292 1266 1 PB
292 1266 1 PB
ABSTRAK
Salah satu upaya untuk memutus mata rantai terjadinya stunting, Wali Kota Cirebon menetapkan pencanangan “Hari Minum
Tablet Tambah darah (TTD)” terhadap para siswa SMP/MTs dan SMA/SMK/MA setiap hari rabu di Sekolah. Kebijakan
tersebut bertujuan untuk mempersiapkan generasi yang sehat, produktif dan berkualitas. Penelitian ini bertujuan
mengetahui pengaruh pemberian TTD pada remaja putri terhadap peningkatan Haemoglobin (Hb) di STIKes
Muhammadiyah Cirebon Tahun 2019. Metode Penelitian ini adalah quasi eksperimen, populasi mahasiswi di STIKes
Muhammadiyah Cirebon dengan Total Sampling sebanyak 22 orang. Analisa data menggunakan analisis univariat dan
analisis bivariat dengan paired T test. Kadar hemoglobin pada responden sebelum diberikan tablet Fe didapatkan rata-rata
kadar Hb sebesar 12.7 g/dl, sedangkan sesudah mengkonsumsi tablet Fe rata-rata kadar Hb sebesar 12.9 g/dl dengan P
value 0,022 . Ada pengaruh pemberian tablet tambah darah pada remaja terhadap peningkatan Hb di STIKes
Muhammadiyah Cirebon tahun 2019.
ABSTRACT
One of the efforts to break the chain of stunting, the Mayor of Cirebon established the declaration of "Taking Fe
Day)" to students of secondary school and high school every Wednesday at School. The policy is aimed to
prepare a healthy, productive and qualified generation. This study was aimed to determine the effect of Fe on
female teenagers in increasing hemoglobin (Hb) at STIKes Muhammadiyah Cirebon in 2019. This study was a
quasi-experimental, female student population at STIKes Muhammadiyah Cirebon with a total sampling of 22
people. Data analysis used univariate analysis and bivariate analysis of paired T tests. Hemoglobin levels in
respondents before given Fe tablets obtained an average of Hb level is 12.7 g / dl, whereas after consuming Fe
tablets an average Hb level is 12.9 g / dl with a P value of 0.022. There is an effect of giving Fe tablets to female
teenagers in the increase of Hb at STIKes Muhammadiyah Cirebon in 2019.
106
Tonasih, et al, Efektifitas Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja …
SJKB, Vol. 6, No. 2, Desember 2019, 106-113
107
Jurnal SMART Kebidanan, 2019, 6 (2), 106-113 ©SJKB 2019
DOI: http://dx.doi.org/10.34310/sjkb.v6i2.292 pISSN: 2301-6213, eISSN: 2503-0388
http://stikesyahoedsmg.ac.id/ojs/index.php/sjkb
dan pertumbuhan yang terhambat pada remaja penanggulangan anemia gizi pada Wanita Usia
putri sehingga mengakibatkan panggul sempit Subur (WUS) dengan mengintervensi WUS
dan risiko untuk melahirkan bayi berat lahir lebih dini lagi, yaitu sejak usia remaja. Program
rendah di kemudian hari. ini bertujuan untuk mendukung upaya
Anemia adalah berkurangnya haemoglobin penurunan angka kematian ibu dengan
(Hb) dalam darah. Hb adalah komponen di menurunkan risiko terjadinya perdarahan akibat
dalam sel darah merah (eritrosit) yang anemia pada ibu hamil (Depkes 2003).
berfungsi menyalurkan oksigen ke seluruh Pemberian TTD pada remaja putri yaitu 1
tubuh. Jika Hb berkurang, jaringan tubuh tablet/minggu dan 1 tablet/hari selama 10 hari
kekurangan oksigen. Oksigen diperlukan tubuh ketika menstruasi (Depkes 2003).
untuk bahan bakar proses metabolisme. Program Optimalisasi Pemberian Tablet
Ibu hamil mempunyai tingkat metabolisme Tambah Darah (TTD) pada Remaja Putri dan
tinggi misalnya untuk mengangkat jaringan Wanita Usia Subur (WUS) di Kota Cirebon
tubuh janin, membentuknya menjadi organ, dan telah ditetapkan oleh Wali Kota Cirebon dalam
juga untuk memproduksi energi agar ibu hamil upaya memutus mata rantai terjadinya stunting.
bisa tetap beraktifitas normal sehari-hari. Kebijakan tersebut bertujuan untuk
Karena itu, ibu hamil lebih banyak memerlukan mempersiapkan generasi yang sehat, produktif
zat besi dibandingkan ibu yang tidak hamil. dan berkualitas. Wali Kota Cirebon
Anemia merupakan masalah gizi yang menetapkan pencanangan “Hari Minum TTD”
sering ditemui di negara maju maupun terhadap para siswa SMP/MTs dan
berkembang dan menjadi masalah kesehatan SMA/SMK/MA setiap hari Rabu pada setiap
masyarakat (Chakma et al. 2012). Salah satu minggu yang dilaksanakan di sekolah.
kelompok umur yang rentan mengalami anemia Tujuan pemberian suplementasi pada
adalah remaja (Tesfaye et al. 2015). Pada remaja putri untuk meningkatkan status gizi
periode remaja (10-19 tahun), prevalensi dan kesehatan remaja putri yang anemia;
anemia di negara berkembang adalah 27% dan meningkatkan kadar hemoglobin, zat besi dan
6% di negara maju (Dugdale 2001). zinc dalam darah; menurunkan kejadian sakit,
Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, meningkatkan berat badan, tinggi badan dan
prevalensi anemia remaja di tingkat nasional Indeks Masa Tubuh (IMT). Anak-anak dan
sebesar 18,4% (Kemenkes RI 2013). orang dewasa memerlukan Asam Folat untuk
Menurut World Health Organization (WHO) memproduksi sel darah merah dan mencegah
kadar haemoglobin (Hb) sebagai indikator anemia.
anemia untuk anak-anak dan wanita hamil < 11 Berdasarkan hasil studi pendahuluan
g/L dan untuk wanita hamil < 11 g/L dan untuk terhadap beberapa remaja putri di kota Cirebon
wanita tidak hamil < 12 g/L. Sedangkan anemia masih banyak yang mengalami anemia karena
berat < 7 g/L untuk anak-anak dan wanita tidak defisiensi zat besi.Selain itu saat dilakukan
hamil < 8 g/L (WHO, 2011). wawancara dengan hasil yang menunjukkan
Prevalensi anemia untuk wanita hamil bahwa mereka tidak mengetahui dengan pasti
adalah 38,2 % dan untuk wanita usia pengertian anemia, normalnya kadar
reproduksi adalah 29,4%. Pemberian suplemen hemoglobin, penyebab anemia dan dampak
zat besi akan meningkatkan haemoglobin yang akan ditimbulkan.
darah, rata 10,2 g/L pada wanita hamil dan 8,6 Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti
g/L pada wanita hamil dan 8,6 g/L pada wanita merasa perlu melakukan penelitian dengan
tidak hamil. Sekitar 50% dari anemia pada tujuan menganalisis pengaruh pemberian tablet
wanita bisa dihilangkan dengan suplementasi tambah darah terhadap peningkatan kadar
zat besi secara global. (WHO, 2011). haemoglobin pada remaja putri di STIKes
Pemerintah Indonesia sejak tahun 1997 Muhammadiyah Cirebon.
telah menjalankan program pencegahan dan
108
Tonasih, et al, Efektifitas Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja …
SJKB, Vol. 6, No. 2, Desember 2019, 106-113
109
Jurnal SMART Kebidanan, 2019, 6 (2), 106-113 ©SJKB 2019
DOI: http://dx.doi.org/10.34310/sjkb.v6i2.292 pISSN: 2301-6213, eISSN: 2503-0388
http://stikesyahoedsmg.ac.id/ojs/index.php/sjkb
Indonesia masih tinggi yaitu sebesar 22 %. Mahasiswa yang tinggal di asrama, harus
Dampak dari kejadian anemia mungkin tidak hidup jauh dari orang tua dan mematuhi
dapat langsung terlihat, tetapi dapat peraturan yang ada. Walau mereka jauh
berlangsung lama dan memengaruhi dengan orang tua bukan berarti selama
kehidupan remaja selanjutnya. Anemia pada diasrama mereka tidak didampingi dalam
remaja dapat berdampak panjang untuk dirinya proses belajar mengajar. Diasrama terdapat
dan juga untuk anak yang ia lahirkan kelak. pendamping mahasiswa yang bertugas untuk
Keadaan anemia yang berlanjut hingga dewasa mendampingi siswa serta mengingatkan siswa
dan saat perempuan tersebut hamil, dapat untuk mengikuti kegiatan yang sudah
menimbulkan resiko terhadap bayinya seperti ditetapkan guna meningkatkan prestasi belajar.
kelahiran prematur, dan berat bayi lahir rendah (Siswaningtyas, 2009).
(BBLR). STIKes Muhammadiyah Cirebon sebagai
Remaja mempunyai resiko tinggi mengalami salah satu yang menyediakan asrama bagi
anemia karena defisiensi zat besi. Hal ini mahasiswanya, dan mewajibkan mahasiswa
disebabkan karena pada fase ini remaja D3 prodi Kebidanan untuk tinggal di Asrama
mengalami pertumbuhan yang pesat disertai sampai dengan tahun 2019. Perubahan
berbagai perubahan hormonal menjelang fase lingkungan dan kebiasaan sehari-hari dari
kedewasaan. Remaja membutuhkan sejumlah semula tinggal dirumah bersama keluarga
besar nutrisi terutama zat besi yang di gunakan menjadi tinggal diasrama seringkali membuat
untuk mengangkut oksigen. Zat besi yang tidak stress sebagian mahasiswa. (Sarwa, 2014)
mencukupi memicu terjadinya anemia. (Giyanti, Menurut Penelitian yang dilakukan Sarwa
2015) (2014) menyatakan bahwa sesudah tinggal di
Pada wanita zat besi yang dikeluarkan dari asrama status gizi mahasiswa berada pada
badan lebih banyak dari laki-laki. Setiap bulan status normal, sehingga Marwa menyimpulkan
wanita mengalami menstruasi, dan setiap bahwa standar menu yang telah diberikan pada
periode menstruasi dikeluarkan zat besi rat-rata mahasiswa di asrama telah memberikan
sebanyak 28 mg/periode. Sehingga wanita asupan gizi yang baik untuk mendukung
memiliki resiko lebih besar mengalami anemia aktivitas yang harusdilaksanakan mahasiswa di
daripada laki-laki. (Herdata, 2000) asrama maupun di kampus.
Menurut peneliti Mayoritas responden tidak Gambaran Responden Berdasarkan Umur
mengalami anemia kemungkinan dikarenakan Berdasarkan distribusi frekuensi responden
pola makan yang baik, saat responden tinggal menurut umur pada tabel 2 di atas, semua
di asrama dan sebelumnya sudah sering responden merupakan remaja akhir (100%).
mengkonsumsi tablet tambah darah ketika Remaja adalah suatu fase perkembangan
haid. antara masa kanak dan masa dewasa;
Gambaran Responden Berdasarkan berlangsung antara usia 10 sampai 19 tahun.
Tempat Tinggal Masa remaja akhir rata rata remaja sudah
Berdasarkan penelitian yang sudah memasuki sekolah menengah tingkat atas dan
dilakukan didapatkan bahwa seluruh saat sudah berada di kelas terakhir maka
responden tinggal di asrama yaitu sebanyak 22 sudah bisa dianggap hampir dewasa dan
mahasiswa (100%). Program asrama sebagai berada pada ambang perbatasan untuk masuk
sebagai sarana pembinaan sosial akan dalam dunia kerja orang dewasa.
menciptakan motivasi belajar yang lebih baik Menurut WHO (Sarwono, 2011) Remaja
daripada mahasiswa yang tidak tinggal di merupakan suatu masa dimana individu
asrama. Karena mahasiswa yang tinggal di berkembang dari saat ia pertama kali
asrama lebih mudah berinteraksi dengan menunjukan tanda-tanda seksual sekundernya
teman, dosen, maupun dengan orang lain. sampai saat ia mencapai kematangan seksual,
(Martini, 2014) memiliki perkembangan psikologis dan
110
Tonasih, et al, Efektifitas Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja …
SJKB, Vol. 6, No. 2, Desember 2019, 106-113
identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa, suplementasi Fe dan Zinc menyatakan bahwa
terjadi peralihan dari ketergantungan sosial pada kadar Hb sebelum dan sesudah
ekonomi atau mandiri. suplementasi memiliki pengaruh positif
Menurut Hurlock (1990) Pada Remaja akhir, terhadap peningkatan kadar Hb dengan nilai
merupakan masa dimana individu sudah signifikan (p =0.000).
mencapai transisi perkembangan yang lebih Selain itu penelitian yang dilakukan oleh
mendekati masa dewasa. Pada masa ini terjadi Ahmady, dkk (2016) dengan intervensi yang
proses perkembangan meliputi perubahan- dilakukan pada responden untuk
perubahan yang berhubungan dengan orang mengkonsumsi tablet Fe bahwa hasil uji
tua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan statistik menunjukkan terdapat perbedaan
cita-cita merupakan proses pembentukan kadar Hb sebelum dan sesudah intervensi
orientasi masa depan. Jadi masa ini pada kelompok perlakuan (p=0.000). Hasil uji
merupakan masa penutup dari masa remaja statistik didapatkan bahwa dalam penelitian ini
atau pemuda. terdapat pengaruh konsumsi tablet Fe terhadap
Menurut Agus Salim (2010) masa remaja ini peningkatan kadar hemoglobin pada remaja
sudah mulai stabil dan mantap, ia ingin hidup putri di SMA 2 Ngaglik Sleman. Penelitian ini
dengan modal keberanian, anak mengenal menunjukkan bahwa ada peningkatan kadar
aku-nya, mengenal arah hidupnya, serta sadar hemoglobin setelah mengkonsumsi tablet Fe.
akan tujuan yang dicapainya, pendiriannya Intervensi yang diberikan pada responden
sudah mulai jelas dengan cara tertentu. sikap dengan mengkonsumsi tablet Fe sangat
kritis sudah semakin nampak, dan dalam hal ini membantu untuk menanggulangi anemia zat
sudah mulai aktif dan objektif dalam melibatkan besi (IDAI, 2011).
diri ke dalam kegiatan-kegiatan dunia luar. Pentingnya pemberian zat besi ini kepada
Juga dia sudah mulai mencoba mendidik diri seseorang yang sedang mengalami anemia
sendiri sesuai pengaruh yang diterimanya. defiseinsi besi dan tidak ada gangguan
Maka dalam hal ini terjadi pembangunan yang absorpsi maka dalam 7-10 hari kadar kenaikan
esensial terhadap pandangan hidupnya, dan hemoglobin bisa terjadi sebesar 1,4
masa ini merupakan masa berjuang dalam mg/KgBB/hari (Haryanto, 2006). Adapun faktor
menentukan bentuk/corak kedewasaannya. yang mempengaruhi peningkatan kadar
Krori (2012) menyatakan bahwa perubahan hemoglobin pada remaja putri yaitu usia,
sosial yang penting pada masa remaja frekuensi mentruasi, status gizi, pola makan,
mencakup meningkatnya pengaruh teman jenis makanan yang dikonsumsi, konsumsi
sebaya, pola perilaku sosial yang baru, tablet Fe dan aktivitas fisik. Faktor lain yang
munculnya nila-nilai baru dalam memilih teman dapat diketahui dalam mempengaruhi kenaikan
dan pemimpin serta nilai dalam penerimaan kadar hemoglobin yaitu siswi putri
sosial. mengkonsumsi tablet Fe yang telah diberikan
Pengaruh Pemberian Tablet Fe Terhadap peneliti selama 1 bulan (30 hari) dan tetap
Peningkatan Kadar Hb mengkonsumsi selama menstruasi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Hal ini dapat dibuktikan dalam teori yang
didapatkan hasil statistik menyatakan kadar mengatakan bahwa pemberian tablet Fe ini
hemoglobin pretest dan posttest konsumsi kepada remaja putri sangat bermanfaat pada
tablet Fe dengan uji Paired t-test diperoleh keadaan haid, dikarenakan saat itu bisa terjadi
hasil P value = 0.002 < α (0.05), sehingga hasil kehilangan besi akibat perdarahan. Karena
uji statistik menunjukan bahwa hipotesis haid rata-rata mengeluarkan darah 60 ml
diterima dan bahwa ada perbedaan secara perbulan yang sama dengan 30 mg besi,
bermakna peningkatan kadar hemoglobin sehingga perempuan memerlukan tablet
sebelum dan sesudah diberikan tablet Fe. tambah darah satu miligram perhari agar
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian keseimbangan tetap terjaga (Depkes, 2008).
yang telah dilakukan oleh Putri Ardhana BE, Mengkonsumsi tablet Fe dapat mengobati
dkk (2012) yang memberikan intervensi dengan wanita dan remaja putri yang mengalami
111
Jurnal SMART Kebidanan, 2019, 6 (2), 106-113 ©SJKB 2019
DOI: http://dx.doi.org/10.34310/sjkb.v6i2.292 pISSN: 2301-6213, eISSN: 2503-0388
http://stikesyahoedsmg.ac.id/ojs/index.php/sjkb
112
Tonasih, et al, Efektifitas Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja …
SJKB, Vol. 6, No. 2, Desember 2019, 106-113
Hurlock. 1990. Depelopment Physcology a Mary E. Beck. 2000. Ilmu Gizi dan Diet Hubungan
Lifespan Approach. (Terjemahan oleh dengan Penyakit-penyakit untuk Perawat
Istiwidayanti). Jakarta: Erlagunarso Dokter. Yogyakarta: Yayasan Ensentia
IDAI. 2011. Rekomendasi IDAI Suplementasi Besi Medica
Untuk Anak, Jakarta: Badan Penerbit IDAI. Notoatmodjo, S. 2005. Metode Penelitian
I Dewa Nyoman S. 2001. Penilaian Status Gizi. Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Jakarta: EGC Nuraeni, Rini. dkk. 2019. Peningkatan Kadar
Kemenkes RI. 2013. Pelayanan Kesehatan Ibu di Hemoglobin melalui Pemeriksaan dan
Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Pemberian Tablet Fe Terhadap Remaja
Pedoman Bagi Tenaga Kesehatan. Edisi yang Mengalami Anemia Melalui “Gerakan
Pertama. Jakarta Jumat Pintar”. Jurnal Pengabdian kepada
Martini. 2014. Pengaruh Program Asrama Masyarakat UGM Vol.5, No.2
Terhadap Motivasi Belajar ditinjau dari (https://jurnal.ugm.ac.id › jpkm › article ›
Kecerdasan Emosi. (uns.ac.id diakses 27 download diakses 6 Desember 2019 pkl
Agustus 2019 pkl 19.00) 15.00)
113