah dan
=0,2 m tekanan paling besar
Ph = 2000 𝑁⁄𝑚2

2. Percobaan 2 (Botol 2)
Diketahui : ρ = 1000 𝑘𝑔⁄𝑚3
g = 10 𝑚⁄𝑠 2
Zat Kedalaman Keterangan
No. Tekanan Hidrostatis (Ph)
Cair Lubang (m)
Ph = ρ . g . h
1
12 cm Ph = 1000 𝑘𝑔⁄𝑚3 . 10 𝑚⁄𝑠 2 . 0,12m
= 0,12 m
Ph = 1200 𝑁⁄𝑚2
Ph = ρ . g . h
2
12 cm Ph = 1000 𝑘𝑔⁄𝑚3 . 10 𝑚⁄𝑠 2 . 0,12m Semua lubang
= 0,12 m berada di kedalaman
Ph = 1200 𝑁⁄𝑚2
Air yang sama sehingga
Ph = ρ . g . h tekanan setiap
3
12 cm Ph = 1000 𝑘𝑔⁄𝑚3 . 10 𝑚⁄𝑠 2 . 0,12m lubang adalah sama.
= 0,12 m
Ph = 1200 𝑁⁄𝑚2
Ph = ρ . g . h
4
12 cm Ph = 1000 𝑘𝑔⁄𝑚3 . 10 𝑚⁄𝑠 2 . 0,12m
= 0,12
Ph = 1200 𝑁⁄𝑚2

2.4 Hasil dari Tabel Pengamatan


1. Percobaan 1 (Botol 1)
a. Tanpa Tutup
Pada keadaan botol tanpa tutup setiap lubang akan memancurkan air, tetapi lubang
paling bawah memiliki kekuatan pancaran air paling kuat dibandingkan dengan lubang
diatasnya. Sedangkan lubang paling atas yang memiliki pancaran air yang paling lemah
dibandingkan lubang dibawahnya. Hal ini disebabkan oleh lubang paling bawah
mendapatkan tekanan paling besar dibanding lubang diatasnya sehingga kekuatan
pancaran air relatif kuat, sedangkan lubang paling atas mendapat tekanan air paling
kecil sibandingkan lubang bawahnya sehingga kekuatan pancaran air relatif lebih
lemah.
• Setiap Lubang • Semua Lubang

Lubang 1 kedalaman 5cm Lubang 2 kedalaman 10cm

Lubang 3 kedalaman 15cm Lubang 4 kedalaman 20cm

5
b. Dengan Tutup
Jika botol memakai tutup maka akan terjadi lubang paling atas tidak akan
mengeluarkan pancaran air sedangkan lubang lainya memancarkan air, tapi kekuatan
pancaran airnya tidak sekuat jika dibandingkan dengan percobaan tanpa tutup
botol. Karena didalam botol yang tertutup tidak ada tekanan udara sehingga air tidak
mendapat tekanan, maka lubang paling atas beralih fungsi mengambil udara sehingga
udara masuk dan air tertekan oleh udara maka terjadilah pancaran air. Dan tekanan
yang diterima lubang paling bawah tetap lebih besar menyebabkan pancaran air lebih
kuat dari lubang yang lainnya. Maka dapat disimpulkan bahwa volume udara yang
diambil = volume air yang dikeluarkan (dipancarkan).
• Setiap Lubang • Semua Lubang

Lubang 1 kedalaman 5cm Lubang 2 kedalaman 10cm Kedalaman 5cm, 10cm,


15cm, dan 20cm

Lubang 3 kedalaman 15cm Lubang 4 kedalaman 20cm

2. Percobaan 2 (Botol 2)
a. Tanpa Tutup
Pada keadaan botol tanpa tutup setiap lubang akan memancurkan air dan memiliki
pancaran air yang sama-sama kuat karena tekanan dan kedalaman setiap lubang sama.
• Setiap Lubang (12cm) • Semua Lubang

Sisi kanan 1 Sisi kiri 1 Semua sisi

Sisi kiri 2 Sisi kanan 2

b. Dengan Tutup
Jika botol memakai tutup yang akan terjadi adalah setiap lubang tidak
memancarkan air. Hal ini terjadi sebab tidak adanya tekanan udara dan tidak ada lubang
yang menggantikan untuk menggambil udara yang akan masuk ke dalam botol karena
kedalaman lubang sama. Jadi jika tidak adanya volume udara yang diambil, maka
volume yang dikeluarkan (dipancarkan) tidak ada (sama dengan nol).
• Setiap Lubang (12cm) • Semua Lubang

Sisi kanan 1 Sisi kiri 1 Semua sisi

6
Sisi kiri 2 Sisi kanan 2

2.5 Analisis Data


1. Percobaan 1 (Botol 1)
Dari percobaan yang dilakukan dihasilkan bahwa meskipun botol memakai tutup
ataupun tanpa tutup, pancaran air yang dikeluarkan dari lubang paling bawah akan lebih
kuat dari pada lubang yang diatasnya. Hal ini bisa terjadi karena lubang paling bawah
mendapat tekanan beban dari seluruh massa air yang ada diatasnya sehingga kekuatan
pancaran air lebih besar, tekanan tersebut dinamakan tekanan Hidrostatik. Tekanan
hidrostatik pada percobaan sendiri dipengaruhi oleh kedalaman air, dan massa jenis zat cair,
sehingga semakin dalam air maka tekanan yang diterima akan semakin besar. Selain itu
pada percobaan, ketinggian lubang mempengaruhi kekuatan pancaran air. Pada kedalaman
5 cm tekanan hidrostatis sebesar 500 𝑁⁄𝑚2 sedangkan pada kedalaman 20 cm tekanan
hidrostatis 2000 𝑁⁄𝑚2 , semakin dalam kedalaman semakin besar tekanan hidrostatis hal
ini menunjukkan bahwa tekanan hidrostatis di pengaruhi oleh kedalaman

2. Percobaan 2 (Botol 2)
Dari percobaan yang dihasilkan didapatkan perbedaan walaupun kedalaman setiap
lubang adalah sama. Pada percobaan botol tanpa tutup setiap lubang memancurkan air dan
memiliki tekanan hidrostatik yang sama, yaitu kedalaman 12 cm memliki tekanan
hidrostatik 1200 𝑁⁄𝑚2 dari hal ini kedalaman air dan massa jenis zat tetap berpengaruh.
Sedangkan pada percobaan denga tutup setiap lubang tidak memancarkan air karena tidak
adanya tekanan udara yang menekan air.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Semakin dekat dengan permukaan air maka semakin rendah tekanan hidrostatisnya,
sedangkan semakin jauh ke dalam dari permukaan air, maka semakin besar tekanan
hidrostatisnya baik di ruangan tertutup maupun terbuka. Hanya saja ada perbedaan antara botol
yang tertutup dan terbuka. Pancaran air yang keluar hanya terdapat di botol yang tidak tertutup.
Tekanan hidrostatik (Ph) juga berbanding sama dengan kedalaman (h) dan massa jenis air (ρ)
sehingga rumus Ph = ρ . g . h adalah benar.

3.2 Saran
Kami menyarankan agar pembaca melakukan percobaan ini, karena agar pembaca dapat
lebih memahami dan dapat melihat proses penelitiannya secara langsung. Dan kami
menyarankan untuk melakukan percobaan ini, pembaca menggunakan botol plastik bekas agar
sampah di sekitar lingkungan kita berkurang.

DAFTAR PUSTAKA
Umar, Efrizon. (2008). Fisika dan Kecakapan Hidup untuk SMA/MA kelas XI, Bandung: Ganeca
Excat

Supiyanto. 2004. Fisika SMA/MA, Jakarta: Erlangga

Abdullah, Mikrajuddin. (2004). Sains Fisika SMP Untuk Kelas VII. Jakarta:
Esis/Erlangga. ISBN 979-734-139-9. (Indonesia).

https://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan, diakses pada 19 September 2021.

Best Friends World. (2012). Contoh Karya Ilmiah Sederhana. [online].


(http://julina9877.blogspot.com/2012/12/contoh-karya-ilmiah-sederhana.html,
diakses tanggal 20 September 2021)

Anda mungkin juga menyukai