Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PJOK 2 KLS 11

1. Bacalah materi bola tangan di bawah ini !.


2. Ringkaslah materi bola tangan dengan tulis tangan, di buku tulis PJK,
jangan lupa tulis, tanggal, nam lengkap, kls, jurusan,
3. Dikumpulkan nanti tunggu info berikutnya.
4. Jangan lupa isi presensi di WA

BOLA TANGAN

Setelah kita mempelajari lempar tangkap dan dribble di kelas X ,


maka di kelas XI
semester 1 akan kita pelajari materi Shooting.

A. Menembak Bola (Shooting)


Menembak adalah bentuk gerak Lemparan yang ditujukan untuk
memasukkan bola ke gawang, agar berhasil, lemparan yang
dilakukan harus bertenaga dan memiliki daya ledak (Eksplosif
Power) dengan artian mengarahkan seluruh kecepatan dan
kekuatan dalam waktu yang sangat singkat sehingga menghasilkan
gerak laju bola yang cepat. Menembakkan bola harus dilakukan
dengan upaya yang sungguh-sungguh, sehingga menghasilkan
perbedaan sikap tubuh yang disesuaikan.
Yang paling menarik adalah pelaksanaan tembakan fliying shot yang
memerlukan irama tiga langkah.
Adapun macam – macam shooting dalam permainan bola tangan antara
lain.

1. The Standing Throw shot (tembakan berdiri)


Didahului dengan mendribble bola kemudian menangkap dengan
kedua tangan dan sedikit membungkukkan badan ke kanan (pelempar
tangan kanan), kemudian bola di shooting dengan keras lewat
samping kepala sambil membuka kaki agak lebar, dan kaki kanan
sedikit agak terangkat dengan bertumpuh oleh kaki kiri serta tangan kiri
rileks disamping badan.
2. The Jump Shot (tembakan melompat)
Gerakan menembak dalam jump shot ini pada dasarnya sama
dengan the standing throw shot. Perbedaannya hanyalah pada
saat sebelum menembak, penembak melakukan gerakan melompat ke
atas, dengan maksud menembakkan bola melewati atas kepala/lengan
lawan yang menjaganya.
Setelah melakukan gerakan menembak, penembak akan mendaratkan
kakinya kembali disekitar tempat dimana ia menumpu/melompat pada awal
gerakan.

a. The Dive Shot


Para pemain bola tangan, khususnya pemain penyerang sedapat
mungkin harus selalu berusaha untuk mendekati gawang sebelum
menembakkan bola. Hal ini dimaksudkan untuk memperpendek jarak
lemparan sehingga memperbesar kemungkinan untuk memasukkan
bola kegawang lawan; yang berarti penyerang tersebut dapat
mengalahkan penjaga gawang. Salah satu cara yang sering
digunakan oleh para pemain adalah dive shot.
Tembakan dengan posisi tubuh seperti melayang, posisi awal tembakan ini
membelakangi gawang, kemudian meloncat dengan bertumpuh di
kedua kaki kemudian menembakkan bola dengan posisi condong
ke depan. Setelah melakukan tembakan, kedua telapak tangan
menyentuh lantai secara langsung.
Kedua kaki harus membentuk sudut 90 derajat,dada, perut dan kaki depan
menggelincir ke lantai sambil kedua tangan mendorong ke atas menjauhi
lantai.

b. The Fall Shot


Cara menembak seperti ini biasanya dilakukan, bila pemain
penyerang menyadari dirinya menghadapi situasi dimana ia tidak mungkin
dapat melakukan dive shot, jump shot, ataupun flying shot karena
penjagaan yang ketat dari regu lawan.
Cara melakukan faal shot adalah sebagai berikut :
Bola dipegang dengan satu tangan; pemain dicondongkan badannya
ke depan ataupun kesamping dan segera gerakan ini dilanjutkan
dengan gerakan melepaskan tembakan.
Setelah bola lepas dari tangan, pemain mendaratkan seluruh
badannya dilapangan yang kemudian dilanjutkan dengan gerakan
menggulingkan badan.
Menembak sambil menjatuhkan diri kedepan, merupakan salah satu
cara yang terbaik untuk digunakan bila melakukan lemparan penalti.
Lemparan penalti dapat dilakukan dengan berbagai cara
menembak, asalkan tidak melanggar peraturan permainan.
Dalam peraturan disebutkan bahwa kedua kaki penembak harus berada di
belakang garis pinalti (garis 7 meter) dan satu kaki harus selalu
kontak dengan lapangan pada saat tembakan dilaksanakan. Dengan
melakukan cara menembak sambil menjatuhkan diri, penembak
memiliki kesempatan memperpendek jarak atau mendekati gawang
sebelum melepaskan tembakan. Dan dengan memperhatikan
gerakan (reaksi) penjaga gawang, segera setelah penembak
melakukan gerakan tipuan untuk memperdaya penjaga gawang agar
bergerak ke arah yang salah; penembak dapat mengarahkan bola kearah
yang berlawanan.

c. The side Shot (tembakan menyamping)


Tembakan dari samping dengan membuka tangan dan kaki lebar
sambil badan dimiringkan kekanan bagi penembak dengan tangan kanan,
dengan sedikit kaki kanan diangkat dan dibungkukkan bola di shoot
dengan keras dari samping setinggi paha.

d. The Flying Shot (tembakan melayang)


The flying shot merupakan senjata ampuh dalam permainan
dan cara menembak ini adalah cara yang paling efektif untuk
memasukkan bola ke gawang lawan, bila dibandingkan dengan cara
menembak yang lain (dan juga paling baik untuk dipandang).
Aspek penting yang perlu diperhatikan ialah irama langkah. Pemain
harus dapat menangkap dan menguasai bola dengan baik dan kemudian
melakukan awalan 3 langkah (5 langkah bila bola ditangkap pada saat
penembak sedang di udara) yang diijinkan sebelum melompat pada
langkah yang terakhir. Pada waktu melakukan lompatan, pemain harus
dapat mengkonsentrasikan diri untuk melompat cukup jauh ke depan
dan juga cukup tinggi, dan kemudian mempertahankan sikap
melayang selama mungkin, sebelum menembakkan/melepaskan bola.
Menembak dengan cara ini, memberikan keuntungan bagi penembak
yaitu memperpendek jarak lemparan dan juga daya tembaknya akan
lebih bertenaga/lebih keras. Pada saat mengajarkan flying shot,
seorang pelatih haruslah memperhatikan 3 unsur pokok yaitu:
1. Awalan (irama langkah).
2. Ketinggian yang cukup pada saat lompatan
3. Jarak
Mengapa jarak harus diperhatikan ? Dalam peraturan permainan
dijelaskan bahwa seorang pemain diperkenankan menembakkan bola
pada saat pemain tersebut berada di dalam daerah gawang, asalkan
kedua kakinya tidak menyentuh lapangan (pada saat melayang) waktu
melakukan gerakan menembak tersebut.
Oleh karena itu, setiap pemain diharapkan dapat memanfaatkan
peraturan ini dengan cara menembak di dalam daerah gawang yang
berarti memperpendek jarak lemparan.
Caranya ialah dengan melakukan awalan 3 langkah dengan cepat dari
pada langkah terakhir melompat sedekat mungkin dengan garis daerah
gawang dan dengan sudut 45 derajat serta mempertahankan sikap
melayang di udara selama mungkin.

e. The Reverse Shot (tembakan Membalik)


Sampai sejauh ini kita telah membahas berbagai cara menembak
dimana pemain melakukan tembakan dengan cara menghadap ke
arah gawang lawan.
Bolatangan adalah suatu permainan yang memberikan kemungkinan
pemain menghadapi berbagai situasi. Dan seringkali pula para pemain
mendapatkan diri mereka dalam posisi dimana ia tidak mungkin untuk
melakukan tembakan dengan menghadap kearah gawang lawan.
Seperti juga keterampilan yang lain, setiap pemain dapat mengembangkan
ketrampilan menembak dengan caranya sendiri, yang sesui dengan
situasi dan kondisi pada saat permainan sedang berlangsung.
Dalam permainan, setiap pemain dan khususnya pemain penyerang
mendapatkan tantangan untuk dapat mengalahkan penjaga gawang.
Para pemain penyerang akan mendapatkan kepuasan, apabila dapat
memperdaya penjaga gawang dengan tembakan tipuan mereka sendiri;
apalagi bila dapat memasukkan bola kegawang dengan cara reverse
shot. Oleh karena itu, setiap pemain penyerang, dan khususnya
pemain yang selalu menempati posisi sebagai penyerang tengah
harus benar-benar mahir dalam menembak dengan cara reverse shot.
Hal ini dapat dicapai melalui latihan yang teratur dan melalui latihan
dalam permainan; untuk mempelajari bagaimana dan bilamana
menggunakan reverse shot ini dengan tepat dalam situasi permainan
yang sesungguhnya.
Tembakan membelakang, diawali dengan posisi badan membelakangi
arah tembakan kemudian bola dipegang dengan kedua tangan kalau
shoot dengan tangan kanan, maka posisi tangan kiri berada di bawah bola
sebagai penyeimbang, dan tangan kanan memegang bola lewat
samping dengan posisi menjepit dengan menggeser kakai kanan ke
belakang bersamaan dengan bola di shoot dengan keras, sambil
membalikkan tubuh.

Anda mungkin juga menyukai