Anda di halaman 1dari 8

Jurnal SMART Kebidanan, 2019, 6 (2), 106-113 ©SJKB 2019

DOI: http://dx.doi.org/10.34310/sjkb.v6i2.292 pISSN: 2301-6213, eISSN: 2503-0388


http://stikesyahoedsmg.ac.id/ojs/index.php/sjkb

EFEKTIFITAS PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA TERHADAP


PENINGKATAN HEMOGLOBIN (Hb) DI STIKES MUHAMMADIYAH CIREBON

Tonasih, Siti Difta Rahmatika dan Ade Irawan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Cirebon, 0231 487677


Email : asih_islamiyah@yahoo.co.id

ABSTRAK
Salah satu upaya untuk memutus mata rantai terjadinya stunting, Wali Kota Cirebon menetapkan pencanangan “Hari Minum
Tablet Tambah darah (TTD)” terhadap para siswa SMP/MTs dan SMA/SMK/MA setiap hari rabu di Sekolah. Kebijakan
tersebut bertujuan untuk mempersiapkan generasi yang sehat, produktif dan berkualitas. Penelitian ini bertujuan
mengetahui pengaruh pemberian TTD pada remaja putri terhadap peningkatan Haemoglobin (Hb) di STIKes
Muhammadiyah Cirebon Tahun 2019. Metode Penelitian ini adalah quasi eksperimen, populasi mahasiswi di STIKes
Muhammadiyah Cirebon dengan Total Sampling sebanyak 22 orang. Analisa data menggunakan analisis univariat dan
analisis bivariat dengan paired T test. Kadar hemoglobin pada responden sebelum diberikan tablet Fe didapatkan rata-rata
kadar Hb sebesar 12.7 g/dl, sedangkan sesudah mengkonsumsi tablet Fe rata-rata kadar Hb sebesar 12.9 g/dl dengan P
value 0,022 . Ada pengaruh pemberian tablet tambah darah pada remaja terhadap peningkatan Hb di STIKes
Muhammadiyah Cirebon tahun 2019.

Kata kunci: anemia; tablet tambah darah; remaja putri

ABSTRACT
One of the efforts to break the chain of stunting, the Mayor of Cirebon established the declaration of "Taking Fe
Day)" to students of secondary school and high school every Wednesday at School. The policy is aimed to
prepare a healthy, productive and qualified generation. This study was aimed to determine the effect of Fe on
female teenagers in increasing hemoglobin (Hb) at STIKes Muhammadiyah Cirebon in 2019. This study was a
quasi-experimental, female student population at STIKes Muhammadiyah Cirebon with a total sampling of 22
people. Data analysis used univariate analysis and bivariate analysis of paired T tests. Hemoglobin levels in
respondents before given Fe tablets obtained an average of Hb level is 12.7 g / dl, whereas after consuming Fe
tablets an average Hb level is 12.9 g / dl with a P value of 0.022. There is an effect of giving Fe tablets to female
teenagers in the increase of Hb at STIKes Muhammadiyah Cirebon in 2019.

Keywords: anemia;female teenagers; Fe tablets

106
Tonasih, et al, Efektifitas Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja …
SJKB, Vol. 6, No. 2, Desember 2019, 106-113

LATAR BELAKANG atonia uteri antara lain multiparitas, partus


lama, regangan uterus, solusio plasenta, dan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
anemia.
Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi,
Masa remaja merupakan suatu fase
menurut Survei Demografi Kesehatan
perkembangan antara masa kanak dan masa
Indonesia (SDKI) pada tahun 2012 mencapai
dewasa; berlangsung antara usia 10 sampai 19
angka 359 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH)
tahun. Masa remaja terdiri dari masa remaja
dan Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 40
awal (10-14 tahun). Masa remaja pertengahan
per 1000 KH (Kemenkes RI, 2015).
(14-17 tahun) dan masa remaja akhir (17-19
Berdasarkan target Sustainable Development
tahun). Pada masa remaja, banyak terjadi
Goals (SDGs) pada tahun 2030 diharapkan
perubahan baik biologis, psikologis maupun
terjadi penurunan AKI menjadi sebesar 70 per
sosial. Tetapi umumnya proses pematangan
100.000 KH dan AKB sebesar 12 per 1000 KH.
fisik terjadi lebih cepat dari proses pematangan
(Kemenkes RI, 2015)
kejiwaan (psikososial).
Menurut hasil riset Badan Pusat Statistik
Seorang remaja tidak lagi dapat disebut
(BPS) mencatat bahwa AKI pada tahun 2016
sebagai anak kecil, tetapi belum juga dapat
sebesar 305 per 100.000 KH dan AKB sebesar
dianggap sebagai orang dewasa. Di satu sisi ia
25,5 per 1000 KH. (BPS, 2016). Menurut
ingin bebas dan mandiri, lepas dari pengaruh
laporan Dinas Kesehatan Jawa Barat pada
orang tua, di sisi lain pada dasarnya ia tetap
tahun 2016 disampaikan bahwa jumlah kasus
membutuhkan bantuan, dukungan serta
kematian Ibu melahirkan karena kehamilan,
perlindungan orang-tua nya.
persalinan, dan nifas terjadi penurunan tapi
Menurut kesepakatan ICP pada tahun 1994,
tidak signifikan dari 823 kasus pada tahun 2015
kesehatan reproduksi di tingkat internasional
menjadi 780 kasus pada tahun 2016.
disepakati sebagai suatu keadaan sejahtera
(www.Pikiran Rakyat.com).
fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak
Menurut Menkes RI, penyebab langsung
semata-mata bebas dari penyakit atau
kematian ibu disebabkan oleh perdarahan,
kecacatan dalam semua hal yang berkaitan
tekanan darah yang tinggi saat hamil
dengan sistem reproduksi serta fungsi dan
(eklamsia), infeksi, persalinan macet dan
prosesnya.
komplikasi keguguran. Sedangkan penyebab
Kesehatan reproduksi wanita adalah
langsung kematian bayi adalah Bayi Berat
kemampuan seorang wanita untuk
Lahir Rendah (BBLR) dan kekurangan oksigen
memanfaatkan alat reproduksinya dan
(asfiksia). Penyebab tidak langsung kematian
mengatur kesuburannya (fertilitas) dapat
ibu dan bayi baru lahir adalah kondisi
menjalani kehamilan dan persalinan secara
masyarakat seperti pendidikan, sosial ekonomi
aman serta mendapatkan bayi tanpa risiko
dan budaya. Kondisi geografi serta keadaan
apapun dan selanjutnya mengembalikan
sarana pelayanan yang kurang siap ikut
kesehatan dalam batas normal.
memperberat permasalahan. Beberapa hal
Kesehatan reproduksi remaja sulit
tersebut, mengakibatkan kondisi 3 terlambat
dipisahkan dari kesehatan remaja secara
(terlambat mengambil keputusan, terlambat
keseluruhan, karena gangguan kesehatan
sampai di tempat pelayanan, dan terlambat
remaja akan menimbulkan gangguan pula pada
mendapatkan pertolongan yang adekuat) dan 4
sistem reproduksi. Beberapa keadaan yang
terlalu (terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak
berpengaruh buruk terhadap kesehatan remaja
dan terlalu rapat jarak kelahiran).
termasuk kesehatan reproduksi remaja antara
(www.depkes.go.id)
lain masalah gizi, masalah pendidikan,
Penyebab kematian ibu salah satunya
masalah lingkungan dan pekerjaan, masalah
adalah perdarahan. Perdarahan yang
seks dan seksualitas, masalah kesehatan
terbanyak terjadi pada pascapersalinan yang
reproduksi remaja.
salah satunya diakibatkan karena atonia uteri.
Masalah gizi yang terjadi pada remaja
Atonia uteri adalah uterus tidak berkontraksi
antara lain anemia dan kurang energi kronis
dan lembek. Faktor predisposisi terjadinya

107
Jurnal SMART Kebidanan, 2019, 6 (2), 106-113 ©SJKB 2019
DOI: http://dx.doi.org/10.34310/sjkb.v6i2.292 pISSN: 2301-6213, eISSN: 2503-0388
http://stikesyahoedsmg.ac.id/ojs/index.php/sjkb

dan pertumbuhan yang terhambat pada remaja penanggulangan anemia gizi pada Wanita Usia
putri sehingga mengakibatkan panggul sempit Subur (WUS) dengan mengintervensi WUS
dan risiko untuk melahirkan bayi berat lahir lebih dini lagi, yaitu sejak usia remaja. Program
rendah di kemudian hari. ini bertujuan untuk mendukung upaya
Anemia adalah berkurangnya haemoglobin penurunan angka kematian ibu dengan
(Hb) dalam darah. Hb adalah komponen di menurunkan risiko terjadinya perdarahan akibat
dalam sel darah merah (eritrosit) yang anemia pada ibu hamil (Depkes 2003).
berfungsi menyalurkan oksigen ke seluruh Pemberian TTD pada remaja putri yaitu 1
tubuh. Jika Hb berkurang, jaringan tubuh tablet/minggu dan 1 tablet/hari selama 10 hari
kekurangan oksigen. Oksigen diperlukan tubuh ketika menstruasi (Depkes 2003).
untuk bahan bakar proses metabolisme. Program Optimalisasi Pemberian Tablet
Ibu hamil mempunyai tingkat metabolisme Tambah Darah (TTD) pada Remaja Putri dan
tinggi misalnya untuk mengangkat jaringan Wanita Usia Subur (WUS) di Kota Cirebon
tubuh janin, membentuknya menjadi organ, dan telah ditetapkan oleh Wali Kota Cirebon dalam
juga untuk memproduksi energi agar ibu hamil upaya memutus mata rantai terjadinya stunting.
bisa tetap beraktifitas normal sehari-hari. Kebijakan tersebut bertujuan untuk
Karena itu, ibu hamil lebih banyak memerlukan mempersiapkan generasi yang sehat, produktif
zat besi dibandingkan ibu yang tidak hamil. dan berkualitas. Wali Kota Cirebon
Anemia merupakan masalah gizi yang menetapkan pencanangan “Hari Minum TTD”
sering ditemui di negara maju maupun terhadap para siswa SMP/MTs dan
berkembang dan menjadi masalah kesehatan SMA/SMK/MA setiap hari Rabu pada setiap
masyarakat (Chakma et al. 2012). Salah satu minggu yang dilaksanakan di sekolah.
kelompok umur yang rentan mengalami anemia Tujuan pemberian suplementasi pada
adalah remaja (Tesfaye et al. 2015). Pada remaja putri untuk meningkatkan status gizi
periode remaja (10-19 tahun), prevalensi dan kesehatan remaja putri yang anemia;
anemia di negara berkembang adalah 27% dan meningkatkan kadar hemoglobin, zat besi dan
6% di negara maju (Dugdale 2001). zinc dalam darah; menurunkan kejadian sakit,
Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, meningkatkan berat badan, tinggi badan dan
prevalensi anemia remaja di tingkat nasional Indeks Masa Tubuh (IMT). Anak-anak dan
sebesar 18,4% (Kemenkes RI 2013). orang dewasa memerlukan Asam Folat untuk
Menurut World Health Organization (WHO) memproduksi sel darah merah dan mencegah
kadar haemoglobin (Hb) sebagai indikator anemia.
anemia untuk anak-anak dan wanita hamil < 11 Berdasarkan hasil studi pendahuluan
g/L dan untuk wanita hamil < 11 g/L dan untuk terhadap beberapa remaja putri di kota Cirebon
wanita tidak hamil < 12 g/L. Sedangkan anemia masih banyak yang mengalami anemia karena
berat < 7 g/L untuk anak-anak dan wanita tidak defisiensi zat besi.Selain itu saat dilakukan
hamil < 8 g/L (WHO, 2011). wawancara dengan hasil yang menunjukkan
Prevalensi anemia untuk wanita hamil bahwa mereka tidak mengetahui dengan pasti
adalah 38,2 % dan untuk wanita usia pengertian anemia, normalnya kadar
reproduksi adalah 29,4%. Pemberian suplemen hemoglobin, penyebab anemia dan dampak
zat besi akan meningkatkan haemoglobin yang akan ditimbulkan.
darah, rata 10,2 g/L pada wanita hamil dan 8,6 Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti
g/L pada wanita hamil dan 8,6 g/L pada wanita merasa perlu melakukan penelitian dengan
tidak hamil. Sekitar 50% dari anemia pada tujuan menganalisis pengaruh pemberian tablet
wanita bisa dihilangkan dengan suplementasi tambah darah terhadap peningkatan kadar
zat besi secara global. (WHO, 2011). haemoglobin pada remaja putri di STIKes
Pemerintah Indonesia sejak tahun 1997 Muhammadiyah Cirebon.
telah menjalankan program pencegahan dan

108
Tonasih, et al, Efektifitas Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja …
SJKB, Vol. 6, No. 2, Desember 2019, 106-113

METODE responden merupakan remaja akhir sebanyak


Desain penelitian yang digunakan adalah 22 orang (100 %).
quasi eksperimen, dimana ada perlakuan
pemberian tablet tambah darah selama 2 bulan Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden
kepada remaja putri (mahasiswi) di STIKes Menurut Tempat Tinggal
Muhammadiyah Cirebon yang sebelumnya
diperiksa kadar haemoglobinnya, setelah
Tempat Tinggal f %
pemberian tablet tambah darah selama 2 bulan
kadar haemoglobinnya akan diperiksa kembali. Asrama 22 100
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi Kost 0 0
adalah seluruh siswi di STIKes Muhammadiyah
Rumah orang Tua 0 0
Cirebon prodi kebidanan berjumlah 163 orang.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian Jumlah 22 100
ini menggunakan Total Sampling dengan
menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi Berdasarkan distribusi frekuensi
sehingga didapatkan sampel sebanyak 22 responden menurut tempat tinggal pada tabel
orang. di atas, semua responden tinggal di Asrama.

Tabel 4. Pengaruh pemberian Tablet Fe


HASIL Terhadap Peningkatan Kadar Hb
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Kejadian N Means
P
Menurut Kejadian Anemia value
Hb Sebelum 22 12.7
Sesudah 0,022
Sebelum Hb Sesudah 22 12.9
Konsumsi Konsumsi
Kejadian Jumlah 22 100
f % F %
Berdasarkan data pada tabel 4 dapat
Anemia 2 0,1 1 0,04
diketahui bahwa kadar hemoglobin pada
Tidak Anemia 20 90,9 21 99,96 responden sebelum diberikan tablet Fe
Jumlah 22 100 22 100 didapatkan rata-rata sebesar 12.7 g/dl,
sedangkan sesudah mengkonsumsi tablet Fe
Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa sebelum rata-rata sebesar 12.9 g/dl. dan diketahui
mengkonsumsi tablet Fe terdapat 2 orang bahwa nilai signifikan P value yang diperoleh
responden berada pada kategori anemia yaitu lebih kecil dari 0.05 sehingga Hipotesis
sebanyak 01 %, dan setelah mengkonsumsi diterima.
tablet Fe terdapat 1 orang responden yang
mengalami anemia sebanyak 1 orang (0,04 %) PEMBAHASAN
. Gambaran Responden Berdasarkan
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Anemia
Menurut Umur Hasil penelitian menunjukkan sebagian
besar mahasiswa di STIKes Muhammadiyah
tidak mengalami anemia. Hal ini tidak sesuai
Usia f %
dengan penelitian yang dilakukan oleh Giyanti
Remaja Awal 0 0
(2015) yang mengatakan bahwa dalam
Remaja Tengah 0 0 penelitiannya mayoritas remaja putri
Remaja Akhir 22 100 mengalami anemia.
Jumlah 22 100 Anemia merupakan masalah kesehatan
yang belum tuntas ditangani, prevalensi
Berdasarkan distribusi frekuensi responden kejadian anemia pada remaja perempuan di
menurut umur pada tabel diatas, semua

109
Jurnal SMART Kebidanan, 2019, 6 (2), 106-113 ©SJKB 2019
DOI: http://dx.doi.org/10.34310/sjkb.v6i2.292 pISSN: 2301-6213, eISSN: 2503-0388
http://stikesyahoedsmg.ac.id/ojs/index.php/sjkb

Indonesia masih tinggi yaitu sebesar 22 %. Mahasiswa yang tinggal di asrama, harus
Dampak dari kejadian anemia mungkin tidak hidup jauh dari orang tua dan mematuhi
dapat langsung terlihat, tetapi dapat peraturan yang ada. Walau mereka jauh
berlangsung lama dan memengaruhi dengan orang tua bukan berarti selama
kehidupan remaja selanjutnya. Anemia pada diasrama mereka tidak didampingi dalam
remaja dapat berdampak panjang untuk dirinya proses belajar mengajar. Diasrama terdapat
dan juga untuk anak yang ia lahirkan kelak. pendamping mahasiswa yang bertugas untuk
Keadaan anemia yang berlanjut hingga dewasa mendampingi siswa serta mengingatkan siswa
dan saat perempuan tersebut hamil, dapat untuk mengikuti kegiatan yang sudah
menimbulkan resiko terhadap bayinya seperti ditetapkan guna meningkatkan prestasi belajar.
kelahiran prematur, dan berat bayi lahir rendah (Siswaningtyas, 2009).
(BBLR). STIKes Muhammadiyah Cirebon sebagai
Remaja mempunyai resiko tinggi mengalami salah satu yang menyediakan asrama bagi
anemia karena defisiensi zat besi. Hal ini mahasiswanya, dan mewajibkan mahasiswa
disebabkan karena pada fase ini remaja D3 prodi Kebidanan untuk tinggal di Asrama
mengalami pertumbuhan yang pesat disertai sampai dengan tahun 2019. Perubahan
berbagai perubahan hormonal menjelang fase lingkungan dan kebiasaan sehari-hari dari
kedewasaan. Remaja membutuhkan sejumlah semula tinggal dirumah bersama keluarga
besar nutrisi terutama zat besi yang di gunakan menjadi tinggal diasrama seringkali membuat
untuk mengangkut oksigen. Zat besi yang tidak stress sebagian mahasiswa. (Sarwa, 2014)
mencukupi memicu terjadinya anemia. (Giyanti, Menurut Penelitian yang dilakukan Sarwa
2015) (2014) menyatakan bahwa sesudah tinggal di
Pada wanita zat besi yang dikeluarkan dari asrama status gizi mahasiswa berada pada
badan lebih banyak dari laki-laki. Setiap bulan status normal, sehingga Marwa menyimpulkan
wanita mengalami menstruasi, dan setiap bahwa standar menu yang telah diberikan pada
periode menstruasi dikeluarkan zat besi rat-rata mahasiswa di asrama telah memberikan
sebanyak 28 mg/periode. Sehingga wanita asupan gizi yang baik untuk mendukung
memiliki resiko lebih besar mengalami anemia aktivitas yang harusdilaksanakan mahasiswa di
daripada laki-laki. (Herdata, 2000) asrama maupun di kampus.
Menurut peneliti Mayoritas responden tidak Gambaran Responden Berdasarkan Umur
mengalami anemia kemungkinan dikarenakan Berdasarkan distribusi frekuensi responden
pola makan yang baik, saat responden tinggal menurut umur pada tabel 2 di atas, semua
di asrama dan sebelumnya sudah sering responden merupakan remaja akhir (100%).
mengkonsumsi tablet tambah darah ketika Remaja adalah suatu fase perkembangan
haid. antara masa kanak dan masa dewasa;
Gambaran Responden Berdasarkan berlangsung antara usia 10 sampai 19 tahun.
Tempat Tinggal Masa remaja akhir rata rata remaja sudah
Berdasarkan penelitian yang sudah memasuki sekolah menengah tingkat atas dan
dilakukan didapatkan bahwa seluruh saat sudah berada di kelas terakhir maka
responden tinggal di asrama yaitu sebanyak 22 sudah bisa dianggap hampir dewasa dan
mahasiswa (100%). Program asrama sebagai berada pada ambang perbatasan untuk masuk
sebagai sarana pembinaan sosial akan dalam dunia kerja orang dewasa.
menciptakan motivasi belajar yang lebih baik Menurut WHO (Sarwono, 2011) Remaja
daripada mahasiswa yang tidak tinggal di merupakan suatu masa dimana individu
asrama. Karena mahasiswa yang tinggal di berkembang dari saat ia pertama kali
asrama lebih mudah berinteraksi dengan menunjukan tanda-tanda seksual sekundernya
teman, dosen, maupun dengan orang lain. sampai saat ia mencapai kematangan seksual,
(Martini, 2014) memiliki perkembangan psikologis dan

110
Tonasih, et al, Efektifitas Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja …
SJKB, Vol. 6, No. 2, Desember 2019, 106-113

identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa, suplementasi Fe dan Zinc menyatakan bahwa
terjadi peralihan dari ketergantungan sosial pada kadar Hb sebelum dan sesudah
ekonomi atau mandiri. suplementasi memiliki pengaruh positif
Menurut Hurlock (1990) Pada Remaja akhir, terhadap peningkatan kadar Hb dengan nilai
merupakan masa dimana individu sudah signifikan (p =0.000).
mencapai transisi perkembangan yang lebih Selain itu penelitian yang dilakukan oleh
mendekati masa dewasa. Pada masa ini terjadi Ahmady, dkk (2016) dengan intervensi yang
proses perkembangan meliputi perubahan- dilakukan pada responden untuk
perubahan yang berhubungan dengan orang mengkonsumsi tablet Fe bahwa hasil uji
tua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan statistik menunjukkan terdapat perbedaan
cita-cita merupakan proses pembentukan kadar Hb sebelum dan sesudah intervensi
orientasi masa depan. Jadi masa ini pada kelompok perlakuan (p=0.000). Hasil uji
merupakan masa penutup dari masa remaja statistik didapatkan bahwa dalam penelitian ini
atau pemuda. terdapat pengaruh konsumsi tablet Fe terhadap
Menurut Agus Salim (2010) masa remaja ini peningkatan kadar hemoglobin pada remaja
sudah mulai stabil dan mantap, ia ingin hidup putri di SMA 2 Ngaglik Sleman. Penelitian ini
dengan modal keberanian, anak mengenal menunjukkan bahwa ada peningkatan kadar
aku-nya, mengenal arah hidupnya, serta sadar hemoglobin setelah mengkonsumsi tablet Fe.
akan tujuan yang dicapainya, pendiriannya Intervensi yang diberikan pada responden
sudah mulai jelas dengan cara tertentu. sikap dengan mengkonsumsi tablet Fe sangat
kritis sudah semakin nampak, dan dalam hal ini membantu untuk menanggulangi anemia zat
sudah mulai aktif dan objektif dalam melibatkan besi (IDAI, 2011).
diri ke dalam kegiatan-kegiatan dunia luar. Pentingnya pemberian zat besi ini kepada
Juga dia sudah mulai mencoba mendidik diri seseorang yang sedang mengalami anemia
sendiri sesuai pengaruh yang diterimanya. defiseinsi besi dan tidak ada gangguan
Maka dalam hal ini terjadi pembangunan yang absorpsi maka dalam 7-10 hari kadar kenaikan
esensial terhadap pandangan hidupnya, dan hemoglobin bisa terjadi sebesar 1,4
masa ini merupakan masa berjuang dalam mg/KgBB/hari (Haryanto, 2006). Adapun faktor
menentukan bentuk/corak kedewasaannya. yang mempengaruhi peningkatan kadar
Krori (2012) menyatakan bahwa perubahan hemoglobin pada remaja putri yaitu usia,
sosial yang penting pada masa remaja frekuensi mentruasi, status gizi, pola makan,
mencakup meningkatnya pengaruh teman jenis makanan yang dikonsumsi, konsumsi
sebaya, pola perilaku sosial yang baru, tablet Fe dan aktivitas fisik. Faktor lain yang
munculnya nila-nilai baru dalam memilih teman dapat diketahui dalam mempengaruhi kenaikan
dan pemimpin serta nilai dalam penerimaan kadar hemoglobin yaitu siswi putri
sosial. mengkonsumsi tablet Fe yang telah diberikan
Pengaruh Pemberian Tablet Fe Terhadap peneliti selama 1 bulan (30 hari) dan tetap
Peningkatan Kadar Hb mengkonsumsi selama menstruasi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Hal ini dapat dibuktikan dalam teori yang
didapatkan hasil statistik menyatakan kadar mengatakan bahwa pemberian tablet Fe ini
hemoglobin pretest dan posttest konsumsi kepada remaja putri sangat bermanfaat pada
tablet Fe dengan uji Paired t-test diperoleh keadaan haid, dikarenakan saat itu bisa terjadi
hasil P value = 0.002 < α (0.05), sehingga hasil kehilangan besi akibat perdarahan. Karena
uji statistik menunjukan bahwa hipotesis haid rata-rata mengeluarkan darah 60 ml
diterima dan bahwa ada perbedaan secara perbulan yang sama dengan 30 mg besi,
bermakna peningkatan kadar hemoglobin sehingga perempuan memerlukan tablet
sebelum dan sesudah diberikan tablet Fe. tambah darah satu miligram perhari agar
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian keseimbangan tetap terjaga (Depkes, 2008).
yang telah dilakukan oleh Putri Ardhana BE, Mengkonsumsi tablet Fe dapat mengobati
dkk (2012) yang memberikan intervensi dengan wanita dan remaja putri yang mengalami

111
Jurnal SMART Kebidanan, 2019, 6 (2), 106-113 ©SJKB 2019
DOI: http://dx.doi.org/10.34310/sjkb.v6i2.292 pISSN: 2301-6213, eISSN: 2503-0388
http://stikesyahoedsmg.ac.id/ojs/index.php/sjkb

anemia, meningkatkan kemampuan belajar, REFERENSI


meningkatkan status gizi dan kesehatan remaja Ahmady, dkk. 2016. Penyuluhan Gizi dan
(Sani R, 2014). Mengkonsumsi tablet Fe dapat Pemberian Tablet Besi Terhadap
dibarengi dengan makanan atau minuman Pengetahuan dan Kadar Hemoglobin Siswi
yang mengandung vitamin C atau jus jeruk Sekolah Menengah Atas Negeri di Mamuju.
yang lebih cepat menyerap zat besi atau Jurnal Kesehatan Manarang Vol. 2 No.1 Juli
2016 ISSN: 2443-386
bersaman dengan makan daging, ikan, ayam
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
sehingga dapat menstimulasi asam lambung. Pendekatan Praktik Edisi VI. Jakarta: Rineka
Saat mengkonsumsi tablet tambah darah Cipta
tidak diperbolehkan makan atau minum yang Cahyaningtyas, Dwi Kartika. 2017. Pengaruh
mengandung alkohol, teh. Kopi atau buah- Konsumsi Tablet Fe dengan Peningkatan
buahan yang mengandung alkohol seperti Kadar Hb pada Remaja Putri di SMA 2
durian, tape, nanas, mangga dikarenakan Ngaklik Kabupaten Sleman
dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam Dalilay, Agus Salim. 2010. Diktat Psikologi
tubuh sehingga manfaatnya menjadi Perkembangan. STAIN PSP
berkurang. Untuk mengurangi gejala mual dan Depkes RI. 2008. Program Penanggulangan
muntah waktu yang tepat minum tablet Fe Anemia Gizi Pada Wanita Usia Subur (WUS)
dan Remaja Putri, Jakarta Direktorat Gizi
setelah makan malam atau menjelang tidur
Masyarakat.
(Depkes, 2008). __________. 2018. Anemia Pada Remaja.
Menurut peneliti pemberian tablet Fe pada (Depkes.go.id diakses pada 16 Agustus
remaja putri sangat dibutuhkan guna 2019 pkl 15.00)
memenuhi kebutuhan zat gizi tubuh khususnya Djaelani, Ahmad. 2000. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa
peningkatan zat besi dan sebagai upaya Profesi di Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat
pencegahan stunting serta bentuk untuk Giyanti, Fitri. 2015. Pengaruh Pemberian Tablet Fe
persiapan pra nikah, kehamilan. Namun terhadap Kenaikan kadar Hb Remaja Putri
berdasarkan wawancara dengan remaja dengan Anemia di SMK Negeri 1 Bonjong
mayoritas mereka tidak teratur dalam Gunung Kidul Yogyakarta.
mengkonsumsi tablet Fe dikarenakan setelah (Digilib.unisa.ac.id diakses pada 27 Agustus
2019 pkl 17.00)
mengkonsumsi merasa mual dan konstipasi.
Gunatmaningsih, Dian. 2007. Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Kejadian Anemia
KESIMPULAN DAN SARAN pada Remaja Putri di SMA N 1 Jatibarang
Ada Pengaruh Pemberian Tablet Tambah Kabupaten Brebes. (http:lib.unnes.ac.id
Darah pada Remaja Putri Setiap Hari Rabu diakses 19 Agustus 2019 pkl. 10.00)
terhadap Peningkatan Kadar Haemoglobin (Hb) Guyton dan Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran.
Di STIKes Muhammadiyah Cirebon Tahun Jakarta: EGC
2019. Bagi Remaja putri diharapkan tetap Haryanto, dkk. 2006. Buku Ajar Penyakit Dalam
mengkonsumsi tablet Fe secara teratur di Edisi 4, Departemen Ilmu Penyakit Dalam
kehidupan sehari-hari sehingga dapat Fakultas Kedokteran Indonesia. Jakarta.
memenuhi kebutuhan zat gizi yang diperlukan Herdata, Heru Noviat. 2000. Pengaruh Suplemen
Besi pada Remaja Putri Anemia Terhadap
oleh tubuh khususnya peningkatan zat besi dan
Pertumbuhan & Tingkat Kesegaran
sebagai bentuk untuk persiapan pra nikah, Jasmani. Unnes: Semarang
kehamilan dan persalinan. Herlina. 2013. Mengatasi Masalah Anak dan
Remaja Melalui Buku. : Bandung: Pustaka
Cendekia Utama

112
Tonasih, et al, Efektifitas Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja …
SJKB, Vol. 6, No. 2, Desember 2019, 106-113

Hurlock. 1990. Depelopment Physcology a Mary E. Beck. 2000. Ilmu Gizi dan Diet Hubungan
Lifespan Approach. (Terjemahan oleh dengan Penyakit-penyakit untuk Perawat
Istiwidayanti). Jakarta: Erlagunarso Dokter. Yogyakarta: Yayasan Ensentia
IDAI. 2011. Rekomendasi IDAI Suplementasi Besi Medica
Untuk Anak, Jakarta: Badan Penerbit IDAI. Notoatmodjo, S. 2005. Metode Penelitian
I Dewa Nyoman S. 2001. Penilaian Status Gizi. Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Jakarta: EGC Nuraeni, Rini. dkk. 2019. Peningkatan Kadar
Kemenkes RI. 2013. Pelayanan Kesehatan Ibu di Hemoglobin melalui Pemeriksaan dan
Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Pemberian Tablet Fe Terhadap Remaja
Pedoman Bagi Tenaga Kesehatan. Edisi yang Mengalami Anemia Melalui “Gerakan
Pertama. Jakarta Jumat Pintar”. Jurnal Pengabdian kepada
Martini. 2014. Pengaruh Program Asrama Masyarakat UGM Vol.5, No.2
Terhadap Motivasi Belajar ditinjau dari (https://jurnal.ugm.ac.id › jpkm › article ›
Kecerdasan Emosi. (uns.ac.id diakses 27 download diakses 6 Desember 2019 pkl
Agustus 2019 pkl 19.00) 15.00)

113

Anda mungkin juga menyukai