HUBUNGAN PELANGGAN
Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
Imamulhakim Syahid Putra, M.Kom
Assalamualaikum Warahmatullahi.Wabarakatuh
Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga
makalah dengan berjudul “Organisasi Manajemen Hubungan Pelanggan” dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari BapakImammulhakim pada mata
kuliah CRM. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujua menambah wawasan kepada
pembaca tentang pengolahan limbah anorganik guna mengurangi produksi limbah di
masyarakat.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Imamulhakim Selaku
Dosen Pengampu Mata Kuliah CRM . Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah
wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima
kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan
banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap
adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukankesalahan dalam makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dalam tulisan ini penulis akan membahas apa yang dimaksud dengan CRM dan tujuannya,
mengapa perusahaan perlu CRM, aplikasi CRM dalam industri manufaktur dan jasa serta
kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan CRM ini. Customer Relationship
Management (CRM) merupakan salah satu sarana untuk menjalin hubungan yang
berkelanjutan antara perusahaan dengan para stakeholder maupun shareholdernya. Saat ini
banyak perusahaan yang memanfaatkan Customer Relationship Management (CRM)
untuk menjalin hubungan dengan pelanggan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen hubungan pelanggan atau biasa disebut dengan CRM, mencakup metode
dan teknologi yang digunakan perusahaan untuk mengelola hubungan dengan pelanggan.
Informasi yang disimpan untuk setiap pelanggan dan calon pelanggan di analisa dan
digunakan untuk tujuan ini. Proses otomasi dalam CRM digunakan untuk menghasilkan
personalisasi pemasaran otomatis berdasarkan informasi pelanggan yang tersimpan
didalam sistem. Suatu organisasi perlu menciptakan struktur untuk mencapai sasaran CRM
melalui fungsi marketing, penjualan dan pelayanan. Adapun tujuan strategi dari CRM,
yaitu :
a. Pemerolehan pelanggan atau segmen pelanggan.
3
b. Pemeliharaan dan pengembangan pelanggan.
c. Pengembangan dan penyampaian proposisi nilai yang unggul (superior value) secara
berkelanjutan
Dalam menjalankan suatu bisnis, seringkali sebuah perusahaan perlu melakukan
strategi kolaborasi dengan para pemasok, mitra bisnis atau angota lainnya, sehingga akan
menambah kompleksitas struktur organisasi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
penetapan dan pencapaian atas setiap tujuan strategi CRM, yaitu :
a. Deregulasi
b. Persaingan global
c. Teknologi terbaru
d. Munculnya ekonomi pasar nasional
e. Pelanggan yang semakin pintar dan tuntutan berlebih
Lingkungan bisnis antara Akhir Perang Dunia II dan tahun 70-an masih relatif stabil,
namun sejak itu, lingkungan bisnis mengalami perubahan yang dinamis dan kompleks
(turbulent). Implikasi dari kondisi di atas adalah diperlukannya struktur baru agar
organisasi dapat menangkap dan memberikan respons terhadap perubahan-perubahan
tersebut dengan cepat.
Struktur organisasi adalah sebuah hierarki (jenjang atau garis yang bertingkat) berisi
komponen-komponen pendiri dan penyusun perusahaan yang menggambarkan adanya
pembagian kerja, dan bagaimana aktivitas dalam perusahaan yang berbeda mampu
dikoordinasikan. Bagi sebuah perusahaan, struktur organisasi merupakan salah satu fungsi
dasar bagi sebuah manajemen untuk mencapai target, strategi, dan sasaran yang ditetapkan
oleh sebuah perusahaan. Penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan bentuk
perusahaan sangatlah penting untuk diterapkan, baik pada perusahaan berskala kecil
maupun perusahaan berskala besar. Berdasarkan 3 tujuan CRM yang telah dijelaskan
diatas, perusahaan perlu membuat sejumlah struktur organisasi alternatif.
4
2.3.1 Struktur Organisasi Fungsional
Struktur geografis dapat diadopsi dalam sistem CRM untuk memfasilitasi proses inti
CRM, yaitu pemasaran, penjualan, dan pelayanan. Proses penjualan dan pelayanan
umumnya lebih tersebar secara geografis dibanding proses pemasaran. Adapun perusahaan
yang sudah menerapkan struktur organisasi ini adalah BRI, Pos Indonesia, dan Telkom
yang membuka service point hingga ke ibukota kecamatan. Rekayasa peningkatan kualitas
pelayanan dan penurunan biaya dilakukan melalui:
5
a. Pelanggan besar melalui pelayanan langsung, sementara pelanggan lainnya melalui
telesales
b. Via contact center dengan outsourcing (alih daya) atau swakelola
c. Pemanfaatan website
d. Teknologi penginderaan jarak jauh (remote sensing).
Struktur divisi geografis menetapkan pembagiannya berdasarkan geografi, yaitu
lebih khusus lagi pembagian struktur geografis dapat mencakup wilayah, atau distrik.
Gambar 2.2 merupakan contoh struktur organisasi berdasarkan geografis.
Struktur ini cocok untuk perusahaan yang memproduksi banyak produk, seperti
perusahaan barang konsumsi (P&G atau Unilever) atau perusahaan-perusahaan B2B
(Business to Business). Manajer produk atau merek umumnya bertanggung jawab untuk
mengembangkan strategi pemasaran untuk produk, kemudian mengkoordinasikan ke
spesialis dalam riset pemasaran, periklanan, penjualan, dan layanan untuk memastikan
bahwa tujuan strategis tercapai. Mereka hanya fokus pada tujuannya sendiri, bukan pada
tujuan perusahaan. Perkembangan dari struktur produk / merek adalah struktur kategori,
yaitu mengelompokkan sejumlah produk berbeda dalam sebuah kategori. Gambar 2.3
merupakan contoh struktur organisasi berdasarkan produk, dimana setiap divisi dalam
organisasi didedikasikan untuk lini produk tertentu. Jenis struktur ini ideal untuk organisasi
6
dengan banyak produk dan dapat membantu mempersingkat siklus pengembangan produk.
Hal ini memungkinkan bisnis kecil masuk ke pasar dengan penawaran baru dengan cepat.
Variasi lain dari struktur organisasi divisi adalah struktur berbasis pasar, di mana
divisi dari suatu organisasi didasarkan pada pasar, industri, atau jenis pelanggan. Struktur
berbasis pasar ideal untuk bisnis yang memiliki produk atau layanan yang unik untuk
segmen pasar tertentu, dan sangat efektif jika bisnis tersebut memiliki pengetahuan
lanjutan tentang segmen tersebut. Struktur ini juga membuat bisnis selalu sadar akan
perubahan permintaan di antara segmen audiens yang berbeda. Gambar 2.4 merupakan
organisasi untuk mengembangkan pasar atau berbasis pelanggan
7
Terdapat beberapa bentuk struktur manajemen pelanggan yang berbasis pasar yaitu
Key Account Management (KAM), National Account Management, Regional Account
Management, atau Global Account Management.
8
memilih strategi yang tepat untuk key account, dan membina kemampuan operasional
untuk pengelolaan key account.
Struktur ini cocok untuk perusahaan yang memiliki beberapa lini produk berbeda dan
beberapa kelompok pelanggan yang berbeda pula. Contoh struktur matriks adalah Geografi
vs Industri. Penjualan berdasarkan geografis, sementara konsultan diorganisasikan
berdasarkan jenis industri. Bentuk struktur ini mampu meningkatkan kualitas koordinasi
9
dan menurunkan ketidakefisienan melalui perbaikan komunikasi horizontal maupun
vertikal.
Tidak seperti struktur lain yang telah kita lihat sejauh ini, struktur organisasi matriks
tidak mengikuti model hierarki tradisional. Sebaliknya, semua karyawan (diwakili oleh
kotak hijau) memiliki hubungan pelaporan ganda. Biasanya, ada jalur pelaporan fungsional
(ditunjukkan dengan warna biru) serta jalur pelaporan berbasis produk (ditunjukkan
dengan warna kuning).
Pada gambar 2.6 struktur organisasi matriks, garis padat menunjukkan hubungan
pelaporan langsung yang kuat, sedangkan garis putus-putus menunjukkan bahwa hubungan
tersebut sekunder, atau tidak sekuat. Dalam gambar tersebut terlihat jelas bahwa pelaporan
fungsional lebih diutamakan daripada pelaporan berbasis produk. Selain itu dibawah ini
merupakan gambar peta organisasi matriks yang dapat digunakan dalam struktur ini
10
Gambar 2.7 Peta Organisasi Matriks
Selain itu TI juga berperan sebagai wakil struktur organisasi. Struktur organisasi
berbasis TI diyakini mampu memenuhi kebutuhan pelanggan secara efisien. Contohnya
seperti layanan perbankan melalui web dan push massage. Biaya transaksi sebuah
bank berbasis cabang mencapai 120 kali transaksi berbasis TI.
Organisasi yang didukung dengan TI akan meungkin untuk tersedianya interface
pelanggan yang konsisten, menjadi titik persentuhan pertama pelanggan dengan
perusahaan, dan juga tersedianya arsitektur back-end untuk memasokinformasi tentang
pelanggan serta produk dengan cepat.
11
2.5 Hubungan Interpersonal
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis dari penyusunan makalah ini
yaitu sebagai berikut:
a. Perumusan strategi manajemen hubungan pelanggan(CRM) merupakan sebuah
langkah awal untuk memutuskan pengembangan struktur organisasi CRM yang tepat.
b. Bentuk dari organisasi dapat diatur kemudian sesuai dengan fungsi, geografi, produk
atau pasar serta matriks.
c. Dengan adanya keterlibatan TI seperti jaman sekarang ini, tentu akan membuat
pendekatan struktur konvensional semakn kabur dan berakhir dialihwujudkan
menjadi ke dalam bentuk organisasi jaringan atau virtual.
d. Salah satu bentuk organisasi berbasis pasar seperti Key Account Management (KAM)
yang mengidentifikasi kelompok pelanggan potensial sebagai sasaran perusahaan
untuk berinvestasi. Bentuk KAM dalam perusahaan menentukan strategi membangun
hubungan antara perushaan atau penjual dengan para pelanggan atau pembeli.
3.2 Saran
Dengan memahami konsep CRM dan organisasi CRM, maka diharapkan dapat
mengaplikasikannya terhadap konsumen/pelanggan sehingga target pemasaran dapat
tercapai di suatu perusahaan.
13
DAFTAR PURTAKA
Costanzo, Chris. 2003. American Banker, New York. N.Y. : Jun 18, 2003, Vol.168,lss.
116, p.8.
14