Anda di halaman 1dari 22

Seminar Online: Soft Competency Building Aparatur Sipil Negara (ASN) dan

Mitra Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional

Berkarir dalam Jabatan


Fungsional Penataan Ruang
25 AGUSTUS 2021

Direktur Jenderal Tata Ruang


Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasiona
Outline:

1 2 3
Overview Jabatan Peran JF Penata Tantangan Ke
Fungsional Ruang Pasca Depan
Penata Ruang UUCK

2
‹#
1
Overview
Jabatan Fungsional Penataan Ruang

‹#3
Penyederhanaan Birokrasi

Penyederhanaan Pengalihan
Organisasi JA ke JF “Perlunya dilakukan penyederhanaan birokrasi pada K/L dan Pemda
menjadi hanya 2 (dua) level dan mengganti/mengalihkan jabatan
tersebut kepada jabatan fungsional yang berbasis
keahlian/keterampilan dan kompetensi tertentu”

Presiden Joko Widodo-


Dalam Pidato Presiden pada sidang paripurna MPR RI dalam rangka pelantikan
Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024

Penyederhanaan birokrasi merupakan momentum penguatan peran jabatan


fungsional ‹#
Kedudukan, Tugas dan Tanggung Jawab JFPR

Jabatan Fungsional

sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan


tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional
yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu.

Jafung Penata Ruang berkedudukan sebagai


pelaksana teknis fungsional bidang penataan
ruang pada Instansi Pemerintah.

Sumber: Permen PAN RB 78/2020 tentang Jabatan Fungsional Penata Ruang pasal 2 ‹#
1 2 3 4 Pendahuluan

Gambaran Umum
Jabatan Fungsional Penata Ruang

Jabatan Fungsional
• Jabatan Fungsional Penata Ruang adalah jabatan yang mempunyai ruang
lingkup tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melakukan
kegiatan penyelenggaraan penataan ruang yang meliputi pengaturan,
pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang.

• Jabatan Fungsional Penata Ruang merupakan jabatan fungsional kategori


sekelompok jabatan yang berisi keahlian.
fungsi dan tugas berkaitan
dengan pelayanan fungsional • Jabatan Fungsional Penata Ruang termasuk dalam klasifikasi/rumpun
arsitek, insinyur, dan yang berkaitan.
yang berdasarkan pada keahlian
dan keterampilan tertentu. • Jenjang Jabatan Fungsional Penata Ruang terdiri atas:
1. Penata Ruang Ahli Pertama;
2. Penata Ruang Ahli Muda;
3. Penata Ruang Ahli Madya; dan
4. Penata Ruang Ahli Utama.

6
Jenjang Jabatan JFPR

Jenjang Jabatan Fungsional Penata Ruang terdiri atas:


1. Penata Ruang Ahli Pertama;
2. Penata Ruang Ahli Muda;
3. Penata Ruang Ahli Madya; dan
4. Penata Ruang Ahli Utama.
Ahli Utama
Ahli Madya
Ahli Muda BUP 65 Tahun
Ahli Pertama BUP 60 Tahun

BUP 58 Tahun
Sumber: Ilustrasi Kementerian PAN RB

(Permen PAN RB 78/2020 tentang Jabatan Fungsional Penata Ruang


pasal 5) ‹#
Kedudukan Penata Ruang

Kedudukan
A G U S T U S 2 0Penata
21 Ruang ditetapkan dalam peta jabatan berdasarkan analisis tugas dan fungsi unit kerja, analisis
jabatan, dan analisis beban kerja. Jabatan Fungsional Penata Ruang berkedudukan dan bertanggung jawab langsung
kepada:

Jabatan Pimpinan Tinggi Jabatan Fungsional Ahli Utama/Madya


Madya/Pratama

Administrator Jabatan Fungsional Ahli Muda/Pertama

Pengawas Jabatan Fungsional Ahli Pertama

(Permen PAN RB 78/2020 tentang Jabatan Fungsional Penata Ruang


pasal 2)
1 2 3 4 Pendahuluan

Gambaran Umum
JFPR DI INSTANSI PUSAT JFPR DI INSTANSI DAERAH
No Pusat Pertama Muda Madya Utama No Daerah Pertama Muda Madya Utama
1 Ditjen Tata Ruang 17 21 1 1 Bali 3
Ditjen Pengendalian Dan 2 Banten 3 1
2 Penertiban Tanah Dan 3 DIY 8 2
Ruang 5 13
4 Jambi 1
3 Kementerian PUPR 1 1
5 Jawa Barat 35 1
Total 22 35 2 0
6 Jawa Tengah 57 9
7 Jawa Timur 17 8 1
8 Kalimantan Barat 5
9 Kalimantan Selatan 1
10 Kalimantan Tengah 5 1
11 Kalimantan Timur 8 1
12 Kepulauan Bangka Belitung 3 1
13 Kepulauan Riau 5 4 1
14 Riau 2
15 Sulawesi Selatan 1 4
16 Sulawesi Tenggara 1
17 Sumatera Barat 3 2
18 Sumatera Utara 2 3
*Data Sekretariat JFPR per 9 Februari 2021 Total 180 71 6 0

‹#9
2 Peran Jabatan Fungsional Penata
Ruang
Pasca Undang-Undang Cipta Kerja

10
10
‹#
Penyelenggaraan Penataan Ruang sebagai amanah
UU No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja

Asas UU CK No. 11/2020 Pasal 13: Penyederhanaan persyaratan dasar perizinan


Berusaha meliputi:
Pasal 2: UU CK diselenggarakan berdasarkan asas: 1) Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR);
1) Pemerataan hak;
2) Persetujuan Lingkungan; dan
2) Kepastian hukum;
3) Kemudahan berusaha; 3) Persetujuan Bangunan Gedung.
4) Kebersamaan, dan
5) Kemandirian. Pasal 14: KKPR diberikan sebagai kesesuaian rencana
lokasi kegiatan dan/atau usaha dengan RDTR,
dengan ketentuan:
Dengan tujuan antara lain untuk
peningkatan ekosistem investasi Pasal 15:
dan kegiatan berusaha Pemerintah Pemerintah Daerah yang belum menyusun
Daerah yang dan menyediakan RDTR, maka KKPR
Pasal 6: Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan sudah menyusun diberikan melalui persetujuan dengan asas
dan menyediakan berjenjang dan komplementer berdasarkan:
berusaha meliputi:
a. Penerapan perijinan berbasis risiko; RDTR • RTRW Nasional • RZ KSNT
b. Penyederhanaan persyaratan dasar • RTRW Provinsi • RZ KAW
Perizinan Berusaha; maka KKPR • RTRW • RTR
c. Penyederhanaan Perizinan Berusaha diberikan melalui Kabupaten/Kota Pulau/Kepulauan
sektor; dan konfirmasi • RTR KSN
d. Penyederhanaan persyaratan investasi.
11 ‹#
12
Terobosan Kebijakan terkait Perencanaan Tata Ruang
Penyederhanaan Produk RTR Integrasi Tata Ruang Darat dan Laut

‘One Spatial Planning Policy’


Satu Produk Rencana Tata Ruang

Ruang Udara

Ruang Darat

Ruang Laut

Ruang Dalam
Bumi

13
Terobosan Kebijakan terkait Perencanaan Tata Ruang
Jangka Waktu Penetapan Jangka Waktu Penetapan
RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota RDTR

Persetujuan Substansi
Terbit Persetujuan Substansi Terbit

RTRW ditetapkan dengan Peraturan Daerah


oleh Gubernur/Bupati/Walikota bersama RDTR ditetapkan dengan Peraturan Kepala
2 DPRD Daerah oleh Bupati/Wali Kota
bulan

RTRW ditetapkan dengan Peraturan


Daerah oleh 1
1 Gubernur/Bupati/Walikota bulan
bulan
RDTR ditetapkan dengan Peraturan Menteri yang
ditindaklanjuti dengan penetapan Perkada RDTR
RTRW ditetapkan dengan Kabupaten/Kota oleh Bupati/Wali Kota
1 Peraturan Menteri yang
bulan ditindaklanjuti dengan
penetapan Perda RTRW
oleh
Gubernur/Bupati/Walikota

14
Terobosan Kebijakan terkait Pemanfaatan Ruang
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang

Kegiatan bersifat
strategis nasional yang
tidak terdapat di RTR

Rekomendasi Persetujuan Konfirmasi


KKPR KKPR KKPR

Persetujuan Persetujuan Perizinan


Lingkungan Bangunan Gedung (PBG) Berusaha Sektor
1
Peran Jabatan Fungsional Penata Ruang dalam Mewujudkan Iklim Investasi Indonesia
(Kemudahan Berusaha)

JF Penata Ruang berkontribusi


melalui penyusunan rencana tata
Seiring dengan kemajuan ruang khususnya RDTR, karena
teknologi dan informasi dalam perizinan berusaha akan berbasis
upaya mendorong terwujudnya dengan peta elektronik
kemudahan berusaha,
Pemerintah menerapkan Online Penata Ruang berperan penting
Single Submission (OSS) dalam penyelesaian RDTR yang
sangat signifikan membantu realisasi
investasi

Dengan terintegrasinya
GISTARU RDTR dan sistem OSS,
pelaku usaha dapat dengan RTR ONLINE RDTR INTERAKTIF PROTARU KONSULTASIPUBLIK
ONLINE
mudah untuk
mendapatkan izin Produk Rencana Tata Ruang khususnya RDTR
berusaha tersebut diintegrasikan dan dipublikasikan melalui berbagai
platform (RTR Online, RDTR Interaktif, PROTARU, dan
Konsultasi Publik Online)
16
16
‹#
Peranan Jabatan Fungsional Penata Ruang dalam Terobosan UUCK pada Penataan Ruang

1 2 3

Percepatan Penyusunan dan Penetapan RTR


One Spatial Planning Policy Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR)

JF Penata Ruang menyusun dokumen Penataan ruang meliputi ruang darat,


rencana tata ruang hingga mendapatkan ruang laut, dan ruang udara, termasuk Penata Ruang berperan dalam menilai
persetujuan substansi agar RTR dapat ruang dalam bumi sebagai satu kesatuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan
segera ditetapkan (satu dokumen penataan ruang). JF ruang dengan mengacu pada Rencana
Penata Ruang memerlukan pemahaman Tata Ruang
yang komprehensif terkait kebijakan
semua sektor

17
17
‹#
Peranan Penata Ruang dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang

1 Pengaturan Penataan 2 Pembinaan Penataan 3 Pelaksanaan Penataan 4 Pengawasan Penataan


Ruang Ruang Ruang Ruang

Penata Ruang berperan dalam Penata Ruang berperan dalam Penata Ruang berperan dalam Penata Ruang berperan dalam
menyusun kebijakan/landasan upaya untuk meningkatkan kinerja upaya pencapaian tujuan Penataan upaya menjamin tercapainya tujuan
hukum penyelenggaraan Penataan Penataan Ruang yang Ruang melalui pelaksanaan penyelenggaraan penataan ruang
Ruang (Pengaturan rencana tata diselenggarakan oleh Pemerintah Perencanaan Tata Ruang, melalui kegiatan pemantauan dan
ruang, pembinaan penataan Pusat, Pemerintah Daerah, dan Pemanfaatan Ruang, dan evaluasi serta pelaporan
ruang, Pengaturan Pengawasan Masyarakat, kegiatan pembinaan Pengendalian Pemanfaatan
Penataan Ruang dan NSPK) dalam yang dilakukan penata ruang Rurang.
bentuk Peraturan perundang- meliputi: - Penyusunan Dokumen RTR
undangan: - Koordinasi (RUTR dan RRTR)
- Undang-undang - Sosialisasi - Fasilitasi Persub
- Peraturan Pemerintah - Pemberian Bimbingan, - Peninjauan Kembali RTR
- Peraturan Menteri Supervisi, dan Konsultasi - Sinkronisasi Program
- Peraturan Daerah Bidang Penataan Ruang Pemanfaatan Ruang
- Fasilitasi Pelaksanaan - Fasilitasi KKPR
Pendidikan dan Pelatihan - Pelaksanaan ketentuan Insentif
(diklat) dan disentif
- Penelitian dan Pengembangan - pengenaan sanksi dalam
(litbang) penataan ruang
- Pengembangan Sistem
Informasi
- Penyebarluasan Informasi
Penataan Ruang
- Pengembangan Kesadaran
dan Tanggung Jawab
Masyarakat di Bidang
Penataan Ruang. 18
18
‹#
3 Tantangan Ke Depan

19
19
‹#
TARGET CAPAIAN: ± 2.000 RDTR
2019-2020 Mempercepat proses penyusunan RDTR dan menjaga kualitas RDTR
dengan penetapan standart kompetensi penyusun RDTR melalui sertifikasi
400 RDTR 1600 orang keahlian SDM
RDTR TINGKAT DASAR
2020-2021 RDTR TINGKAT MENENGAH
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta
diklat mampu memahami muatan dan
400 RDTR 1600 orang diklat mampu menyusun Rencana Detail
prosedur Penyusunan Rencana Detail Tata
Tata Ruang sesuai dengan ketentuan
Ruang
yang berlaku
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
2021-2022
metode e-learning metode blended-
400 RDTR 1600 orang learning

2022-2023 Sertifikasi Keahlian sebagai syarat untuk menjadi Tim Teknis Penyusun RDTR

400 RDTR 1600 orang


PESERTA
• ASN dan non ASN yang fungsinya terkait dengan bidang penataan ruang
2023-2024 • Pemangku kepentingan terkait bidang penataan ruang
• Memiliki latar belakang jenjang pendidikan minimal S1 semua bidang studi
400 RDTR 1600 orang • Untuk peserta diklat RDTR tingkat menengah harus sudah lulus diklat RDTR tingkat dasar

20
‹#
Penataan Organisasi dan Pola Kerja
Permasalahan Pengembangan Karier JF:
1. Pengangkatan tidak sesuai formasi
2. Tunjangan JF belum setara
3. Penempatan JF tidak sesuai tusi
4. Perlakuan jabatan fungsional yang dipandang diskriminatif
5. Belum menjadi pilihan karier
6. Pembinaan dan pengelolaan JF belum optimal

• Struktur organisasi berbasis pada kinerja


• Bisnis proses lebih sederhana (efisien) dan berbasis pada
output dan keahlian
• Cascading tugas fungsi organisasi ke tugas fungsi pada
jabatan fungsional
• Pejabat fungsional sebagai pelaksana fungsi organisasi

21
‹#
TERIMA KASIH
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Direktorat Jenderal Tata Badan Pertanahan Nasional
Ruang

Anda mungkin juga menyukai