Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian menggunakan kualitatif dan kuantitatif sebagai

penunjang dengan metode analisis isi. Pendekatan kualitatif Analisis isi atau

konten digunakan peneliti untuk mendapatkan gambaran detail dari suatu

teks atau pesan yang terdapat dalam tulisan (Ferdiansyah, 2015). Sedangkan,

data kuantitatif digunakan untuk mengidentifikasi secara sistematis dari isi

teks yang tampak (manifest) yang dilakukan secara objektif, valid, reliable

dan replikatif. Sehingga, penelitian ini menggunakan analisis konten

deskriptif untuk memperoleh gambaran fakta dalam menindaklanjuti

fenomena penelitian (Elo & Kyngäs, 2008; Krippendorff, 1991).

3.2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Strata 1 (S1)

Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana. Teknik penarikan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu sampel

ditentukan sesuai karakteristik khas yang sesuai dengan tujuan penelitian

(Eriyanto, 2011).

34
Adapun karakteristik yang khas dari subjek penelitian ini peneliti pilih

yaitu :

● Mahasiswa aktif Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana.

● Pernah mengalami peristiwa negatif broken home.

● Mengikuti dan menyelesaikan studi penelitian Narrative Writing

Therapy dengan menulis selama empat hari berturut-turut.

3.3. Setting Penelitian

Penelitian ini merupakan preliminary atau studi awal dari riset payung

penelitian dosen Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana. Lokasi

pengambilan data dilakukan di Universitas Mercu Buana Kampus Meruya

dan Menteng pada periode bulan Maret-April 2018.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian eksperimen riset

payung penelitian dosen Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana.

Sehingga, teknik pengumpulan data menggunakan studi awal narrative

writing therapy yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini dibagi dalam

empat kelompok yang diberikan instruksi manipulasi dalam pengambilan

data menggunakan perspektif pelaku dan pengamat, berikut ini

penjelasannya:

35
Tabel 3.4.1 Instruksi Manipulasi Pengambilan Data

Kata Ganti Personal Kata Ganti Personal

Pertama Nama Diri


Perspektif Pelaku KE1: KE2:

Pelaku-Kata Ganti Pelaku-Kata Ganti

Personal Pertama Personal Nama Diri


Perspektif Pengamat KE3: KE4:

Pengamat-Kata Ganti Pengamat-Kata Ganti

Personal Pertama Personal Nama Diri


*KE: Kelompok

Adapun instruksi manipulasi dari masing-masing kelompok yang

dilakukan dalam penelitian studi awal Narrative Writing Therapy sebagai

berikut:

KE1: Pelaku-Kata Ganti Personal Pertama

“Bagaimana pun manusia berusaha untuk tenang dan tetap


berperasaan positif, akan ada selalu saat-saat dimana kita merasakan
perasaan negatif seperti cemas, sedih, marah, kecewa, ketika sebuah
peristiwa sulit menimpa diri kita. Tutuplah mata Anda dan cobalah
mengingat peristiwa sulit yang pernah Anda alami dan mengingat
kembali seolah-olah Anda mengalami kembali dan berada pada
waktu itu, sebagai pelaku yang mengalami peristiwa itu. Ambilah
waktu Anda secara cukup untuk kembali mengingat pada saat Anda
mengalami peristiwa sulit tersebut”

Hening (5’ menit)


36
“Jika Anda sudah mengingat peristiwa sulit itu dan perasaan negatif
Anda pada waktu itu, tulislah peristiwa sulit tersebut dan perasaan
negatif yang Anda rasakan dengan menggunakan kata ganti pertama
(Saya atau Aku), fokuslah pada diri Anda dan perbanyakanlah
menggunakan kata saya atau aku untuk menceritakan perasaan
Anda, mengamati perasaan Anda pada saat peristiwa sulit itu Anda
alami.

KE2: Pelaku-Kata Ganti Personal Nama Diri

”Bagaimana pun manusia berusaha untuk tenang dan tetap


berperasaan positif, akan ada selalu saat-saat dimana kita merasakan
perasaan negatif seperti cemas, sedih, marah, kecewa, ketika sebuah
peristiwa sulit menimpa diri kita. Tutuplah mata Anda dan cobalah
mengingat peristiwa sulit yang pernah Anda alami dan mengingat
kembali seolah-olah Anda mengalami kembali dan berada pada
waktu itu, sebagai pelaku yang mengalami peristiwa itu. Ambilah
waktu Anda secara cukup untuk kembali mengingat pada saat Anda
mengalami peristiwa sulit tersebut

Hening (5’ menit)

Jika Anda sudah mengingat peristiwa sulit itu dan perasaan negatif
Anda pada waktu itu, tulislah peristiwa sulit tersebut dan perasaan
negatif yang Anda rasakan dengan menggunakan Nama Diri atau
Kamu atau Dia, fokuslah pada Nama Diri Anda dan perbanyaklah
menggunakan kata ganti personal Nama Diri atau Kamu atau Dia
untuk menceritakan perasaan Anda, mengamati perasaan Anda
pada saat peristiwa sulit itu Anda alami.

KE3: Pengamat-Kata Ganti Personal Pertama

37
“Bagaimana pun manusia berusaha untuk tenang dan tetap
berperasaan positif, akan ada selalu saat-saat dimana kita merasakan
perasaan negatif seperti cemas, sedih, marah, kecewa, ketika sebuah
peristiwa sulit menimpa diri kita. Tutuplah mata Anda dan cobalah
mengingat peristiwa sulit yang pernah Anda alami dan mengingat
kembali seolah-olah Anda sebagai pengamat yang mengamati dari
kejauhan Anda yang sedang mengalami peristiwa sulit itu. Ambilah
waktu Anda secara cukup untuk kembali mengingat pada saat Anda
mengalami peristiwa sulit tersebut

Hening (5’ menit)

Jika Anda sudah mengingat peristiwa sulit itu dan perasaan negatif
Anda pada waktu itu, tulislah peristiwa sulit tersebut dan perasaan
negatif yang Anda rasakan dengan menggunakan kata ganti
personal (Saya atau Aku), fokuslah pada diri Anda dan
perbanyakanlah menggunakan kata ganti personal (Saya atau Aku)
untuk menceritakan perasaan Anda, mengamati perasaan Anda
pada saat peristiwa sulit itu Anda alami.

KE4: Pengamat-Kata Ganti Personal Nama Diri

“Bagaimana pun manusia berusaha untuk tenang dan tetap


berperasaan positif, akan ada selalu saat-saat dimana kita merasakan
perasaan negatif seperti cemas, sedih, marah, kecewa, ketika sebuah
peristiwa sulit menimpa diri kita. Tutuplah mata Anda dan cobalah
mengingat peristiwa sulit yang pernah Anda alami dan mengingat
kembali seolah-olah Anda sebagai pengamat yang mengamati dari
kejauhan Anda yang sedang mengalami peristiwa sulit itu. Ambilah
waktu Anda secara cukup untuk kembali mengingat pada saat Anda
mengalami peristiwa sulit tersebut
38
Hening (5’ menit)

Jika Anda sudah mengingat peristiwa sulit itu dan perasaan negatif

Anda pada waktu itu, tulislah peristiwa sulit tersebut dan perasaan

negatif yang Anda rasakan dengan menggunakan kata ganti

personal Nama Diri, fokuslah pada diri Anda dan perbanyakanlah

menggunakan kata ganti personal Nama Diri untuk menceritakan

dan mengamati perasaan Anda saat peristiwa sulit yang Anda alami

terjadi.

Penelitian ini memiliki prosedur yang dilakukan untuk

mengumpulkan data, yaitu :

✓ Subjek menyetujui untuk mengikuti penelitian terkait peristiwa

negatif dengan mengisi informed consent yang telah dilakukan

pada studi awal penelitian eksperimen narrative writing therapy.

✓ Subjek diberikan instruksi sesuai masing-masing kelompok

perlakuan (KE1, KE2, KE3, atau KE4) ketika di dalam kelas.

✓ Penelitian ini dilakukan di luar kampus, boleh di rumah atau di

ruangan yang dapat memberikan suasana tenang untuk

memberikan ruang subjek berpikir dan bercerita selama mengikuti

penelitian ini.

✓ Sebelumnya, subjek diminta untuk mendownload DU recorder,

aplikasi berbasis android yang dapat merekam wajah dan tulisan


39
subjek, guna untuk mengkontrol aktivitas subjek saat menulis serta

sebagai bukti bahwa cerita yang ditulis memang milik subjek

sendiri.

✓ Subjek diminta menulis sesuai intruksi terkait peristiwa negatif

yang pernah dialami selama empat hari berturut-turut, waktu

menulis berdurasi 30 sd 60 menit.

✓ Hasil cerita yang telah ditulis oleh subjek dikirimkan (word tulisan

dan rekaman DU Recorder) melalui email yang telah di infokan

sebelumnya.

✓ Dilakukan debriefing

3.5. Instrumen Penelitian

Instrumen pada penelitian ini menggunakan blanko koding dalam

bentuk lembar data (Coding Sheet) untuk menganalisis konten kualitatif dan

kuantitaif (di lampiran) dibuat berdasarkan kategori yang telah ditetapkan

pada aspek-aspek konstruk.

3.6. Unit Analisis

Peneliti menggunakan unit analisis tematik pada setiap unit kalimat

(Krippendorff, 1991). Fokus penelitian adalah melihat bagaimana dialog

internal yang terjadi pada individu yang mengalami peristiwa sulit dilihat dari

sisi refleksi dan ruminasi. Sedangkan, model analisis yang digunakan ialah

model analisis naratif. Model ini memiliki struktur luar dan dalam untuk

40
melihat bagaimana manusia berpikir dan memproduksi makna dalam

memahami realitas (Camic, Rhodes & Yardley, 2003).

3.7. Tahap Prosedur Penelitian

Tahapan prosedur penelitian analisis konten kualitatif yang peneliti

lakukan sebagai berikut:

 Melakukan sampling dengan mengkodekan tulisan subjek dari

hari pertama hingga keempat.

 Pengkodean dilakukan peneliti dengan cara manual di dalam

lembar tulisan subjek dengan format (inisial/hari ke-/paragraf

ke-/kalimat ke-).

 Mengidentifikasi menggunakan unit pencatatan dari unit

kalimat yang sering muncul dan mewakili deskripsi teori yang

mengandung unsur dialog internal ketika menghadapi peristiwa

broken home.

 Menyediakan lembar koding (coding sheet) yang telah peneliti

susun dengan menurunkan dari teori yang hendak diteliti.

Pertama-tama diturunkan ke dimensi, lalu aspek yang

menggambarkan dialog internal subjek dalam cerita tersebut.

 Mereduksi data dan mentransformasi data menggunakan

lembar koding (coding sheet) berbentuk tabel dengan cara

memindahkan unit kalimat dari tulisan ke tabel blanko koding.

41
 Selanjutnya, menganalisis kembali unit kalimat yang telah

diolah untuk menghasilkan inferensi yang sesuai dengan data

yang dimiliki.

 Menganalisis berdasarkan kalimat tulisan subjek yang sesuai

dengan dimensi dan aspek, lalu dikaitkan dengan teori yang

digunakan secara intra subjek.

 Menganalisis dengan membandingkan hasil tulisan inter

subjek.

Sedangkan, teknik menganalisis konten kuantitatif peneliti

menggunakan tabel distribusi frekuensi pada unit analisis dialog internal yang

muncul, dengan mengkategorikan berdasarkan teori yang telah ditetapkan

pada koding analisis kualitatif. Perhitungan distribusi frekuensi dilakukan

secara sistematis dengan menjumlah kalimat yang muncul dan mengukur data

menggunakan presentase.

3.8. Tahap Analisa Data

Teknik analisa data yang peneliti gunakan mengacu kepada model

analisa Miles dan Huberman yang terdiri dari mereduksi data, menyajikan

data, dan menarik kesimpulan atau verifikasi data. Berikut ini tahapan dalam

menganalisa data, yaitu :

a. Reduksi Data, dalam penelitian ini reduksi data dilakukan

dengan mengidentifikasi unit kalimat yang sesuai dengan

konstruk penelitian. Penyederhanaan data menggunakan tabel


42
(excel) yang telah peneliti buat sesuai kategori aspek-aspek

konstruk.

b. Penyajian Data, setelah melakukan reduksi data peneliti

menyajikan data dalam bentuk tabel ceklis gambaran refleksi

dan ruminasi dari hari pertama hingga keempat dan deskriptif

agar lebih mudah dipahami.

c. Penarikan kesimpulan atau verifikasi data, penarikan

kesimpulan peneliti lakukan berdasarkan dinamika yang

muncul dari masing-masing subjek selama mengikuti narrative

writing therapy.

3.9. Tahap Uji Keabsahan Data

3.9.1. Reliabilitas Coding

Uji keabsahan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas

akurasi antar coder yang peneliti lakukan dengan dosen pembimbing dan

independen coder yang merupakan mahasiswa S1 psikologi untuk

menganalisis naskah hasil menulis naratif selama empat hari berturut-turut.

3.9.2. Triangulasi Data

Triangulasi metode adalah mengecek ulang data dengan menggunakan

sumber atau subjek yang sama dengan metode berbeda (Ferdiansyah, 2015).

Metode tersebut yaitu analisis konten kuantitatif yang dijadikan sebagai

43
penunjang penelitian ini untuk mengkonfirmasi data yang telah peneliti

peroleh sebelumnya menggunakan analisis konten kualitatif.

44

Anda mungkin juga menyukai