Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

Suatu industri berbeda antara satu dan lainnya didasarkan atas

karekteristik ekonomi, situasi persaingan, dan prospek perkembangannya di

masa datang. Tingkat perubahan berbagai faktor seperti teknologi, ekonomi,

pasar dan persaingan akan bergerak dalam satu range tetentu mulai dari

yang lambat sampai dengan yang cepat. Analisis industri dan persaingan

akan menggunakan alat dan teknik tertentu bagi perusahaan untuk dapat

menyesuaikan dengan perubahan dan kemudian membentuk kekuatan

dalam menghadapi persaingan.

Pengertian industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan

mentah atau barang setengah jadi menjadi barang, jadi barang jadi yang

memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan.

Beberapa hal yang dapat diidentifikasikan sebagai faktor ekonomi yang

utama yang berpengaruh dalam membentuk kekuatan suatu industri

adalah market size, lingkup persaingan, tingkat pertumbuhan pasar dan

siklus kehidupan industri, jumlah pesaing dan besaran relatif dari masing-

masing perusahaan pesaing, jumlah dan besaran relatif pembeli potensial,

dorongan untuk melakukan integrasi ke depan dan ke belakang, serta

kemudahan dan hambatan untuk memasuki atau keluar dari jenis industri.

Industri sangat erat kaitannya dengan persaingan. Karena tak mungkin

suatu industri hanya berdiri sendiri tanpa adanya hubungan dengan

industri lain. Suatu industri memproduksi suatu produk tentunya juga

menggunakan bahan yang diperoleh dari industri lain. Untuk itu, satu

industri dengan industri lain itu selalu berhubungan dan tak jarang

melakukan persaingan.

Dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang hubungan industri

dengan pesaing. Persaingan industri terjadi apabila suatu perusahaaan


menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang membuat

produk atau kelas produk yang sama. Selanjutnya akan dibahas mengenai

analisis dan pengidentifikasian serta faktor-faktor yang ada dalam

persaingan industri.

Bab ll

Bentuk-Bentuk Persaingan

Bentuk persaingan terbagi menjadi empat tingkatan:

1. Persaingan merek

Persaingan merek adalah produk-produk atau jasa yang bersaing

secara langsung menawarkan hal yang sama. Misalnya Teh Botol Sosro dan

Fres Tea.

2. Persaingan industri

Persaingan industri adalah persaingan dalam satu industri, tidak

hanya satu produk saja. Misalnya Teh Botol Sosro industrinya tidak hanya

industri teh dalam botol, tetapi semua industri minuman. Karena itu

pesaingnya adalah juga Coca Cola, Aqua, dan lain-lain.

3. Persaingan bentuk

Persaingan bentuk adalah persaingan dalam bentuk produk yang

sama. Misalnya persaingan antara Teh Botol Sosro dengan Susu Ultra,

Yogurt, dan lain-lain.

4. Persaingan bentuk

Persaingan bentuk Adalah persaingan umum pada semua industri,

misalnya antara Teh Botol Sosro dengan Sari Roti, dan lain-lain.
Bab lll

Teknik Analisis Pesaing

Untuk menganilis industri dan persaingan, ada empat cara yang

harus dilakukan:

1. Definisikan pasar sasaran (target market)

Mendefinisikan pasar sasaran akan memudahkan perusahaan

untuk mengetahui produk atau jasa mana saja yang membidik sasaran

yang sama.

2. Identifikasi pesaing langsung

Pesaing langsung adalah perusahaan yang memberikan produk

ataupun jasa yang relatif serupa dengan target market yang kurang lebih

sama. Identifikasi pesaing langsung akan membantu untuk melihat peta

persaingan, posisi perusahaan dibanding pesaing, dan apa yang harus

dilakukan untuk memenangkan persaingan.

3. Ketahui kondisi persaingan

Peta persaingan bisa dilihat dengan menggunakan framework Porter

Five Forces. Dari situ bisa dilihat daya tarik persaingannya apakah sudah

ketat ataupun belum.

4. Penilaian keunggulan kompetitif.


Keunggulan kompetitif adalah kemampuan utama yang dimiliki oleh

perusahaan yang diyakini sebagai modal untuk memenangkan persaingan.

Bab lV

Porter Five Forces

Porter Five Forces adalah alat ukur yang dikenalkan oleh Michael

Porter untuk melihat daya tarik persaingan dalam suatu industri. Ada lima

hal yang harus dianalisa untuk melihat daya tarik persaingan.

1. Persaingan dalam industri

Persaingan dalam industri meliputi banyaknya pesaing langsung

dalam bisnis yang dijalankan. Banyaknya persaingan di sini dibandingkan

dengan faktor kebutuhan masyarakat akan produk ataupun jasa yang

ditawarkan. Jika supply sudah terlalu banyak dan melebihi demand yang

ada, maka kondisi persaingan sudah sangat ketat.

2. Kekuatan tawar menawar pelaku bisnis yang baru (new entrance)

Kekuatan tawar menawar pelaku bisnis yang baru terkait dengan

apakah memasuki industri tersebut gampang atau tidak. Apakah ada

hambatan yang besar (barrier to entry), misalnya dari sisi investasi,


teknologi, orang, pengetahuan, dan lain-lain. Jika hambatan masuknya

kecil, kemungkinan pemain baru akan masuk juga sangat besar, artinya

setiap saat dalam suatu industri akan terjadi persaingan yang sangat ketat.

3. Kekuatan tawar menawar pembeli.

Di sini adalah bagaimana pembeli mendapatkan informasi dan

penawaran yang beragam dari berbagai produsen.

dengan tawaran yang begitu banyak di pasar, pembeli memang akan

mempunyai kekuatan tawar menawar yang lebih besar karena punya cukup

banyak pilihan.

4. Kekuatan tawar pemasok

Pemasok dalam hal ini adalah perusahaan yang memberikan

bahan-bahan, orang, teknologi, dan lainnya yang menjadi bahan produksi.

Pemasok akan memiliki kekuatan besar jika sesuatu yang dipasok

merupakan hal penting dan tidak banyak perusahaan yang menyediakan.

Tetapi jika banyak perusahaan lain yang menyediakan, kekuatan pemasok

menjadi tidak terlalu besar.

5. Kekuatan tawar produk pengganti

Produk pengganti adalah produk lain di luar produk sejenis yang

mempunyai fungsi hampir sama dengan produk atau jasa perusahaan yang

bisa saling menggantikan. Jasa penerbangan misalnya, produk

penggantinya adalah jasa transportasi darat dan laut. Kekuatan tawar

produk pengganti besar jika terdapat harga yang sangat berbeda antara

produk utama dengan produk pengganti.


Bab V

Strategi Bersaing

Michael Porter membagi strategi bersaing menjadi 3 strategi umum:

1. Differensiasi

Differensiasi adalah strategi memberikan penawaran yang berbeda

dibandingkan penawaran yang diberikan oleh kompetitor. Strategi

differensiasi mengisyaratkan perusahaan mempunyai jasa atau produk


yang mempunyai kualitas ataupun fungsi yang bisa membedakan dirinya

dengan pesaing.

2. Keunggulan biaya (low cost)

Keunggulan biaya adalah strategi mengefisienkan seluruh biaya

produksi sehingga menghasilkan produk atau jasa yang bisa dijual lebih

murah dibandingkan pesaing. Strategi harga murah ini fokusnya pada

harga, jadi biasanya

produsen tidak terlalu perduli dengan berbagai faktor pendukung dari

produk ataupun harga yang penting bisa menjual produk atau jasa dengan

harga murah kepada konsumen. Warung Tegal misalnya mengandalkan

strategi harga. Mereka tidak perduli dengan kenyamanan orang ketika

makan, bahkan juga dengan kebersihan, yang penting bisa menawarkan

menu makanan lengkap dengan harga yang sangat bersaing.

3. Fokus

Fokus adalah strategi menggarap satu target market khusus.

Strategi fokus biasanya dilakukan untuk produk ataupun jasa yang

memang mempunyai

karakteristik khusus. Beberapa produk misalnya hanya fokus ditargetkan

untuk kaum muslim sehingga semua produknya memberikan benefit dan

fungsi yang disesuaikan dengan aturan Islam. Produk yang fokus pada

target market kaum muslim biasanya selalu mensyaratkan label halal,

tanpa riba, dan berbagai aturan lain yang disesuaikan dengan ketentuan

Islam.

Perusahaan biasanya memilih salah satu dari ketiga strategi ini yang

akan diterapkan, karena bagaimanapun akan sulit menjalankan ketiga

strategi ini secara bersamaan. Namun demikian, jika perusahaan memilih

salah satu di antara tiga strategi ini, bukan berarti sama sekali

meninggalkan yang lain, tetapi dua strategi lainnya biasanya diterapkan


pada level yang paling standar.

Membangun Keunggulan Bersaing

Bab Vl
Keunggulan Bersaing (competitive advantage)

Untuk bisa bertahan dalam persaingan, perusahaan harus

mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) dibandingkan

dengan kompetitornya. Keunggulan bersaing akan menjadi senjata untuk

menaklukkan pasar dan kompetisi. Untuk membangun keunggulan

bersaing, perusahaan bisa melakukan beberapa langkah:

1. Mencari sumber-sumber keunggulan, misalnya keterampilan yang prima,

sumber daya yang berkualitas, dan lain-lain.

2. Mencari keunggulan posisi dibanding pesaing, dengan mengefisienkan

biaya produksi dan memberikan nilai tambah kepada konsumen.

3. Menghasilkan performa yang prima, dengan melihat kepuasan dan

loyalitas pelanggan, pangsa pasar, dan juga kemampulabaan (profitabilty)

dari produk ataupun jasa yang dihasilkan.

contoh persaingan dalam dunia pasar :

A. Definisi pasar persaingan sempurna

Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling

ideal karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan

menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi

(optimal) efisiensinya. Perekonomian merupakan pasar persaingan

sempuma. Akan tetapi dalam prakteknya €tidaklah mudah untuk

menentukan jenis industri yang struktur organisasinya digolongkan kepada

persaingan sempurna yang murni, yaitu yang ciri-cirinyasepenuhnya

bersamaan dengan dalam teori. Yang ada adalah yang mendekati ciricirinya,

yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan disektor pertanian. Namun

demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak wujud di

dalam praktek.
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu

struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli,

dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di

pasar.

B. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna

Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah

seperti yang diuraikan dibawah ini :

1. Perusahaan adalah pengambil harga

Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada

di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa

pun tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan

perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar

ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan

pembeli. Seorang produsen terlalu kecil peranannya didalam pasar sehingga

tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat produksi dipasar.

Peranannya sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang

diciptakan produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan

jumlah barang yang dihasilkan dan diperjual-belikan.

2. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk

Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan

industri tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya

apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut,

produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang

diinginkannya tersebut. Sama sekali tidak terdapat hambatan-hambatan,

baik secara legal maupun dalam bentuk lain secara keuangan atau secara

kemampuan teknologi, misalnya kepada perusahaan-perusahaan untuk

memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut.

3. Menghasilkan barang serupa


Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk

dibeda-bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak

terdapat perbedaan yang nyata diantara barang yang dihasilkan suatu

perusahaan lainnya. Barang seperti

itu dinamakan dengan istilah barang identical atau homogenous.

Karena barang-barang tersebut adalah sangat serupa para pembeli tidak

dapat membedakan yang mana dihasilkan produsen A atau B atau

produsen yang lainnya. Barang yang dihasilkan seorang produsen

merupakan pengganti sempurna kepda barang yang dihasilkan oleh

produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari efek ini, tidak ada gunanya

kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang

berbentuk persaingan bukan harga atau nonprice competition atau

persaingan dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara

ini tidak efektif untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui

bahwa barang-barang yang dihasilkan berbagai produsen dalam industri

tersebut tidak ada bedanya sama sekali.

4. Terdapat banyak perusahaan di pasar

Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai

kekuasaan untuk mengubah harga. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu

jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah

relative kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan

di dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah

sangat sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri

tersebut,. Sifat ini menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan,

seperti menaikkan atau menurunkan harga dan menaikkan atau

menurunkan produksi, sedikit pun ia tidak mempengaruhi harga yang

berlaku dalam pasar/industri tersebut.

5. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar


Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah

pembeli adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa

masing-masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna

mengenai keadaan dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang

berlaku dan perubahan-

perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak

dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku

di pasar.

a. Jumlah Penjual

Jumlah penjual dalam pasar persaingan sempurna sangat banyak.

Karena pada dasarnya pengertian dari pasar persaingan sempurna sendiri

adalah pasar yang memiliki banyak penjual dan pembeli. Barang yang dijual

oleh para penjual di pasar persaingan sempurna biasanya sejenis, serupa

atau mirip satu sama lain. Para penjual di pasar persaingan sempurna

tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar dan harga.

b. Jenis Barang

Barang-barang yang dijual di pasar persaingan sempurna bersifat

homogen. Barang yang dijual tidak mudah untuk dibeda-bedakan, sangat

sama atau serupa. Barang-barang tersebut adalah sangat serupa para

pembeli tidak dapat membedakan yang mana barang produsen A atau B

atau produsen yang lainnya. Contoh seperti : beras, gandum, batubara,

kentang, dan lain-lain.

d. Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna

Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan

dibandingkan pasar-pasar yang lainnya antara lain :

1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi


Sebelum menerangkan kebaikan dari pasar persaingan sempurna

ditinjau dari sudut efisiensi, terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep

efisiensi yaitu:

a. Efisiensi produktif

Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang

pertama, untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah

yang paling minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi

berbagai corak gabungan faktor-faktor produksi dapat digunakan.

Gabungan yang paling efisien adalah gabungan yang mengeluarkan biaya

yang paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi pada setiap tingkat produksi.

Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan harus memproduksi

barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu kurva AC

mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu industri mencapai

keadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat

efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi yang paling minimal.

b. Efisiensi Alokatif

Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah

dilihat apakah alokasi sumber-sumber daya keberbagi kegiatan

ekonomi/produksi telah dicapai tingkat yang maksimum atau belum.

Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila

dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama dengan biaya marjinal

untuk memproduksi barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan

ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan

dimana harga biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam

barang dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan

masyarakat.

Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi ynag dijelaskan

diatas akan selalu wujud. Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang
perusahaan dalam persaingan sempurna akan mendapat untung normal,

dan untung normal ini akan dicapai apabila biaya produksi adalah yang

paling minimum. Dengan demikian,

sesuai dengan arti efisiensi produktif yang telah dijelaskan dalam jangka

panjang

efisiensi produktif selalu dicapai oleh perushaan dalam persaingan

sempurna.

Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga =

hasil penjualan marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan

syaratnya adalah hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Dengan

demikian didalam jangka panjang keadaan ini berlaku : harga = hasil

penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa

pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif.

Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan efisiensi alokatif

dicapai didalam pasar persaingan sempurna.

2. Kebebasan bertindak dan memilih

Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi

kekuasaan di segolonan kecil masyarakat. Pada umumnya orang

berkeyakinan bahwa konsentrasi semacam itu akan membatasi kebebasan

seseorang dalam melakukan kegiatannya dan memilih pekerjaan yang

disukainya. Juga kebebasaannya untuk memilih barang yang

dikonsumsikannya menjadi lebih terbatas.

Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan

dalam menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang

diproduksikan. Begitu pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor

produksi digunakan dalam masyarakat, efisiensilah yang menjadi factor

yang menentukan pengalokasinya. Tidak seorang pun mempunyai kekuasan

untuk menentukan corak pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya


kebebasaan untuk memproduksikan berbagai jenis barang maka

masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap

barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi

kebutuhannya. Dan

masyarakat mempunyai kebebasan yang penuh keatas corak pilihan yang

akan dibuatnya dalam menggunakan factor-faktor produksi yang mereka

miliki.

Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna

juga memiliki keburukan-keburukan antara lain :

a. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi

Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan

mudah oleh perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak

dapat meemperoleh keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi

dan teknik memproduksi yang baru tersebut. Oleh sebab itulah keuntungan

dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan normal, Karena

walaupun pada mulanya suatu perusahaan dapat menaikkan efisiensi dan

menurunkan biaya, perusahaan-perusahaan lain dalam waktu singkat juga

dapat berbuat demikian. Ketidakkekalan keuntungan dari mengembangkan

teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk

melakukan perkembangan teknologi dan inovasi.

Disamping oleh alasan yang disebutkan diatas, segolongan ahli

ekonomi juga berpendapat kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar

persaingan sempurna karena perusahaan-perusahan yang kecil ukurannya

tidak akan mampu untuk membuat penyelidikan untuk mengembangkan

teknologi yang lebih baik. Penyelidikan seperti itu sering kali sangat mahal

biayanya dan tidak dapat dipikul oleh perusahaan yang kecil ukurannya.
b. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial

Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara

perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut

pandangnan

perusahaan, penggunaannya mungkimn sangat efisien. Akan tetapi,

ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya merugikan.

c. Membatasi pilihan konsumen

Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100

persen sama, konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk

menentukan barang yang akan dikonsumsinya.

d. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi

Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan

sempurna adalah paling minimum,tersirat (yang tidak

dinyatakan)pemisalan bahwa biaya produksi tidak berbeda. Pemisalan ini

tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam bentuk pasar lainnya

mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati skala

ekonomi,perkembangan teknologi dan inovasi.

e. Distribusi pendapatan tidak selalu rata

Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu

pola permintaan tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut

akan menentukan bentuk pengalokasian sumber-sumber daya. Ini berarti

distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan

sumber-sumber daya yang efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak

merata maka penggunaan sumber-sumber daya (yang dialokasikan secara

efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan golongan kaya.


BAB VLL

KESIMPULAN

Dunia ini semakin berubah dengan pesat, begitu pula pola pikir

konsumen sehingga menuntut perusahaan untuk lebih kreatif dan

kompetitif. Selain itu, masalah pesaing juga harus benar-benar

diperhatikan. Beberapa hal yang perlu diketahui dari pesaing: kelengkapan

mutu, desain dan bentuk produk, harga yang ditawarkan, saluran

distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki, promosi yang dijalankan,

rencana kegiatan pesaing ke depan.

Untuk mengetahui informasi tersebut, maka perusahaan perlu

mengadakan analisis pesaing dengan cara; mengidentifikasikan pesaing,

menentukan sasaran pesaing, identifikasi strategi pesaing, analisis

kekuatan dan kelemahan pesaing, menentukan sasaran pesaing,identifikasi

reaksi pesaing dan strategi menghadapi pesaing.

Dari kegiatan itu akan dapat diketahui: siapa pesaing kita, apa sasaran

yang ingin mereka capai, bagaimana strategi yang mereka lakukan, apa dan

dimana kekuatan dan kelemahan pesaing, bagaimana pola reaksi mereka,

siapa saja yang perlu diserang terlebih dahulu, bagaimana cara

menyerangnya, dan pesaing mana yang perlu dihindari terlebih dahulu.

Untuk menghadapi pesaing, maka kita harus mengetahui strategi dan

sasaran yang diinginkan pesaing sehingga kita dapat menindaklanjutinya


dengan mengeluarkan strategi-strategi yang dapat mematahkan strategi

pesaing kita.

Secara umum strategi menyerang pesaing terdiri dari: strategi menyerang

pesaing yang lemah lebih dahulu, pesaing langsung menyerang lawan yang

kuat, strategi gerilya, dan strategi bertahan. Sedangkan strategi untuk

menghadapi pesaing dapat dilakukan untuk posisi-posisi sebagai berikut:

strategi pemimpin pasar, strategi penantang pasar, strategi pengikut pasar,

dan strategi relung pasar.

Strategi penyerangan yang dapat dilakukan terhadap pesaing ada lima

cara, yaitu : serangan frontal, serangan sampingan, serangan Pengepungan,

serangan melambung dan serangan gerilya. Adapun perlindungan diri

dalam bentuk pertahanan yang dapat digunakan paling tidak ada empat

cara: pertahanan frontal, pertahanan samping, pertahanan menyerang

lebih dulu, dan pertahanan menyerang balik.

Anda mungkin juga menyukai