Anda di halaman 1dari 20

Kebudayaan Islam Di Masyarakat Kelurahan Rawa Buaya Dalam Kajian Antropologi

Agama

Proposal Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan skripsi untuk memperoleh gelar Strata 1
Sarjana Agama (S.Ag)

Disusun Oleh :
Kisin Riyanda Hendrik
11190321000011

PROGRAM STUDI STUDI AGAMA-AGAMA


FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1442 H/2021M
Lembar Pengesahan
Kebudayaan Islam Di Masyarakat Kelurahan Rawa Buaya Dalam Kajian Antropologi
Agama

Proposal Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan skripsi untuk memperoleh gelar Strata 1
Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh :

Kisin Riyanda Hendrik


11190321000011
disetujui oleh:

Pembimbing Penguji

Dr. H. Lebba S.Ag., M.Si.


Dr. H. Lebba S.Ag., M.Si.
NIP: 197206102005011003
NIP: 197206102005011003

Jakarta, 5 Juni 2021 diketahui dan


disahkan
oleh:
Koordinator Program Studi

Syaiful Azmi, S.Ag., M.A.


NIP.19710310 199703 1 005

i
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Kebudayaan Islam Di
Masyarakat Kelurahan Rawa Buaya Dalam Kajia Antropologi Agama ”.
Penyusunan proposal skripsi ini ditujukan sebagai syarat untuk memperoleh
gelar pada jenjang Strata 1 (S1) program studi Agama-agam Fakultas Ushulludin. Saya
menyadari bahwa pelaksanaan dan penyusunan proposal skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak.
1. Terima kasih untuk. Dr. H. Lebba S.Ag., M.Si.Seorang pembimbing
tangguh di tengah masa tua beliau telah banyak meluangkan waktu dan
tenaga untuk memberikan bimbingan kepada penulis.Untuk Prof. Dr.
Amany Lubis, MA. selaku rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Dr.
Yusuf Rahman, MA . selaku Dekan Fakultas Ushuluddin
2. Untuk  Syaiful Azmi, S.Ag, MA dan Lisfa Sentosa Aisyah, MA selaku
Ketua dan Sekretaris Jurusan Studi Agama-agama.
3. Untuk seluruh jajaran guru besar dan dosen Fakultas Ushuluddin yang telah
memberikan ilmu dan bimbingan kepada penulis selama menjadi mahasiswa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Untuk kedua orang tua, yang senantiasa memberikan cinta, do’a, motivasi,
dan semangat tidak terbatas. Tentu saja, terima kasih kepada teman-teman
dengan semua hal dan kisah-kisah terukir di dalamnya.
Pada akhirnya kesempurnaan hanyalah milik Allah, penulis menyadari bahwa banyaknya
kekurangan dalam skripsi ini, maka darinitu penulis berharap dapat dikembangkan di
kemudian hari agar lebih baik. Serta semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam
memperkaya ilmu pendidikan khusus dalam Studi Agama-agama.

Jakarta, 5 Juni 2021

Kisin Riyanda Hendrik

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Batasan Masalah 3
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 3
E. Tinjauan Pustaka 4

BAB II. Landasan Teori 5


BAB III. METODE PENELITIAN 9
1. Jenis Penelitian 9
2. Pendekatan Penelitian 9
3. Lokasi dan Waktu Penelitian 9
4. Sebjek Penelitian 10
5. Sumber Data Penelitian 10
6. Teknik Pengumpulan Data 10

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Indonesai merupakan negara kepulauan yang sangat luas. Di dalamnya terdapat beberapa
agama serta banyak aliran kepercayaanya, salag satu di antaranya adalah agama islam.
Penyebaran Islam merupakan salah satu pristiwa penting dalam sejarah Indonesia, namun juga
memiliki banyak teori tentang kedatangan Islam itu sendiri. Islam di Indonesia disebar luaskan
tidak melalui futuhat namun melalui jalur dakwah. Di mulai dari para pedagang muslim sudah
ada disebagian wilayah Indonesia selama beberapa abad sebelum Islam menjadi agama yang
mapan dalam masyarakat-masyarakat lokal. Secara umum, ada dua proses: Pertama, penduduk
pribumi mengalami kontak dengan agama Islam dan kemudian menganutnya. Proses kedua,
orang-orang asing Asia (Arab, India, Cina, dll) yang telah memeluk agama Islam tinggal secara
tetap di wilayah Indonesia, kawin dengan penduduk asli, dan mengikuti gaya hidup lokal
sedemikian rupa sehingga mereka sudah menjadi orang Jawa, Melayu, atau suku lainnya.1
Dalam masa kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia, terdapat negara-negara yang
bercorak Indonesia-Hindu. Di Sumatra terdapat kerajaan Sriwijaya dan Melayu; di Jawa,
Majapahit; di Sunda, Pajajaran, dan di Kalimantan, Daha dan Kutai. Agama Islam yang datang
ke Indonesia mendapat perhatian khusus dari kebanyakan rakyat yang telah memeluk agama
Hindu maupun kepercayaan animism dan dinamisme. Para mubalig islam yang menunjukan
akhlak yang dapat membuat para masyarakat di Indonesia menjadi simpati terhadapnya. Agama
Islam juga dipandang lebih baik oleh rakyat yang semula menganut agama Hindu, karena Islam
tidak mengenal kasta, dan Islam tidak mengenal perbedaan golongan dalam masyarakat. Daya
penarik Islam bagi pedagang-pedagang yang hidup di bawah kekuasaan raja-raja Indonesia-
Hindu agaknya ditemukan pada pemikiran orang kecil. Proses islamisasi di Indonesia terjadi dan
dipermudah karena adanya dukungan dua pihak: orang-orang muslim pendatang yang
mengajarkan agama Islam dan golongan masyarakat Indonesia sendiri yang menerimanya.2

1
M.C.Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2008, penerjemah: Tim Penerjemah Serambi, PT. Ikrar andiriabadi, Jakarta,
2008, h. 3
2
https://labbaik.wordpress.com/2007/05/01/proses-islamisasi-dan-perkembangan-islamdi-indonesia/ Labbaik, edisi:
023/th.02/Jumada Al Awwal-Jumada Al Tsani 1427H/2006M, di akses tanggal 11 Maret 2021).

1
Tujuan penyiaran Islam di Indonesia adalah untuk melanjutkan kegiatan dakwah yang
sudah mencapai separuh benua yang dikenal waktu itu karena sudah mencakup Asia, Afrika dan
Eropa.Islam disebarkan ke Asia Kecil, Afrika dan Eropa berlangsung dengan sangat cepat yaitu
tidak sampai satu abad telah menyebar ke wilayah tersebut disebabkan karena bentuk
penyebarannya menggunakan pendekatan dengan cara pembukaan daerah-daerah baru
(futuhat)sedang penyiaran Islam ke nusantara lebih menggunakan pendekatan dakwah.
Islam disebarkan ke nusantara tidak melalui futuhatmaka oleh karena itu tidak tercatat waktu
yang pasti karena kedatangan mereka juga pada mulanya adalah karena dorongan kepentingan
lain yaitu kegiatan perdagangan.Penyebaran Islam melalui pendekatan futuhat berlangsung
dengan cepat yang dibarengi perombakan tradisi dan budaya masyarakat yang kemudian
disesuaikan dengan Islam. Akan tetapi penyiaran dengan dakwah tidak berlangsung dalam waktu
yang lama karena lebih menekankan pendekatan adaptasi, akomodasi dan seleksi yaitu melalui
penggunaan term budaya setempat untuk menjelaskan ajaran Islam.Sementara penyiaran Islam
melalui cara futuhatlangsung terjadi perombakan terhadap tradisi dan kepercayaan masyarakat
sedang melalui dakwah perubahannya berlangsung dengan lebih lambat.
Islam dalam waktu yang terbilang relatif singkat sejak kedatangannya pada abad 8 masehi
telah mengalami penyebaran yang demikian cepat di seluruh wilayah nusantara. Penyebaran
islam itu dapat dilakukan dengan bebrapa factor
a) Islam yang disebarkan itu terlebih dahulu dilarutkan ke dalam budaya lokal sehingga
tidak terjadi dendam budaya atas peralihan dari kepercayaan lokal kepada Islam.
b) Para muballig meminjam serta memanfaatkan budaya lokal sebagai sarana mengantarkan
proses islamisasi sehingga dapat diuterima masyarakat dalam suasana yang damai.
c) Proses peralihan yang dilakukan muballig pada mulanya, hampir tidak bersentuhan
dengan aspek luar dari budaya berupa simbol akan tetapi melakukan perombakan itu
berlangsung secara radikal terhadap dasar keyakinan.
d) Oleh karena yang disasar dalam proses islamisasi adalah substansi budaya maka
masyarakat tidak merasa adanya gugatan terhadap kepercayaan lokal mereka sehingga
tidak melahirkan dendam budaya. Selanjutnya masyarakat justru menyadari bahwa ajaran
Islam yang diperkenalkan para muballig adalah sejalan dengan tuntutan tradisi sehingga
ajaran Islam dipahami sebagai milik asli (genuine) masyarakat setempat.

2
e) Bahkan lebih jauh lagi, berbagai simbol budaya lokal khususnya yang berkaitan dengan
sistim kekeluargaan dilanjutkan para muballig sehingga membentuk citra bahwa Islam
yang mereka terima adalah khas nusantara yang kemudian disebut Islam Nusantara.

Sejarah kebudayaan Islam Indonesia atau di nusantara memberikan nilai kearifan


lokal yang bernilai tinggi, sekaligus menginspirasi bahwa ummat Islam indonesia masa
lalu telah mampu mengantarkan bangsa yang maju, sejahtera,  cerdas dan hidup damai,
maka masa klasik islam indonesia dapat menjadi filosofi untuk bangkit kembali masa
kejayaannya dalam perkembangan zaman yang menyetainya. Perkembangan Islam
Indonesia sejak alam kemerdekaan hingga sekarang mewariskan kekayaan budaya dan
khazanah litersi yang luar biasa terhampar dalam dinamika sosio- intelektual berupa
kembagaan pendidikan, masjid, keormasan Islam, penerbitan, petekonomian , hukum dan
perundang-undangan, Seiring waktu, kekayaan budaya ini mengalami pasang dan surut,
sehingga berbagai upaya pelestarian dibutuhkan agar tidak ditelan zaman. Keragaman
suku membuat peninggalan budaya Islam di setiap daerah di Indonesia masing-masing
memiliki warna tersendiri. Hal ini terlihat dari banyaknya koleksi benda peninggalan dari
berbagai daerah yang ditampilkan di museum ini. Benda-benda peninggalan yang terdiri
dari karya arsitektur, senjata, manuskrip, hiasan, busana, beraneka jenis kerajinan tangan,
dan karya seni kaligrafi diharapkan dapat membuka mata masyarakat awam akan
kekayaan budaya Islam yang dimiliki nusantara. Sebagai rakyat Indonesia yang beragama
Islam, sepatutnya kita juga harus mengetahui apa saja tradisi dan budaya Islam yang ada
di Indonesia ini. Hal ini harus kita ketahui, agar supaya kita tidak melupakan tradisi dan
budaya Islam tersebut yang disebabkan oleh banyaknya perkembangan tradisi atau
budaya dari luar negeri yang saat ini berkembang dengan begitu cepat dan pesat yang
mulai masuk ke Indonesia. Dan juga dapat melestarikan tradisi dan budaya Islam agar
tidak hilang.
Maka dari itu dalam berbagai wilayah yang ada di Indonesia memiliki berbgai budaya
islam yang berbeda. Pada masa penyebarannya dimana para tokoh islam menyebarkan
lebih dulu dengan menampakan etika dan akhlak. Ketika sudah masuk ke dalam ajaran
islam mulai dibaurkan dengan budaya yang ada didaerah tersebut dengan memasukan
ajaran islam.

B. Rumusan Masalah
3
Dari latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam penelitian
ini adalah:

A. Kerukunan Umat Islam


B. Khazanah Islam
C. Kebudyaan Islam
D. Kegiatan Islam
C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah adalah guna menghindari adanya penyimpangan atau perluasan dari
inti masalah dalam penelitian ini, sehingga menjadikan penelitian ini menjadi terarah dengan
baik. Dalam memudahkan dan memahami penelitian ini, maka penulis membatasi masalah yang
diteliti yaitu penulis hanya mengkaji Kebudyaan, kerukunan,khazanah,dan kegiatan islam yang
ada di tempat tinggal penulis yaitu Rawa Buaya, Jakarta Barat.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Mengenai tujuan dari dilakukannya penelitian ini, maka penulis dapat menguraikan sebagai
berikut:
a. Mengetahui penjelasan mengenai sejarah dan kebudyaan itu sendri dan dengan itu
dapatmengidentifikasi berbagai budaya islam.
b. Mencari makna kegiatan serta budya yang dilakukan masyarakat.
c. Memhami budya masyarakat dalam prefektif Antropologi Agama

i
d. Sebagai persyaratan akhir perkuliahan untuk memperoleh gelar Strata-1 (S-1) Sarjana
Agama (S.Ag) pada program studi, Studi Agama-Agama, Fakultas Ushuluddinm
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Menfaat Penelitian

Tentunya terdapat sebuah manfaat pada penelitian ini terhadap kajian bidang ilmu Studi Agama-
Agama, baik secara akademis maupun secara praktis.

a. Manfaat Akademis
Sebagai acuan ilmiah maupun referensi dalam pengembangan ilmu studi agama-agama, terutama
pada tataran kajian antropologi yang mengkhususkan kebudyaan islam di kelurahan Rawa Buaya
Jakarta Barat. Kegiatan penelitian ini merupakan salah satu stimulus serta kesempatan bagi
peneliti untuk lebih jauh dalam mengeksplorasi materi-materi yang dipelajari selama masa
perkuliahan yang kemudian dapat diaktualisasikan dalam sebuah tulisan ilmiah.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini untuk menjadi kontribusi terhadap pengetahuan dan wawasan penulis maupun
kaum akademis, serta pada masyarakat pada umumnya mengenai arti dan makna kematian dalam
kehidupan umat Hindu dan umat Buddha. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan
juga dapat memberikan informasi bagi penelitian- penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan
Antropologi Agama

E. Tinjau Pustaka

Untuk menghindari kesamaan penelitian sebelumnya dan mempermudah dalam proses


pelaksanaan penelitian, maka penulis akan menjadikan beberapa literatur yang telah ada sebagai
acuan dan perbandingan sehingga penelitian yang akan penulis lakukan akan menjadi lebih baik
dan bisa dipertanggung jawabkan. Tinjauan kepustakaan yang penulis pilih antara lain:

1. Inggria Kharisma, Doni Nofra, Yola Wahyu Wedri Yani, Nurul Khomariah, 2020.
“ISLAM DAN DAKWAH DI INDONESIA PADA MASA KONTEMPORER” Majalah
Ilmiah Tabuah Vol. 24, No. 1. (Hlm 53-66). IAIN Bukittinggi dalam bagaiaman
perkembangan islam pada masa kontenporer. Di bku ini deijelaskan bagaiman perjuangan
silam dalam masa iti

4
2. Yatim, Badri. 2014. Sejarah Perdaban Islam, Jakarta: Rajawali Pers. Dalam buku ini
dijelaskan berbagai panjanganya sejarah peradaban islam hingga masuk ke Indonesia.

i
3. Dalam buku ini juga dijelaskan berbagai macam tentang politik, ekonomi, pendidikan,
mileter yang ada pada masa kerjaan islam.
4. Koentjaraningrat. 1986. “Pengantar Antropologi”. Jakarta: Fa. AKSARA BARU. Dalam
buku menjelaskan bpengertian antropologi serta berbagai cabang ilmu antropologi.
5. Lebba Kadorre Pongsibanne. 2017. ISLAM DAN BUDAYA LOKAL Kajian
Antropologi Agama. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara. Buku ini menukuna berbagai
budaya dan agama yang ada di Indonesia dengan berbagai perebdaan yang ada
didalamnya.

BAB II
LANDASAN TEORI
Landasan Teroi
A. Pengertian Antropologi

Pengertian antropologi secara Bahasa yaitu berasal dari bahasa Yunani di mana asal katanya
“anthropos” berarti “manusia” dan “logos” berarti “ilmu”. Maka dari itu antropologi yaitu studi
yang berkaitan dengan ilmu manusia di mana ini berusaha mempelajari tentang generalisasi yang
bermanfaat tentang manusia dan perilakunya, serta untuk memperoleh pengertian ataupun
pemahaman yang lengkap yang berkaitan dengan keberagaman yang ada pada manusia ini. Ilmu
antropologi memiliki dua bagian yaitu
A. Antropologi fisik di mana ini mempelajari manusia sebagai makhluk biologis yang
melakukan perkembangan melalui evolusi dan menyelidiki variasi biologisnya dalam
berbagai jenis. dimana para ahli melakukan aktivitas analisis untuk melakukan
pengamatan dari fosil-fosil di mana dapat melacak manusia sebelumnya untuk
mengetahui segala hal tentangnya.
B. Antropologi budaya nggak itu ilmu yang mempromosikan pada kebudayaan manusia
maupun cara hidup dalam bermasyarakat. pada ilmu ini antropologi budaya menekankan
fokusnya pada 3 bagian yaitu arkeologi, antropologi linguistic, dan etnologi. studi pada
pembahasan antropologi budaya ini merupakan praktik praktik social, bentuk-bentuk
ekspirasi, dan penggunaan bahasa di mana memiliki makna tersendiri.
B. Pengertian Agama

5
Pengertian Agama secara bahasa yaitu berasal dari Bahasa Sanskerta “A” yang artinya
“tidak” dan “gama” yang berarti tidak kacau. Dengan ini agama isalah suatu hal yang membawa
manusia pada ketidak kacauan atau kehancuran. Agama diartikan sebagai aturan atau tata cara
hidup manusia agar tidak menjadi kacau, maka dari itu biasanya ini menyangkut pada manusia
dengan hubungannya bersama dengan Tuhan dan makhluk lainnya. Agama memiliki dua jenis
diantaranya ialah
a. AgamaSamawi yaitumerupakan juga yang disebut dengan agama langit ialah agama yang
dipercaya oleh para pengikutnya dibangun berdasarkan Wahyu Tuhan yang diberikan
melalui perantara nya hingga kepada seorang Rasul. Biasanya agama ini memiliki ciri
yaitu mempunyai definisi terhadap Tuhannya, penyampai Wahyu serta kumpulan Wahyu
nya yang diwujudkan menjadi kitab suci.
b. Agama Ardhi itu agama yang juga disebut sebagai agama bumi di mana agama ini
berkembang berdasarkanbudaya, daerah, serta pemikiran seseorang yangyang diterima
secara luas. Biasanya ini tidakmemiliki kitab suci dan bukan berdasarkan Wahyu.

Agama Pengertian agama dalam konteks religi yang dibahas dalam antropologi ini adalah
agama yang bersifat empirik. Pengertiannya secara nyata dilaksanakan oleh para, di mana agama
bukan sebagai teks dan doktrin. Namun ia lebih ditekankan pada hal-hal yang bersifat empirik.
Maka dari itu tujuannya ialah untuk dapat memahami sebuah agama dalam konteks kebudayaan.
Dari definisi ini maka dari itu agama masih dapat dilihat juga dari teks atau doktrin, namun
dalam keterlibatan manusia sebagai penganut sebuah agama tersebut tidak nampak di dalamnya.
Maka dari masalah yang yang terdapat dalam sebuah kehidupan keagamaan secara empirik baik
itu individual maupun kelompok dibedakan dalam pengetahuan dan keyakinan, di mana peran
keyakinan keagamaan terhadap kehidupan dan sebaliknya, kelestarian dan perubahan kerajinan
agama yang terjadi tidak tercakup di dalamnya. Agama juga dapat digambarkan sebagai sistem
keyakinan di mana perilaku manusia diarahkan kepada tujuan tertinggi.Dalam pengertian ini
gimana faktor yang menjadi pemeluk agama ialah merupakan hasil dari proses interpretasi dan
reson masyarakat terhadap ajaran suci dari Tuhan, mana itu ialah sebuah keyakinan ataupun
tindakan.

6
C. Budaya

Makna budaya ialah suatu hal yang luas. ini pada umumnya budaya diartikan
sebagai etika atau hasil karya manusia. pengertian ini lebih mengarah kepada sifat
material. Kebudyaan menurut Koentjaraningrat (1981): Kebudayaan merupakan
keseluruhan kegiatan yang meliputi tindakan, perbuatan, tingkah laku manusia dan hasil
karyanya yang didapat dari belajar. Sedangkan Selo Soemardjan (1979): kebudayaan
merupakan semua hasil karya,rasa dan cipta manusia. Kedua deefinisi diataslah yang
banyak mempengaruhi masyarakat dalam mengartikan apa itu kebudayaaan. Sedangkan
pengertian kebudayaan yang lebih luas dapat
dilihat pada pendapat E.B. Tylor, berikut ini: “Kebudayaan merupakan sesuatu yang kompleks
yang mencakup pengetahuan, moral, hukum adat. Dari definisi pengertian dari para tokoh diatas
penulis menarik kesimpulan bahwanya kebuyaan merupakan ciptaan manusia itu sendri yang
merujuk pada konsep social manusia dalam sebuah kelompok yang didalamnya mengatur akan
berbagai kehidupan dalam bermasyrakat.
D. Masyarakat

Masyarakat dalam istilah bahasa Inggris adalah society yang berasal dari kata
Latin socius yang berarti (kawan). Istilah masyarakat berasal dari kata bahasa Arab
syaraka yang berarti (ikut serta dan berpartisipasi). Masyarakat adalah sekumpulan
manusia yang saling bergaul, dalam istilah ilmiah adalah saling berinteraksi. Suatu
kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana melalui warga-warganya dapat saling
berinteraksi. Definisi lain, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi
menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh
suatu rasa identitas bersama. Kontinuitas merupakan kesatuan masyarakat yang memiliki
keempat ciri yaitu: 1) Interaksi antar warga-warganya, 2). Adat istiadat, 3) Kontinuitas
waktu, 4) Rasa identitas kuat yang mengikat semua warga (Koentjaraningrat, 2009: 115-
118).
Menurut Emile Durkheim (dalam Soleman B. Taneko, 1984: 11) bahwa masyarakat merupakan
suatu kenyataan yang obyektif secara mandiri, bebas dari individu-individu yang merupakan
anggota-anggotanya. Masyarakat sebagai sekumpulan manusia didalamnya ada beberapa unsur
yang mencakup. Adapun unsur-unsur tersebut adalah:

7
1) Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama;
2) Bercampur untuk waktu yang cukup lama;
3) Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan;

i
4) Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama.

E. Hubngan Agama dan Budaya

Fenomena kehidupan masyarakat dilihat dari aspek agama dan budaya yang memiliki
keterkaitan satu sama lain yang terkadang banyak disalah artikan bagi yang belum dapat
memahami bagaimana menempatkan posisi agama dan posisi budaya dalam suatu kehidupan
masyarakat. Dalam kehidupan manusia, agama dan budaya jelas tidak berdiri sendiri, keduanya
memiliki hubungan yang sangat erat dalam dialektikanya; selaras menciptakan dan kemudian
saling menegasikan. Agama sebagai pedoman hidup manusia yang diciptakan oleh Tuhan, dalam
menjalani kehidupannya. Sedangkan kebudayaan adalah sebagai kebiasaan tata cara hidup
manusia yang diciptakan oleh manusia itu sendiri dari hasil daya cipta, rasa dan karsanya yang
diberikan oleh Tuhan. Agama dan kebudayaan saling mem- pengaruhi satu sama lain.
Agama mempengaruhi kebudayaan, kelompok masyarakat, dan suku bangsa. Kebudayaan
cenderung berubah-ubah yang berimplikasi pada keaslian agama sehingga menghasilkan
penafsiran berlainan. Salah satu agenda besar dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan
bernegara adalah menjaga persatuan dan kesatuan dan membangun kesejahteraan hidup bersama
seluruh warga negara dan umat beragama.

8
BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian ini menekankan kepada model penelitian yang bersifat kualitatif. Penelitian
kualitatif bersifat realistis. Penelitian jenis ini lebih menekan pada aspek keaslian data. Eksistensi
kualitatif terbatas dan banyak topik yang relatif sedikit. Karena itu, peneliti biasanya
berpartisipasi secara kualitatif. Terdapat satu tahap tambahan untuk memenuhi kebutuhan
penelitian, sehingga metodologi penelitian ini terdiri dari :
Problem Analysis
Data Collection
Preprocessing
Pattern Discovery
Pattern Analysis
1. Jenis Penelitian
Dalam penulisan penelitian ini mempergunakan metode kualitatif yaitu memberikan
gambaran menyeluruh tentang suatu masalah yang berkembang di masyarakat, sejalan dengan
Y.Slamet (2008) yang mengartikan bahwa gejala sosial dalam masyarakat dengan objek
berdasarkan pada indikator-indikator yang dijadikan dasar dari ada tidaknya suatu gejala yang
diteliti sangat berkorelasi pada metode penelitian kualitatif.
2. Pendekatan Penelitian
Penulis melakukan pendekatan dialogis dan juga pendekatan komparatif. Penulis
menggunakan pendekatan-pendekatan tersebut karena menurut penulis berkaitan dengan budaya
yaitu langsung terjun melihatnya dan juga hal yang sulit dirubah. Sehingga, menurut penulis
pendekatan yang digunakan sangat berkaitan dengan tema yang penulis gunakan. Penggunaan
pendekatan komparatif dilakukan agar menemukan konklusi dari dua hal yang berkaitan.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penulisan dan penelitian dilakukan di lingkungan di Kelurahan Rawa Buaya,
Jakarta Barat khususnya di kawasan Masjid An-Nur Rt.01/Rw.11 yaitu tempat tinggal penulis
sendri. Dan Waktu kepenulisan penelitian ini disusun dan diselesaikan pada bulan Maret sampai
Mei 2021.
4. Subjek Penelitian

9
Subjek penelitian ini adalah budaya islam yang ada di masyarakat di Kelurahan Rawa
Buaya, Jakarta Barat khususnya di kawasan Masjid An-Nur Rt.01/Rw.11. Dengan mengamri
kegiatan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan islam dalam kegiatan sehari-hari maupun
kegiatan hati besar islam yang berlangsung.
5. Sumber Data Penelitian
Sumber data yang didapatkan penulis adalah data yang diperoleh langsung dari
Kelurahan Rawa Buaya, Jakarta Barat khususnya di kawasan Masjid An-Nur Rt.01/Rw.11
yang merupakan data primer dan data sekunder. Penelitian yang dilakukan pada nantinya akan
menggunakan dua sumber data, yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data primer

Data primer adalah data yang langsung dari sumber pertama peneliti. Adapun sumber data
primer dalam penelitian ini adalah Kelurahan Rawa Buaya, Jakarta Barat khususnya di
kawasan Masjid An-Nur Rt.01/Rw.11.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh melalui membaca berbagai bahan bacaan,
literatur, buku-buku, dsb.

6. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data-data yang dikumpulkan penulis lakukan ialah melalui teknik
pengumpulan data kualitatif, yaitu berupa pengumpulan data dalam sebuah bentuk kata-kata dan
pernyataan. Dalam pelaksanaannya melalui:

a) Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang
diteliti. Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengamati atau mencatat sebuah
peristiwa dengan cara menyaksikan langsung, dan biasanya peneliti sebagai pertisipan
atau observer dalam menyaksikan atau mengamati suatu objek peristiwa yang sedaang
ditelitinya.

b) Wawancara atau interview adalah sebuah percakapan atau proses tanya jawab yang
dilakukan antara 2 (dua) orang atau lebih untuk mendapatkan sebuah informasi. Metode
wawancara dapat diperoleh untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil
bertatap muka secara langsung antara pewawancara dengan narasumber, dengan atau

10
tanpa menggunakan pedoman wawancara..

c) Dokumentasi merupakan salah satu instrumen pengumpulan data yang sering digunakan

i
d) dalam setiap metode-metode pengumpulan data. Dokumentasi pengambilan data yang
diperoleh melalui dokumen berupa data-data, artikel-artikel, berbagai arsip, dan gambar-
gambar hasil wawancara ataupun bentuk lainnya.

11
DAFTAR PUSTAKA
Inggria Kharisma, Doni Nofra, Yola Wahyu Wedri Yani, Nurul Khomariah, 2020. “ISLAM DAN DAKWAH DI

INDONESIA PADA MASA KONTEMPORER” Majalah Ilmiah Tabuah Vol. 24, No. 1. (Hlm 53-66). IAIN Bukittinggi

Yatim, Badri. 2014. Sejarah Perdaban Islam, Jakarta: Rajawali Pers


Sulistiono, Budi. Sejarah Masuknya Islam
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34112/1/SEMINAR%20DI%20LEKTUR
%20SEJARAH%20Masuk%20LEKTUR.pdf Di akses pada 22 Maret 2021
Nasution, Fauziah. 2020. ‘Kedatangan dan Perkembangan Islam di Indonesia’, Mawa’izh: Jurnal
Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan, vol. 11, no. . hlm (26-46) IAIN Padangsidimpuan
Dalimunthe, Latifa Annum. 2016. Kajian Proses Islamisasi Di Indonesia. Jurnal Studi Agama dan
Masyarakat Volume 12, Nomor 1. (Hlm 115-125) IAIN Palangka Raya
Lebba Kadorre Pongsibanne. 2017. ISLAM DAN BUDAYA LOKAL Kajian Antropologi Agama.
Yogyakarta: Kaukaba Dipantara
Rahmawati, Yuni and Masyhana, Tsania Filhil and Muhandis, Muhammad Anif and Masruroh,
and Hariyanti, Fita. 2017. SEJARAH PEMBAHARUAN ISLAM INDONESIA DI ERA MODERN “Purifikasi Dan

Moderniasi”. http://repository.unimus.ac.id/299/1/Jurnal_AIK%202_Kelompok%203_UNIMUS.pdf Di akses

pada 25 Maret 2021


Mudzakkir, Amin. 2016. ISLAM DAN POLITIK DI ERA KONTEMPORER. Pada Jurnal Epistemé Vol.
11, No. 1. (Hlm 32-48 ). Pusat Penelitian Sumber Daya Regional-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Rahmaniah, Aniek. 2016. Sejarah Islam Indonesia pada artikel Studi Historis Karya Ricklefs. UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang

Anda mungkin juga menyukai