Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tanggung Jawab


Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu. sehingga
bertanggung jawab merupakan berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung
segala sesuatunya sebagai kesadaran dan kewajibannya akan tingkahlaku atau perbuatannya
yang disengaja maupun yang tidak disengaja karena adanya kesadaran atas segala
perbuatan dan akibatnya atas kepentingan pihak lain. Tanggung jawab timbul karena
manusia hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam yang mengharuskan untuk
tidak berbuat semaunya agar terciptanya suatu keselarasan,keseimbangan, keserasian antara
manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam.

Tanggung Jawab Menurut Para Ahli

1. Menurut KBBI
Tanggung Jawab dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah keadaan
wajib untuk menanggung segala sesuatu. Sehingga bisa diartikan berkewajiban
menanggung atau memikul segala sesuatu atau juga memberikan jawaban dan
menanggung akibatnya. Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia atas tingkah
lakunya dan perbuatan yang di sengaja maupun yang tidak sengaja

2. Menurut Abu dan Munawar (2007)


Menurut Abu dan Munawar, Pengertian tanggung jawab ialah perbedaan antara
kebenaran dan kesalahan, yang boleh dan yang dilarang, dianjurkan dan yang dicegah,
baik dan buruk dan sadar bahwa menjauhi hal yang mempunyai sifat negatif dan
mencoba untuk memanfaatkan sesuatu yang positif.

3. Menurut Schiller dan Bryan (2002)


Menurut Schiller dan Bryan, pengertian tanggung jawab ialah perilaku yang bisa
menentukan bagaiman bereaksi kepada situasi setiap hari dan memerlukan keputusan
yang bersifat moral.

Tanggung Jawab Dalam Keperawatan

Tanggung jawab perawat berarti keadaan yang dapat dipercaya dan terpercaya.
Sebutan ini menunjukkan bahwa perawat professional menampilkan kinerja secara hati –
hati, teliti dan kegiatan perawat dilaporkan secara jujur.(Koziers 1983:25)  Klien merasa

1
yakin bahwa perawat bertanggung jawab dan memiliki kemampuan, pengetahuan dan
keahlian yang relevan dengan disiplin ilmunya. Kepercayaan tumbuh dalam diri klien,
karena kecemasan akan muncul bila klien merasa tidak yakin bahwa perawat yang
merawatnya kurang terampil, pendidikannya tidak memadai dan kurang berpengalaman.

Manfaat  Tanggung Jawab

 Dihargai Oleh Orang Lain


Pada dasarnya, Seseorang yang mempunyai rasa tanggung jawab akan lebih
dihargai oleh orang lain. Hal ini disebabkan dengan rasa tanggung jawab akan
membuat seseorang bisa diandalkan dan akan lebih

 dipercaya dalam mengemban tugas ataupun amanah.

 Jarang Melakukan Kesalahan


Seseorang yang mempunyai rasa tanggung jawab, biasanya akan jarang melakukan
kesalahan di dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini disebabkan mereka akan sangat
berhati-hati dalam menjalankan tugasnya dan mereka mempunyai kecenderungan
lebih teliti untuk memeriksa pekerjaannya.

 Dapat Dipercaya
Seseorang yang mempunyai rasa tanggung jawab akan lebih mudah dipercaya oleh
orang lain. Rasa Kepercayaan ini bisa diperoleh dari hasil yang sudah dilakukan
oleh seseorang sebelumnya.

 Meningkatkan Peluang kesuksesan


Rasa tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang pada umumnya bisa
meningkatkan peluang kesuksesan. Hal ini disebabkan orang yang mempunyai rasa
tanggung jawab akan lebih dipercaya, lebih berhati-hati dan akan melaksanakan
pekerjaan dengan baik dan benar.

 Hasil Kerja Yang Dikerjakan Lebih Memuaskan.


Ketika kita menjadi seseorang yang bertanggung jawab maka kita akan lebih fokus
pada hasil akhir sehingga kita akan maksimal dalam melaksanakan pekerjaannya.
Dengan demikian, orang lain akan menjadikan orang lain puas atas pekerjaan yang
kita kerjakan. Tentunya hal ini akan menbuat kita disukai dan dipercaya oleh orang
sekitar lingkungan kita.

B. Tingkat-tingkat Tanggung Jawab

2
Sudah kita lihat, kalau tidak ada kebebasan, tidak ada tanggung jawab juga. Tapi karena
kebebasan bisa kurang atau lebih, demikian juga tanggung jawab ada tingkat-tingkatnya.
Tentang perbuatan sejenis yang dilakukan oleh beberapa orang, bisa saja bahwa satu orang
lebih bertanggung jawab dari pada orang lain.

Mari kita memandang beberapa contoh di mana terlihat bahwa – tentang perbuatan
yang kira-kira sama jenisnya – satu orang bertanggung jawab dan orang lain tidak ber-
tanggung jawab, sedangkan orang lain lagi lebih atau kurang bertanggung jawab dibanding
temannya. Semua contoh menyangkut kasus pencurian. Dengan “mencuri” kita maksudkan:
mengambil barang milik onang lain tanpa izin. Yang terjadi dalam semua contoh ini adalah
bahwa orang mengambil tas milik orang lain berisikan satu juta rupiah tanpa izin
pemiliknya. Kita bisa membayangkan kasus-kasus berikut ini, lalu mempelajari derajat
tanggung jawabnya.

(a)  Ali mencuri, tapi ia tidak tahu bahwa ia mencuri.

Ali mengambil tas milik orang lain berisikan uang satu juta rupiah, karena ia berpikir tas itu
adalah tasnya sendiri. Maklumlah, warna dan bentuknya persis sama dengan tas yang
menjadi miliknya. Ketika sampai di rumah dan membuka tasnya, barulah ia menyadari
bahwa tas itu ternyata milik orang lain. Ia tidak bebas dan tidak bertanggung jawab dalarn
rnelakukan perbuatan “pencurian” itu, karena ia tidak tahu bahwa ia mencuri (bahwa tas itu
milik orang lain). Dipandang dari luar, Ali rnemang mencuri (rnengambil milik orang lain
tanpa izin), tapi ia tidak tahu bahwa ia “rnencuri’. Perbuatan itu tidak dilakukan dengan
sengaja. Karena itu perbuatannya sebaiknya tidak disebut “pencurian”. Rupanya definisi
yang kita berikan tentang mencuri belum lengkap. Seharusnya ditambah: dengan se-
ngaja mengambil barang milik orang lain tanpa izin. Namun demikian, perbuatan si Ali
kemudian bisa menjadi pencurian juga, tergantung reaksinya setelah mengetahui
kekeliruannya. Bila ia membuka tasnya dan berpikir dalam hati “inilah sungguh anugerah
dari surga!” dan untuk seterusnya ia menganggap uang itu sebagai  miliknya, maka ia

3
bertindak dengan bebas dan karena itu ia bertanggung jawab. Bisa dicatat lagi, kebebasan
di sini cukup besar, karena ia pempunyai waktu seluas-luasnva untuk mempertimbangkan
apa yang akan diperbuatnya. Supaya tidak bertanggung jawab, ia harus melakukan sesuatu
untuk membetulkan kekeliruannva. Mestinya ia rnelapor ke polisi atau dengan cara lain
mencari pemilik yang berhak. Kalau tidak, ia bertanggung jawab atas kenyataan bahwa per-
buatannya menjadi pencurian.

C. Macam-macam tanggung jawab


1. Tanggung jawab dan individu

Pada hakekatnya hanya masing-masing individu dapat bertanggung jawab. Hanya


mereka yang memikul akibat dari perbuatan mereka. Oleh karena itu, istilah tanggung
jawab pribadi atau tanggung jawab sendiri sebenarnya "mubazir". suatu masyarakat yang
tidak mengakui bahwa setiap individu mempunyai nilainya sendiri yang berhak diikutinya
tidak mampu menghargai martabat individu tersebut dan tidak mampu mengenali hakikat
kebebasan.

Friedrich August Gon Hayek mengatakan bahwa "semua bentuk dari yang disebut
dengan tanggung jawab kolektif mengacu pada tanggung jawab individu". istilah tanggung
jawab bersama umumnya hanyalah digunakan untuk menutupi tanggung jawab itu sendiri.
Pihak yang disebut penanggung jawab tidak menanggung secara penuh akibat dari
keputusan mereka.

2. Tanggung jawab dan kebebasan

Kebebasan dan tanggung jawab tidak dapat dipisahkan. orang yang dapat
bertanggung jawab terhadap tindakannya dan mempertanggungjawabkan perbuatannya
hanyalah orang yang mengambil keputusan dan bertindak tanpa tekanan dari pihak
manapun atau secara bebas . Liberalisme menghendaki satu bentuk kehidupan bersama
yang memungkinkan manusianya untuk membuat keputusan sendiri tentang hidup mereka.

4
George Bernard shaw mengatakan bahwa persaingan yang merupakan unsur
pembentuk setiap masyarakat bebas baru mungkin terjadi jika ada tanggung jawab individu.
seorang manusia baru akan dapat menerapkan seluruh pengetahuan dan energinya dalam
bentuk tindakan yang efektif dan berguna jika ia sendiri harus menanggung akibat dari
perbuatannya, baik itu berupa keuntungan maupun kerugian.

3. Tanggung jawab sosial

Dalam diskusi politik sering disebut-sebut istilah tanggung jawab sosial. Istilah ini
dianggap sebagai bentuk khusus, lebih tinggi dari tanggung jawab secara umum. Namun
berbeda dari pengguna bahasa yang ada, tanggung jawab sosial dan solidaritas muncul dari
tanggung jawab pribadi dan sekaligus menuntut kebebasan dan persaingan dalam ukuran
yang tinggi.

4. Tanggung jawab terhadap orang lain

Setiap manusia mempunyai kemungkinan dan banyak di situasi juga kewajiban


moral atau hukum untuk bertanggung jawab terhadap orang lain. Secara tradisional
keluarga adalah tempat dimana manusia saling memberikan tanggung jawabnya. Si orang
tua bertanggung jawab pada anaknya, anggota keluarga yang saling tanggung jawab.
Anggota keluarga saling membantu dalam keadaan susah saling mengurus di usia tua dan
dalam keadaan sakit. ini khususnya menyangkut manusia yang karena berbagai alasan tidak
mampu atau tidak mampu lagi bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri secara penuh.

5. Tanggung jawab dan resiko

Dalam masyarakat modern orang berhadapan dengan berbagai risiko. Risiko itu bisa
membuat orang sakit dan membutuhkan penanganan medis yang sangat mahal. Atau
membuat orang yang kehilangan pekerjaan dan bahkan harta bendanya. Ada berbagai cara
untuk mengamankan dari resiko tersebut, misalnya dengan asuransi. Untuk itu tidak

5
diperlukan organisasi pemerintah, melainkan hanya tindakan setiap individu yang penuh
tanggung jawab dan bijaksana.

D. Masalah Tanggung Jawab Kolektif


Yang dibicarakan sampai sekarang adalah tanggung jawab pribadi atau
perorangan, artinya, tanggung jawab seseorang atas perbuatannya. Disamping itu dalam
etika sering kali diajukan pertanyaan apakah ada juga tanggung jawab kolektif atau
tanggung jawab kolektif. Beberapa etikawan menerima kemungkinantanggung jawab
kolektif, tepi lebih banyak menoolaknya kadang-kadang kita mendapat kesan bahwa
memang ada dtanggung jawab kolektif.
Tentang tanggung jawab kolektif dapat dijelaskan dengan baik, perlu lebih dulu kita
bertanya apa prinsipnya dimasukan dengan dengan tanggung jawab kolektif. Dengan
tanggung jawab kolektif tidak dimasukan penjumlahan tanggung jawab beberapa individu.
Bukan maksudnya bahwa orang A bertanggung jawab disamping orang B, C, dan D. Sebab,
tanggung jawab seperti itu hanya merupakan struktur lebih kompleks dari tanggung jawab
pribadi dan tidak menimbulkan kesulitan khusus.
Kalau paham tanggung jawab kolektif harus dimengerti dengan demikian, maka
sulit untuk menerima tanggung jawab moral yang kolektif. Mengapa? Karena sulit untuk
diakui bahwa seseorang bisa bertanggung jawab atas perbuatan yang tidak dilakukannya.
Dengan kata lain, orang dapat bertanggung jawab karena kelalaian, walaupun perlu diakui
bahwa selalu lebih mudah post factum menuduh orang tentang kelalaian dari pada ketika
situasi historis yang kompleks sedang berlangsung. Bagaiamana pun juga, tidak masuk akal
bahwa suatu bangsa bertanggung jawab sebagai bangsa. Suka tidak suka, tanggung jawab
selalu berkaitan tentang kebebasan pribadi.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tanggung jawab perawat berarti keadaan yang dapat dipercaya dan terpercaya.
Tanggung jawab menurut para ahli; (1)Menurut KBBI, (2) Menurut Abu dan Munawar
(2007). Tanggung jawab perawat berarti keadaan yang dapat dipercaya dan terpercaya.
Klien merasa yakin bahwa perawat bertanggung jawab dan memiliki kemampuan,
pengetahuan dan keahlian yang relevan dengan disiplin ilmunya. Manfaat tanggung jawab
dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya adalah: (1) dihargai oleh orang lain, (2) dapat
dipercaya dalam mengembangkan tugas atau amana, (3) jarang melakukan kesalahn, (4)
dapat dipercaya, (5) meningkatkan peluang kesuksean, (6) hasil kerja yang dikerjakan lebih
memuaskan

Macam-macam tanggung jawab dapat dikategorikan dalam beberapa hal seperti: (1)
tanggung jawab dan individu, (2) tanggung jawag dan kebebasan, (3) tanggung jawab
sosial, (4) tanggung jawab terhadap orang lain, (5) tanggung jawab dan resiko.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ayoksinau.com/tanggung-jawab/

https://hartanto104.wordpress.com/2013/09/22/tanggung-jawab-dan-tanggung-gugat-
perawat-sebagai-profesi-2/

K.Bertens.1993.etika.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama

http://repository.ump.ac.id/1274/3/Amita%20Dwi%20Nur%20Indriani_BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai