Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENETAPAN PRODUK YANG DIPRODUKSI BERDASARKAN RISET


PASAR/KONSUMEN DI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
(UMKM) PRODUK KERIPIK TEMPE SAGU
Diajukan sebagai
Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran

Disusun Oleh :

Kelompok 14
Vincentius Dwika Arya Wijaya / 28 / 2142620162
Wanda Ida Saputri / 29 / 2142620181

PRODI MANAJEMEN PEMASARAN


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Penetapan Produk yang Diproduksi
Berdasarkan Riset Pasar/Konsumen Di Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Produk
“Keripik Tempe Sagu" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran I. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang produk yang diproduksi berdasarkan riset
pemasaran/konsumen di perusahaan untuk menentukan strategi produk bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Maskan selaku guru mata kuliah
Manajamen Pemasaran I. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 6 Oktober 2021

Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran


BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

1. Pengertian Riset Pasar

Riset pasar merupakan suatu kegiatan penelitian dalam bidang pemasaran , agar sebuah

perusahaan bisa memenangkan persaingan, peran riset pasar sangat dibutuhkan. Melakukan

riset pemasaran ini harus dilakukan secara sistematis, baik dalam perumusan masalah,

perumusan tujuan, pengumpulan data, pengolahan data, hingga hasil riset pemasaran yang

diperoleh.

Riset pasar suatu hal yang sangat penting dilakukan untuk mengetahui apa saja yang

diperlukan pasar dan juga mengetahui para pesaing bisnis. 

Tentu dalam menjalankan sebuah bisnis tidak hanya soal modal, harga jual dan promosi saja.

Pebisnis juga harus perlu memastikan bahwa produk mereka dapat diterima dengan baik oleh

masyarakat ataupun konsumen.

Selain itu riset pasar dilakukan sebagai upaya memberi masukan bagi pihak manajemen.

Sebab dengan adanya hasil riset pasar, maka dapat mempermudah pihak manejeman dalam

mengetahui hal apa saja yang perlu diperbaiki dan strategi pemasaran apa yang harus

dilakukan untuk merebut peluang.

Riset pasar adalah suatu kegiatan dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang

disusun secara sistematis sebagai suatu pedoman dalam menentukan strategi pemasaran.

Tentu setiap pebisnis perlu mengetahui kebutuhan setiap pelanggannya. Jadi apabila pebisnis

tersebut mengeluarkan sebuah produk, maka sebuah produk bisa menyasar target konsumen

dengan tepat.
Bukan hanya mengetahui kebutuhan setiap pelanggan saja melainkan memahami perilaku

pembeli dan alasan mereka membeli produk Anda juga akan membuat penjualan produk

Anda dapat meningkat.

Tentu melakukan riset pasar adalah sebuah proses yang cukup panjang untuk dilakukan.

Mulai dari mengetahui siapa saja pelanggan Anda, produk apa saja yang diinginkan oleh

konsumen, dan apa saja faktor yang mempengaruhi pembelian produk.

Dapat dikatakan bahwa riset pasar adalah sebuah investasi. Di mana biaya dan juga

tenaga yang Anda keluarkan nantinya akan membantu bisnis Anda semakin berkembang.

Semakin berkembangnya bisnis, maka semakin banyak keuntungan yang akan Anda

dapatkan, maka perlu digunakan break even point untuk menganalisis banyaknya jumlah unit

yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas

atau kembali modal.

Sebab hasil dari temuan riset pasar yang Anda lakukan dapat membuat Anda memiliki

informasi lengkap tentang target dan perilaku pelanggan, dan ini salah satu hal yang dapat

membuat produk Anda menjadi lebih baik dari pesaing lainnya.

Untuk menghadapi pesaing, etika bisnis juga sangat penting untuk Anda lakukan.

Penerapan prisnip etika bisnis di sebuah perusahaan tentu akan membangun hubungan yang

adil dan sehat, baik di antara pesaing, pelanggan dan masyarakat.


BAB 2
TINJAUAN TEORI TENTANG RISET PASAR/KONSUMEN

A. Tinjauan Teori

1. Riset Pasar
Di dalam dunia bisnis, persaingan akan terus tumbuh dan berkembang. Untuk
mempertahankan bisnisnya perusahaan dituntut untuk mempelajari tentang konsumen
dan bertahan mengahadapi persaingan pasar. Dalam upaya untuk mengatasi masalah–
masalah yang terjadi di perusahaan, menejemen harus terampil dan mampu bekerja
secara efektif dan efisien. Pada dasarnya manajemen harus memutuskan bagaimana
mengelola sumberdaya ekonomi sesuai dengan tujuan perusahaan. Dalam hal ini alat
bantu yang digunakan oleh manajemen adalah melakukan penelitian atau menganalisis
mengenai hal–hal yang menghambat perkembangan perusahaan dan hal– hal yang dapat
mendorong perusahaan untuk berkembang.
Menurut Sekaran dalam buku karya Jogiyanto (2004:2), penelitian atau riset
didefinisakan sebagai suatu investigasi atau keingintahuan saintifik yang terorganisasi,
sistematik, berbasis data, kritikal terhadap suatu masalah dengan tujuan menemukan
jawaban atau solusinya.
Menurut Emory (1995), Penelitian adalah segala usaha untuk mengumpulkan
informasi guna memecahkan suatu masalah, baik dilakukan secara sederhana maupun
modern.
Penelitian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan
pengetahuan. Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang memiliki kriteria tertentu.
Penelitian, dengan demikian mempunyai hubungan yang erat dengan ilmu. Penelitian
digunakan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang dikenal dengan metode ilmiah.
(Indrianto,1999: 5)
Penelitian bisnis (business research) merupakan penyelidikan sistematis yang
memberikan informasi untuk membantu mengambil keputusan dibidang bisnis (Cooper
dan Pamela, 2001). Riset merupakan hasil berpikir ilmiah harus dapat berperan dalam
menyediakan informasi yang efektif bagi manajemen dalam mengambil keputusan
tentang berbagai masalah ataupun peluang bisnis. (Sumarini dan Wahyuni, 2006:3).
Menurut Gilbert, definisi riset pemasaran (marketing reserch) menekankan
perannya sebagai rantai-informasi. Riset pemasaran adalah suatu fungsi yang
menghubungkan konsumen, pelanggan dan masyarakatdengan para pemasar melalui
informasi–informasi yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan peluang
dan msalah pemasaran; menghasilkan, menyaring, dan mengevaluasi aktivitas–aktivitas
pemasaran; dan meningkatkan pemahaman kita atas pemasaran sebagai suatu proses.
(Gilbert A. Churchill, 2001:10.
Dalam buku manajemen pemasaran karya Harper W. Boyd menjelaskan, bahwa
hampir semua perusahaan melakukan riset atas produk dan pasar mereka, termasuk
potensi pasar, pangsa pasar, analisis pasar, dan peramalan.

2. Riset Konsumen
a. Perilaku Konsumen

Suatu tindakan yang langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta


menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului tindakan
tersebut. (Engel, 1994) Perilaku konsumen: perilaku yang tampak (jumlah pembelian,
waktu, karena siapa, dengan siapa dan bagaimana konsumen melakukan pembelian) dan
perilaku yang tak nampak (persepsi, ingatan terhadap informasi, perasaan kepemilikan
konsumen)
b. Perilaku
 Behaviour : cara di mana seseorang bertindak atau mengatur diri sendirinya,
terkhusus dihadapkan terhadap orang lain: ia akan menjamin untuk berperilaku
yang baik.
 Behaviour Science : ilmu yang mempelajari tingkah laku konsumen dalam
tindakan-tindakan untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.
 Behavioural Science : cabang ilmu (seperti psikologi, sosiologi, atau antropologi)
yang terutama berkaitan dengan tingkah laku manusia dan sering berusaha untuk
menjeneralisasi tentang tingkahlaku manusia dalam masyarakat.

c. Konsumen
Konsumen adalah pembeli atau pemakai jasa ataupun pelayanan, baik perorangan
maupun organisasi dari suatu bisnis:
 Konsumen akhir (ultimate consumers) adalah seseorang/individu yang membeli
barang dan jasa untuk dipakai sendiri atau digunakan oleh anggota-anggota rumah
tangga yang lain.
 Konsumen orgnisasional (organisational consumers) adalah konsumen yang
membeli produksi barang atau jasa lain untuk penggunaan dalam operasi harian
perusahaan.
d. Perilaku konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang
berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta
pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk
membuat keputusan pembelian.

Tidak semua keputusan dilakukan dengan mudah:


 Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan
keputusan dilakukan dengan mudah,
 Untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan
keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
BAB 3
PENERAPAN RISET PASAR/KONSUMEN UNTUK MENENTUKAN
PRODUK YANG DIPRODUKSI PERUSAHAAN
 Abstrak

Keripik tempe sagu Satefa merupakan produk yang dihasilkan oleh Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah yang terletak di Dusun Tulung, Srihardono, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Seperti halnya permasalahan UMKM pada umumnya, unit usaha ini juga
mengalami kesulitan dalam meningkatkan daya saing pemasaran produk mereka. Riset pasar
dilakukan dengan menggunakan Lembar Kerja untuk mengidentifikasi target
customer, dilanjutkan dengan menetapkan hipotesis uji dengan mempertimbangkan data
sekunder yang terkait dengan tingkat kompetisi dan potensi industri makanan lokal. 
Pertanyaan yang dibangun ke dalam sebuah kuesioner akan menangkap minat pasar dan
alternatif strategi pemasaran yang dibutuhkan UMKM keripik tempe sagu Satefa. Melalui
analisis similaritas dinyatakan bahwa wisatawan DIY, Jakarta, Solo, maupun kota lainnya setuju
jika keripik tempe sagu menjadi oleh-oleh khas Yogyakarta. Baik laki-laki maupun perempuan
lebih menyukai keripik tempe sagu satefa dibandingkan dengan merk lain. Melalui analisis odd
groupings terdapat kelompok responden yang tertarik membeli keripik tempe sagu untuk dijual
kembali.
 Latar Belakang

Sebutan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai kota pariwisata menggambarkan potensi provinsi
ini sangat besar dalam kacamata kepariwisataan. Yogyakarta sering pula disebut sebagai daerah
tujuan wisata di Indonesia terbesar kedua setelah Bali. Berbagai jenis obyek wisata
dikembangkan di wilayah ini, seperti wisata alam, wisata sejarah, dan wisata budaya. Kawasan
wisata yang menjadi obyek wisata di Yogyakarta antara lain adalah Malioboro, Pasar
Beringharjo, Pantai Parangtritis, dan Candi Prambanan. Banyaknya destinasi pariwisata di
Yogyakarta turut memicu pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah .
 Malhotra menyebutkan bahwa riset pasar adalah proses
identifikasi, pengumpulan, analisis, diseminasi, serta penggunaan informasi secara sistematik
dan obyektif untuk membantu manajemen membuat keputusan yang berhubungan dengan
identifikasi dan penyelesaian masalah dalam bidang pemasaran. Taan menyebutkan riset
pemasaran adalah fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan, dan publik dengan
pemasar melalui informasi-informasi yang digunakan untuk mengindentifikasi dan
mendefinisikan peluang, membantu kinerja pemasaran dan memperbaiki pengertian pemasaran
sebagai suatu proses. 
Riset pasar perlu dilakukan sebelum memulai usaha baru, memperkenalkan produk
baru, maupun mempertahankan usaha yang sudah ada.
Satefa merupakan keripik tempe sagu yang dihasilkan oleh salah satu UMKM bernama
Anugerah yang terletak di Dusun Tulung, Srihardono, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Kapasitas produksi sebesar 4 kg per hari belum mencerminkan keberhasilan
pemasaran produk ini, mengingat keripik tempe sagu mulai banyak dipasarkan di wilayah
Yogyakarta. Keadaan tersebut mendorong pemilik usaha rumah tangga Anugerah untuk
meningkatkan daya saing produknya. Untuk tetap mempertahankan usaha yang telah dirintis di
tengah-tengah persaingan yang ketat, dibutuhkan sebuah keunggulan kompetitif dibandingkan
dengan produk sejenis lainnya.
Produk keripik tempe sagu pada umumnya hanya memiliki satu jenis rasa dan dikemas dengan
sangat sederhana menggunakan plastik bening. Dari hasil brainstorming dengan pemilik
usaha, dibutuhkan suatu pengembangan produk yang meliputi varian rasa yang
berbeda, kemasan yang lebih menarik, serta harga dan tempat menjual yang tepat guna
menghadapi persaingan tersebut.
 Rumusan Masalah

Bagaimana melakukan riset pasar bagi usaha keripik tempe sagu untuk menilai potensi dan minat
pasar terhadap produk keripik tempe sagu sebagai oleh-oleh khas Daerah Istimewa Yogyakarta
 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Mendapatkan hasil analisis dan interpretasi data riset pasar mengenai potensi dan minat pasar
terhadap produk keripik tempe sagu sebagai oleh-oleh khas Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Mendapatkan strategi peningkatan daya saing usaha keripik tempe sagu yang tepat,
 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah:


1. Obyek penelitian berfokus pada usaha rumah tangga Anugerah milik Bapak Mursalim
yang terletak di Dusun Tulung Srihardono, Desa Pundong, Kabupaten Bantul, Provinsi
DIY.
2. Lokasi yang menjadi fokus penelitian adalah Daerah Istimewa Yogyakarta, mengingat
usaha rumah tangga Anugerah terletak pada wilayah tersebut.
3. Analisis riset pasar akan difokuskan pada analisis tren, similiaritas, kontradiksi, dan odd
grouping untuk menilai tanggapan pasar terhadap keripik tempe sagu.

 Metode
Metode Penelitian
Dalam melakukan perencanaan riset pasar harus melalui prosedur penelitian sebagai
berikut:
1. Identifikasi Masalah
Pada tahap ini, mengidentifikasikan permasalahan yang muncul ditempuh dengan
cara melakukan survei secara langsung di Dusun Tulung
Srihardono, Pundong, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY. Hasil produksi digunakan
untuk memenuhi permintaan dari pihak keluarga yang selanjutnya akan dipasarkan
kembali serta dijual ke warung-warung di sekitar Kabupaten Bantul. Penelitian
dilakukan dengan cara observasi dan interview kepada pemilik usaha rumah tangga
Anugerah untuk mengembangkan usaha keripik tempe sagu tersebut. Hasil observasi
dan interview dengan pemilik usaha menghasilkan suatu rencana untuk menjadikan
keripik tempe sagu Satefa sebagai oleh-oleh khas Yoyakarta. Resiko kerugian
terhadap rencana tersebut dapat dikurangi jika pemilik usaha keripik tempe sagu
mengetahui potensi dan minat pasar terhadap produk keripik tempe sagu Satefa
sebagai oleh-oleh khas Yogyakarta.
2. Studi Lapangan
Studi lapangan dilakukan di di Dusun Tulung Srihardono, Desa Pundong, Kabupaten
Bantul, Provinsi DIY dengan melakukan brainstorming dan interview kepada pemilik
usaha rumah tangga Anugerah. Langkah ini dilakukan untuk mengidentifikasi
kebutuhan pemilik usaha tersebut untuk mendapatkan tanggapan pasar terhadap
produknya. Studi lapangan juga digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat
persaingan dengan kompetitor sejenis.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan referensi mengenai teori-toeri dan
metode yang mendukung penelitian. Langkah ini dilakukan dengan cara mencari
referensi dari beberapa buku, jurnal, handbook, atau artikel mengenai riset pasar dan
pengembangan UMKM, serta teori-teori yang terkait dengan materi penelitian.
4. Riset Pasar

• Menentukan topik riset pasar diawali dengan cara menentukan topik riset pasar.
Topik riset perlu ditentukan sejak awal agar riset akan menjadi fokus. Keripik tempe
sagu Satefa sebagai oleh-oleh khas Yogyakarta menjadi topik riset pada penelitian ini.
• Perumusan masalah dilakukan dengan cara brainstorming bersama pemilik usaha
keripik tempe sagu Satefa. Pada penelitian ini perumusan masalah yang dihasilkan
adalah bagaimana melakukan riset pasar bagi usaha keripik tempe sagu untuk menilai
potensi dan minat pasar terhadap produk keripik tempe sagu sebagai oleh-oleh khas
DIY.
• Perumusan Hipotesis merupakan pernyataan bersifat sementara sehingga harus
dilakukan pengujian melalui uji statistik, apakah hipotesis yang diajukan benar atau
tidak. Pada tahap ini lembar kerja digunakan sebagai sarana dalam merumuskan
hipotesis. Hipotesis dalam penelitian ini adalah pasar menyambut baik produk kripik
sagu sebagai oleh-oleh khas DIY.
• Menentukan metode riset diperlukan untuk membantu memecahkan permasalahan
dalam topik. Pada penelitian ini metode riset pasar dilakukan secara kualitatif, berupa
analisis karakteristik data tanpa melalui pengujian kualitas dari sebuah riset bersifat
kualitatit sangat bergantung pada kevalidan data hasil observasi pada objek yang
diteliti.
• Menentukan data riset dilakukan untuk mengetahui data-data yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan riset pasar pada penelitian ini. Lembar kerja digunakan sebagai
sarana dalam menentukan data riset pasar. Data riset pasar yang dibutuhkan dalam
penelitian ini berupa data sekunder dan data primer.
• Metode pengumpulan data dalam riset pasar ini dilakukan dengan cara menyebarkan
kuesioner kepada 150 orang responden yang berada di daerah DIY.
• Pengolahan data menjadi tahap selanjutnya setelah data-data yang dibutuhkan
terkumpul. Statistik digunakan sebagai alat dalam riset pasar untuk mengolah data-
data tersebut.
• Analisis Data menggunakan analisis tren, analisis similaritas, dan analisis
kontradiksi sebab metode riset pasar dalam penelitian ini bersifat kualitatif. Dalam
analisis ini dapat memeriksa apakah hipotesis yang dibuat pada tahap sebelumnya
telah valid, jika hipotesis belum valid maka perlu dilakukan pengumpulan ulang data
dan analisis data.
BAB 4
KESIMPULAN DAN DAFTAR PUSTAKA

Kesimpulan
Keripik tempe sagu Satefa merupakan produk yang dihasilkan oleh Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) yang terletak di Dusun Tulung, Srihardono, Kabupaten Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini difokuskan pada kebutuhan riset pasar untuk UMKM keripik tempe sagu
Satefa, sehingga potensi pemasaran produk dapat diidentifikasi dengan jelas.
Riset pasar dilakukan dengan menggunakan Lembar Kerja untuk mengidentifikasi target
customer, dilanjutkan dengan menetapkan hipotesis uji dengan mempertimbangkan data
sekunder yang terkait dengan tingkat kompetisi dan potensi industri makanan lokal.
Sedangkan strategi peningkatan daya saing usaha keripik tempe sagu yang tepat adalah
dengan menjual keripik tempe sagu di pusat penjualan oleh-oleh khas Yogyakarta dengan
kisaran harga Rp 15.000,00 – Rp 20.000,00, menggunakan desain kemasan 1 (kardus)
dengan isi kemasan 250 gram disertai gambar Tugu Yogyakarta sebagai ikon, dan membuat
varian rasa pedas.
Taan menyebutkan riset pemasaran adalah fungsi yang menghubungkan konsumen,
pelanggan, dan publik dengan pemasar melalui informasi-informasi yang digunakan untuk
mengindentifikasi dan mendefinisikan peluang, membantu kinerja pemasaran dan
memperbaiki pengertian pemasaran sebagai suatu proses.
Rumusan Masalah Bagaimana melakukan riset pasar bagi usaha keripik tempe sagu untuk
menilai potensi dan minat pasar terhadap produk keripik tempe sagu sebagai oleh-oleh khas
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan hasil analisis dan interpretasi data riset pasar
mengenai potensi dan minat pasar terhadap produk keripik tempe sagu sebagai oleh-oleh
khas Daerah Istimewa Yogyakarta.
Analisis riset pasar akan difokuskan pada analisis tren, similiaritas, kontradiksi, dan odd
grouping untuk menilai tanggapan pasar terhadap keripik tempe sagu.
Resiko kerugian terhadap rencana tersebut dapat dikurangi jika pemilik usaha keripik tempe
sagu mengetahui potensi dan minat pasar terhadap produk keripik tempe sagu Satefa sebagai
oleh-oleh khas Yogyakarta.
Riset pasar adalah metode yang tepat untuk mengetahui potensi dan minat pasar terhadap
produk keripik tempe sagu Satefa. Menentukan Topik Riset Pasar Riset pasar diawali dengan
cara menentukan topik riset pasar.
Pada penelitian ini perumusan masalah yang dihasilkan adalah bagaimana melakukan riset
pasar bagi usaha keripik tempe sagu untuk menilai potensi dan minat pasar terhadap produk
keripik tempe sagu sebagai oleh-oleh khas DIY.
Pada penelitian ini metode riset pasar dilakukan secara kualitatif, berupa analisis
karakteristik data tanpa melalui pengujian kualitas dari sebuah riset bersifat kualitatit sangat
bergantung pada kevalidan data hasil observasi pada objek yang diteliti.
Menentukan data riset dilakukan untuk mengetahui data-data yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan riset pasar pada penelitian ini.

Daftar Pustaka

 Aditama, Y. (n.d.). RISET PASAR PRODUK KERIPIK TEMPE SAGU. Retrieved from core:
https://core.ac.uk/download/pdf/35389968.pdf

 Riset Pasar : Pahami Jenis, Contoh, Dan Tips Praktis Melakukannya. (2021, March 11). Retrieved
from harmony: https://www.harmony.co.id/blog/riset-pasar-pahami-jenis-contoh-dan-tips-
praktis-melakukannya

 TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK. (n.d.). Retrieved from eprints.undip:


http://eprints.undip.ac.id/58922/3/BAB_III.pdf

Anda mungkin juga menyukai