OLEH
Alat dan bahan merupakan sarana yang terpenting dalam kegiatan kultur.
Oleh karena itu, persiapan yang oftimal akan menghasilkan kultur yang
maksimal. Sterilisasi alat dan bahan pada kultur semi massal sama halnya
dengan sterilisasi pada kultur murni. Pupuk merupakan salah satu media untuk
menumbuhkan perkembangbiakan fitoplankton. Pembuatan pupuk dilakukan
sebelum penebaran inokulan. Pupuk yang digunakan kultur skala semi massal
adalah pupuk lokal, pupuk analis dan pupuk pro analis (PA). Pada saat kegiatan,
pupuk yang digunakan adalah pupuk pro analis (PA) dengan dosis 1 ml pupuk/1
liter volume kultur. Sedangkan pupuk yang digunakan pada skala laboratorium
terbuat dari bahan kimia PA (Pro Analis) dengan dosis pemakaian 1 ml pupuk
untuk 1 liter volume kultur. Jenis dan formula pupuk adalah yang sudah
distandarkan dan umum digunakan yaitu Cowny (Walne’s medium). Untuk
memudahkan pemakaiannya, terlebih dahulu dibuat stok pupuk cair.
Pemelliharaan fitoplankton meliputi pengamatan pertumbuhan, pengaturan
suplai oksigen dan pemupukan. Pemupukan dilakukan setiap hari dengan dosis
masing-masing kultur sebanyak 20 ml/100 liter volume kultur. Untuk proses
fotosintesis penyinaran dengan 2 buah lampu neon @ 64 Watt selama 24 jam
setiap hari. Pertumbuhan Fitoplankton ditandai dengan pertambahan kepadatan
fitoplankton yang dikultur. Untuk menghitung kepadatannya umumnya
menggunakan alat hitung haemocytometer dengan bantuan mikroskop.
Kepadatan rata-rata optimum Nannochloropsis sp. yang dikultur murni skala
laboratorium adalah 5.000-6.000 x 104 sel/ml. Dengan ukuran 2-5 μm.
Penghitungan kepadatan dilakukan setiap hari selama kegiatan kultur dengan
menggunakan Haemacytometer di bawah mikroskop. Kepadatan optimum
Nannochloropsis, sp. yang dikultur sebanyak 5.000 – 6.000 x 104 sel/ml.
Pemupukan ulang dilakukan apabila kultur dilakukan peremajaan.
Peremajan merupakan tidak lanjutan dari kultur yang telah dipanen sebagian.
Pemupukan ulang dalam satu periode kultur sebanyak 3 kali, yaitu pada kultur
ke-2 sampai kultur ke-4. pupuk yang digunakan sama seperti pemupukan awal
dengan dosis ½ dari pemupukan awal, 10 ml/1 liter volume kultur.
Panen Nannochloropsis sp. dibagi menjadi 2 yaitu panen sebagian dan
panen total. Panen sebagian yaitu panen yang dilakukan hanya 70% dari total
kepadatan dan 30% dilakukan peremajaan untuk kultur lanjutan dengan
mengoftimalkan kepadatan 30 juta sel/ml. Panen sebagian dilakukan pada hari
puncak (hari ke-4) bertujuan agar kepadatan berkurang dan sudah dapat
diberikan pada kultur rotifer. Panen total merupakan pemanan yang dilakukan
setelah kultur selama 4 periode. Panen total terutama pada bag cultur, selain
panen keseluruhan Nannochloropsis sp. juga dilakukan penggantian bag culture
untuk kegiatan kultur selanjutnya. Panen total bertujuan agar kualitas media lebih
steril dan kualitas Nannochlorpsis sp. tidak terlalu tua.
5. Pendederan
Proses pendederaan dilakukan dari bak larva menuju bak pendederan
saat larva berumur 3 bulan ( 45 hari ) dengan panjang larva 2-3 cm. Padat tebar
secara umum 600 an dan untuk satu bak mencapai 250 dengan panjang larva 10
cm. Pemeliharaan benih dilakukan dengan penyiponan setiap hari mulai pukul 9
pagi sampai selesai, kemudian dilakukan peng gradingan selama 2 minggu
sekali ( tergantung dari tingkat kekotoran bak / kualitas air ). Selain penyiponan
dilakukan system aerasi dengan menggunakan system blower. Jika benih dalam
keadaan sakit / luka, pemeliharaan/ pencegahannya dapat dilakukan dengan
perendaman menggunakan air tawar, dan jika ikan terlalu parah penyakitnya,
pengobatan dapat dilakukan dengan perendaman menggunakan antibakteri ( El-
baju ) selama 5 menit atau paling lama 10-15 menit. Benih dengan ukuran 10 cm
keatas dapat dipanen dengan menggunakan serok, keranjang, ember, bak fiber,
dll. Teknik pemanenannya sama yaitu dengan menurunkan ketinggian air 30 cm.
1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pembahasan adalah
sebagai berikut:
a. Ikan kerapu beber memijah diatas jam 12 malam 1 hari sebelum bulan
gelap dan 1 hari setelah bulan gelap dengan perbandingan 1 jantan dan 3
betina.
b. Telur ikan kerapu yang bagus akan melayang dan menetas ± 20 jam
setelah pemijahan dan diberi pakan berupa rotifera.
c. Larva dipindahkan ke bak pendederan setelah berukuran 1,5-2 cm dengan
kepadatan awal 200-250 /m3 dan sudah bisa diberi pakan perupa pelet
yang diperkaya dengan vitamin C dengan dosos 2 gr/kg pakan.
d. Pemindahan ke KJA dilakukan saat benih telah berukuran diatas 12 cm
dengan menggunakan speed boat.
e. KJA terbuat dari kayu atau paralon dengan padat tebar benih yang
berukuran 12-15 cm 300 ekor/kantong jaring dengan volume kantong jaring
27 m3.
f. Pakan yang diberikan berupa pelet yang diperkaya vitamin dengan
pemberian pakan 4 kali dalam sehari.
2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan sebagai bahan evaluasi praktikum
berikutnya adalah :
a. Waktu pelaksanaan praktikum sebaiknya dilakukan sebelum ujian tengah
semester.
b. waktu praktikum ditambah untuk melengkapi data untuk laporan.
DAFTAR PUSTAKA