Anda di halaman 1dari 22

PPH PASAL 4 AYAT 2

Rizki Indrawan
DEFINISI PPH PASAL 4 AYAT 2
• PPh Pasal 4 Ayat 2 / PPh Final adalah pajak penghasilan atas
jenis penghasilan-penghasilan tertentu yang bersifat final
dan tidak dapat dikreditkan dengan Pajak Penghasilan
terutang. 

• Istilah final di sini berarti bahwa pemotongan pajaknya


hanya sekali dalam sebuah masa pajak dengan pertimbangan
kemudahan, kesederhanaan, kepastian, pengenaan pajak
yang tepat waktu dan pertimbangan lainnya.  
JENIS-JENIS PAPH PASAL 4 AYAT 2
1. Penghasilan bunga deposito/tabungan yang ditempatkan di
dalam negeri dan ditempatkan di luar negeri, diskonto
Sertifikat Bank Indonesia (SBI);
2. Transaksi penjualan saham pendiri dan bukan saham pendiri
3. Bunga/diskonto obligasi dan surat berharga Negara
4. Hadiah undian
5. Persewaan tanah dan/atau bangunan
6. Jasa konstruksi, meliputi perencanaan konstruksi,
pelaksanaan konstruksi, dan pengawasan konstruksi
7. Wajib pajak yang usaha pokoknya melakukan pengalihan ha
katas tanah dan/atau bangunan
8. Bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada
anggota Wajib Pajak orang Pribadi
9. Dividen yang diterima/diperoleh Wajib Pajak orang pribadi
luar negeri.
PPh Bunga Deposito dan Tabungan serta
Diskonto SBI
Wajib Pajak :
• Orang pribadi atau badan dalam negeri dan luar negeri
serta bentuk usaha tetap yang menerima penghasilan
atas bunga deposito dan tabungan serta diskonto
Sertifikat Bank Indonesia.

Objek Pajak :
• Penghasilan berupa bunga atas deposito dan tabungan
serta diskonto SBI. Termasuk bunga yang diterima atau
diperoleh dari deposito dan tabungan yang ditempatkan
di luar negeri melalui bank yang didirikan atau
bertempat kedudukan di Indonesia atau cabang bank
luar negeri di Indonesia.
Tarif dan Dasar Pengenaan
Wajib Pajak Tarif DPP

Wajib Pajak dalam


negeri dan Bentuk 20% Jumlah bruto
Usaha Tetap (BUT). bunga deposito
dan tabungan
20% atau sesuai tarif serta diskonto
Wajib Pajak luar
berdasarkan Persetujuan SBI
negeri selain BUT
Penghindaran Pajak Berganda
Pemotong PPh atas bunga deposito dan
tabungan serta diskonto SBI adalah :

a) Bank yang didirikan atau berkedudukan di Indonesia.


b) Cabang bank luar negeri di Indonesia.
c) Bank Indonesia.
d) Dana Pensiun dan Bank yang menjual kembali sertifikat
Bl (SBI) kepada pihak lain yang bukan bank atau Dana
Pensiun yang pendiriannya belum disahkan oleh Menteri
Keuangan.
Dikecualikan dari Pemotongan PPh
Pemotongan PPh bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI
tidak dilakukan terhadap:
• Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI, sepanjang
jumlahnya tidak melebihi Rp 7.500.000 (tujuh juta lima ratus
ribu rupiah).
• Bunga dan diskonto yang diterima atau diperoleh bank yang
didirikan di Indonesia atau cabang Bank luar negeri di
Indonesia.
• Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI yang diterima
atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan
oleh Menteri Keuangan sepanjang dananya diperoleh dari
sumber pendapatan
• Bunga tabungan pada Bank yang ditunjuk Pemerintah dalam
rangka pemilikan Rumah Sederhana dan Rumah Sangat
Sederhana, kaveling siap bangun untuk Rumah Sederhana dan
Rumah Sangat Sederhana atau Rumah Susun Sederhana sesuai
dengan ketentuan yang berlaku untuk dihuni sendiri.
PPh atas Transaksi Saham dan Sekuritas
Wajib Pajak :
• Orang pribadi atau badan dari transaksi penjualan saham
di bursa efek.
Objek Pajak :
• Transaksi penjualan saham di Bursa Efek Indonesia.
Jenis
Tarif Dasar Pengenaan Pajak
Transaksi
Semua transaksi 0,1% Jumlah bruto nilai transaksi

Tarif Pajak penjualan penjualan


dan DPP : saham
T r a n s a k s i 0,1% dan Jumlah bruto nilai transaksi
pemilik saham tambahan penjulan, kecuali penjualan
pendiri 0,5% saham pendiri oleh perusahaan
modal ventura atas penyertaaan
modal kepada perusahaan
pasangan usahanya.
PPH atas Bunga Obligasi
Wajib Pajak :
• Orang pribadi atau badan dalam negeri dan luar negeri
serta bentuk usaha tetap yang menerima bunga obligasi
termasuk diskonto obligasi.

Objek Pajak :
• Penghasilan berupa bunga obligasi termasuk diskonto
obligasi.
Tarif dan DPP
Jenis Bunga/
Wajib Pajak Tarif DPP
Diskonto
- WP dalam negeri - 15%
dan BUT
- WP luar negeri - 20% atau sesuai Jumlah Bruto bunga
Bunga Obligasi dengan
selain BUT tarif berdasarkan sesuai dengan masa
Kupon
persetujuan kepemilikan obligasi
penghindaran
pajak berganda
- WP dalam negeri - 15%
dan BUT Selisih lebih harga jual
- WP luar negeri - 20% atau sesuai atau nilai nominal
Diskonto obligasi
selain BUT tarif berdasarkan diatas harga perolehan
dengan Kupon
persetujuan obligasi tidak termasuk
penghindaran bungan berjalan
pajak berganda
Tarif dan DPP
- WP dalam - 15%
Selisih lebih harga
negeri dan BUT
jual atau nilai
- WP luar negeri - 20% atau sesuai
nominal diatas
Diskonto Obligasi selain BUT tarif
harga perolehan
dengan Bunga berdasarkan
obligasi tidak
persetujuan
termasuk bungan
penghindaran
berjalan
pajak berganda
WP Reksadana yang - 5% (Tahun
terdaftar pada 2014s/d 2020) Selisih lebih harga
Bunga dan/atau - 10% (tahun 2021 jual atau nilai
badan pengawas
diskonto obligasi dan seterusnya) nominal
pasar modal dan
lembaga keuangan
Pemotong dan yang dikecualikan
Pemotong PPh atas penghasilan berupa bunga obligasi adalah:
• Penerbit obligasi atau custodian selaku agen pembayaran yang
ditunjuk atas bunga dan/atau diskonto yang diterima
pemegang obligasi dengan kupon pada saat jatuh tempo bunga
obligasi, dan diskonto yang diterima pemegang obligasi tanpa
bunga pada saat jatuh tempo obligasi; dan/atau
• Perusahaan efek, diler, atau bank, selaku pedagang perantara
dan/atau pembeli, atas bunga dan diskonto yang diterima
penjual obligasi pada saat transaksi.
Pemotongan PPh atas bunga obligasi tersebut tidak berlaku
apabila penerima penghasilan Bunga obligasi adalah:
• Wa j i b Pa j a k d a n a p e n s i u n y a n g p e n d i r i a n a t a u
pembentukannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan.
• Wajib Pajak bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank
luar negeri di Indonesia.
PPH Atas Hadiah Undian
Wajib Pajak :
• Orang pribadi atau badan yang menerima hadiah undian.

Objek Pajak :
• Penghasilan berupa hadiah undian dengan nama dan
dalam bentuk apa pun (dapat berupa uang, barang, dan
kenikmatan, misalnya menginap di suatu hotel
berbintang).
• Tidak termasuk dalam pengertian hadiah undian yang
dikenakan pajak adalah
1) hadiah langsung dalam penjualan barang/jasa sepanjang
diberikan kepada semua pembeli/konsumen akhir tanpa
diundi;
2) hadiah yang diterima langsung oleh konsumen akhir pada
saat pembelian barang/jasa.
Tarif dan DPP
Besarnya tarif PPh ini adalah 25% (dua puluh lima persen).
Dasar pengenaan pajak adalah jumlah bruto hadiah
undian. PPh terutang bersifat final dihitung sebesar tarif
dikalikan dasar pengenaan pajak.

Pemungut atau Pemotong PPh


Pemungut PPh atas hadiah undian adalah
penyelenggara undian, baik orang pribadi atau
badan, kepanitian, organisasi maupun
penyelenggara dalam bentuk apa pun yang telah
mendapatkan izin dari pihak yang berwenang
termasuk pengusaha yang menjual barang/jasa yang
memberikan hadiah dengan cara diundi, misalnya
bank, supermarket, toko, perusahaan, panitia
penarikan undian, dan sebagainya.
PPH Atas Sewa Tanah dan/atau Bangunan
Wajib Pajak :
• Orang pribadi atau badan yang menerima atau memperoleh
penghasilan dari persewaan tanah dan/atau bangunan.
Objek Pajak :
• Penghasilan dari persewaan tanah dan/atau bangunan
berupa tanah, rumah, rumah susun, apartemen,
kondominium, gedung perkantoran, rumah kantor, toko,
rumah toko, gudang, dan industri.

Tarif dan DPP


Besarnya tariff PPh ini adalah 10% (sepuluh persen).
Dasar pengenaan pajak adalah jumlah bruto nilai
persewaan tanah dan/atau bangunan.
PPH atas Usaha Jasa Konstruksi
Wajib Pajak :
• Penyedia jasa kontruksi, yaitu orang pribadi atau badan
termasuk bentuk usaha tetap yang kegiatan usahanya
menyediakan layanan jasa konstruksi, baik sebagai
perencana konstruksi, pelaksana konstruksi, pengawas
konstruksi maupun sub-subnya.

Objek Pajak :
• Jasa berupa jasa perencanaan konstruksi, pelaksana
konstruksi, dan pengawas konstruksi.
Tarif dan DPP
Jenis Konstruksi Wajib Pajak Tarif

Penyedia jasa yang memiliki kualifikasi usaha


Pelaksanaan 2%
kecil
Penyedia jasa yang tidak memiliki kualifikasi
Pelaksanaan 4%
usaha
Pelaksanaan Penyedia jasa selain 2 di atas 3%
Perencanaan atau
Penyedia jasa yang memiliki kualifikasi usaha 4%
pengawasan
Perencanaan atau Penyedia jasa yang tidak memiliki kualifikasi
6%
pengawasan usaha

Besarnya dasar pengenaan pajak adalah:


• Jumlah pembayaran tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai, dalam
hal PPh dipotong oleh pengguna jasa.
• Jumlah penerimaan pembayaran tidak termasuk Pajak Pertambahan
Nilai, dalam hal PPh disetor sendiri oleh penyedia jasa.
PPH atas Pengalihan Harta berupa
Tanah dan/atau Bangunan
Wajib Pajak :
• Orang pribadi atau badan yang memperoleh penghasilan
dari pengalihan ha katas tanah dan/atau bangunan.

Objek Pajak :
• Penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi
atau badan dari pengalihan ha katas tanah dan/atau
bangunan.
Tarif dan DPP
• Tarif PPh ini adalah:
• Sebesar 5% untuk PPh yang dibayar sendiri oleh orang pribadi dan
badan atau dipungut/dipotong oleh bendaharawan atau pejabat
yang berwenang.
• Sebesar 1% untuk Wajib Pajak yang usaha pokoknya melakukan
pengalihan ha katas tanah dan/atau bangunan berupa pengalihan
hak atas rumah sederhana dan rumah susun sederhana.
• Sebesar 5% untuk Wajib Pajak yang usaha pokoknya melakukan
pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan selain pengalihan hak
atas rumah sederhana dan rumah susun sederhana.
• Dasar pengenaan pajak ini adalah:
• Jumlah bruto nilai pengalihan, yaitu nilai tertinggi antara nilai
berdasarkan akta pengalihan hak dan nilai jual objek pajak (NJOP)
tanah dan bangunan.
• Nilai berdasarkan keputusan pejabat pemerintah yang bersangkutan,
dalam hal pengalihan kepada pemerintah.
• Nilai menurut risalah lelang, dalam hal pengalihan hak adalah karena
lelang.
PPH atas Bunga Simpanan yang Dibayarkan oleh Koperasi
kepada Anggota Koperasi Orang Pribadi

Wajib Pajak :
• Orang pribadi sebagai anggota koperasi mempunya
simpanan di koperasi dan memperoleh/menerima bunga
atas simpanannya.
Objek Pajak :
• Bunga simpanan yang diterima oleh anggotanya.
Besarnya tarif ini adalah:
• Sebesar 0% untuk penghasilan berupa bunga
simpanan sampai dengan Rp 240.000 per bulan;
• Sebesar 10% dari jumlah bruto bunga untuk
penghasilan berupa bunga simpanan lebih dari Rp
240.000 per bulan.

Dasar pengenaan pajak ini adalah jumlah bruto bunga


simpanan yang diterima oleh anggota koperasi.
HPP atas Dividen yang Diterima oleh
Wajib Pajak Orang Pribadi
Wajib Pajak :
• Orang pribadi dalam negeri yang bertindak sebagai
pemegang saham suatu perseroan, pemegang polis suatu
perusahaan asuransi, dan anggota koperasi yang
menerima sisa hasil usaha.

Objek Pajak :
• Dividen sebagaimana dijelaskan pada pengertian.

Tarif Pajak, besarnya Pajak Penghasilan atas dividen


yang diterima oleh Wajib Pajak orang pribadi adalah
10%.
Dasar Pengenaan pajak ini adalah jumlah bruto
dividen.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai