Anda di halaman 1dari 21

LATIHAN SOAL 1

1.   Sebutkan unsur-unsur dari Gadai yang ada dalam Pasal 1150 KUHPerdata!
            Unsur-unsur gadai :
-      Gadai lahir karena penyerahan kekuasaan atas barang gadai kepada kreditor
pemegang gadai.
-      Penyerahan itu dilakukan oleh debitor pemberi gadai atau orang lain atas
nama debitor.
-      Barang yang menjadi objek gadai adalah barang bergerak.
-      Kreditor pemegang gadai berhak untuk mengambil pelunasan dari barang
gadai lebih dahulu daripada kreditor-kreditor lainnya.

2.   Sebutkan obyek & subyek gadai!


-        Subyek : pemberi gadai & pemegang gadai.
-        Obyek : benda bergerak baik bertubuh/berwujud dan tidak bertubuh (piutang).

3.   Sebutkan sifat-sifat dari gadai & jelaskan 3 saja dari sifat-sifat gadai
tersebut!
-        Hak kebendaan : diatur dalam Pasal 1152 ayat (3) KUHPerdata yaitu pemegang
gadai mempunyai hak revindikasi dari Pasal 1977 ayat (2) KUHPerdata apabila
benda gadai hilang/dicuri.
-        Accessoir : Ada dan tidaknya hak gadai bergantung dari ada dan tidaknya
piutang, sehingga dengan dibayarnya/dilunasinya piutang maka hak gadai
hapus.
-        Tak dapat dibagi-bagi : Dengan dibayarnya sebagian hutang tidak
membebaskan sebagian dari benda gadai (benda yang digadaikan), karena hak
gadai membebani seluruh benda gadai.
-        Hak preferensi (Hak yang didahulukan karena ditunjuk KUHPerdata maka
gadai dan tanggungan adalah lebih tinggi dari privilege (hak istimewa), kecuali
oleh Undang-Undang ditentukan sebaliknya sebagaimana yang diatur Pasal
1134 ayat (2) KUHPerdata).
-        Obyeknya benda bergerak.
-        Hak jaminan yang kuat & mudah penyitaannya.

4.   Bagaimanakah proses terjadinya gadai terhadap benda bergerak bertubuh,


piutang atas bawa, piutang atas tunjuk, piutang atas nama?
            Benda bergerak bertubuh :
-      Dengan dilakukan perjanjian gadai terlebih dahulu : perjanjian yang dibuat
oleh debitor & kreditor bersifat konsensual & obligatoir, serta bentuk
perjanjiannya bebas (Pasal 1151 KUHPerdata).
-      Dilakukan dengan menyerahkan benda gadai : Sebagaimana yang telah diatur
dalam Pasal 1152 ayat (2) KUHPerdata bahwa tidak ada hak gadai atas benda
gadai yang dibiarkan tetap dalam kekuasaannya si debitor ataupun yang
kembali dalam kekuasaan si pemberi gadai atas kemauan si kreditor.

            Piutang atas bawa :


-      Diatur dalam Pasal 1152 ayat (1) yaitu dilakukan dengan melakukan
perjanjian gadai (sama seperti benda bergerak bertubuh) terlebih dahulu.
-      Dengan menyerahkan surat berharga seperti sertifikasi deposito, obligasi.

            Piutang atas tunjuk :


-      Diatur dalam Pasal 1152 bis yaitu dilakukan dengan melakukan perjanjian
gadai (sama seperti benda bergerak bertubuh) terlebih dahulu.
-      Dengan menyerahkan surat berhargadengan bertanda (terdapat)endossemen-
nya seperti wessel/cek ber-endossemen.

            Piutang atas nama :


-      Diatur dalam Pasal 1153 yaitu dilakukan dengan melakukan perjanjian gadai
(sama seperti benda bergerak bertubuh) terlebih dahulu.
-      Sebelumnya dilakukan pemberitahuan terlebih dahulu mengenai
penggadaiannya kepada debitor cessus terbaru.
5.   Sebutkan hak-hak dari pemegang gadai!
-        Mengeksekusi benda gadai.
-        Menahan benda gadai (hak retensi).
-        Kompensasi.
-        Mendapatkan ganti kerugian atas biaya penyelamatan benda gadai.
-        Menjual benda gadai dalam kepailitan debitor.
-        Hak preferensi.
-        Atas izin hakim tetap menguasai benda gadai.
-        Menjual benda gadai dengan perantaraan hakim.
-        Menerima bunga piutang gadai.
-        Menagih piutang gadai.

6.   Sebutkan kewajiban-kewajiban dari pemegang gadai!


-        Memberitahukan kepada pemberi gadai jika benda gadai akan dijual.
-        Memelihara/merawat benda gadai selama berlangsungnya gadai.
-        Memberikan perhitungan dari hasil penjualan benda gadai dengan besarnya
piutangnya kepada pemberi gadai, apabila terdapat sisa harus dikembalikan
kepada pemberi gadai.
-        Apabila debitor telah melunasi hutangnya atau pemegang gadai telah
menyalahgunakan benda gadai, pemegang gadai wajib mengembalikan benda
gadai kepada pemberi gadai.
-        Memperhitungkan hasil penagihan bunga piutang gadai dengan besarnya
bunga piutang kepada debitor.
-        Mengembalikan sisa hasil penagihan piutang gadai kepada pemberi gadai.

7.   Sebutkan hak dan kewajiban dari pemegang gadai!


            Hak-hak pemegang gadai :
-      Menerima sisa hasil pendapatan penjualan benda gadai setelah dikurangi
dengan piutang pokok, bunga & biaya dari pemegang gadai.
-      Menerima penggantian benda gadai apabila benda gadai hilang dari
kekuasaannya pemegang gadai.

            Kewajiban-kewajiban pemegang gadai :


-      Melunasi hutangnya.
-      Mengasuransikan benda gadai, jika telah diperjanjikan lebih dahulu.
-      Selama piutangnya digadaikan, pemberi gadai tidak boleh melakukan
penagihan atau menerima pembayaran dari debitornya.

8.       Karena sebab apa sajakah hak gadai berakhir?


-      Hapusnya perikatan pokok.
-      Benda gadai keluar dari kekuasaannya pemegang gadai.
-      Musnahnya benda gadai.
-      Penyalahgunaan benda gadai.
-      Pelaksanaan eksekusi.
-      Kreditor pemegang gadai melepaskan hak gadai secara sukarela.
-      Percampuran artinya pemberi gadai & pemegang gadai berada pada satu
orang.

9.       Mengapa syarat inbezit stelling merupakan syarat mutlak yang harus
dipenuhi dalam gadai? Jelaskan!
-      Sebelum memahami inbezit steling merupakan syarat mutlak, kita wajib
mengerti dahulu apa itu gadai, gadai dalam Pasal 1150 KUHPerdata yaitu
suatu hak yang diperoleh seseorang kreditor atau orang lain atas namanya
untuk menjamin suatu hutang & yang memberikan kewenangan kepada
kreditor untuk mendapat pelunasan dari barang-barang tersebut telah dahulu
dari kreditor-kreditor lainnya, terkecuali biaya untuk melelang barang tersebut
& yang telah dikeluarkan untuk memelihara/menyelamatkan benda itu, biaya-
biaya itu harus didahulukan.
-      Maka adanya gadai bila telah ada suatu barang bergerak yang diberikan oleh
debitor (yang telah dijelaskan lebih lanjut dalam proses terjadinya gadai yaitu
penyerahan benda gadai sebagaimana dijelaskan Pasal 1152 ayat (2)
KUHPerdata, bahwa tidak ada hak gadai atas benda gadai yang dibiarkan
tetap dalam kekuasaannya si debitor ataupun yang kembali dalam
kekuasaannya si pemberi gadai atas kemauan si kreditor. Maka dengan
demikian, hak gadai terjadi dengan dibawanya barang gadai keluar dari
kekuasaannya si pemberi gadai (inbezit stelling). Sehingga syarat tersebut
merupakan syarat mutlak terjadinya gadai.

10.   Mengapa penyerahan benda gadai tidak dapat dilakukan dengan


penyerahan secara constitutum possessorium? Jelaskan!
-      Sebelum menjelaskan mengapa penyerahan benda gadai tidak dapat dilakukan
secara constitutum possessorium kita wajib mengerti terlebih dahulu apa itu
constitutum possessorium, yaitu adalah suatu keadaan dimana benda tetap
dikuasai si debitor walaupun hak milik atas benda tersebut telah berpindah
ketangan kreditor. Contohnya seperti debitor telah menjualkan rumahnya
kepada kreditor, tetapi karena keterbatasan ekonomi/belum menemukan
rumah baru maka debitor meminjam rumah yang telah dijualkannya untuk
dikontrakkan sementara sehingga rumah (barang tidak bergerak) masih dalam
penguasaan (bezitter) debitor walaupun kepemilikan (eigenaar) telah berpindah
ke tangan kreditor.
-      Padahal syarat mutlak terjadinya gadai yaitu inbezit stelling yaitu dengan
dibawanya barang gadai keluar dari kekuasaan si pemberi gadai (debitor),
sehingga gadai tidak dapat dilakukan dengan penyerahan constitutum
possessorium.

11.   Sebutkan & jelaskan 2 jenis privilege! Serta apa pengertian dari privilege!
            Privilege umum (Pasal 1149 KUHPerdata) yaitu privilege terhadap semua
benda miliknya debitor. Dalam pasal tersebut terdapat 7 macam yang
ditentukan secara berurutan dalam pelunasannya,
-      Biaya lelang dan penyelesaian warisan.
-      Biaya penguburan.
-      Biaya perawatan & pengobatan.
-      Upah para buruh.
-      Piutang karena penyerahan bahan makanan.
-      Piutang para pengusaha sekolah/asrama.
-      Piutang anak yang belum dewasa.

            Privilege khusus (Pasal 1139 KUHPerdata) yaitu privilege terhadap benda-
benda tertentu miliknya debitor. Dalam pasal tersebut terdapat 9 macam yang
tidak ditentukan urutan pelunasannya,
-      Biaya lelang/eksekusi.
-      Uang sewa benda tidak bergerak.
-      Harga pembelian benda tidak bergerak.
-      Biaya penyelamatan suatu barang gadai.
-      Biaya tukang.
-      Biaya penginapan.
-      Upah pengangkutan.
-      Upah tukang batu/kayu.
-      Penggantian dan pembayaran yang harus diganti oleh pejabat Negara yang
melakukan pelanggaran dan kejahatan.
Pasal 1138 KUHPerdata mengatakan bahwa privilege khusus lebih
didahulukan dari pada privilege umum.

            Pengertian privilege (hak istimewa) diatur dalam Pasal 1134 ayat (1)
KUHPerdata yaitu suatu hak yang oleh undang-undang diberikan kepada
seseorang berpiutang sehingga tingkatannya lebih tinggi daripada orang
berpiutang lainnya (pengecualian jenis-jenis privilege tertentu (dijawab dipoin
12)yang mana kedudukannya lebih tinggi dari gadai dan tanggungan,
walaupun pada umumnya gadai dan tanggungan kedudukannya lebih tinggi
dari privilege sebagaimana Pasal 1134 ayat (2) KUHPerdata), yang semata-
mata berdasarkan sifat piutangnya.

12.   Sebutkan privilege yang tingkatannya lebih tinggi dari gadai & hipotik!
-      Biaya yang dikeluarkan untuk mengeksekusi benda bergerak/tidak bergerak.
-      Piutang-piutang dari orang yang menyewakan benda tidak bergerak.
-      Biaya perkara yang semata-semata disebabkan karena pelelangan dan
penyelesaian suatu warisan.
-      Biaya untuk menyelamatkan benda bergerak yang harus dikeluarkan setelah
benda itu digadaikan.
-      Pajak.

13.   Nona Sun seorang pedagang kimpul dan ketela rambut dipasar Krempyeng.
Ia mempunyai 50 gr emas murni 24 karat. Untuk menambah modal ia
mengajukan kredit kepada LIPPOBANK sebesar Rp. 444.444,00 dengan
jaminan 50 gr emas miliknya dan pihak LIPPPOBANK menyetujui
pengajuan kreditnya.
Pertanyaan :

            Lembaga jaminan apakah yang dapat dipergunakan untuk mengikat kredit
tersebut?
-      Lembaga jaminan gadai karena benda jaminan tersebut ialah 50 gr emas
(termasuk barang bergerak).

            Bagaimana proses terjadinya lembaga jaminan tersebut antara Nona Sun dan
pihak LIPPOBANK (jawab garis besarnya saja)!
-      Termasuk proses perjanjian gadai karena benda bergerak bertubuh/berwujud.
-      Melakukan perjanjian kredit dengan LIPPOBANK sebesar Rp.444.444,00.
-      Perjanjian kredit tersebut dengan disertai pemberian 50 gr emas sebagai
barang jaminan gadai.

            Jika seandainya ternyata emas tersebut miliknya Tante Jaswadi yang
dipinjam Nona Sun untuk arisan ibu-ibu PKK di kelurahan tampat tinggalnya.
Apakah perjanjian jaminan yang dibuat oleh Nona Sun dan LIPPOBANK itu
sah. Jelaskan!
-      Perjanjian gadai tersebut tetap sah secara teori karena peminjaman barang
Tante Jaswadi kepada Nona Sun bersifat pemindahan sukarela sehingga
menjadi apes-nya Tante Jaswadi.
-      Tetapi Tante Jaswadi memiliki hak revindikasi (menuntut kembali barang
miliknya) dengan syarat beliau harus melunasi hutang Nona Sun kepada
LIPPOBANK karena apes-nya penyerahan sukarela tadi.

14.   A telah menyewakan sepedanya kepada B, oleh B sepeda tersebut ia


gadaikan kepada C, kemudian benda gadai (sepeda) yang dalam
kekuasaannya C telah dicuri D.
Pertanyaan :

            Bagaimana cara terjadinya gadai tersebut diatas. Jelaskan!


-      Termasuk proses perjanjian gadai karena benda bergerak bertubuh/berwujud.
-      B melakukan perjanjian gadai dengan C.
-      Perjanjian gadai tersebut dengan disertai sepeda sebagai barang jaminan gadai
B kepada C.

            Apakah C dapat memperoleh hak gadai dari B. Jelaskan!


-      C dapat memperoleh hak gadai dari B karena adanya penyewaan barang A
kepada B berupa sepeda yang bersifat pemindahan sukarela sehingga menjadi
apes-nya A.

            Dapatkah C menuntut kembali benda gadai itu dari D. Jelaskan!


-      Sepengetahuan penulis barang curian yang dapat dilakukan revindikasi (hak
menuntut kembali) ialah barang asli milik eigenaar (pemilik sah) bukan
bezitter (penguasa benda sementara) (teori lihat kembali dalam perkuliahan
hukum benda semester 2, red-) sedangkan dalam kasus ini C adalah bezitter
dari B yang mana B bukan eigenaar sepeda tersebut dalam teori berarti tidak
dapat revindikasi karena bezitter, tetapi karena penyerahan A kepada B secara
sukarela, maka perjanjian gadai B dengan C dianggap sah dan merupakan
apes-nya A, sehingga C memperoleh barang sah dari B sehingga dianggap
pemiliknya benda tersebut dan dapat menuntut kembali dari D (pencuri).

B.          LATIHAN SOAL 2


15.   Apa pengertian dari penanggungan?
-        Sebagaimana telah diatur dalam Pasal 1820 KUHPerdata, penanggungan
adalah suatu perjanjian dengan mana seorang pihak ketiga, guna kepentingan
si berpiutang mengikatkan diri untuk memenuhi perikatannya si berhutang,
manakala orang ini sendiri tidak memenuhinya.

16.   Terangkan pengecualian sifat accessoir dari perjanjian penanggungan!


-        Orang dapat mengadakan perjanjian penanggungan menjadi penanggung akan
tetap sah sekalipun perjanjian penanggungan pokoknya dibatalkan, jika hal
tersebut berkaitan (pembatalannya) dengan pribadi debitor. Contoh perjanjian
yang dilakukan anak belum dewasa (tanah atas nama anak bayinya)
dimintakan pembatalan tetap bisa, walaupun perjanjian tanggungannya tetap
sah.
-        Accessoir (hak yang melekat) : perjanjian pokoknya ada, terdapat pula
penanggungannya, begitupun sebaliknya sehingga ketika perjanjian pokok
hapus, penanggungannya juga hapus.

17.   Apa fungsi ganda dari bentuk perjanjian penanggungan yang tertulis.
Jelaskan!
            Sebagai alat bukti bagi kreditor,
-      Alat bukti tertulis dapat menjadi bukti perikatan yang dibuat antara kreditor
dan penanggung. Bentuk tertulis ini dapat menjadi alat bukti bagi kreditor
bahwa adanya perjanjian penanggungan yang dibuat.

            Berisi ketentuang-ketentuan tentang penanggungan,


-      Dengan bentuk tertulis inilah maka didalamnya dapat diisi dengan ketentuan-
ketentuan tentang penanggungan yang disepakati oleh kedua belah pihak.

18.   Sebutkan syarat-syarat untuk dapat menjadi penanggung!


-        Cakap untuk mengikatkan diri (syarat yuridis), dinyatakan cakap untuk
membuat perjanjian secara umum.
-        Cukup mampu untuk memenuhi perikatan (syarat ekonomis), bahwa
penanggung mempunyai kemampuan finansial untuk membayar hutang.
-        Berada di wilayah Indonesia (syarat lokasi), sebab untuk memudahkan bagi
kreditor untuk menagih hutang.

19.   Sebutkan syarat-syarat untuk dapat menjadi penanggung!


-      Hak untuk menuntut penjualan benda milik debitor lebih dahulu.
-      Hak untuk membagi-bagi hutang.
-      Hak untuk diberhentikan dari penanggung, karena terhalang melakukan
subrogasi akibat perbuatan atau kesalahan kreditor.
-      Hak untuk mengajukan tangkisan-tangkisan.
Dalam prakteknya perjanjian penanggungan, penanggung diminta melepaskan
hak-haknya tersebut diatas sehingga penanggung sudah tidak punya hak-hak
tersebut diatas.

20.   Sebutkan syarat-syarat untuk dapat menjadi penanggung!


Penanggung yang telah membayar atau melunasi hutangnya debitor,
mempunyai dua macam hak regres yaitu hak menuntut kembali pembayaran,
antara lain :
-      Hak regres yang merupakan haknya sendiri.
-      Hak regres karena menggantikan kedudukan dari kreditor atau subrogasi.

21.   Karena sebab-sebab apa saja penanggungan dapat berakhir?


Sebab-sebab berakhirnya perjanjian penanggungan. Hal yang mengakhiri atau
menghapuskan perjanjian penanggungan adalah :
-      Hapusnya perikatan pokok yang dibuat debitor dan kreditor.
-      Karena percampuran utang antara pribadi debitor dengan penanggung.
-      Penanggung menggunakan tangkisan terhadap kreditor yang dipakai oleh
debitor.
-      Penanggung dibebaskan karena kesalahan kreditor, tidak dapat lagi
menggantikan hak hipotik dan hak privilege (hak istimewa) kreditor.
-      Apabila kreditor dengan sukarela menerima benda tidak bergerak atau benda
lain sebagai pembayaran utang debitor.
-      Apabila penundaan pembayaran yang diberikan oleh kreditor kepada pihak
debitor yang kemudian membebaskan penanggung dari penanggung tersebut.
Mengenai berakhir atau hapusnya suatu perjanjian penanggungan diatas,
diatur dalam pasal 1845-1850 KUHPerdata yaitu :
-      Hapusnya perikatan pokok.
-      Percampuran antara pribadi debitor dan penanggung atau kreditor dan
penanggung.
-      Adanya tangkisan dari penanggung.
-      Dibebaskannya penanggung karena adanya perbuatan atau kesalahan kreditor
sehingga tidak dapat melakukan subrogasi.
-      Jika kreditor secara sukarela menerima suatu benda sebagai pembayaran atas
hutang pokok.
-      Penanggung yang sudah berlangsung selama 10 tahun.

22.   Mengapa perjanjian penanggungan dapat dibuat tanpa sepengetahuan si


debitor? Jelaskan!
-        Orang dapat mengadakan perjanjian penanggungan menjadi penanggung akan
tetap sah sekalipun perjanjian penanggungan pokoknya dibatalkan, jika hal
tersebut berkaitan (pembatalannya) dengan pribadi debitor. Contoh perjanjian
yang dilakukan anak belum dewasa (tanah atas nama anak bayinya)
dimintakan pembatalan tetap bisa, walaupun perjanjian tanggungannya tetap
sah.
-        Accessoir (hak yang melekat) : perjanjian pokoknya ada, terdapat pula
penanggungannya, begitupun sebaliknya sehingga ketika perjanjian pokok
hapus, penanggunganya juga hapus.
-        Contoh perjanjian pertanggungan dengan debitor yang belum cakap (anaknya
yang masih bayi) itupun sudah dapat melakukan perjanjian pertanggungan
bila ditanggungkan orang tuanya, sehingga pengecualian dari sifat acessoir
dapat mengakibatkan bolehnya melakukan perjanjian penanggungan dibuat
tanpa sepengetahuan si debitor (contoh penulis diatas debitor ialah anak
bayinya) sebagaiman akibat Pasal 1821 ayat (2) KUHPerdata.

23.   A pinjam uang dari B sebesar Rp. 100.000,00 Perjanjian hutang antara A
dan B ditanggung oleh C. Perjanjian penanggungan dibuat dengan akta.
Pertanyaan :

            Dapatkah perjanjian penanggungan itu dibuat tanpa sepengetahuan A.


Jelaskan!
-      Menurut Pasal 1821 ayat (2) KUHPerdata maka perjanjian penanggungan
dapat dibuat tanpa sepengetahuan si debitor misalnya bila si A masih kecil
(belum dewasa/belum cakap) tetapi perjanjian penanggungan tersebut
dilakukan “X” (ayahnya) A, tetapi dalam konteks kasus tersebut perjanjian
penanggungan dibuat dengan sepengetahuan A karena A sendiri yang
meminta hutang kepada B.

            Perjanjian penanggungan yang dibuat dengan akta (tertulis) mempunyai


fungsi ganda bagi B. Jelaskan fungsi ganda itu!
            Sebagai alat bukti bagi kreditor,
-        Alat bukti tertulis dapat menjadi bukti perikatan yang dibuat antara kreditor
dan penanggung. Bentuk tertulis ini dapat menjadi alat bukti bagi kreditor
bahwa adanya perjanjian penanggungan yang dibuat.

            Berisi ketentuang-ketentuan tentang penanggungan,


-        Dengan bentuk tertulis inilah maka didalamnya dapat diisi dengan ketentuan-
ketentuan tentang penanggungan yang disepakati oleh kedua belah pihak.

            Apa syarat-syarat bagi C untuk dapat menjadi penanggung?


-      Cakap untuk mengikatkan diri (syarat yuridis), dinyatakan cakap untuk
membuat perjanjian secara umum.
-      Cukup mampu untuk memenuhi perikatan (syarat ekonomis), bahwa
penanggung mempunyai kemampuan finansial untuk membayar hutang.
-      Berada di wilayah Indonesia (syarat lokasi), sebab untuk memudahkan bagi
kreditor untuk menagih hutang.

24.   A pinjam uang dari B sebesar Rp. 100.000,00 Perjanjian hutang antara A
dan B ditanggung oleh C. Perjanjian penanggungan dibuat dengan akta.
Pertanyaan :
            Dapatkah perjanjian penanggungan itu dibuat tanpa sepengetahuan A.
Jelaskan!
-      Menurut Pasal 1821 ayat (2) KUHPerdata maka perjanjian penanggungan
dapat dibuat tanpa sepengetahuan si debitor misalnya bila si A masih kecil
(belum dewasa/belum cakap) tetapi perjanjian penanggungan tersebut
dilakukan “X” (ayahnya) A, tetapi dalam konteks kasus tersebut perjanjian
penanggungan dibuat dengan sepengetahuan A karena A sendiri yang
meminta hutang kepada B.

            Perjanjian penanggungan yang dibuat dengan akta (tertulis) mempunyai


fungsi ganda bagi B. Jelaskan fungsi ganda itu!
            Sebagai alat bukti bagi kreditor,
-        Alat bukti tertulis dapat menjadi bukti perikatan yang dibuat antara kreditor
dan penanggung. Bentuk tertulis ini dapat menjadi alat bukti bagi kreditor
bahwa adanya perjanjian penanggungan yang dibuat.

            Berisi ketentuang-ketentuan tentang penanggungan,


-        Dengan bentuk tertulis inilah maka didalamnya dapat diisi dengan ketentuan-
ketentuan tentang penanggungan yang disepakati oleh kedua belah pihak.

            Apa syarat-syarat bagi C untuk dapat menjadi penanggung?


-      Cakap untuk mengikatkan diri (syarat yuridis), dinyatakan cakap untuk
membuat perjanjian secara umum.
-      Cukup mampu untuk memenuhi perikatan (syarat ekonomis), bahwa
penanggung mempunyai kemampuan finansial untuk membayar hutang.
-      Berada di wilayah Indonesia (syarat lokasi), sebab untuk memudahkan bagi
kreditor untuk menagih hutang.

25.   A pinjam yang dari B sebesar Rp. 999.9999,00 Perjanjian utang piutang
dibuat dengan akta notariil. Kemudian ada orang lain yaitu C dan D yang
sanggup membayar hutangnya A apabila A wanprestasi. Perjanjian yang
dibuat antara B dan C, D dilakukan dengan akta dibawah tangan
Pertanyaan :
            Perjanjian yang dibuat antara B dan C, D termasuk perjanjian apa dan apa
pengertian perjanjian tersebut?
-      Termasuk perjanjian penanggungan karena sebagaimana pengertian perjanjian
penanggungan dalam Pasal 1820 KUHPerdata adalah adanya perjanjian
dengan mana pihak ketiga mengikat kan diri untuk memenuhi perikatan si
berhutang, manakala orang ini sendiri (si berpiutang) tidak memenuhinya.

            Dapatkah perjanjian tersebut (point a) dibuat tanpa sepengetahuan A.


Jelaskan!
-      Menurut Pasal 1821 ayat (2) KUHPerdata maka perjanjian penanggungan
dapat dibuat tanpa sepengetahuan si debitor misalnya bila si A masih kecil
(belum dewasa/belum cakap) tetapi perjanjian penanggungan tersebut
dilakukan “X” (ayahnya) A, tetapi dalam konteks kasus tersebut perjanjian
penanggungan dibuat dengan sepengetahuan A karena A sendiri yang
meminta hutang kepada B.

C.           LATIHAN SOAL 3


26.   Sebutkan ciri-ciri Hak Tanggungan!
-        Memberikan kedudukan yang diutamakan atau mendahului kepada
pemegangnya (droit de preference).
-        Selalu mengikuti objek yang dijaminkan dalam tangan siapapun obyek itu
benda (droit de suite).
-        Memenuhi asas spesialias dan publisitas, sehingga mengikat pihak ketiga dan
memberikan kepastian hukum kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
-        Mudah dan pasti pelaksanaan eksekusinya.
27.   Sebutkan obyek dari hak tanggungan dan siapa yang dapat menjadi
pemberi hak tanggungan!
            Obyek dari hak tanggungan
-        Diatur dalam pasal 4 ayat (1) meliputi hak milik (HM), hak guna usaha (HGU),
dan hak guna bangunan (HGB).
-        Diatur dalam pasal 4 ayat (2) meliputi hak pakai (HP) atas tanah negara yang
menurut ketentuan yang berlaku wajib didaftarkan dan menurut sifatnya
dapat dipindah tangankan.
-        Diatur dalam pasal 27 meliputi rumah susun yang berdiri di atas tanah HP
yang diberikan oleh negara.
-        HM atas satuan rumah susun, yang bangunannya berdiri di atas tanah HP
yang diberikan negara.

            Siapa yang dapat menjadi pemberi hak tanggungan


-        Orang perseorangan dan badan hukum yang mempunyai kewenangan untuk
melakukan perbuatan hukum terhadap obyek HT yang bersangkutan.
Kewenangan tersebut harus ada pada saat pendaftaran HT dilakukan.

28.   Sertifikat hak tanggungan mempunyai kekuatan eksekutorial. Apa


maksudnya. Jelaskan!
-        HT mempunyai kekuatan eksekutorial yaitu mempunyai kekuatan yang sama
dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
karena sebagai tanda bukti adanya HT. Kantor pertanahan menerbitkan
sertifikat HT yang memuat irah-irah dengan kata-kata “Demi keadilan
berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa” dengan demikian sertifikat HT
mempunyai eksekutorial.

29.   Sebutkan isi APHT (Akta Pemberian Hak Tanggungan) yang wajib dimuat
dan apa akibatnya jika tidak dimuat?
            Isi APHT yang wajib dimuat :
-        Nama dan identitas pemegang dan pemberi HT.
-        Domisili para pihak.
-        Penunjukan secara jelas utang atau utang-utang yang dijamin pelunasannya
dengan HT.
-        Nilai tanggungan.
-        Uraian yang jelas mengenai obyek HT.

            Akibat hukum apabila tidak dimuat atau dicantumkan hal-hal diatas maka
APHT batal demi hukum.

30.   Sebutkan dan jelaskan asas-asas dari Hak Tanggungan!


            Asas publisitas,
-        Akta pemberian hak tanggungan (APHT) wajib didaftarkan pada kantor
pertanahan. Pendaftaran ini merupakan syarat mutlak untuk lahirnya HT dan
mengikatkan HT terhadap pihak ketiga.

            Asas Spesialitas,


-        APHT wajib mencantumkan secara lengkap mengenai subyek, obyek, dan
hutang yang dijamin pelunasannya dengan HT. Apabila tidak dicantumkan
maka APHT-nya batal demi hukum.
            Asas tidak dapat dibagi-bagi,
-        HT membebani secara keseluruhan obyek HT. Sehingga dengan dilunasinya
sebagian hutang tidak membebaskan sebagian dari obyek HT lainnya kecuali
jika para pihak mengatur poin dalam isi perjanjiannya “membolehkan
membayar sebagian saja tidak bermasalah jika pembayaran HT telah lunas”.

31.   Sebutkan dan jelaskan subyek HT!


            Pemberi HT,
-        Orang perseorangan atau badan hukum yang mempunyai kewenangan untuk
melakukan perbuatan hukum terhadap obyek HT yang bersangkutan.
Kewenangan tersebut harus ada pula saat pendaftaran HT dilakukan.
            Pemegang HT,
-        Merupakan subyek HT yaitu orang perseorangan atau badan hukum yang
berkedudukan sebagai pihak yang berpiutang (kreditor). Dengan demikian
siapapun subyek HT dapat menjadi pemegang HT (WNI, WNA, BHI, dan BHA).

32.   Bagaimanakah proses terjadinya hak tanggungan?


            Memuat 2 tahap yaitu,
-        Tahap pemberian HT, yaitu tahap dengan dibuatnya APHT dan akta tanah
kepada PPAT yang didahului dengan perjanjian hutang piutang yang dijamin
-        Tahap pendaftaran oleh kantor pertanahan, yaitu tahap yang menghasilkan
adanya HT yang membebaninya.

            Tanah yang belum bersertifikat dapat dijaminkan atau dibebankan dengan HT
yang pemberian HT dilakukan bersamaan dengan permohonan pendaftaran ha
katas tanah yang bersangkutan (APHT yang dibuat PPAT) wajib didaftarkan ke
kantor pertanahan (BPN) selambat-lambatnya 7 hari kerja setelah
penandatanganan APHT, pendaftaran dilakukan PPAT dengan membuatkan
buku tanah HT dan mencatatnya ke dalam buku tanah hak atas tanah yang
menjadi obyek HT serta menyalin catatan tersebut ke sertifikat hak atas tanah
yang bersangkutan. Keluarnya hari tanggal buku tanah HT merupakan saat
lahirnya HT.

33.   Apa yang saudara ketahui tantang SKMHT, jelaskan!


-        Adalah surat kuasa membebankan hak tanggungan yang mana wajib dibuat
dengan akta notaris atau akta PPAT. SKMHT terhadap hak atas tanah yang
sudah bersertifikat wajib dilakukan APHT selambat-lambatnya 1 bulan, jika
belum bersertifikat adalah 3 bulan.
-        SKMHT harus memenuhi persyaratan tidak memuat kuasa untuk melakukan
perbuatan hukum lain daripada membebankan HT, tidak memuat kuasa
substitusi, dan mencantumkan secara jelas obyek HT, jumlah hutang, nama
serta identitas kreditor debitor jika bukan pemberi HT.
-        Jangka waktu SKMHT tidak berlaku bagi kredit program, kredit kecil, dan
kredit kepemilikan rumah. Menurut PMA/BPN No. 4 Tahun 1996 jangka
waktunya sampai perjanjian hutang piutangnya berakhir.

34.   Apa yang saudara ketahui tentang tingkat-tingkat HT, jelaskan!


-        Satu obyek HT dapat dibebani dengan lebih dari satu HT guna menjamin
pelunasan lebih satu orang, Peringkat masing-masing HT tersebut ditentukan
menurut tanggal pendaftarannya pada kantor pertanahan (tanggal buku tanah
HT). Jika didaftar pada tanggal yang sama, peringkat HT ditentukan menurut
tanggal pembuatan APHT yang bersangkutan oleh PPAT. Jika APHT dibuat
pada tanggal yang sama, maka peringkat tersebut ditentukan oleh nomor urut
APHT dan PPAT. Peringkat HT ini menentukan urutan pengambilan pelunasan
piutang dari hasil penjualan obyek HT yang bersangkutan. Kreditor pemegang
HT peringkat kecil didahulukan daripada peringkat yang lebih besar.

35.   Apa yang saudara ketahui tentang Roya HT. Jelaskan!


            Setelah HT hapus, kantor pertanahan mencoret catatan HT pada buku tanah
hak atas tanah dan sertifikat hak atas tanah. Permohonan pencoretan
diajukan oleh debitor dengan melampirkan sertifikat HT yang telah diberi
catatan oleh kreditor hahwa :
-        Telah dilunasinya piutang yang dijamin dengan HT atau
-        Pernyataan tertulis dari kreditor bahwa telah dilunasinya piutang yang dijamin
dengan HT atau
-        Kreditor telah melepaskan HT yang bersangkutan.

36.   Karena sebab apa sajakah HT berakhir atau hapus. Jelaskan!


-        Hapusnya hutang yang dijamin dengan HT (HT accessoir dari piutang).
-        Dilepaskannya HT oleh pemegang HT. Dilakukan dengan pernyataan tertulis
mengenai dilepaskannya HT oleh pemegang HT kepada pemberi HT.
-        Pembersihan HT berdasarkan penetapan peringkat oleh ketua PN. Hal ini
terjadi karena permohonan pembeli hak atas tanah yang dibebani HT, agar
hak atas tanah yang dibelinya dibersihkan dari beban HT.
-        Hapusnya hak atas tanah yang dibebani Hak Tanggungan.

37.   Sebutkan 3 cara yang dapat dilakukan dalam eksekusi Hak Tanggungan.
Jelaskan!
-        Pelaksanaan titel eksekutorial pada sertifikat HT.
-        Penjualan obyek HT atas kekuasaan pemegang HT pertama sendiri melalui
pelelangan umum.
-        Penjualan di bawah tangan yang dilakukan berdasarkan kesepakatan pemberi
HT dan pemegang HT.

38.   Ny. Jasmani seorang ibu rumah tangga, ia ingin mendirikan toko makanan
segala macam burung. Ia bertempat tinggal di atas tanah bersertifikat hak
pakai atas tanah negara yang berada di lokasi rumah susun. Tempat
tinggal tersebut olehnya ditunjuk sebagai jaminan hutang pada Bank
Republik Indonesia (BRI)
Pertanyaan :
            Lembaga jaminan apakah yang dapat dipergunakan untuk mengikat hutang
piutang tersebut?
-      Termasuk lembaga jaminan hak tanggungan (HT) karena hak jaminan tersebut
dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam UU No. 5
Tahun 1960 dan Ny Jasmani memiliki hak pakai sebagai hak atas tanah.

            Bagaimana proses terjadinya lembaga jaminan tersebut?


Memuat 2 tahap yaitu,
-        Tahap pemberian HT, yaitu tahap dengan dibuatnya APHT dan akta tanah
kepada PPAT.
-        Tahap pendaftaran oleh kantor pertanahan, yaitu tahap yang menghasilkan
adanya HT yang membebaninya. Ketika telah memenuhi tahap pendaftaran
oleh kantor pertanahan maka keluarlah sertifikat hak pakai Ny. Jasmani dan
ketika sertifikat hak pakai keluar baru dibebani hak tanggungan (HT).

            Dimanakah lembaga jaminan tersebut diatur?


-      Lembaga hak tanggungan (HT) diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1960.

Anda mungkin juga menyukai