Anda di halaman 1dari 3

Nama : Inayah Alika Putri

Npm : 2002120026
Mk : Ekonomi Syariah (senin 14.00)

Bentuk Perdagangan

 Perdagangan Domestik

adalah proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing instansi dalam
lingkup nasional. Adapun motifnya adalah memperoleh manfaat perdagangan atau gains of tride. Contoh
perdagangan domestik adalah Perdagangan Antara Pulau Sumatra Dan Pulau Jawa, Perdagangan Antara
Pulau Jawa ke Papua dan lain sebagainya.

 Perdagangan Luar Negeri

Perdagangan Luar Negeri atau Perdagangan Internasional merupakan kegiatan jual beli antara dua
negara yang berbeda. Kegiatan tersebut menjadi satu di antara sektor yang mampu meningkatkan
perekonomian negara. Pihak yang melakukan perdagangan ini dapat berupa individu, perusahaan atau
pemerintah. Berikut adalah contoh perdagangan internasional:

1. Ekspor
Ekspor adalah kegiatan menjual barang ke luar negeri. Contohnya, ketika Indonesia melakukan
ekspor pakaian ke Amerika Serikat. Itu artinya Indonesia menjadi negara yang melakukan penjualan
pakaian.

2. Impor
Impor adalah kegiatan membeli barang dari luar negeri. Impor ini kebalikan dari ekspor. Artinya,
jika Amerika Serikat membeli kelapa sawit dari Indonesia, dapat dikatakan bahwa Amerika Serikat
melakukan impor kelapa sawit.

3. Barter
Merupakan transaksi dengan saling menukarkan barang satu sama lain. Barter dilakukan dengan
terlebih dahulu menentukan nilai suatu barang, untuk kemudian dibayar kembali dengan barang yang
memiliki nilai yang sesuai dan disepakati. Contohnya Indonesia menukar pesawat dengan beras ketan
Thailand dan pepsi ditukar dengan kapal perang Uni Soviet.

4. Konsinyasi (Consignment)
Transaksi dengan sistem “menitipkan barang” disebut dengan konsinyasi. Dalam lingkup
internasional, barang-barang yang mau dijual “dititipkan” di pasar internasional dulu menunggu adanya
pembeli. Penjualannya dapat dilakukan melalui pasar bebas atau bursa dagang dengan cara dilelang. Contoh
perdagangan konsinyasi adalah bisnis action figure. Saat ini, bisnis action figure hanya dikuasai oleh 5
perusahaan berbeda, yakni Mattel, Namco Bandai, Lego, Hasbro dan Jakks Pacific. Tidak semua mainan ini
bisa ditemukan di Indonesia sehingga para kolektor harus mencarinya hingga ke luar negeri.

5. Package deal
Merupakan kegiatan perdagangan internasional yang berguna untuk memperluas pasar suatu produk.
Sistem ini dilakukan dengan cara membuat perjanjian dagang (trade agreement) dengan suatu negara. Isi
perjanjian tersebut berupa ketetapan jumlah barang yang akan diekspor ke negera lain atau diimpor ke
negara tertentu
6. Border Crossing
Border Crossing adalah perdagangan yang terjadi di negara yang saling berbatasan dan berdasarkan
perjanjian tertentu. Tujuan perdagangan ini adalah untuk memudahkan penduduk yang berada di negara
perbatasan agar lebih mudah dalam berbelanja.

Adapun Hukum bentuk perdagangan dalam islam dibagi menjadi 2, yaitu bentuk perdagangan halal
dan bentuk perdagangan haram. Bentuk perdagangan halal mencakup jual beli, salam, istisna’, sharf dan
dalam bentuk perdagangan haram mencakup Riba, Ghabn Fahisy, Tadlis dan Penimbunan.

Hukum Bentuk Perdagangan yang Halal:

 Jual Beli
Transaksi jual beli yang dilakukan oleh kedua belah pihak, hendaknya dilaksanakan berdasarkan
kebutuhan, dan dilakukan dengan ridha dan sukarela tanpa ada paksaan dari pihak manapun, sehingga salah
satu pihak (baik penjual maupun pembeli) tidak ada yang dirugikan. Hal ini sesuai dengan firman Allah
SWT dalam Surat An-Nisaa ayat 29 yang artinya : ““… janganlah kalian saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang timbul dari kerelaan di antara kalian…” (Q.S.
An-Nisaa: 29). Berdasarkan ayat ini juga, maka diketahui bahwa transaksi jual beli harus dilakukan oleh
orang-orang yang berkompeten yaitu orang-orang yang paham mengenai jual beli, dan mampu menghitung
atau mengatur uang. Sehingga tidak sah transaksi jual beli yang dilakukan oleh orang gila dan anak kecil
yang tidak pandai atau tidak mengetahui masalah jual beli.

 Salam
Jual beli dengan akad salam adalah jual beli dengan sistem pesanan, yang artinya pengiriman barang
tidak secara langsung pada waktu pemesanan tetapi ditunda pada waktu tertentu yang telah disetujui kedua
belah pihak.

 Istishna’
Istishna’ adalah akad pemesanan suatu barang dari pihak 1 (pemesan) ke pihak 2 (produsen). Adapun
dalam Istishna, pemesan memiliki kriteria sendiri untuk dibuatkan barang tersebut oleh produsen. Singkat
kata, produsen harus membuatkan barang pesanan sesuai dengan keinginan pemesan.

 Sharf
Sharf adalah perjanjian jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya. Transaksi jual beli mata uang asing
(valuta asing) dapat dilakukan baik dengan sesama mata uang yang sejenis, misalnya rupiah dengan rupiah
maupun yang tidak sejenis, misalnya rupiah dengan dolar atau sebaliknya.

Hukum Bentuk Perdagangan yang Haram:

 Riba
riba adalah kelebihan/tambahan dalam pembayaran utang piutang/jual beli yang disyaratkan sebelumnya
oleh salah satu pihak. Contoh riba adalah Riba Fadhl yaitu pertukaran antara barang-barang sejenis dengan
kadar atau takaran yang berbeda dan barang yang dipertukarkan termasuk dalam jenis 'barang ribawi'.
Contohnya adalah 3 kg gandum dengan kualitas baik ditukar dengan 4 kg gandum berkualitas buruk atau
yang sudah berkutu.

 Ghabn Fahisy
Ghabn Fahisy adalah kerugian besar yang diderita oleh suatu pihak dalam kontrak sebagai hasil dari
penggelapan atau penggambaran yang salah, atau penipuan yang dilakukan oleh pihak lain. Secara
sederhana dapat diartikan dengan “Penentuan harga diluar batas kewajaran.” Suatu transaksi dapat
digolongkan kepada keadaan Ghabn Fahisy adalah ketika harga yang diberikan sudah melewati batas
kewajaran dan calon pelanggan tidak mengetahui harga pasar dari barang tersebut. Sebagai contoh, Daya
menjual Laptop yang memiliki harga Rp. 3.000.000 dengan harga Rp. 4.000.000 kepada Dawi.

 Tadlis
Transaksi Tadlis merupakan transaksi yang tidak boleh (diharamkan) dilakukan dalam kegiatan ekonomi,
yaitu didalam transaksi jual beli. Mengapa tidak dibolehkan.? karena transaksi tadlis mengandung unsur
ketidaktahuan dari satu pihak yang melakukan transaksi jual beli. ketidaktahuan yang maksud disini bisa
jadi dalam kategori harga barang, kuantitas barang, kualitas barang dan waktu penyerahannya. Transaksi
tadlis merupakan transaksi yang dilarang dalam ekonomi islam, yang termasuk kedalam ketegori kedua,
yaitu haram selain zatnya. Berikut Ini Ada Beberapa Transaksi-Transaksi yang dilarang dalam ekonomi
islam:
1. Haram zatnya contohnya dalam perusahaan dilarang memproduksi barang-barang yang haram,
seperti memproduksi makanan/minuman yang haram.
2. Haram selain zatnya, seperti Tadlis (ketidaktahuan satu pihak), Gharar (ketidaktahuan dua pihak)
Ikhtikar, Bai'janasy, maysir, riba.
3. Larangan transaksi yang tidak sah akadnya.

 Penimbunan
Penimbunan merupakan salah satu bentuk bagian dalam perdagangan yang tak lain ialah penimbunan
barang jual, yang mana si penjual melakukan penimbunan berdasarkan tujuannya masing-masing, salah
satunya yaitu demi mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda, si penjual rela menunggu barang
jualannya di jual ketika harga pasaran naik. Hal tersebut merupakan bagian jual beli yang dilarang
disebabkan merugikan orang lain dan hanya menguntungkan diri sendiri saja. Kata lain disebutkan sebagai
Ihtikâr atau monopoli. Maka dari itu, dalam menjalankan bisnis perdagangan atau pun segala urusan mencari
rizki lainnya harus menjalankannya dengan adil tidak dengan cara yang merugikan sepihak atau
menguntungkan sepihak melainkan berdasarkan dengan cara yang di ridha Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai