Anda di halaman 1dari 20

DAFTAR OBJEK DAN TARIF PAJAK PENGHASILAN

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat


I PPh Pasal 4 ayat (2)
1. Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI
Dasar Hukum : PP No. 131 Tahun 2000 jo
PP No. 123 Tahun 2015
Bunga dari deposito dalam mata uang dolar Amerika Serikat yang dananya
bersumber dari Devisa Hasil Ekspor dan ditempatkan di dalam negeri pada
bank yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia atau cabang
bank luar negeri di Indonesia :
• Untuk deposito dengan jangka waktu 1 bulan 10% Jumlah Bruto Bunga
• Untuk deposito dengan jangka waktu 3 bulan 7,5% Jumlah Bruto Bunga
• Untuk deposito dengan jangka waktu 6 bulan 2,5% Jumlah Bruto Bunga
• Untuk deposito dengan jangka waktu lebih dari 6 bulan 0% Jumlah Bruto Bunga

Bunga dari deposito dalam mata uang rupiah yang dananya bersumber
dari Devisa Hasil Ekspor dan ditempatkan di dalam negeri pada bank yang
didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia atau cabang bank luar
negeri di Indonesia : Final
• Untuk deposito dengan jangka waktu 1 bulan 7,5% Jumlah Bruto Bunga
• Untuk deposito dengan jangka waktu 3 bulan 5% Jumlah Bruto Bunga
• Untuk deposito dengan jangka waktu 6 bulan atau lebih dari 6 0% Jumlah Bruto Bunga
bulan

20% (untuk WPDN & Jumlah Bruto Bunga
Bunga dari tabungan dan diskonto Sertifikat Bank Indonesia, serta bunga
BUT);
dari deposito selain dari deposito diatas
20% atau Tarif P3B
(untuk WPLN)

Pengecualian:
a. Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI sepanjang
jumlah deposito dan tabungan serta SBI tersebut tidak melebihi Rp
7.500.000,00 dan bukan merupakan jumlah yang dipecah-pecah.
b. Bunga dan diskonto yang diterima atau diperoleh bank yang
didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia.

TaxBase 6.0 Document - Page : 1


No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat
c. Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI yang diterima
atau diperoleh Dana Pensiun yang telah disahkan Menteri
Keuangan, sepanjang dananya diperoleh dari sumber pendapatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 Undang-Undang Nomor
11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun.
d. Bunga tabungan pada bank yang ditunjuk Pemerintah dalam
rangka pemilikan rumah sederhana dan sangat sederhana, kapling
siap bangun untuk rumah sederhana dan sangat sederhana, atau
rumah susun sederhana sepanjang untuk dihuni sendiri.

2. Transaksi Saham Di Bursa Efek


Dasar Hukum : PP No. 41 Tahun 1994 jo. 0,1% X Nilai Transaksi
PP No. 14 Tahun 1997 (0,1% X Nilai Transaksi) + (0,5% X nilai saham pasar saat
Penawaran Umum Perdana (IPO))
a. Bukan Saham Pendiri
b. Saham Pendiri Final
3. Bunga atau Diskonto Obligasi yang Diperdagangkan di Bursa Efek
Dasar Hukum : PP No. 55 TAHUN 2019
a. Bunga Obligasi dengan kupon (interest bearing bond)
1. WP DN & BUT 15 % Jumlah bruto bunga sesuai dengan
2. WP LN selain BUT 20 % atau Tarif masa kepemilikan obligasi
berdasarkan P3B

Final
b. Diskonto Obligasi dengan kupon 15 % Selisih lebih harga jual atau nilai
1. WP DN & BUT 20 % atau Tarif nominal di atas harga perolehan
2. WP LN selain BUT berdasarkan P3B obligasi, tidak termasuk bunga
berjalan

c. Diskonto Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) 15 % Selisih lebih harga jual atau nilai
1. WP DN & BUT 20 % atau Tarif nominal di atas harga perolehan
2. WP LN selain BUT berdasarkan P3B obligasi

TaxBase 6.0 Document - Page : 2


No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat
d. bunga dan/atau diskonto dari Obligasi yang diterima dan/atau
diperoleh Wajib Pajak reksadana dan Wajib Pajak dana investasi
infrastruktur berbentuk kontrak investasi kolektif, dan efek beragun
asset yang berbentuk kontrak investasi kolektif yang terdaftar atau Jumlah bruto bunga sesuai dengan
tercatat pada Otoritas Jasa Keuangan masa kepemilikan obligasi / Selisih
1. sampai dengan tahun 2020 5% lebih harga jual atau nilai nominal di
2. untuk tahun 2021 sampai dengan tahun seterusnya 10 % atas harga perolehan obligasi

4. Hadiah Undian
Dasar Hukum : PP No. 132 Tahun 2000
25% Jumlah Bruto Hadiah Undian Final
KEP-395/PJ./2001

5. Persewaan Tanah dan/atau Bangunan


Dasar Hukum : PP Nomor 34 Tahun 2017 10% Jumlah Bruto Final

6. Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan


Dasar Hukum : PP No. 34 Tahun 2016

a. Wajib Pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah 2,5% Jumlah Bruto Nilai Pengalihan
dan/atau bangunan

b. Wajib Pajak yang melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau 0% Jumlah Bruto Nilai Pengalihan Final
bangunan kepada pemerintah, BUMN yang mendapat penugasan
khusus dari Pemerintah, atau BUMD yang mendapat penugasan
khusus dari kepala daerah, mengenai pengadaan tanah bagi
pembangunan untuk kepentingan umum.

c. pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan Rumah Susun 1% Jumlah Bruto Nilai Pengalihan
Sederhana yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang usaha pokoknya
melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan

TaxBase 6.0 Document - Page : 3


No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat
7. Usaha Jasa Konstruksi
Dasar Hukum : PP No. 51 Tahun 2008 jo.
PP No. 40 Tahun 2009

a. Jasa Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa 2% Penghasilan bruto
yang memiliki kualifikasi usaha kecil

b. Jasa Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa 4% Penghasilan bruto
yang tidak memiliki kualifikasi usaha
Final
c. Jasa Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa 3% Penghasilan bruto
selain Penyedia Jasa sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
huruf b

d. Jasa Perencanaan Konstruksi atau Pengawasan Konstruksi yang 4% Penghasilan bruto


dilakukan oleh Penyedia Jasa yang memiliki kualifikasi usaha

e. Jasa Perencanaan Konstruksi atau Pengawasan Konstruksi yang 6% Penghasilan bruto


dilakukan oleh Penyedia Jasa yang tidak memiliki kualifikasi usaha

8. Penghasilan perusahaan modal ventura dari transaksi penjualan saham


atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangan Jumlah Bruto Nilai Transaksi
usahanya 0,1 % Penjualan/ Pengalihan Penyertaan Final
Dasar Hukum : PP No. 4 Tahun 1995 Modal

Syarat :
a. merupakan perusahaan kecil, menengah, atau yang melakukan
kegiatan dalam sektor-sektor usaha yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan; dan
b. sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia.

TaxBase 6.0 Document - Page : 4


No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

9. Penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang
memiliki peredaran bruto tertentu
Dasar Hukum : PP No. 23 Tahun 2018
0,5% Penghasilan bruto Final
PMK No 99/PMK.03/2018

Syarat :
a. Wajib Pajak orang pribadi atau Wajib Pajak badan tidak termasuk bentuk
usaha tetap; dan
b. menerima, penghasilan dari usaha, tidak termasuk penghasilan dari jasa
sehubungan dengan pekerjaan bebas, dengan peredaran bruto tidak
melebihi Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah)
dalam 1 (satu) Tahun Pajak.

10. Diskonto Surat Perbendaharaan Negara 20% selisih lebih antara nilai nominal Final
Dasar Hukum : PP No. 27 Tahun 2008 pada saat jatuh tempo dengan harga
perolehan di Pasar Perdana atau di
Pasar Sekunder; atau harga jual di
Pasar Sekunder dengan harga
perolehan di Pasar Perdana atau di
Pasar Sekunder,

11. Dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam 10% Penghasilan Bruto Final
Negeri
Dasar Hukum : PP No. 19 Tahun 2009

TaxBase 6.0 Document - Page : 5


No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat
12. Bunga Simpanan Yang Dibayarkan Oleh Koperasi Kepada Anggota Penghasilan Bruto Final
Koperasi Orang Pribadi
Dasar Hukum : PP No. 15 Tahun 2009

a. Penghasilan berupa bunga simpanan sampai dengan Rp 240.000,00 0%


(dua ratus empat puluh ribu rupiah) per bulan

b. jumlah bruto bunga untuk penghasilan berupa bunga simpanan 10%


lebih dari Rp 240.000,00 (dua ratus empat puluh ribu rupiah)

13. Revaluasi Aktiva Tetap 10% Selisih lebih revaluasi Final


Dasar Hukum : PMK 79/PMK.03/2008

II PPh Pasal 15
Dasar Hukum : Pasal 15 UU Nomor 36 Tahun 2008
248/KMK.04/1995
416/KMK.04/1996
417/KMK.04/1996
475/KMK.04/1996
KEP-667/PJ./2001

1. Pelayaran Dalam Negeri 1,2% Peredaran Bruto Final

2. Penerbangan Dalam Negeri 1,8% Peredaran Bruto

3. Pelayaran dan atau Penerbangan Luar Negeri 2,64% Peredaran Bruto Final

4. WP LN yang mempunyai Kantor Perwakilan Dagang di Indonesia 0,44% Nilai Ekspor Bruto Final
(Tarif berbeda apabila
terdapat Tax Treaty)
5. Pihak-pihak yang melakukan kerjasama dalam bentuk Perjanjian 5% Jumlah Bruto dari Nilai Tertinggi Final bagi
Bangunan Guna Serah (Built Operate and Transfer) antara Nilai Pasar dengan NJOP WPOP
Bagian Bangunan yang Diserahkan

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

TaxBase 6.0 Document - Page : 6


III PPh Pasal 21
Dasar Hukum : Pasal 21 UU Nomor 36 Tahun 2008
252/PMK.03/2008
PER-16/PJ/2016
PP No. 80 Tahun 2010 jo. 262/PMK.03/2010
16/PMK.03/2010
433/KMK.04/1994 jo. SE-17/PJ.43/1994

1. penghasilan yang diterima atau diperoleh Pegawai tetap Pasal 17 UU PPh PKP = PB - (BJ + IP) – PTKP

2. penghasilan yang diterima atau diperoleh Penerima pensiun secara Pasal 17 UU PPh PKP = (PB – BP) – PTKP
(Biaya Pensiun sebesar 5% dari
teratur (Penerima pensiun berkala) berupa uang pensiun atau
penghasilan bruto, setinggi-tingginya
penghasilan sejenisnya
Rp200.000 sebulan atau
Rp2.400.000 setahun)
3. penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas kecuali tenaga
ahli, berupa upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan
atau upah yang
a. dibayarkan secara bulanan Pasal 17 UU PPh PKP = PB disetahunkan – PTKP
b. tidak dibayar secara bulanan

- Apabila penghasilan sehari atau rata-rata penghasilan sehari telah 5% jumlah penghasilan yang melebihi
melebihi Rp 450.000 sehari sepanjang penghasilan kumulatif Rp 200.000,00 (dua ratus ribu)
yang diterima dalam 1 (satu) bulan kalender belum melebihi Rp sehari
4.500.000,00

- Apabila telah memperoleh penghasilan kumulatif dalam 1 (satu) 5% PKP = PB – PTKP untuk jumlah hari
bulan kalender melebihi Rp 4.500.000,00 tetapi tidak melebihi kerja yang sebenarnya
Rp 10.200.000 (PTKP sehari ditetapkan sebesar
PTKP setahun sesuai dengan
statusnya dibagi dengan 360))
- Apabila telah memperoleh penghasilan kumulatif dalam 1 (satu) Pasal 17 UU PPh PKP = PB disetahunkan – PTKP
bulan kalender melebihi Rp 10.200.000

TaxBase 6.0 Document - Page : 7


No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat
4. imbalan kepada bukan pegawai, antara lain berupa honorarium, komisi,
fee, dan imbalan sejenisnya dengan nama dan dalam bentuk apapun
sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang
dilakukan

a. imbalan yang tidak bersifat berkesinambungan Pasal 17 UU PPh 50% dari jumlah penghasilan bruto Kumulatif
b. imbalan yang bersifat berkesinambungan
- Memenuhi Ketentuan Pasal 17 UU PPh PKP = (50% x PB) – PTKP Kumulatif
- Tidak Memenuhi Ketentuan Pasal 17 UU PPh 50% dari jumlah penghasilan bruto Kumulatif

Ketentuan PER - 16/PJ/2016Pasal 13 ayat (1):


yang bersangkutan telah mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak dan
hanya memperoleh penghasilan dari hubungan kerja dengan
Pemotong PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 serta tidak
memperoleh penghasilan lainnya

5. tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas dan bertindak untuk dan Pasal 17 UU PPh 50% dari jumlah penghasilan bruto
Kumulatif
atas namanya sendiri

6. imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang Pasal 17 UU PPh PB
representasi, uang rapat, honorarium, hadiah atau penghargaan
dengan nama dan dalam bentuk apapun, dan imbalan sejenis dengan
nama apapun

7. honorarium atau imbalan yang bersifat tidak teratur yang diterima atau Pasal 17 UU PPh PB Kumulatif
diperoleh anggota dewan komisaris atau dewan pengawas yang tidak
merangkap sebagai pegawai tetap pada perusahaan yang sama

8. jasa produksi , tantiem, gratifikasi, bonus atau imbalan lain yang Pasal 17 UU PPh PB Kumulatif
bersifat tidak teratur yang diterima atau diperoleh mantan pegawai

9. penarikan dana pensiun oleh peserta program pensiun yang masih Pasal 17 UU PPh PB Kumulatif
berstatus sebagai pegawai, dari dana pensiun yang pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan

TaxBase 6.0 Document - Page : 8


No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat
10. Honorarium yang dananya dari keuangan negara/ daerah yang diterima
oleh Pejabat Negara, PNS, Anggota TNI/POLRI, serta para
pensiunannya :

a. PNS Golongan I dan Golongan II, Anggota TNI dan Anggota POLRI 0% PB Final
Golongan Pangkat Tamtama dan Bintara, dan Pensiunannya;

b. PNS Golongan III, Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan


Pangkat Perwira Pertama, dan Pensiunannya; 5% PB Final

c. Pejabat Negara, PNS Golongan IV, Anggota TNI dan Anggota


POLRI Golongan Pangkat Perwira Menengah dan Perwira Tinggi, 15% PB Final
dan Pensiunannya.

11.Uang Pesangon yang diterima atau diperoleh Pegawai yang dibayarkan


sekaligus (sebagian atau seluruh pembayarannya dilakukan dalam
jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun kalender) :
a. s.d. Rp. 50 juta 0% PB Final
b. > Rp. 50 juta s.d. Rp. 100 juta 5% PB Final
c. > Rp. 100 juta s.d. Rp. 500 juta 15% PB Final
d. > Rp. 500 juta 25% PB Final
Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua
yang diterima atau diperoleh Pegawai yang dibayarkan sekaligus
(sebagian atau seluruh pembayarannya dilakukan dalam jangka waktu
paling lama 2 (dua) tahun kalender)
a. s.d. Rp. 50 juta 0% PB Final
b. > Rp. 50 juta 5% PB Final

12. Penghasilan dari pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang diterima oleh Pasal 17 UU PPh PKP= (PB - (BJ + BP) - PTKP
Tenaga Asing (Expatriate) yang telah berstatus sebagai WPDN

TaxBase 6.0 Document - Page : 9


No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat
13. Penghasilan dari pekerjaan yang diterima oleh Tenaga Asing
(Expatriate) yang bekerja pada Perusahaan Pengeboran Migas :
a. General Manager Pasal 17 UU PPh US$ 11.275 per bulan
b. Manager Pasal 17 UU PPh US$ 9.350 per bulan
c. Supervisor/ Tool Pusher Pasal 17 UU PPh US$ 5.830 per bulan
d. Assisten Supervisor/ Tool Pusher Pasal 17 UU PPh US$ 4.510 per bulan
e. Crew Lainnya Pasal 17 UU PPh US$ 3.245 per bulan

Catatan :
Bagi Penerima Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal 21 yang tidak
memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, dikenakan pemotongan PPh Pasal 21
dengan tarif lebih tinggi 20% (dua puluh persen) daripada tarif yang
diterapkan terhadap Wajib Pajak yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
Ket :
PKP : Penghasilan Kena Pajak
PB : Penghasilan Bruto
BJ : Biaya Jabatan
IP : Iuran Pensiun
BP : Biaya Pensiun

IV PPh Pasal 22
Dasar Hukum : Pasal 22 UU Nomor 36 Tahun 2008
34/PMK.010/2017 Jo. PMK 110/PMK.03/2018
1. Pembelian Barang oleh Bendaharawan pemerintah, Bendahara 1,5% Harga Pembelian
Pengeluaran, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), dan BUMN
2. Impor Barang :
a) barang tertentu sebagaimana tercantum dalam Lampiran I 10% Nilai Impor
PMK 110/PMK.03/2018 dengan atau tanpa menggunakan
Angka Pengenal Impor (API)

b) barang barang tertentu lainnya sebagaimana tercantum dalam 7,5% Nilai Impor
Lampiran II PMK 110/PMK.03/2018dengan atau tanpa
menggunakan API

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

TaxBase 6.0 Document - Page : 10


c) barang berupa kedelai, gandum, dan tepung terigu 0,5% Nilai Impor
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III PMK PMK
110/PMK.03/2018dengan menggunakan API

d) selain barang tertentu dan barang tertentu lainnya 2,5% Nilai Impor
sebagaimana dimaksud pada huruf a) dan huruf b) dan huruf
c), yang menggunakan API

e) barang sebagaimana dimaksud pada huruf c) dan huruf d) 7,5% Nilai Impor
yang tidak menggunakan API

f) barang yang tidak dikuasai 7,5% Harga Jual Lelang

3. ekspor komoditas tambang batubara, mineral logam, dan mineral 1,5% Nilai Ekspor
bukan logam, sesuai uraian barang dan pos tarif/Harmonized System
(HS) sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV 34/PMK.010/2017
oleh eksportir kecuali yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang terikat
dalam perjanjian kerjasama pengusahaan pertambangan dan Kontrak
Karya

4. Industri Semen 0,25% DPP PPN

5. Industri farmasi 0,3% DPP PPN

6. Industri Kertas 0,1% DPP PPN

7. Industri Baja 0,3% DPP PPN

8. Industri Otomotif 0,45% DPP PPN

9. Penjualan kendaraan bermotor di dalam negeri oleh Agen Tunggal 0,45% DPP PPN
Pemegang Merek (ATPM), Agen Pemegang Merek (APM)

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat


10. Pembelian bahan-bahan berupa hasil kehutanan, perkebunan, 0,25% Harga Pembelian
pertanian, peternakan, dan perikanan yang belum melalui industir (tidak termasuk PPN)
manufaktur oleh badan usaha industry atau eksportir yang bergerak

TaxBase 6.0 Document - Page : 11


dalam sector kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan, dan
perikanan
1,5% Harga Pembelian
11. Pembelian batubara, mineral logam, dan mineral bukan logam, dari (tidak termasuk PPN)
badan atau orang pribadi pemegang izin usaha pertambangan oleh
industri atau badan usaha

12. Penjualan emas batangan oleh badan usaha yang memproduksi emas 0,45% harga jual emas batangan
batangan, termasuk badan usaha yang memproduksi emas batangan
melalui pihak ketiga

13. Bahan Bakar Minyak dan Gas SPBU


Swastanisasi Pertamina

a. Premium 0,3% 0,25% Penjualan - Penyalur/Agen


b. Solar 0,3% 0,25% Penjualan = Final
c. Premix/Super TT 0,3% 0,25% Penjualan - Selain
Penyalur/Agen
d. Minyak Tanah 0,3% Penjualan = Tidak Final
e. Gas/LPG 0,3% Penjualan Pelumas
f. Pelumas 0,3% Penjualan =Tidak Final

14. Penjualan Barang yang Tergolong Sangat Mewah


Dasar Hukum : Pasal 22 UU Nomor 36 Tahun 2008
PMK 92/PMK.03/2019

a. Rumah pesawat terbang pribadi dan helikopter pribadi;


5%
b. kapal pesiar, yacht, dan sejenisnya;
5%

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

c. rumah beserta tanahnya, dengan harga jual atau harga 1%


pengalihannya lebih dari Rp30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar
rupiah) atau luas bangunan lebih dari 400m2 (empat ratus meter
persegi);

TaxBase 6.0 Document - Page : 12


d. apartemen, kondominium, dan sejenisnya, dengan harga jual atau 1% Harga jual
pengalihannya lebih dari Rp30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar
rupiah) atau luas bangunan lebih dari 150m2 (seratus lima puluh
meter persegi);

5%
e. kendaraan bermotor roda empat pengangkutan orang kurang dari
10 orang berupa sedan, jeep, sport utility vehicle (SUV), multi
purpose vehicle (MPV), minibus, dan sejenisnya, dengan harga jual
lebih dari Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) atau dengan
kapasitas silinder lebih dari 3.000cc; dan/atau
5%
f. kendaraan bermotor roda dua dan tiga, dengan harga jual lebih dari
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) atau dengan kapasitas
silinder lebih dari 250cc.

V PPh Pasal 23 Tidak Final


Dasar Hukum : Pasal 23 UU Nomor 36 Tahun 2008
141/PMK.03/2015

1. Dividen 15% Jumlah Bruto

2. Bunga 15% Jumlah Bruto

3. Royalti 15% Jumlah Bruto

4. hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain yang telah 15% Jumlah Bruto
dipotong PPh Pasal 21

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat


5. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, 2% Jumlah Bruto tidak termasuk PPN
kecuali sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan
harta yang telah dikenai PPh Final pasal 4 (2)

6. Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa 2% Jumlah Bruto tidak termasuk PPN
konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah
dipotong PPh Pasal 21

TaxBase 6.0 Document - Page : 13


7. Jasa lain selain jasa yang telah dipotong PPh Pasal 21, yang terdiri dari 2% Jumlah Bruto tidak termasuk PPN
(141/PMK.03/2015):
a. Jasa penilai (appraisal)
b. Jasa aktuaris
c. Jasa akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan
d. Jasa hukum
e. Jasa arsitektur
f. Jasa perencanaan kota dan arsitektur landscape;
g. Jasa perancang (design)
h. Jasa pengeboran (drilling) di bidang penambangan minyak dan gas
bumi (migas), kecuali yang dilakukan oleh bentuk usaha tetap
i. Jasa penunjang di bidang usaha panas bumi dan penambangan
minyak dan gas bumi (migas), berupa :
1) jasa penyemenan dasar (primary cementing) yaitu
penempatan bubur semen secara tepat diantara pipa
selubung dan lubung sumur
2) jasa penyemenan perbaikan (remedial cementing), yaitu
penempatan bubur semen untuk maksud-maksud :
a) penyumbatan kembali formasi yang sudah kosong;
b) penyumbatan kembali zona yang berproduksi air;
c) perbaikan dari penyemenan dasar yang gagal;
d) penutupan sumur;

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat


3) jasa pengontrolan pasir (sand control), yaitu jasa yang
menjamin bahwa bagian-bagian formasi yang tidak
terkonsolidasi tidak akan ikut terproduksi ke dalam rangkaian
pipa produksi dan menghilangkan kemungkinan
tersumbatnya pipa
4) jasa pengasaman (matrix acidizing), yaitu pekerjaan untuk
memperbesar daya tembus formasi yang menaikan
produktivitas dengan jalan menghilangkan material
penyumbat yang tidak diinginkan
5) jasa peretakan hidrolika (hydraulic), yaitu pekerjaan yang
dilakukan dalam hal cara pengasaman tidak cocok, misalnya
perawatan pada formasi yang mempunyai daya tembus
sangat kecil

TaxBase 6.0 Document - Page : 14


6) jasa nitrogen dan gulungan pipa (nitrogen dan coil tubing),
yaitu jasa yang dikerjakan untuk menghilangkan cairan
buatan yang berada dalam sumur baru yang telah selesai,
sehingga aliran yang terjadi sesuai dengan tekanan asli
formasi dan kemudian menjadi besar sebagai akibat dari gas
nitrogen yang telah dipompakan ke dalam cairan buatan
dalam sumur
7) jasa uji kandung lapisan (drill stem testing), penyelesaian
sementara suatu sumur baru agar dapat mengevaluasi
kemampuan berproduksi
8) jasa reparasi pompa reda (reda repair)
9) jasa pemasangan instalasi dan perawatan
10) jasa penggantian peralatan/material
11) jasa mud logging, yaitu memasukkan lumpur ke dalam sumur
12) jasa mud engineering
13) jasa well logging & perforating
14) jasa stimulasi dan secondary decovery
15) jasa well testing & wire line service
16) jasa alat kontrol navigasi lepas pantai yang berkaitan dengan
drilling
17) jasa pemeliharaan untuk pekerjaan drilling
18) jasa mobilisasi dan demobilisasi anjungan drilling

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat


19) Jasa directional drilling dan surveys
20) Jasa exploratory drilling;
21) Jasa location stacking/positioning
22) Jasa penelitian pendahuluan;
23) Jasa pembebasan lahan
24) Jasa penyiapan lahan pengeboran seperti pembukaan
lahan, pembuatan sumur air, penggalian
lubang cadangan, dan lain-lain
25) Jasa pemasangan peralatan rig
26) Jasa pembuatan lubang utama dan pembukaan lubang rig
27) Jasa pengeboran lubang utama dengan mesin bor kecil
28) Jasa penggalian lubang tambahan
29) Jasa penanganan penempatan sumur dan akses
transportasi

TaxBase 6.0 Document - Page : 15


30) Jasa penanganan arus pelayanan (service line) dan
komunikasi
31) Jasa pengelolaan air (water system)
32) Jasa penanganan rigging up dan/atau rigging down
33) Jasa pengadaan sumber daya manusia dan sumber daya
lain seperti peralatan (tools), perlengkapan (equipment) dan
kelengkapan lain
34) Jasa penyelaman dan/atau pengelasan
35) Jasa proses completion untuk membuat sumur siap
digunakan
36) Jasa pump fees
37) Jasa pencabutan peralatan bor
38) Jasa pengujian kadar minyak
39) Jasa pengurusan legalitas usaha
40) Jasa sehubungan dengan lelang
41) Jasa seismic reflection studies
42) Jasa survey geomagnetic, gravity, dan survey lainnya; dan
43) Jasa lainnya yang sejenisnya yang terkait di bidang
pengeboran migas, produksi dan/atau penutupan
pertambangan minyak dan gas bumi (migas)

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat


j. Jasa penambangan dan jasa penunjang selain di bidang usaha
panas bumi dan penambangan minyak dan gas bumi (migas)
1) jasa pengeboran
2) jasa penebasan
3) jasa pengupasan dan pengeboran
4) jasa penambangan
5) jasa pengangkutan/ sistem transportasi, kecuali jasa
angkutan umum
6) jasa pengolahan bahan galian
7) jasa reklamasi tambang
8) jasa pelaksanaan mekanikal, elektrikal, manufaktur, 2% Jumlah Bruto tidak termasuk PPN
fabrikasi dan penggalian/pemindahan tanah
9) Jasa pelaksanaan mekanikal, elektrikal, manufaktur,
fabrikasi, dan penggalian/pemindahan tanah
10) Jasa mobilisasi dan/atau demobilisasi
11) Jasa pengurusan legalitas usaha
12) Jasa peminjaman dana
13) Jasa pembebasan lahan

TaxBase 6.0 Document - Page : 16


14) Jasa stockpiling; dan
15) jasa lainnya yang sejenis di bidang pertambangan umum
k. Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara:
1) bidang aeronautika, termasuk :
a) jasa pendaratan, penempatan, penyimpanan pesawat
udara dan jasa lain sehubungan dengan pendaratan
pesawat udara
b) jasa penggunaan jembatan pintu (avio bridge)
c) jasa pelayanan penerbangan
d) jasa ground handling, yaitu pengurusan seluruh atau
sebagian dari proses pelayanan penumpang dan
bagasinya serta kargo, yang diangkut dengan pesawat,
udara baik yang berangkat maupun yang datang,
selama pesawat udara di darat
e) jasa penunjang lain di bidang aeronautika

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat


2) bidang non-aeronatika, termasuk :
a) jasa catering di pesawat dan jasa pembersihan pantry
pesawat;
b) jasa penunjang lain di bidang non-aeronautika
l. Jasa penebangan hutan
m. Jasa pengolahan limbah
n. Jasa penyedia tenaga kerja (outsourcing services)
o. Jasa perantara dan/atau keagenan
p. Jasa di bidang perdagangan surat-surat berharga, kecuali yang
dilakukan oleh Bursa Efek, KSEI dan KPEI
q. Jasa custodian/penyimpanan/penitipan, kecuali yang dilakukan
oleh KSEI
r. Jasa pengisian suara (dubbing) dan/atau sulih suara
s. Jasa mixing film
t. Jasa pembuatan saranan promosi film, iklan, poster, photo, slide,
klise, banner, pamphlet, baliho dan folder
u. Jasa sehubungan dengan software komputer, termasuk
perawatan, pemeliharaan dan perbaikan
v. Jasa pembuatan dan/atau pengelolaan website

TaxBase 6.0 Document - Page : 17


w. Jasa internet termasuk sambungannya
x. Jasa penyimpanan, pengolahan, dan/atau penyaluran data,
informasi, dan/atau program
y. Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air,
gas, AC, dan/atau TV kabel, selain yang dilakukan oleh Wajib
Pajak yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai
izin dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi
z. Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin,perawatan,listrik,
telepon,air, gas, AC, TVKable,alat transportasi/ kendaraan
dan/atau bangunan selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang
ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin
dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

aa. Jasa perawatan kendaraan dan/atau alat transportasi darat, laut


dan udara
ab. Jasa maklon; yaitu jasa pemberian jasa dalam rangka proses
penyelesaian suatu barang tertentu yang proses pengerjaannya
dilakukan oleh pihak pemberi jasa (disubkontrakkan), yang
spesifikasi, bahan baku dan atau barang setengah jadi dan atau
bahan penolong/pembantu yang akan diproses sebagian atau
seluruhnya disediakan oleh pengguna jasa, dan kepemilikan atas
barang jadi berada pada pengguna jasa
ac. Jasa penyelidikan dan keamanan
ad. Jasa penyelenggara kegiatan atau event organizer; yaitu kegiatan
usaha yang dilakukan oleh pengusaha jasa penyelenggara
kegiatan meliputi antara lain penyelenggaraan pameran,
konvensi, pagelaran musik, pesta, seminar, peluncuran produk,
konferensi pers, dan kegiatan lain yang memanfaatkan jasa
penyelenggara kegiatan
ae. Jasa penyediaan tempat dan/atau waktu dalam media masa, media
luar ruang atau media lain untuk penyampaian informasi, dan/atau
jasa periklanan
af. Jasa pembasmian hama
ag. Jasa kebersihan atau cleaning service
ah. Jasa sedot septic tank

TaxBase 6.0 Document - Page : 18


ai. Jasa pemeliharaan kolam
aj. Jasa katering atau tata boga

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

ak. Jasa freight forwarding, yaitu kegiatan usaha yang ditujukan untuk
mewakili kepentingan pemilik untuk mengurus semua/sebagian
kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan
penerimaan barang melalui transportasi darat, laut, dan/atau udara,
yang dapat mencakup kegiatan penerimaan, penyimpanan, sortasi,
pengepakan, penandaan, pengukuran, penimbangan, pengurusan
penyelesaian dokumen, penerbitan dokumen angkutan,
perhitungan biaya angkutan, klaim, asuransi atas pengiriman
barang serta penyelesaian tagihan dan biaya-biaya lainnya
berkenaan dengan pengiriman barang-barang tersebut sampai
dengan diterimanya barang oleh yang berhak menerimanya.
al. Jasa logistik
am. Jasa pengurusan dokumen
an. Jasa pengepakan
ao. Jasa loading dan unloading
ap. Jasa laboratorium dan/atau pengujian kecuali yang dilakukan oleh
lembaga atau insitusi pendidikan dalam rangka penelitian
akademis;
aq. Jasa pengelolaan parker
ar. Jasa penyondiran tanah
as. Jasa penyiapan dan/atau pengolahan lahan
at. Jasa pembibitan dan/atau penanaman bibit
au. Jasa pemeliharaan tanaman
av. Jasa pemanenan
aw. Jasa pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan,
peternakan, dan/atau perhutanan
ax. Jasa dekorasi
ay. Jasa pencetakan/penerbitan
az. Jasa penerjemahan

TaxBase 6.0 Document - Page : 19


No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

ba. Jasa pengangkutan/ekspedisi kecuali yang telah diatur dalam


Pasal 15 Undang-Undang Pajak Penghasilan
bb. Jasa pelayanan kepelabuhanan
bc. Jasa pengangkutan melalui jalur pipa
bd. Jasa pengelolaan penitipan anak
be. Jasa pelatihan dan/atau kursus
bf. Jasa pengiriman dan pengisian uang ke ATM
bg. Jasa sertifikasi
bh. Jasa survey
bi. Jasa tester, dan
bj. Jasa selain jasa-jasa tersebut di atas yang pembayarannya
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Catatan :
Dalam hal penerima imbalan sehubungan dengan jasa sebagaimana
dimaksud di atas tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif
pemotongan adalah lebih tinggi 100% (seratus persen) daripada tarif
sebagaimana dimaksud di atas

TaxBase 6.0 Document - Page : 20

Anda mungkin juga menyukai