Anda di halaman 1dari 3

Tugas.

1
Analisa SPPT PBB

Perintah tugas 1: “Carilah SPPT PBB yang sudah diisi (bisa milik sendiri, keluarga atau
teman) kemudian analisalah seluruh penghitungan yang ada di dalam SPPT PBB tersebut!”

File digital SPPT PBB (foto atau scan) dan hasil jawaban diupload paling lambat 6 hari sejak
tugas ini diberikan.

Data personal pada file digital SPPT PBB yang diupload disembunyikan (Nama WP, NOP,
alamat)

Kedalaman analisa dan dasar hukum akan menjadi poin penilaian

Jawaban
Analisa

Bisa dilihat pada SPPT PBB diatas, Ada beberapa hal penting dalam menentukan jumlah pajak yang
harus dibayar, yaitu

1. Nilai Jual Objek Pajak (NJOP),

2. Nilai Jual Objek Tidak Kena Pajak (NJOTKP), dan

3. Nilai Jual Kena Pajak (NJKP).

Dalam menghitung PBB, dibutuhkan juga NJOP. NJOP bisa dikatakan sebagai dasar pengenaan
PBB. NJOP merupakan harga rata-rata atau harga pasar pada transaksi jual beli tanah. Ada banyak
faktor yang mempengaruhi NJOP bumi, antara lain letak, pemanfaatan, peruntukan, dan kondisi
lingkungan. Sementara NJOP bangunan dipengaruhi bahan yang digunakan dalam bangunan,
rekayasa, letak, dan kondisi lingkungan.

Berdasarkan SPTT PBB diatas, untuk menentukan NJOP Bumi dan Bangunan adalah Luas (m 2) x
NJOP (m2) dan dapat diketahui :

Objek Pajak :
Bumi = Rp. 927.969.500.000,-
Bangunan = Rp. 12.640.566.250,-
NJOP = Rp. 940.610.066.250,-
Rincian persentase NJKP ditetapkan lewat KMK Nomor 201/KMK.04/2000, yaitu 40% untuk objek
pajak perkebunan, objek pajak pertambangan, dan objek pajak kehutanan.
Dan setelah menghitung NJOP, berikutnya menentukan NJKP dengan cara yaitu NJOP x 40%.
Rp. 940.610.066.250,- x 40% = Rp. 376.244.026.500,-
Jadi, NJKPnya adalah Rp. 376.244.026.500,-
Dan langkah selanjutnya adalah menentukan PBB yang terutang dan yang masih harus dibayar
dengan cara: Tarif Pajak x NJKP.

Sesuai undang-undang yang disebutkan sebelumnya, tarif pajak yang dikenakan atas objek pajak
adalah sebesar 0,5%.

0,5% x Rp. 376.244.026.500,- = Rp. 1.881.220.133,-

Jadi, PBB yang terutang dan masih harus dibayar adalah sebesar Rp. 1.881.220.133,-
Dasar Hukum
1. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 201/KMK.04/2000 tentang Penyesuaian Besarnya Nilai Jual
Objek Pajak Tidak Kena Pajak Sebagai Dasar Penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan
2. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 34/PJ/2008 tentang Bentuk dan Isi Formulir Surat
Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan

3. Peraturan Kementerian Keuangan Nomor 186/PMK.03/2019 tentang Klasifikasi Objek Pajak Dan
Tata Cara Penetapan Nilai Jual Objek Pajak Pajak Bumi Dan Bangunan

Anda mungkin juga menyukai