Makanan Jajanan
diberikan label dan yang digunakan sebagai makanan atau minuman manusia,
akan tetapi bukan obat. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung
zat-zat gizi yang atau unsure-unsur/zat-zat kimia yang dapat diubah menjadi
zat oleh tubuh, yang berguna bila dimasukan kedalam tubuh (Sunita, 2006)
setiap saat dan dimanapun ia berada serta memerlukan pengelolaan yang baik
dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Menurut WHO (World Health
Organisation) yaitu semua substansi yang diperlukan tubuh, kecuali air dan
(Tyas,2009).
makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin
makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap
untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa Boga, rumah
dan zat gizinya yang berujung pada status gizi anak (Syafitri, 2009).
ditekuni oleh industry kecil atau industry rumah tangga. Oleh karena itu
maupun jajanan yang diproduksi, dijual dan dikonsumsi, baik dalam kondisi
pangan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan
atau mempertahankan nilai gizi dan kualitas daya simpan, membuat bahan
dalam pengolahan
3. Jenis BTP
ini aman dan tidak berefek toksik misalnya gula (glukosa). Sedangkan
jenis lainnya yaitu ADI (Acceptable Daily Intake), jenis ini selalu
(Cahyadi,2009).
4. Fungsi BTP
lain :
1) Antioksidan (antioxidant).
7) Pengawet (preservative)
9) Pewarna (colour)
2) Formalin (Formaldehid)
4) Kloramfenikol (chloramphenicol)
7) Nitrofuranzon (nitrofuranzone)
urea)
C. Zat Warna
tambahan pangan berupa pewarna alami dan pewarna sintetis, yang ketika
dengan pewarna tekstil atau pewarna yang bukan food grade, yang tidak
yang sudah sejak lama dikenal dan digunakan, misalnya daun pandan atau
daun suji untuk warna hijau dan kunyit untuk warna kuning.Kini dengan
pada beberapa factor di antaranya cita rasa, warna, tekstur, dan nilai
(Winarno, 2008).
yaitu pewarna alami dan pewarna sintetis. Tanaman dan hewan memiliki
makanan. Beberapa pewarna alami yang berasal dari kunyit, paprika, dan
dikonsumsi.
berwarna, antara lain dengan penambahan zat pewarna. Secara garis besar,
dalam golongan bahan tmbahan pangan, yaitu pewarna alami dan pewarna
menghasilkan warna hijau yang dihasilkan dari daun suji, daun pandan
dan kuning yang terdapat pada bunga dan buah-buahan (Hidayat &
Saati, 2006).
b. Pewarna Sintetis
terkontaminasi oleh arsen atau logam berat lain yang bersifat racun.
mengenai zat pewarna untuk pangan dan harga zat pewarna untuk
sedangkan zat pewarna alami lebih pudar dan tidak homogen; pewarna
bersifat stabil sedangkan pewarna alami kurang stabil (Putri, et. al.,
2012).
Dyes adalah zat pewarna yang umumnya bersifat larut dalam air,
tersebut disebabkan bea masuk zat pewarna untuk makanan jauh lebih
serbuk kristal berwarna hijau atau ungu kemerahan, tidak berbau, serta
lain, yaitu: Tetra ethyl rhodamin, Rheonine B, D & C Red No. 19, C.I.
Basic Violet 10, C.I. No 45179, Food Red 15, ADC Rhodamine B,
adalah :N-9-(carboxyphenyl)-6-(diethylamino)-3H-xanten-3-ylidene]-
Nomor Indeks
Bahan Pewarna
Warna ( C.I.No.)
Citrus red No. 2 12156
Ponceau 3 R
16155
(Red G)
Ponceau SX
14700
(Food Red No. 1)
Rhodamine B
45170
(Food Red No. 2)
Guinea green B
42085
(Acid Green No. 3)
Magenta
42510
(Basic Violet No. 14)
Chrysoidine
11270
(Basic Orange No. 2)
Butter yellow
11020
(Solveent yellow No. 2)
Sudan I
12055
(Food yellow No. 2)
Methanil Yellow
13065
(Food Yellow No. 14)
Auramine
41000
(Ext. D & C Yellow No. 1)
Oil Oranges SS
12100
(Basic Yellow No. 2)
Oil oranges XO
12140
(Solvent Oranges No. 7)
Oil Yellow AB
11380
(Solvent Oranges No. 5)
Oil Yellow OB
11390
(Solvent Oranges No. 6)
Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
772/Menkes/PER/X/199
Pada tahun 1960 dikeluarkan peraturan mengenai penggunaan zat
adalah : bila certified colour merupakan zat pewarna sintetik yang terdiri
dari dye dan lake, maka uncertified colour adalah zat pewarna yang
sedikit, suatu zat kimia bisa memberi warna yang stabil pada produk
makanan:
merah. Permen rasa mint aka berwarna hijau muda sementara rasa
e. Untuk menjaga rasa dan vitamin yang mungkin akan terpengaruh sinar
Bahan pewarna sintesis yang telah dihasilkan oleh para ahli kimia
2009).
pernafasan, iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi pada saluran pencernaan,
waktu lama dan jumlah yang banyak pada manusia dapat menyebabkan
gangguan fungsi hati atau kanker hati dengan cara menumpuk dilemak
bila terpapar Rhodamin B dalam jumlah besar maka dalam waktu singkat
jika terhirup akan terjadi iritasi pada saluran pernafasan. Mata yang
mata kemerahan dan timbunan cairan atau udem pada mata. Jika terpapar
reaktif. Jika tertelan, maka senyawa ini akan berusaha mencapai kestabilan
dalam tubuh dengan cara mengikat senyawa lain dalam tubuh, hal inilah
yang bersifat racun bagi tubuh. Selain itu, rhodamin B juga memiliki
berikatan dengan protein, lemak, dan DNA dalam tubuh (Yulianti, 2007).
bahan pewarna dasar pada tekstil dan kertas. Pada awalnya zat ini
laboratorium untuk identifikasi Pb, Bi, Co, Au, Mg dan Th. Rhodamin B
digunakan sebagai pewarna, pelacak dalam air untuk menentukan laju dan
berulang.
beda yaitu tergantung pada umur, jenis kelamin, berat badan, mutu
berlebihan.