Anda di halaman 1dari 2

Radiasi dalam terminologi fisika secara umum diartikan sebagai pancaran.

Sedangkan
ionisasi adalah proses perpindahan elektron dari atom bermuatan netral ataupun sebaliknya yaitu
atom netral memperoleh tambahan elektron. Radiasi pengion (Ionizing Radiasi) saat ini
merupakan metode pilihan untuk membuat serangga steril secara reproduktif untuk program
pengelolaan hama terpadu (AW-IPM) di seluruh wilayah yang mengintegrasikan teknik serangga
steril (SIT). Radiasi gamma dari sumber isotop (kobalt-60 atau cesium-137) paling sering
digunakan, tetapi elektron berenergi tinggi dan sinar-X adalah pilihan praktis lainnya. Teknik
radiasi serangga aman dan terkendali, jika pedoman keselamatan dan jaminan kualitas yang
ditetapkan diikuti. Parameter pemrosesan utama adalah dosis serap, yang harus dikontrol dengan
ketat untuk memastikan bahwa serangga yang dirawat cukup steril dalam sel reproduksinya dan
mampu bersaing untuk kawin dengan serangga liar. Untuk itu, dosimetri (pengukuran dosis
serap) yang akurat sangat penting. Data iradiasi yang dihasilkan sejak 1950-an, mencakup lebih
dari 300 spesies arthropoda, menunjukkan bahwa dosis yang dibutuhkan untuk sterilisasi
arthropoda bervariasi dari kurang dari 5 Gy untuk kecoak blaberid hingga 300 Gy atau lebih
untuk beberapa ngengat arctiid dan pyralid. Faktor-faktor seperti tingkat oksigen, dan usia dan
stadium serangga selama iradiasi, dan banyak lainnya, mempengaruhi dosis serap yang
diperlukan untuk sterilisasi dan kelangsungan hidup serangga yang diiradiasi. Pertimbangan
faktor-faktor ini dalam desain protokol iradiasi dapat membantu menemukan keseimbangan
antara sterilitas dan daya saing serangga yang dihasilkan untuk program yang melepaskan
serangga steril. Banyak program menerapkan dosis radiasi "kehati-hatian" untuk meningkatkan
margin keamanan sterilisasi, tetapi overdosis ini sering menurunkan daya saing hingga ke titik di
mana kemandulan yang diinduksi secara keseluruhan pada populasi liar berkurang secara
signifikan. (Bakri dkk. 2005)
Salah satu penerapan tersebut (ionizing radiation) yaitu Teknik Serangga Mandul (TSM)
merupakan pengendalian vektor secara genetik yang mulai dikembangkan karena bersifat ramah
lingkungan dan spesifik target. Prinsip TSM adalah pengendalian serangga dengan melepaskan
serangga steril ke alam dengan tujuan supaya terjadi perkawinan antara serangga steril dengan
serangga normal di alam. Pelepasan secara bertahap dapat menurunkan populasi serangga di
alam.1-4 Proses sterilisasi serangga dapat dilakukan dengan menggunakan sinar gamma dan zat
kimia (chemosterilan). Penggunaan chemosterilan dapat menyebabkan serangga tidak dapat
bertelur, telur-telur yang dihasilkan tidak menetas, jentik tidak dapat menjadi pupa atau
perkembangan pupa tidak sempurna. Proses sterilisasi serangga dengan menggunakan
cemosterilan sekarang tidak dianjurkan karena bersifat mencemari lingkungan dan bersifat
karsinogenik. Proses sterilisasi yang lebih aman dapat menggunakan sinar gamma Co-60.6
Pengendalian dengan TSM dengan radiasi untuk mensterilkan serangga jantan sebelum
dilepaskan sampai sekarang dirasa aman karena tidak menimbulkan efek resistensi serangga dan
bersifat spesifik target (Riyani dkk, 2015)
Bakri A., Mehta K., Lance D.R. (2005) Sterilizing Insects with Ionizing Radiation. In: Dyck
V.A., Hendrichs J., Robinson A. (eds) Sterile Insect Technique. Springer, Dordrecht.
https://doi.org/10.1007/1-4020-4051-2_9
Riyani S., Widiarti, Bambang H. 2015. Pengaruh Radiasi Sinar Gamma Co-60 Terhadap
Sterilitas Dan Perkembangan Embrio Culex Quinquefasciatus. Media Litbangkes, Vol. 25
(1): 51 - 58

Anda mungkin juga menyukai