Bunga dari deposito dalam mata uang rupiah yang dananya bersumber
dari Devisa Hasil Ekspor dan ditempatkan di dalam negeri pada bank yang
didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia atau cabang bank luar
negeri di Indonesia : Final
Untuk deposito dengan jangka waktu 1 bulan 7,5% Jumlah Bruto Bunga
Untuk deposito dengan jangka waktu 3 bulan 5% Jumlah Bruto Bunga
0% Jumlah Bruto Bunga
Untuk deposito dengan jangka waktu 6 bulan atau lebih dari 6
bulan
Pengecualian:
a. Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI
sepanjang jumlah deposito dan tabungan serta SBI tersebut tidak
melebihi Rp 7.500.000,00 dan bukan merupakan jumlah yang
dipecah-pecah.
b. Bunga dan diskonto yang diterima atau diperoleh bank
yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di
Indonesia.
3. Bunga atau Diskonto Obligasi yang Diperdagangkan di Bursa Efek Final
Dasar Hukum : PP No. 55 TAHUN 2019
a. Bunga Obligasi dengan kupon (interest bearing bond)
1. WP DN & BUT 15 % Jumlah bruto bunga sesuai dengan
2. WP LN selain BUT 20 % atau Tarif masa kepemilikan obligasi
berdasarkan P3B
b. Diskonto Obligasi dengan kupon 15 % Selisih lebih harga jual atau nilai
1. WP DN & BUT 20 % atau Tarif nominal di atas harga perolehan
2. WP LN selain BUT berdasarkan P3B obligasi, tidak termasuk bunga
berjalan
c. Diskonto Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) 15 % Selisih lebih harga jual atau nilai
1. WP DN & BUT 20 % atau Tarif nominal di atas harga perolehan
2. WP LN selain BUT berdasarkan P3B obligasi
No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat
a. Wajib Pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas 2,5% Jumlah Bruto Nilai Pengalihan
tanah dan/atau bangunan
b. Wajib Pajak yang melakukan pengalihan hak atas tanah 0% Jumlah Bruto Nilai Pengalihan Final
dan/atau bangunan kepada pemerintah, BUMN yang mendapat
penugasan khusus dari Pemerintah, atau BUMD yang mendapat
penugasan khusus dari kepala daerah, mengenai pengadaan
tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.
c. pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan Rumah Susun 1% Jumlah Bruto Nilai Pengalihan
Sederhana yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang usaha pokoknya
melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat
Syarat :
a. merupakan perusahaan kecil, menengah, atau yang melakukan
kegiatan dalam sektor-sektor usaha yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan; dan
b. sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia.
No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat
9. Penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang
memiliki peredaran bruto tertentu
Dasar Hukum : PP No. 23 Tahun 2018
PMK No 99/PMK.03/2018 0,5% Penghasilan bruto Final
Syarat :
a. Wajib Pajak orang pribadi atau Wajib Pajak badan tidak termasuk
bentuk usaha tetap; dan
b. menerima, penghasilan dari usaha, tidak termasuk penghasilan dari
jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas, dengan peredaran bruto
tidak melebihi Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta
rupiah) dalam 1 (satu) Tahun Pajak.
10. Diskonto Surat Perbendaharaan Negara 20% selisih lebih antara nilai nominal Final
Dasar Hukum : PP No. 27 Tahun 2008 pada saat jatuh tempo dengan harga
perolehan di Pasar Perdana atau di
Pasar Sekunder; atau harga jual di
Pasar Sekunder dengan harga
perolehan di Pasar Perdana atau di
Pasar Sekunder,
11. Dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi 10% Penghasilan Bruto Final
Dalam Negeri
Dasar Hukum : PP No. 19 Tahun 2009
12. Bunga Simpanan Yang Dibayarkan Oleh Koperasi Kepada Anggota Penghasilan Bruto Final
Koperasi Orang Pribadi
Dasar Hukum : PP No. 15 Tahun 2009
0%
a. Penghasilan berupa bunga simpanan sampai dengan Rp
240.000,00 (dua ratus empat puluh ribu rupiah) per bulan
10%
b. jumlah bruto bunga untuk penghasilan berupa bunga simpanan
lebih dari Rp 240.000,00 (dua ratus empat puluh ribu rupiah)
II PPh Pasal 15
Dasar Hukum : Pasal 15 UU Nomor 36 Tahun 2008
248/KMK.04/1995
416/KMK.04/1996
417/KMK.04/1996
475/KMK.04/1996
KEP-667/PJ./2001
1,2% Peredaran Bruto Final
1. Pelayaran Dalam Negeri
1,8% Peredaran Bruto
2. Penerbangan Dalam Negeri 2,64% Peredaran Bruto Final
3. Pelayaran dan atau Penerbangan Luar Negeri 0,44% Nilai Ekspor Bruto Final
(Tarif berbeda apabila
4. WP LN yang mempunyai Kantor Perwakilan Dagang di Indonesia terdapat Tax Treaty)
5. Pihak-pihak yang melakukan kerjasama dalam bentuk Perjanjian 5% Jumlah Bruto dari Nilai Tertinggi Final bagi
Bangunan Guna Serah (Built Operate and Transfer) antara Nilai Pasar dengan NJOP WPOP
Bagian Bangunan yang Diserahkan
No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat
No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat
4. imbalan kepada bukan pegawai, antara lain berupa honorarium, komisi,
fee, dan imbalan sejenisnya dengan nama dan dalam bentuk apapun
sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan
yang dilakukan
6. imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang Pasal 17 UU PPh PB
representasi, uang rapat, honorarium, hadiah atau penghargaan
dengan nama dan dalam bentuk apapun, dan imbalan sejenis dengan
nama apapun
7. honorarium atau imbalan yang bersifat tidak teratur yang diterima atau Pasal 17 UU PPh PB Kumulatif
diperoleh anggota dewan komisaris atau dewan pengawas yang tidak
merangkap sebagai pegawai tetap pada perusahaan yang sama
8. jasa produksi , tantiem, gratifikasi, bonus atau imbalan lain yang Pasal 17 UU PPh PB Kumulatif
bersifat tidak teratur yang diterima atau diperoleh mantan pegawai
9. penarikan dana pensiun oleh peserta program pensiun yang masih Pasal 17 UU PPh PB Kumulatif
berstatus sebagai pegawai, dari dana pensiun yang pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan
No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat
10. Honorarium yang dananya dari keuangan negara/ daerah yang diterima
oleh Pejabat Negara, PNS, Anggota TNI/POLRI, serta para
pensiunannya :
a. PNS Golongan I dan Golongan II, Anggota TNI dan Anggota 0% PB Final
POLRI Golongan Pangkat Tamtama dan Bintara, dan
Pensiunannya;
b. PNS Golongan III, Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan 5% PB Final
Pangkat Perwira Pertama, dan Pensiunannya;
c. Pejabat Negara, PNS Golongan IV, Anggota TNI dan Anggota 15% PB Final
POLRI Golongan Pangkat Perwira Menengah dan Perwira Tinggi,
dan Pensiunannya.
Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua
yang diterima atau diperoleh Pegawai yang dibayarkan sekaligus
(sebagian atau seluruh pembayarannya dilakukan dalam jangka waktu
paling lama 2 (dua) tahun kalender)
0% PB Final
a. s.d. Rp. 50 juta 5% PB Final
b. > Rp. 50 juta
12. Penghasilan dari pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang diterima oleh Pasal 17 UU PPh PKP= (PB - (BJ + BP) - PTKP
Tenaga Asing (Expatriate) yang telah berstatus sebagai WPDN
No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat
d. Assisten Supervisor/ Tool Pusher Pasal 17 UU PPh US$ 4.510 per bulan
Catatan :
Bagi Penerima Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal 21 yang tidak memiliki
Nomor Pokok Wajib Pajak, dikenakan pemotongan PPh Pasal 21 dengan tarif lebih
tinggi 20% (dua puluh persen) daripada tarif yang diterapkan terhadap Wajib
Pajak yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
Ket :
PB : Penghasilan Bruto
BJ : Biaya Jabatan
IP : Iuran Pensiun
BP : Biaya Pensiun
IV PPh Pasal 22
Dasar Hukum : Pasal 22 UU Nomor 36 Tahun 2008
34/PMK.010/2017 Jo. PMK 110/PMK.03/2018
1. Pembelian Barang oleh Bendaharawan pemerintah, Bendahara 1,5% Harga Pembelian
Pengeluaran, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), dan BUMN
2. Impor Barang :
a) barang tertentu sebagaimana tercantum dalam Lampiran I 10% Nilai Impor
PMK 110/PMK.03/2018 dengan atau tanpa menggunakan
Angka Pengenal Impor (API)
b) barang barang tertentu lainnya sebagaimana tercantum dalam 7,5% Nilai Impor
Lampiran II PMK 110/PMK.03/2018dengan atau tanpa
menggunakan API
No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat
c) barang berupa kedelai, gandum, dan tepung terigu 0,5% Nilai Impor
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III PMK PMK
110/PMK.03/2018dengan menggunakan API
3. ekspor komoditas tambang batubara, mineral logam, dan mineral 1,5% Nilai Ekspor
bukan logam, sesuai uraian barang dan pos tarif/Harmonized System
(HS) sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV 34/PMK.010/2017
oleh eksportir kecuali yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang terikat
dalam perjanjian kerjasama pengusahaan pertambangan dan Kontrak
Karya
9. Penjualan kendaraan bermotor di dalam negeri oleh Agen Tunggal 0,45% DPP PPN
Pemegang Merek (ATPM), Agen Pemegang Merek (APM)
No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat
10. Pembelian bahan-bahan berupa hasil kehutanan, perkebunan, 0,25% Harga Pembelian
pertanian, peternakan, dan perikanan yang belum melalui industir (tidak termasuk PPN)
manufaktur oleh badan usaha industry atau eksportir yang bergerak
dalam sector kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan, dan
perikanan
11. Pembelian batubara, mineral logam, dan mineral bukan logam, dari 1,5% Harga Pembelian
badan atau orang pribadi pemegang izin usaha pertambangan oleh (tidak termasuk PPN)
industri atau badan usaha
12. Penjualan emas batangan oleh badan usaha yang memproduksi emas 0,45% harga jual emas batangan
batangan, termasuk badan usaha yang memproduksi emas batangan
melalui pihak ketiga
Swastanisas Pertamina
i
a. Premium Penjualan - Penyalur/Agen
0,3% 0,25%
b. Solar Penjualan = Final
c. Premix/Super TT 0,3% 0,25% Penjualan - Selain
Penyalur/Agen
0,3% 0,25%
d. Minyak Tanah Penjualan = Tidak Final
e. Gas/LPG 0,3% Penjualan Pelumas
f. Pelumas 0,3% Penjualan =Tidak Final
0,3%
d. apartemen, kondominium, dan sejenisnya, dengan harga jual atau 1% Harga jual
pengalihannya lebih dari Rp30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar
rupiah) atau luas bangunan lebih dari 150m2 (seratus lima puluh
meter persegi);
5%
f. kendaraan bermotor roda dua dan tiga, dengan harga jual lebih
dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) atau dengan
kapasitas silinder lebih dari 250cc.
4. hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain yang telah 15% Jumlah Bruto
dipotong PPh Pasal 21
5. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, 2% Jumlah Bruto tidak termasuk PPN
kecuali sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan
harta yang telah dikenai PPh Final pasal 4 (2)
6. Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa 2% Jumlah Bruto tidak termasuk PPN
konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah
dipotong PPh Pasal 21
7. Jasa lain selain jasa yang telah dipotong PPh Pasal 21, yang terdiri 2% Jumlah Bruto tidak termasuk PPN
dari (141/PMK.03/2015):
a. Jasa penilai (appraisal)
No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat
No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat
No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat
ak. Jasa freight forwarding, yaitu kegiatan usaha yang ditujukan untuk
mewakili kepentingan pemilik untuk mengurus semua/sebagian
kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan
penerimaan barang melalui transportasi darat, laut, dan/atau
udara, yang dapat mencakup kegiatan penerimaan, penyimpanan,
sortasi, pengepakan, penandaan, pengukuran, penimbangan,
pengurusan penyelesaian dokumen, penerbitan dokumen
angkutan, perhitungan biaya angkutan, klaim, asuransi atas
pengiriman barang serta penyelesaian tagihan dan biaya-biaya
lainnya berkenaan dengan pengiriman barang-barang tersebut
sampai dengan diterimanya barang oleh yang berhak
menerimanya.
al. Jasa logistik
am. Jasa pengurusan dokumen
an. Jasa pengepakan
ao. Jasa loading dan unloading
ap. Jasa laboratorium dan/atau pengujian kecuali yang dilakukan
oleh lembaga atau insitusi pendidikan dalam rangka penelitian
akademis;
aq. Jasa pengelolaan parker
ar. Jasa penyondiran tanah
as. Jasa penyiapan dan/atau pengolahan lahan
at. Jasa pembibitan dan/atau penanaman bibit
au. Jasa pemeliharaan tanaman
av. Jasa pemanenan
aw. Jasa pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan,
peternakan, dan/atau perhutanan
ax. Jasa dekorasi
ay. Jasa pencetakan/penerbitan
az. Jasa penerjemahan
No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat
Catatan :
Dalam hal penerima imbalan sehubungan dengan jasa sebagaimana
dimaksud di atas tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif
pemotongan adalah lebih tinggi 100% (seratus persen) daripada tarif
sebagaimana dimaksud di atas