Anda di halaman 1dari 6

1.

Demokratis Republik Kesatuan merupakan suatu negara yang merdeka dan berdaulat, di
seluruh negara yang berkuasa hanya ada satu pemerintahan (pusat) yang mengatur seluruh
daerah contoh Indonesia, Jepang, Filipina, Belanda, Perancis dan Italia
2. Demokratis Republik Federal merupakan gabungan dari beberapa negara, yang menjadi
negara-negara bagian dari negara Serikat itu. Negara-negara bagian itu asal mulanya adalah
suatu negara yang merdeka dan berdaulat serta berdiri sendiri, contoh Amerika Serikat,
Australia, Jerman
3. Demokratis Kerajaan Terbatas Federal jenis kekuasaan politik di mana raja atau ratu sebagai
pemegang kekuasaan dominan negara (kerajaan )Para pendukung monarki biasanya
mengajukan  pendapat bahwa jenis kekuasaan yang dipegang oleh satu tangan ini lebih
efektif untuk menciptakan suatu stabiltas atau konsensus di dalam proses pembuatan
kebijakan. Perdebatan yang bertele-tele, pendapat yang  beragam, atau persaingan
antarkelompok menjadi relatif terkurangi oleh sebab cuma ada satu kekuasaan
Sejarah perjalanan hukum Indonesa menjelaskan bahwa Belanda sebagai negara penjajah
berupaya untuk menerapkan hukum-hukumnya diantaranya dalam bidang hukum perdata,
sehingga pada tanggal 1 Mei 1848 BW diberlakukan di Indonesia dengan berdasarkan asas
konkordansi, yaitu asas kesamaan hukum yang berlaku di daerah jajahan dengan hukum yang
berlaku di Belanda. Sehingga BW diberlaku bagi golongan Eropa, golongan Timur
Asing, dan bagi golongan Bumi Putera yaitu rakyat Indonesia Asli berlaku hukum perdata
adat atau hukum adat. Keadaan pluralisme hukum perdata ini berlaku dalam masyarakat pada
saat itu sehingga terjadi dualisme hukum, yaitu perbedaan hukum yang berlaku untuk
golongan orang yang berbeda-beda dalam suatu negara. Hukum perdata yang beraneka ragam
itu, karena berlaku bermacam-macam sistem hukum perdata, yaitu hukum perdata Eropa
(Barat), hukum perdata Timur asing dan hukum perdata adat (hukum adat), yang semuanya
berlaku resmi bagi golongan-golongan penduduk di Hindia Belanda (Indonesia). Keadaan
demikian merupakan pluralime dalam hukum perdata. Sesudah Indonesia merdeka pada
tanggal 17 Agustus 1945, hukum perdata Barat dalam BW masih tetap berlaku berdasarkan
pada ketentuan Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945. Dan untuk menyesuaikan dengan
suasana nasional, maka BW peninggalan penjajah itu berganti nama menjadi Kitab Undang-
undang Hukum Perdata. Dan sampai sekarang ini masih tetap dan teus berlaku sebagai salah
satu sumber hukum perdata di Indonesia. Disamping berlaku hukum perdata Barat tersebut,
ternyata juga berlaku hukum perdata lainnya, yaitu hukum perdata adat dan hukum perdata
Islam dalam masyarakat Indonesia. Adapun faktor yang enyebabkan terjadi pluralisme dalam
hukum perdata di Indonesia adalah faktor golongan penduduk. Dimana setelah proklamasi
kemerdekaan, sejak berlakunya UU Darurat No. 1 Tahun 1951 ketentuan pasal 163 IS jo
Pasal 75 RR secara formal tidak berlaku lagi. Akan tetapi di bidang hukum perdata, faktor
golongan penduduk masih tetap memainkan peranan. Jadi secara kenyataan, peninggalan
sejarah hukum yang membagi penduduk Indonesia atas tiga golongan, masih tetap bertahan
dalam bidang hukum perdata. Keberadaannya masih persisi seperti yang diatur dalam pasal
163 IS jo pasal 75 RR. Oleh karena itu, penerapan hukum perdata dalam praktek peradilan
masih bertitik tolak dari faktor kelompok golongan penduduk. Bagi golongan Eropa dan
Tionghoa tetap merujuk kepada ketentuan hukum perdata yang diatur dalam Kitab Undang-
undang Hukum Perdata. Dan bagi golongan umiputera berlaku hukum adat. Dasar berlakunya
pasal 163, 131 IS dan stb. 1917-129, stb. 1924-556 merupakan ketentuan-ketentuan hukum
dari tata hukum Hindia Belanda adalah Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945. Jadi peraturan-
peraturan itu masih tetap berlaku, karena belum diganti oleh peraturan perundang-undangan.
Dengan berdasarkan Aturan Peralihan tersebut, maka orang Indonesia asli (Bumiputera)
dapat memakai peraturan-peraturan undang-undang hukum perdata Eropa baik yang dimuat
dalam BW dan WvK maupun dalam undang-undang diluar kedua kodifikasi tersebut.
Faktor agama dalam pluralisme hukum perdata telah ikut juga mempertajam penerapan
pluralistik hukum perdata, karena ada perbedaan penerapan hukum bagi penduduk yang
berbeda agama. Dimana bagi mereka yang beragama Islam dapat diterapkan hukum perdata
Islam, sedang bagi golongan Bumiputera yang non Islam diterapkan hukum adat.

SUMBER MUHAMMAD NOER IAIN SAMARINDA

ada empat pemicu yang membuat seseorang melakukan aksi intoleransi. Pertama, perbedaan dalam
memahami ajaran agama secara tekstual. Ketiga, perbedaan adat istiadat juga dapat menjadi
pemicu terjadinya kasus intoleransi, faktor adat istiadat ini menyebabkan konflik yang dilator
belakangi fanatisme/ fanatic kesukuan, beberapa faktor yang berpengaruh langsung terhadap
perilaku intoleran: fanatisme agama, ketidakpercayaan terhadap agama dan etnis lain, sekularisme,
perasaan terancam, dan media social
untuk mengtaasi perilaku intoleran tersebut maka semboyan yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” yang
artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua harus di pupuk dalam setiap orang yang mengaku sebagai
bangsa Indonesia

sumbera KSM UI ACD

Pencegahan primer ditetapkan sebagai strategi pencegahan kejahatan melalui


bidang sosial, ekonomi dan bidang-bidang lain dari kebijakan umum, khusus iya
sebagai usaha untuk mempengaruhi situasi-situasi kriminogenik dan sebab-
sebab kejahatan, oleh sebab itu Faktor pertama dari segi sosial ekonomi.
Masyarakat ingin mendapat uang secara instan untuk meningkatakan taraf
hidup. Kedua, faktor situsional yakni pengaruh lingkungan seperti teman,
kelompok. Ketiga adalah faktor belajar yakni jika judi pernah dipelajari maka
ada keinginan untuk mengulanginya
Perppu adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal
kegentingan yang memaksa, Bila disetujui oleh DPR, Perppu ditetapkan menjadi UU. Bila
ditolak oleh DPR, Perppu harus dicabut dan dinyatakan tidak berlaku

buruh dan masyarakat meminta untuk diterbitkan Perppu yang baru dan bukan menggantinya
dengan undang-undang yang baru karrena kaalu Perppu pembuatanya bias cepat sedangkan jika
undang-undnag bias berlarut larut pembuatannya

Sumber Kekuasaan menurt JJ Rousseau menjadi tonggak dasar dalam demokratis yang
berkembang saai inilah lahir dari pengaruh kontak sosial di masyarakat. Ketika manusia lahir
mereka terlahir dengan semua kesamaan tetapi setelah berjalannya waktu maka setiap
manusia memiliki perbedaan. Akibat faktor alam, fisik dan moral sesorang dapat merubah
dirinya menjadi yang paling kuat dan yang paling lemah. dari perbedaan akan muncul
ketidak samaan yang menimbulkan otoriter dimana yang paling kaya akan memiliki
kekuasaan atas yang paling miskin. Hal ini akan memicu masalah baru di kalangan sosial
maka dibutuhka adanya kontak sosial. Dimana terdapat kebebasan masyarakat dan
kewenangan yang dimiliki pejabat setempat.

1. private domain meliputi benda-benda yang dipakai oleh aparat pemeritah secara
langsung dimana kemanfaatan benda-benda tersebut jarang diperuntukan untuk
umum. Contohnya: rumah dinas, gedung BUMN dan lain-lain.
2. public domain meliputi benda-benda yang disediakan pemerintah untuk masyarakat
secara umum. Contohnya: jalan-jalan umum, sungai-sungai, termasuk juga kantor
pemerintah dan lain sebagainya.

Pengelolaan Barang Milik Negara meliputi Perencanaan Kebutuhan dan penganggaran,


Pengadaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Pengamanan dan pemeliharaan, Penilaian,
Pemindahtanganan, Pemusnahan, Penghapusan, Penatausahaan, dan Pembinaan,
pengawasan dan pengendalian

Anda mungkin juga menyukai