1.

Karena pada saat itu sudah ada yang namanya kesadaran akan seni,dan orang orang mulai berfikir
untuk mengekspresikan dirinya melalui suatu karya seni. salah satu bukti bahwa zaman dahulu mereka
sudah memiliki kesadarab seni adalah dengan adanya lukisan gua seperti gambar gambar menggunakan
kapur di dinding goa. salah satu tempat dimana adanya lukisan gua adalah di Gua chauviet.

2. Konsep berfikir kronologis, kemampuan cara pola berpikir secara relatif yang urut, runtut serta
berhubungan, berkesinambungan satu antar lainnya agar memberikan gambaran yang utuh menyeluruh
terhadap sebuah peristiwa, contoh dari konsep berfikir ini adalah tercatatnya sebuah peristiwa
terlahirnya sebuah kerajaan yang diawali oleh kejadian perebtuan kekuasaan maupun pemberontakan.

3. Contoh perubahan dalam sejarah, sebagai berikut: Penerapan politik etis di Hindia Belanda yang
mendorong adanya kebangkitan nasional pada awal XX. Pada saat Jepang di bom oleh Sekutu dalam
waktu singkat Jepang mengaku kalah. Nusantara berjaya karena adanya kerajaan besar akhirnya datang
masa penjajahan, setelah lama dijajah akhirnya Indonesia Merdeka. Dan Contoh berkelanjutan dalam
sejarah, sebagai berikut: Setelah proklamasi, Indonesia menjadi negara merdeka sampai sekarang.
Wangsa Syailendra berkuasa di Jawa sekitar 250 tahun. Dari masa runtuhnya kerajaan - kerajaan
Nusantara, berlanjut hingga penjajahan.

4. Zaman Neolitikum

a. Peralatan sudah halus & diberi tangkai untuk dipegang

b. Sebagian besar menggunakan kapak persegi & kapak lonjiong
c. Tempat tinggal sedenter

Zaman Mesolitikum

a. Hidup Nomaden
b. Food Gathering
c. Menggunakan alat" Kjokkenmodinger

5. Tradisi lisan masih relevan dengan kehidupan kita pada zaman sekarang ini. Oleh karena itu, perlu
dirawat dan dipelihara kelestariannya. Kenyataannya, proses pewarisan tradisi lisan ternyata tidak
berjalan secara alamiah seperti yang diharapkan. Alasan mengapa tradisi lisan tidak selalu dapat
diharapkan karena: Kebijakan di dalam strategi kebudayaan belum siap.Biaya TerbatasTeknologi
mengasingkan tradisi dari masyarakatPeran masyarakat dan keluarga di dalam menjaga tradisi menurun.
Kebijakan di dalam strategi yang belum siap dikarenakan rumitnya birokrasi dan kurangnya ahli
kebudayaan yang berpartisipasi di dalam melakukan kajian pada tradisi lisan   yang hampir punah atau
baru ditemukan. Akibatnya penerjemahan tradisi lisan ke bahasa nasional, penemuan tradisi lisan, dan
lambatnya penanganan tradisi lisan menjadi beberapa kasus yang menyebabkan pewarisan tradisi lisan
tidak dapat dilakukan.

6. Tradisi lisan yang masih dipertahankan karena sarat dengan ajaran moral, hiburan, media
pendidikan,media dakwah yakni Dadendate berisi  (1) pesan bijak, yakni mengajak masyarakat agar
berbuat yang bermanfaat bagi masyarakat, (2) pesan moral, yakni mengajak masyarakat agar berbuat
kebaikan, (3) pemersatu bangsa, (4) menyampaikan berita atau informasi, dan (5) menceritakan sejarah.
Penciptaan syair dadendate secara spontanitas sesuai dengan keperluan, misalnya untuk pengobatan
atau hiburan. Fungsi dadendate sebagai hiburan dilantunkan pada pesta panen raya (movunja), pesta
sunatan (mokeso), pesta perkawinan, hari-hari besar, dan pesta syukuran (kelahiran, peletakan batu
pertama, menempati rumah baru). Dandedate juga dapat dimainkan pada acara mengenang seratus
hari atau satu tahun orang yang telah meninggal.

7.Tingkat peradaban Manusia purba pada zaman ini masih menggunakan alat  alat yang terbuat dari
tulang dan tanduk hewan untuk digunakan dalam kehidupan sehari  hari seperti pada zaman
mengumpulkan makanan di zaman paleolitikum. Alat alat pada zaman mesolitikum banyak ditemukan di
pulau sumatra, pulau jawa, pulau bali, dan nusa tenggara bagian timur. Manusia yang hidup di zaman
batu tengah ini sudah mempunyai kemampuan untuk membuat gerabah dari bahan tanah liat.Benda
benda hasil budaya mesolitikum yang di temukan, diantaranya adalah kapak genggam sumatra
(sumatralith pebble culture), flake (flakes culture) di daerah toala, alat dari bahan tulang (bone culture)
di sampung.