Anda di halaman 1dari 3

1.

Minimal pendidikan untuk menjadi


pustakawan adala D2 bidang ilmu perpustakaan
karena bidang lain tidak mempelajari
perpustakaan sehingga calon pustakawan
diharapkan mengetahui dasar-dasar ilmu
perpustakaan yang diterapkan dalam kegiatan
operasional perpustakaan

2. Pustakawan harus mengembangkan profesi


agar masyarakat sadar akan kehadiran dan peran
pustakawan dalam rangka turut mencerdaskan
bangsa melalui penyediaan informasi.
Pengembangan karier tidak hanya melibatkan
uang saja, tetapi juga kreativitas, talenta, dan
intelektualitas. Dengan memiliki kreativitas,
talenta, dan intelektualitas diharapkan pustakawan
dan mengkaji perpustakaan dan apa yang dibutuhkan agar masyarakat tertarik ke perpustakaan
dan mengubah citra perpustakaan di mata masyarakat.

3. Pustakawan merupakan salah satu unsur


penggerak perpustakaan. Untuk itu, diperlukan
tenaga pustakawan yang berkualifikasi. Agar
pustakawan memiliki kualifikasi sebagai tenaga
terdidik, perlu ada persyaratan penerimaan tenaga
dengan latar belakang pendidikan di bidang
perpustakaan. Instansi atau lembaga yang akan
merekrut pustakawan sebaiknya bersikap tegas
dalam kualifikasi SDM nya, karena akan berdampak pada citra perpustakaan di mata masyarakat.
4. Pendidikan formal yaitu pendidikan melalui
perguruan tinggi, baik D1, D2, D3, S1, S2, S3
sehingga mempelajari tentang profesi dengan
lebih mendalam. Pendidikan informal yaitu
pendidikan yang diselenggarakan bukan oleh
lembaga pendidikan. Seperti seminar, pelatiha,
diklat, dan hanya berlangsung sebentar,
biasanya dilaksanakan untuk penyetaraan bagi
tenaga yang pendidikannya di luar bidang ilmu pekerjaan tenaga yang bersangkutan.

5. Dalam priode kursus , Kementerian


Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI
mendirikan Kursus Pendidikan Pegawai
Perpustakaan yang lama belajarnya adalah dua
tahun. Pada periode akademik, sekolah
perpustakaan diintegrasikan dalam Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan UI. Dalam
periode pendidikan professional, UNHAS
membuka program D3 perpustakaan.
Pendidikan professional ini diharapkan dapat menghasilkan tenaga menengah bidang
perpustakaan yang terampil. Periode program sertifikat yakni keterampilan atau pengetahuan
didapat melalui pendidikan informal yang bersertifikat.

6. Organizational Expectation berkaitan dengan


tujuan lembaga dan apa yang diharapkan oleh
lembaga terhadap SDM. Educational Aspects,
untuk yang ingin melanjutkan pendidikan harus
disesuaikan dengan lembaga yang dituju atau
tempat bekerja. Self analysis mengenai
kelemahan dan kekuatan diri sendiri. Areas of
expertise, agar kita lebih menguasai suatu bidang tertentu, kita harus memikirkan spesialisasi hal
yang paling ahli kita lakukan.

7. keterampilan: katalogisasi, klasifikasi, data


entry dan otomasi, labeling dan shelving,
penanganan arsip dan dokumentasi. Sikap:
pemustaka harus memiliki attitude yang baik,
baik ke atasa, teman sejawat, terlebih lagi kepada
pengunjung perpustakaan. Ilmu pengetahuan
yang dimiliki pustakawan harus selalu
dikembangkan supaya pustakawan menjadi
berwawasan luas.

Anda mungkin juga menyukai