Sop Trikiasis
Sop Trikiasis
Masalah Kesehatan
Trikiasis adalah kondisi di mana bulu mata tumbuh
mengarah ke dalam, yaitu ke arah permukaan bola mata,
sehingga dapat menggores kornea atau konjungtiva dan
menyebabkan berbagai komplikasi, seperti nyeri, erosi,
infeksi, dan ulkus kornea. Data mengenai tingkat prevalensi
penyakit ini di Indonesia tidak ada. Dokter di fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama harus memiliki
kompetensi menangani kasus trikiasis karena pasien-pasien
yang mengalami tanda maupun komplikasi dari trikiasis
sangat mungkin mencari pertolongan di layanan tingkat
pertama terlebih dahulu.
2. Tujuan Sebagai acuan tata laksana trikiasis
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Pertiwi Nomor : 07/KEP/PKM-
PTW/I/2019 tentang Pelayanan Klinis di Puskesmas Pertiwi
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
5. Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective)
/Langkah- Keluhan
langkah 1. Keluhan pasien dapat bermacam-macam, misalnya:
mata berair, rasa mengganjal, silau bila terpapar
cahaya, atau kelilipan. Penglihatan dapat terganggu
bila sudah timbul ulkus pada kornea.
2. Keluhan dapat dialami pada satu atau kedua mata.
3. Bila telah terjadi inflamasi, dapat timbul keluhan mata
merah.
4. Terdapat riwayat penyakit yang berkaitan dengan
faktor predisposisi, misalnya: blefaritis, trakoma,
trauma mekanik atau kimiawi, herpes zoster oftalmik,
dan berbagai kelainan yang menyebabkan timbulnya
sikatriks dan entropion.
5. Keluhan dapat dialami oleh pasien dari semua
kelompok usia.
Kriteria Rujukan
1. Bila tatalaksana di atas tidak membantu pasien, dapat
dilakukan rujukan ke layanan sekunder
2. Bila telah terjadi penurunan visus
3. Bila telah terjadi kerusakan kornea
4. Bila pasien menghendaki tatalaksana langsung di
layanan sekunder
Peralatan
1. Lampu senter
2. Snellen Chart
3. Pinset untuk epilasi
2/3
4. Lup
5. Dapat pula disediakan kertas fluoresein dan larutan
NaCl 0.9% untuk ter fluoresein
6. Lampu biru (bisa berasal lampu biru pada oftalmoskop)
Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Dubia
3. Ad sanationam : Malam
6. Bagan Alir -
7. Unit Poli Umum
Terkait
8. Rekaman
Historis
Yang Tanggal Mulai
Perubahan Isi Perubahan
No
Dirubah Diberlakukan
3/3