Prismaya Andarema: Laporan Resmi Praktikum Biologi "Analisis Vegetasi"
Prismaya Andarema: Laporan Resmi Praktikum Biologi "Analisis Vegetasi"
I. PENDAHULUAN ANALISIS VEGETASI
1.1 Latar Belakang
Lingkungan merupakan hal yang paling penting untuk dilindungi dan dijaga
manusia, hewan maupun tumbuhan serta faktor biotik dan abiotik sebagai
Ekologi telah dikenal oleh manusia sejak lama sesuai dengan sejarah peradaban
manusia. Dalam hal ini bukan hanya manusia yang bisa berinteraksi dengan lingkungan
sekitarnya, akan tetapi juga makhluk-makhluk hidup lainnya. Interaksi antara setiap
suatu proses yang kompleks. Ekologi sendiri merupakan suatu hubungan timbal balik antara
Tujuan ekologi adalah untuk memahami mekanisme yang mengatur struktur dan fungsi
suatu ekosistem. Untuk mengetahui sistem ekologi pada suatu waktu tertentu, perlu
diketahui organisme apa saja yang hidup ditempat tertentu, bagaimana kepadatannya dan
bagaimana hubungannya dengan banyak faktor fisik dan kimia dilingkungan abiotik
disekelilingnya.
Ilmu ekologi mempelajari segala hal yang berkaitan dengan lingkungan, salah satunya
beberapa jenis yang berbeda hidup bersama di suatu tempat.Dalam mekanisme kehidupan
bersama tersebut terdapat interaksi yang erat baik diantara sesama individu penyusun
vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme lainnya sehingga membentuk suatu sistem
berdasarkan bentuk hidup pohon, perdu, serta herba.Suatu ekosistem alamiah maupun
binaan selalu terdiri dari dua komponen utama yaitu komponen biotik dan abiotik. Vegetasi
atau komunitas tumbuhan merupakan salah satu komponen biotik yang menempati habitat
tertentu seperti hutan, padang ilalang, semak belukar dan lain-lain. Struktur dan komposisi
vegetasi pada suatu wilayah dipengaruhi oleh komponen ekosistem lainnya yang saling
berinteraksi, sehingga vegetasi yang tumbuh secara alami pada wilayah tersebut
sesungguhnya merupakan pencerminan hasil interaksi berbagai faktor lingkungan dan dapat
Istilah ekologi juga berkaitan dengan komunitas dan populasi. Populasi merupakan
kumpulan individu dari jenis yang sama dalam suatu daerah, maka komunitas merupakan
kumpulan populasi dari berbagai jenis dalam suatu daerah. Setiap dari satu jenis komunitas
bisa saja terdapat berbagai macam spesies. Dan tentunya jumlah spesies yang satu dengan
yang lainnya dalam suatu komunitas tidaklah sama. Bisa saja terdapat spesies yang lebih
mendominasi, bahkan terdapat pula jumlah spesies yang terlalu sedikit pada komunitas
tersebut.
Kurva spesies area dalam ekologi adalah grafik yang menggambarkan hubungan antara
jumlah jenis dengan ukuran kuadrat.Grafik itu biasanya menunjukkan pola pertambahan
jumlah jenis yang relative tajam pada ukuran kuadrat kecil sampai pada suatu titik tertentu
dan sesudah itu semakin mendatar seiring dengan peningkatan ukuran kuadrat.Kurva
spesies area ini dapat digunakan untuk menentukan luas kuadrat tunggal minimum yang
mewakili suatu komunitas tumbuhan dari segi jenis penyusun. Dalam sampling ini ada tiga
hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah petak contoh, cara peletakan petak contoh dan
Prinsip penentuan ukuran plot adalah plot dibuat dari ukuran terkecil hingga pada
ukuran terbesar dengan spesies yang bervariasi dari satu plot ke plot yang lain sampai pada
1.2 Tujuan
Tujuan dari percobaan analisis vegetasi ini adalah untuk menerapkan teknik sampling
metode kuadrat, mempelajari struktur, komposisi dan distribusi populasi spesies vegetasi
semak, herba dan rumput, menentukan jenis spesies vegetasi yang sering muncul dan yang
II. TINJAUAN PUSTAKA
tersebut terdapat interaksi yang erat baik diantara sesama individu penyusun vegetasi itu
sendiri maupun dengan organisme lainnya sehingga merupakan suatu sistem yang hidup
dan tumbuh serta dinamis. Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komponen
jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Hutan merupakan
komponen habitat terpenting bagi kehidupan oleh karenanya kondisi masyarakat tumbuhan
di dalam hutan baik komposisi jenis tumbuhan, dominansi spesies, kerapatan nmaupun
Jika suatu wilayah berukuran luas/besar, vegetasinya terdiri atas beberapa bagian
vegetasi. Contoh bentuk pertumbuhan (growth form): termasuk herba tahunan (annual),
pohon selalu hijau berdaun lebar, semak yang meranggas pada waktu kering, tumbuhan
dengan umbi atau rhizome, tumbuhan selalu hijau berdaun jarum, rumput menahun
Suatu wilayah berukuran luas atau besar, vegetasinya terdiri atas beberapa bagian
vegetasi atau komunitas tumbuhan yang menonjol sehingga terdapat berbagai tipe
vegetasi.Vegetasi terbentuk oleh atau terdiri atas semua spesies tumbuhan dalam suatu
wilayah dan memperlihatkan pola distribusi menurut ruang dan waktu. Tipe-tipe vegetasi
dicirikan oleh bentuk pertumbuhan tumbuhan dominan tau paling besar atau paling
Pengertian umum vegetasi adalah kumpulan beberapa tumbuhan, biasanya terdiri dari
beberapa jenis dan hidup bersama pada suatu tempat.Diantara individu-individu tersebut
terdapat interaksi yang erat antara tumbuh-tumbuhan itu sendiri maupun dengan binatang-
binatang yang hidup dalam vegetasi itu dan fakto-faktor lingkungan.(Marsono, 1977).
Kehadiran vegetasi pada suatu landskap akan memberikan dampak positif bagi
keseimbangan ekosistem dalam skala yang lebih luas. Secara umum peranan vegetasi
dalam suatu ekosistem terkait dengan pengaturan keseimbangan karbon dioksida dan
oksigen dalam udara, perbaikan sifat fisik, kimia dan biologis tanah, pengaturan tata air
tanah dan lain-lain.Meskipun secara umum kehadiran vegetasi pada suatu area memberikan
dampak positif, tetapi pengaruhnya bervariasi tergantung pada struktur dan komposisi
vegetasi yang tumbuh pada daerah itu. Sebagai contoh vegetasi secara umum akan
mengurangi laju erosi tanah, tetapi besarnya tergantung struktur dan komposisi tumbuhan
yang menyusun formasi vegetasi daerah tersebut. Keragaman habitat dengan daerah yang
beragam dapat menampung spesies yang keragamannya lebih besar di bandingkan habitat
yang lebih seragam.Ukuran daerah yang luas dapat menampung lebih besar spesies
dibandingkan dengan daerah sempit.Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa
hubungan antara luas dan keragaman spesies secara kasar adalah kuantitatif.Hewan dan
tumbuhan cenderung menunjukkan tingkat pertumbuhan yang lebih baik jika faktor.
Teknik sampling kuadrat merupakan suatu teknik survey vegetasi yang sering
digunakan dalam semua tipe komunitas tumbuhan, petak contoh yang dibuat dalam teknik
sampling ini bisa berupa petak tunggal atau beberapa petak. Petak tunggal mungkin akan
memberikan informasi yang baik bila komunitas vegetasi yang ditelitibersifat homogen.
Adapun petak-petak contoh yang dibuat dapat diletakkan secara random atau beraturan
sesuai dengan prinsip-prinsip teknik sampling.Bentuk petak contoh yang dibuat tergantung
dengan efisiensi sampling banyak studiyang dilakukan menunjukkan bahwa petak bentuk
segi empat memberikan datakomposisi vegetasi yang lebih akurat dibanding petak
berbentuk lingkaran, terutamabila sumbu panjang dari petak sejajar dengan arah perubahan
keadaan lingkunganatau habitat. Dalam pengambilan contoh kuadrat, terdapat empat sifat
yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan, karena hal ini akan mempengaruhi data yang
- Ukuran petak.
- Bentuk petak.
- Jumlah petak.
Metode Kuadrat adalah salah satu metode dengan bentuk sampel dapat berupa
segiempat atau lingkaran dengan luas tertentu.Hal ini tergantung pada bentuk vegetasi.
Berdasarkan metode pantauan luas minimum akan dapat di tentukan luas kuadrat yang
diperlukan untuk setiap bentuk vegetasi tadi. Untuk setiap plot yang di sebarkan di
Percobaan dilaksanakan pada hari, pukul 10.40 s.d 12.20 WIB di Laboratorium Dasar,
3.2.1 Alat
- Kamera
3.2.2 Bahan
2. Tiap kelompok membuat dua buah tabel seperti diatas, untuk mencatat data pengamatan
4. Meletakkan kuadrat/plot secara random pada habitat yang akan diteliti. Menghitung jumlah
individu setiap spesies yang ada dalam plot/kuadrat tersebut dan masukkan datanya ke
tabel. Melakukan pengamatan ini sebanyak dua kali pada tiap-tiap tempat teduh dan terbuka
5. Mencatat nama ilmiah maupun nama lokal setiap spesies yang dihitung. Bila nama spesies
belum diketahui, maka ambil contoh spesies tanaman tersebut dan beri tanda dengan kertas
7. Setelah seluruh data kelompok terkumpul, data-data tersebut kemudian disatukan dalam
Lokasi :
Nama Nama Jumlah
No Jumlah spesies pada plot ke- Ket.
spesies lokal total
1 2 3 4 5 6 7 8
8. Membuat tabel perhitungan untuk menghitung data yang sudah diperoleh pada tiap lokasi
pengamatan
No Nama Jumlah Frek tiap Frek Densitas Nilai
spesies individu spesies relative relatif penting
Dsb
Total Total
.
9. Buatlah tabel perhitungan untuk menghitung data yang sudah diperoleh pada tiap lokasi
pengamatan.
4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Tempat terang
4.1.2 Tempat teduh
1 2 3 4 5 6 7 8
Rumput Hedyotis
1 - 1 - - - - - - 93
mutiara carymbosa L
2 Jelatang Urtica dioica 21 25 - - - - - - 46
Rumput Cyperus rotundus
3 10 11 - - - - - - 21
teki L
Rumput Brachiaria
4 - - 5 - - - - - 11
bede decumbens
Crassochephalu 3
5 Sintrong - - 9 - - - - 44
m cepideades 5
Sphogneticola
6 Wedelia - - 3 - - - - - 3
tribolata
7 Pegagan Centella anatica - - - 4 - - - - 4
Rumput Alternanthera 11
8 - - - - 38 - - 148
kremah sesillis 0
Curcumae
9 Kunyit domesticae - - - - 1 - - - 1
rhizom
Averho
10 Belimbing - - - - 1 - - - 1
carambola
Cymboppogon
11 Serai - - - - - 1 - - 1
citratus
Tanaman Zamiocukas
12 - - - - -- 1 - - 1
dollar zamifolia
Phylantus 1
13 Meniran - - - - - - 7 26
urinaria 9
14 Kedelai Glycine max - - - - - - - 9 9
15 Jagung Zae mays - - - - - - - 1 1
4.2 Perhitungan
Jumlah
No Nama Tanaman Densitas relatif Nilai penting
individu
1 Rumput mutiara 350 350/924x100% = 37,9% 37,9%+13,33% = 51,23%
2 Jelatang 43 43/924x100% = 4,65% 4,63%+6,67% = 11,32%
3 Rumput teki 178 178/924x100% = 19,26% 19,26%+13,33%= 32,59%
4 Meniran 63 63/924x100% = 6,81% 6,81%+13,33% = 20,14%
5 Sidaguri 4 4/924x100% = 0,43% 0,43%+3,33% = 3,76%
6 Bandotan 10 10/924x100% = 1,08% 1,08%+3,33% = 4,41%
7 Pegagan 85 19/924x100% = 2,05% 2,05%+10% = 12,05%
8 Sambiloto 1 1/924x100% = 0,108% 0,108%+3,33% = 3,438%
9 Pepaya 4 4/924x100% = 0,43% 0,43%+10% = 10,43%
10 Brotowali 94 94/924x100% = 10,17% 10,17%+10% = 20,17%
11 Beluntas 6 6/924x100% = 0,65% 0,65%+3,33% = 3,98%
12 Rumput kremah 8 8/924x100% = 0,86% 0,86%+3,33% = 4,19%
13 Rumput jepang 78 78/924x100% = 8,44% 8,44%+6,67% = 15,11%
Jumlah
No Nama Tanaman Densitas relatif Nilai penting
individu
1 Rumput mutiara 93 93/410x100% = 22,7% 22,7%+13.04% = 35,74%
2 Jelatang 46 46/410x100% = 11,21% 11,21%+8,7% = 19,91%
3 Rumput teki 21 21/410x100% = 5,12% 5,12%+8,7% = 13,82%
4 Rumput bede 11 11/410x100% = 2,7% 2,7%+8,7% = 11,4%
5 Sintrong 44 44/410x100% = 10,7% 10,7%+8,7% = 19,4%
6 Wedelia 3 3/410x100% = 0,73% 0,73%+4,34% = 5,07%
7 Pegagan 4 4/410x100% = 0,1% 0,1%+4.34% = 4,44%
8 Rumput kremah 148 148/410x100% = 36,1% 36,1%+8,7% = 44,8%
9 Kunyit 1 1/410x100% = 0,24% 0,24%+4,34% = 4,56%
10 Belimbing 1 1/410x100% = 0,24% 0,24%+4,34% = 4,56%
11 Serai 1 1/410x100% = 0,24% 0,24%+4,34% = 4,56%
12 Tanaman dollar 1 1/410x100% = 0,24% 0,24%+4,34% = 4,56%
13 Meniran 26 26/410x100% = 6,34% 6,24%+8,7% = 15,04%
14 Kedelai 9 9/410x100% = 2,2% 2,2%+4,34% = 6,54%
15 Jagung 1 1/410x100% = 0,24% 0,24%+4,34% = 4,56%
4.3 Pembahasan
Tiap kelompok mendapatkan satu kuadrat kayu berukuran 1x1 m untuk dijadikan
plot. Seperti yang telah diamati bahwa masing-masing plot memiliki varietas atau
tumbuhan yang berbeda dengan segala aspek dan faktor lingkungan yang sama hanya
saja dalam praktikum kali ini kita membedakan varietas yang berada pada tempat
terang dan tempat teduh. Masing-masing tumbuhan didalam plot tersebut dapat
dipelajari susunan jenis dan struktur tumbuh-tumbuhan, ketahan terhadap lingkungan,
habitat, kerapatan dll.
Dari data yang diperoleh telah menunjukkan dilahan yang diamati terdapat 13 jenis
spesies dari tempat terang dan 15 spesies ditempat teduh dari keseluruhan spesies
yang ada di agrowisata tersebut. Jumlah spesies yang paling banyak ditempat terang
yaitu rumput mutiara (Hedyotis carymbosa L) sebanyak 350 spesies dan spesies yang
paling sedikit yaitu pepaya (Carica papaya) sebanyak satu spesies. Total keseluruhan
tanaman yang diamati ditempat terang sebanyak 924 spesies. Sedangkan pada tempat
teduh spesies yang mendominasi yaitu rumput kremah (Alternanthera sesillis) sebanyak
148 spesies dan spesies yang paling sedikit yaitu kunyit (Curcumae domesticae
rhizoma), belimbing (Averhoa carambola), serai (Cymbopogan citratus), tanaman
dollar (Zamiocukas urinaria) yang terakhir yaitu tanaman jagung (Zae mays)dengan
banyak spesies masing-masing satu tumbuhan. Sehingga dapat dilihat total keseluruhan
spesies ditempat teduh yang diamati sebanyak 410 spesies.
Dari data tersebut dapat diperoleh frekwensi spesies terbesar dengan cara
menghitung jumlah plot terdapatnya spesies dibagi dengan jumlah plot keseluruhan
yang diamati kemudian dikalikan 100% yaitu rumput mutiara (Hedyotis carymbosa
L), rumput teki (Cyperus rotundus L), meniran (Phylantus urinaria) dan frekwensi paling
kecil ditempat terang yaitu bandotan (Ageratum conizoides), sidoguri (Sida rhombifolia),
sambiloto (Andragraphis paniculata), beluntas (Plucea indica L) dan rumput kremah
(Alternanthera sesillis). Sedangkan pada tempat teduh frekwensi tiap spesies terbesar
yaitu rumput mutiara (Hedyotis carymbosa L) sebesar37,5% dan paling kecil yaitu
wedelia (Sphogneticola tribolata), pegagan (Centella anatica), kunyit (Curcumae
domesticae rhizom), belimbing (Averhoa carambola), serai (Cymboppogon citratus),
tanaman dollar (Zamiocukas zamifolia), kedelai ( (Glycine max) dan jagung (Zae
mays) yang masing-masing 12,5%.
Yang selanjutnya yaitu kita menemukan frekwensi relatif tiap spesies dengan cara
menghitung total frekwensi spesies A dibagi dengan jumlah total frekwensi seluruh
spesies kemudian dikalikan 100%. Frekwensi relatif terbesar pada tempat terang adalah
rumput mutiara (Hedyotis carymbosa L), rumput teki (Cyperus rotundus L), meniran
(Phylantus urinaria) sebesar 13,33% dan frekwensi relatif paling kecil yaitu sidoguri
(Sida rhombifolia), bandotan (Ageratum conizoides), beluntas (Plucea indica L), rumput
kremah (Alternanthera sesillis) yang masing-masing sebesar 3,33%. Kemudian pada
tempat gelap dapat dilihat frekwensi relatif paling besar yaitu rumput mutiara (Hedyotis
carymbosa L) sebesar 13,04% sedangkan yang paling kecil yaitu tanaman wedelia,
pegagan, kunyit, belimning, serai, tanaman dollar, kedelai, jagung yang masing-masing
4,34%.
Yang selanjutnya yaitu menghitung densitas relatif dengan cara membagi total
cacah individu spesies A dengan jumlah total cacah individu seluruh spesies dikalikan
dengan 100%. Pada data hasil pengamatan dapat dilihat densitas relatif tertinggi yaitu
rumput mutiara sebesar 37,91% dan terendah yaitu sambiloto sebesar 0,11% pada
tempat terang. sedangkan pada te,pat teduh densitas relatif terbesar adalah rumput
mutiara sebesar 22,7% sedangkan yang terendah yaitu pegagan sebesar 0,1%.
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pengamatan Analisis Vegetasi
sebagai berikut :
1. Bahwa setiap tempat memiliki kerapatan relatif yang berbeda yang dapat dianalisis.
2. Terdapat berbagai jenis vegetasi yang membuktikan bahwa tumbuhan tidak dapat tumbuh
sendiri.
3. Vegetasi pada tempat terang berbeda dengan vegetasi tempat teduh, dikarenakan adanya
perbedaan intensitas cahaya yang diserap oleh tumbuhan, tingkat pH tanah, kelembapan
4. Pada praktikum kali ini tanaman vegetasi terbanyak terdapat pada tempat teduh yaitu 15
Komentar
Postingan populer dari blog ini
Laporan Praktikum Kadar Air Tanah
Desember 12, 2017
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Tanah memiliki peranan penting bagi kehidupan makhluk hidup dimanan makhluk hidup
melakukan semua kegiatan diatas tanah. Tanah merupakan bagian permukaan kulit
bumi yang berfungsi sebagai tempat organisme. Tanah juga memiliki peran penting
dalam siklus hidrologi yaitu air hujan yang jatuh mencapai tanah akan mengalami
infiltrasi. Infiltrasi merupakan peristiwa dimana air bergerak melalui celah-celah dan pori-
pori batuan yang ada di bawah tanah yang dapat bergerak vertikal atau horizontal. Air
mempunyai fungsi yang penting dalam tanah, antara lain pada proses pelapukan mineral
dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan hara larut bagi pertumbuhan
tanaman. Air juga berfungsi sebagai media gerak hara ke akar-akar tanaman. Keadaan
air terlalu banyak tersedia mengakibatkan hara-hara dapat tercuci dari daerah-daerah
perakaran atau bila evaporasi tinggi, garam-garam terlarut mungkin terangkat kelapisan
tanah atas. Air yang berlebihan juga …
BACA SELENGKAPNYA
Abstrak Jurnal yang berjudul “Climate Change In Relation To Agriculture” ini berisi
tentang perubahan iklim yang terjadi di Rumania, perubahan iklim yang sangat signifikan
menyebabkan perubahan cuaca ekstrim (badai, banjir, kekeringan). Abstrak yang
disajikan penulis menggunakan bahasa Inggris (Bahasa Internasional). Secara
keseluruhan isi abstrak ini menuju ke topik bahasan yang dibahas dalam jurnal ini.
Menurut saya isi dari abstrak ini mudah dipahami oleh pembaca. Pengenalan Dalam
paragraf pertama, penulis menegaskan bahwa selama sejarah dunia iklim telah berubah
banyak sekali. Dalam tahun terakhir sekit…
BACA SELENGKAPNYA
MY LECTURE
KUNJUNGI PROFIL
Arsip
Laporkan Penyalahgunaan
Prismaya Andarema