Anda di halaman 1dari 25

DAFTAR OBJEK DAN TARIF PAJAK PENGHASILAN

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

I PPh Pasal 4 ayat (2)


1. Bunga deposito
Dasar Hukum : PP No. 131 Tahun 2000
PP No. 123 Tahun 2015
Bunga dari deposito dalam mata uang dolar Amerika Serikat yang dananya
bersumber dari Devisa Hasil Ekspor dan ditempatkan di dalam negeri pada
bank yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia atau cabang
bank luar negeri di Indonesia :
 Untuk deposito dengan jangka waktu 1 bulan 10% Jumlah Bruto Bunga
 Untuk deposito dengan jangka waktu 3 bulan 7,5% Jumlah Bruto Bunga
 Untuk deposito dengan jangka waktu 6 bulan 2,5% Jumlah Bruto Bunga
 Untuk deposito dengan jangka waktu lebih dari 6 bulan 0% Jumlah Bruto Bunga

Bunga dari deposito dalam mata uang Rupiah yang dananya bersumber
dari Devisa Hasil Ekspor dan ditempatkan di dalam negeri pada bank yang
didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia atau cabang bank luar
negeri di Indonesia : Final
 Untuk deposito dengan jangka waktu 1 bulan 7,5% Jumlah Bruto Bunga
 Untuk deposito dengan jangka waktu 3 bulan 5% Jumlah Bruto Bunga
0% Jumlah Bruto Bunga
 Untuk deposito dengan jangka waktu 6 bulan atau lebih dari 6
bulan
20% (untuk WPDN & Jumlah Bruto Bunga
 Bunga dari tabungan dan diskonto Sertifikat Bank Indonesia, serta
BUT);
bunga dari deposito selain dari deposito diatas
20% atau Tarif P3B
(untuk WPLN)

Pengecualian :
a. Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI
sepanjang jumlah deposito dan tabungan serta SBI tersebut tidak
melebihi Rp 7.500.000,00 dan bukan merupakan jumlah yang
dipecah-pecah.
b. Bunga dan diskonto yang diterima atau diperoleh bank
yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di
Indonesia.

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

c. Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI yang


diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang telah disahkan Menteri
Keuangan, sepanjang dananya diperoleh dari sumber pendapatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 Undang-Undang Nomor
11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun.
d. Bunga tabungan pada bank yang ditunjuk Pemerintah dalam
rangka pemilikan rumah sederhana dan sangat sederhana, kapling
siap bangun untuk rumah sederhana dan sangat sederhana, atau
rumah susun sederhana sepanjang untuk dihuni sendiri.

2. Transaksi Saham Di Bursa Efek


Dasar Hukum : PP No. 41 Tahun 1994
PP No. 14 Tahun 1997

a. Bukan Saham Pendiri 0,1% X Nilai Transaksi


b. Saham Pendiri (0,1% X Nilai Transaksi) + (0,5% X nilai saham pasar saat Final
Penawaran Umum Perdana (IPO))

3. Bunga atau Diskonto Obligasi yang Diperdagangkan di Bursa Efek 10 % Final


Dasar Hukum : PP No. 91 Tahun 2021
a. Bunga Obligasi dengan kupon (interest bearing bond) Jumlah bruto bunga sesuai dengan
masa kepemilikan obligasi

b. Diskonto Obligasi dengan kupon Selisih lebih harga jual atau nilai
nominal di atas harga perolehan
obligasi, tidak termasuk bunga
berjalan

c. Diskonto Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) Selisih lebih harga jual atau nilai
nominal di atas harga perolehan
obligasi

4. Hadiah Undian
Dasar Hukum : PER - 11/PJ/2015 25% Jumlah Bruto Hadiah Undian Final

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

5. Persewaan Tanah dan/atau Bangunan 10% Jumlah Bruto termasuk biaya Final
Dasar Hukum : PP Nomor 34 Tahun 2017 perawatan, biaya pemeliharaan,
biaya keamanan, biaya layanan, dan
biaya fasilitas lainnya, baik yang
perjanjiannya dibuat secara terpisah
maupun yang disatukan

6. Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan Final


Dasar Hukum : PP No. 34 Tahun 2016

a. Wajib Pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas


tanah dan/atau bangunan
2,5% Jumlah Bruto Nilai Pengalihan
b. Wajib Pajak yang melakukan pengalihan hak atas tanah
dan/atau bangunan kepada pemerintah, BUMN yang mendapat
penugasan khusus dari Pemerintah, atau BUMD yang mendapat 0% Jumlah Bruto Nilai Pengalihan
penugasan khusus dari kepala daerah, mengenai pengadaan
tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.

c. pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan Rumah Susun


Sederhana yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang usaha pokoknya
melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
1% Jumlah Bruto Nilai Pengalihan
7. Usaha Jasa Konstruksi
Dasar Hukum : PP No. 9 Tahun 2022

a. Pekerjaan konstruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa yang 1,75% Penghasilan bruto
memiliki sertifikat badan usaha kualifikasi kecil atau sertifikat
kompetensi kerja untuk usaha orang perseorangan Final

b. Pekerjaan konstruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa yang 4% Penghasilan bruto
tidak memiliki sertifikat badan usaha atau sertifikat kompetensi
kerja untuk usaha orang perseorangan

c. Pekerjaan konstruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa selain 2,65% Penghasilan bruto

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

penyedia jasa yang disebutkan di atas

d. Pekerjaan konstruksi terintegrasi yang dilakukan oleh Penyedia 2,65% Penghasilan bruto
Jasa yang memiliki sertifikat badan usaha

e. Pekerjaan konstruksi terintegrasi yang dilakukan oleh Penyedia 4% Penghasilan bruto


Jasa yang tidak memiliki sertifikat badan usaha Final
f. Jasa konsultansi konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa 3,5% Penghasilan bruto
yang memiliki sertifikat badan usaha atau sertifikat kompetensi
kerja untuk usaha orang perseorangan

g. Jasa konsultansi konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa 6% Penghasilan bruto
yang tidak memiliki sertifikat badan usaha atau sertifikat
kompetensi kerja untuk usaha orang perseorangan
8. Penghasilan perusahaan modal ventura dari transaksi penjualan 0,1 % Jumlah Bruto Nilai Transaksi
saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan Penjualan/Pengalihan Penyertaan Final
pasangan usahanya Modal
Dasar Hukum : PP No. 4 Tahun 1995
9. Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak 0,5% Penghasilan bruto Final
dengan Peredaran Bruto Tertentu
Dasar Hukum : PP No. 23 Tahun 2018
PMK No 99/PMK.03/2018

Syarat :
a. Wajib Pajak orang pribadi atau Wajib Pajak badan tidak termasuk
bentuk usaha tetap; dan
b. menerima, penghasilan dari usaha, tidak termasuk penghasilan dari
jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas, dengan peredaran bruto
tidak melebihi Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta
rupiah) dalam 1 (satu) Tahun Pajak.

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

10. Diskonto Surat Perbendaharaan Negara 20% Selisih lebih antara nilai nominal Final
Dasar Hukum : PP No. 27 Tahun 2008 pada saat jatuh tempo dengan harga
perolehan di Pasar Perdana atau di
Pasar Sekunder; atau harga jual di
Pasar Sekunder dengan harga
perolehan di Pasar Perdana atau di
Pasar Sekunde
11. Dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi 10% Penghasilan Bruto Final
Dalam Negeri
Dasar Hukum : PP No. 19 Tahun 2009

Catatan:
Jika diinvestasikan sesuai dengan ketentuan PMK 18/PMK.03/2021,
dividen dikecualikan dari pengenaan pajak. Jika tidak, PPh disetor
sendiri oleh Wajib Pajak.

12. Bunga Simpanan Yang Dibayarkan Oleh Koperasi Kepada Anggota Penghasilan Bruto Final
Koperasi Orang Pribadi
Dasar Hukum : PP No. 15 Tahun 2009
0%
a. Penghasilan berupa bunga simpanan sampai dengan
Rp240.000,00 (dua ratus empat puluh ribu rupiah) per bulan
10%
b. Penghasilan berupa bunga simpanan lebih dari Rp240.000 (dua
ratus empat puluh ribu rupiah)

13. Revaluasi Aktiva Tetap 10% Selisih lebih revaluasi Final


Dasar Hukum : PMK 79/PMK.03/2008

14. Migas
Dasar Hukum : PP No. 53 Tahun 2017
Final
PP No. 93 Tahun 2021
PP No. 93 Tahun 2021

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

a. Uplift Hulu Migas 20% Jumlah Bruto

b. Partisipasi interest eksplorasi hulu migas 5% Jumlah Bruto

7% Jumlah Bruto
c. Partisipasi interest eksploitasi hulu migas

II PPh Pasal 15
Dasar Hukum : 248/KMK.04/1995
416/KMK.04/1996
417/KMK.04/1996
475/KMK.04/1996
KEP-667/PJ./2001
1,2% Peredaran Bruto Final
1. Pelayaran Dalam Negeri
1,8% Peredaran Bruto Non Final
2. Penerbangan Dalam Negeri
2,64% Peredaran Bruto Final
3. Pelayaran dan atau Penerbangan Luar Negeri 0,44% Nilai Ekspor Bruto Final

4. WP LN yang mempunyai Kantor Perwakilan Dagang di Indonesia


5. Pihak-pihak yang melakukan kerjasama dalam bentuk Perjanjian (Tarif berbeda apabila Jumlah Bruto dari Nilai Tertinggi Non Final
Bangunan Guna Serah (Built Operate and Transfer) terdapat Tax Treaty) antara Nilai Pasar dengan NP (Pemotongan
5% Bagian Bangunan yang Diserahkan bersifat final bagi
WP OP. Bagi WP
Badan termasuk
PPh Pasal 25)
III PPh Pasal 21
Dasar Hukum : Pasal 21 UU Nomor 36 Tahun 2008
252/PMK.03/2008
PER-16/PJ/2016
PP No. 80 Tahun 2010
PP No. 68 Tahun 2009 Non Final
262/PMK.03/2010

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

16/PMK.03/2010
433/KMK.04/1994
SE-17/PJ.43/1994

1. penghasilan yang diterima atau diperoleh Pegawai tetap Pasal 17 UU PPh PKP = PB - (BJ + IP) – PTKP
(Biaya Jabatan sebesar 5% dari
penghasilan bruto, setinggi-tingginya
Rp500.000 sebulan atau
Rp6.000.000 setahun)
2. penghasilan yang diterima atau diperoleh Penerima pensiun secara
teratur (Penerima pensiun berkala) berupa uang pensiun atau PKP = (PB – BP) – PTKP
penghasilan sejenisnya Pasal 17 UU PPh (Biaya Pensiun sebesar 5% dari
penghasilan bruto, setinggi-tingginya
Rp200.000 sebulan atau
Rp2.400.000 setahun)
3. penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas kecuali tenaga
ahli, berupa upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan
atau upah yang
a. dibayarkan secara bulanan Pasal 17 UU PPh PKP = PB disetahunkan – PTKP
b. tidak dibayar secara bulanan

- Apabila penghasilan sehari atau rata-rata penghasilan 5% jumlah penghasilan yang melebihi
sehari telah melebihi Rp 450.000 sehari sepanjang penghasilan Rp 200.000,00 (dua ratus ribu)
kumulatif yang diterima dalam 1 (satu) bulan kalender belum sehari
melebihi Rp 4.500.000,00

- Apabila telah memperoleh penghasilan kumulatif dalam 1 5% PKP = PB – PTKP untuk jumlah hari
(satu) bulan kalender melebihi Rp 4.500.000,00 tetapi tidak kerja yang sebenarnya
melebihi Rp 10.200.000 (PTKP sehari ditetapkan sebesar
PTKP setahun sesuai dengan
statusnya dibagi dengan 360)

- Apabila telah memperoleh penghasilan kumulatif dalam 1 Pasal 17 UU PPh PKP = PB disetahunkan – PTKP
(satu) bulan kalender melebihi Rp 10.200.000

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

4. imbalan kepada bukan pegawai, antara lain berupa honorarium, komisi,


fee, dan imbalan sejenisnya dengan nama dan dalam bentuk apapun
sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan
yang dilakukan

a. imbalan yang tidak bersifat berkesinambungan


Pasal 17 UU PPh 50% dari jumlah penghasilan bruto Non Final
b. imbalan yang bersifat berkesinambungan
- Memenuhi Ketentuan
- Tidak Memenuhi Ketentuan Pasal 17 UU PPh PKP = (50% x PB) – PTKP Non Final
Pasal 17 UU PPh 50% dari jumlah penghasilan bruto Non Final
Ketentuan PER - 16/PJ/2016 Pasal 13 ayat (1):
yang bersangkutan telah mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak
dan hanya memperoleh penghasilan dari hubungan kerja dengan
Pemotong PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 serta tidak
memperoleh penghasilan lainnya

5. tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas dan bertindak untuk dan Pasal 17 UU PPh 50% dari jumlah penghasilan bruto Non Final
atas namanya sendiri

6. imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang Pasal 17 UU PPh PB Non Final
representasi, uang rapat, honorarium, hadiah atau penghargaan
dengan nama dan dalam bentuk apapun, dan imbalan sejenis dengan
nama apapun

7. honorarium atau imbalan yang bersifat tidak teratur yang diterima atau Pasal 17 UU PPh PB Non Final
diperoleh anggota dewan komisaris atau dewan pengawas yang tidak
merangkap sebagai pegawai tetap pada perusahaan yang sama

8. jasa produksi, tantiem, gratifikasi, bonus atau imbalan lain yang Pasal 17 UU PPh PB Non Final
bersifat tidak teratur yang diterima atau diperoleh mantan pegawai

9. penarikan dana pensiun oleh peserta program pensiun yang masih Pasal 17 UU PPh PB Non Final
berstatus sebagai pegawai, dari dana pensiun yang pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan
10. Honorarium yang berasal dari APBN/APBD yang diterima oleh Pejabat
Negara, PNS, Anggota TNI/POLRI, serta para pensiunannya :

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

a. PNS Golongan I dan Golongan II, Anggota TNI dan Anggota


POLRI Golongan Pangkat Tamtama dan Bintara, dan 0% PB Final
Pensiunannya;

b. PNS Golongan III, Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan


Pangkat Perwira Pertama, dan Pensiunannya; 5% PB Final

c. Pejabat Negara, PNS Golongan IV, Anggota TNI dan Anggota


POLRI Golongan Pangkat Perwira Menengah dan Perwira Tinggi, 15% PB Final
dan Pensiunannya.

11. Uang Pesangon yang diterima atau diperoleh Pegawai yang dibayarkan
sekaligus (sebagian atau seluruh pembayarannya dilakukan dalam
jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun kalender) :
a. s.d. Rp. 50 juta 0% PB Final
b. > Rp. 50 juta s.d. Rp. 100 juta 5% PB Final
c. > Rp. 100 juta s.d. Rp. 500 juta 15% PB Final
d. > Rp. 500 juta 25% PB Final

Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua
yang diterima atau diperoleh Pegawai yang dibayarkan sekaligus
(sebagian atau seluruh pembayarannya dilakukan dalam jangka waktu
paling lama 2 (dua) tahun kalender)
0% PB Final
a. s.d. Rp. 50 juta 5% PB Final
b. > Rp. 50 juta

12. Penghasilan dari pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang diterima oleh Pasal 17 UU PPh PKP= (PB - (BJ + IP) - PTKP Non Final
Tenaga Asing (Expatriate) yang telah berstatus sebagai WPDN

13. Penghasilan dari pekerjaan yang diterima oleh Tenaga Asing


(Expatriate) yang bekerja pada Perusahaan Pengeboran Migas :
a. General Manager Pasal 17 UU PPh US$ 11.275 per bulan Non Final
b. Manager Pasal 17 UU PPh US$ 9.350 per bulan Non Final
c. Supervisor/ Tool Pusher Pasal 17 UU PPh US$ 5.830 per bulan Non Final

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

d. Assisten Supervisor/ Tool Pusher Pasal 17 UU PPh US$ 4.510 per bulan Non Final
e. Crew Lainnya Pasal 17 UU PPh US$ 3.245 per bulan Non Final
Catatan :
Bagi Penerima Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal 21 yang tidak
memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, dikenakan pemotongan PPh Pasal 21
dengan tarif lebih tinggi 20% (dua puluh persen) daripada tarif yang
diterapkan terhadap Wajib Pajak yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
Ket :

PKP : Penghasilan Kena Pajak


PB : Penghasilan Bruto
BJ : Biaya Jabatan
IP : Iuran Pensiun
BP : Biaya Pensiun

IV PPh Pasal 22
Dasar Hukum : Pasal 22 UU Nomor 36 Tahun 2008
41/PMK.03/2022
92/PMK.03/2019
68/PMK.03/2022
34/PMK.010/2017
1. Pembelian Barang oleh Bendaharawan pemerintah, Bendahara 1,5% Harga Pembelian Non Final
Pengeluaran, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), dan BUMN
2. Impor Barang :
a) barang tertentu sebagaimana tercantum dalam Lampiran 10% Nilai Impor Non Final
bagian A PMK 41/PMK.03/2022 dengan atau tanpa
menggunakan Angka Pengenal Impor (API)

b) barang barang tertentu lainnya sebagaimana tercantum dalam 7,5% Nilai Impor Non Final
Lampiran B PMK 41/PMK.03/2022 dengan atau tanpa
menggunakan API

c) barang berupa kedelai, gandum, dan tepung terigu 0,5% Nilai Impor Non Final
sebagaimana tercantum dalam Lampiran C PMK
41/PMK.03/2022 dengan menggunakan API

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat


d) selain barang tertentu dan barang tertentu lainnya 2,5% Nilai Impor Non Final
sebagaimana dimaksud pada Lampiran bagian A dan B PMK
41/PMK.03/2022, yang menggunakan API

e) kedelai, gandum, tepung terigu, dan selain barang tertentu


7,5% Nilai Impor Non Final
dan barang tertentu lainnya sebagaimana dimaksud pada
Lampiran bagian A, B, dan C PMK 41/PMK.03/2022 yang tidak
menggunakan API

f) barang yang tidak dikuasai


7,5% Harga Jual Lelang Non Final
3. Ekspor komoditas tambang batubara, mineral logam, dan mineral 1,5% Nilai Ekspor Non Final
bukan logam, sesuai uraian barang dan pos tarif/Harmonized System
(HS) sebagaimana tercantum dalam Lampiran bagian D PMK
41/PMK.03/2022 oleh eksportir kecuali yang dilakukan oleh Wajib
Pajak yang terikat dalam perjanjian kerjasama pengusahaan
pertambangan dan Kontrak Karya

4. Industri Semen 0,25% DPP PPN Non Final

5. Industri farmasi 0,3% DPP PPN Non Final

6. Industri Kertas 0,1% DPP PPN Non Final

7. Industri Baja 0,3% DPP PPN Non Final

8. Industri Otomotif 0,45% DPP PPN Non Final

9. Penjualan kendaraan bermotor di dalam negeri oleh Agen Tunggal 0,45% DPP PPN Non Final
Pemegang Merek (ATPM), Agen Pemegang Merek (APM)

10. Pembelian bahan-bahan berupa hasil kehutanan, perkebunan, 0,25% Harga Pembelian Non Final
pertanian, peternakan, dan perikanan yang belum melalui industrI (tidak termasuk PPN)
manufaktur oleh badan usaha industri atau eksportir yang bergerak
dalam sector kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan, dan
perikanan
No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

11. Pembelian batubara, mineral logam, dan mineral bukan logam, dari 1,5% Harga Pembelian Non Final
badan atau orang pribadi pemegang izin usaha pertambangan oleh (tidak termasuk PPN)
industri atau badan usaha

12. Penjualan emas batangan oleh badan usaha yang memproduksi emas 0,45% harga jual emas batangan Non Final
batangan, termasuk badan usaha yang memproduksi emas batangan
melalui pihak ketiga

13. Bahan Bakar Minyak dan Gas SPBU

Swastanisas Pertamina
i
a. Premium Penjualan Final
0,3% 0,25%
b. Solar Penjualan (Pungutan
0,3% 0,25% bersifat tidak
c. Premix/Super TT Penjualan final untuk
0,3% 0,25%
d. Minyak Tanah Penjualan selain
0,3% penyalur/agen
e. Gas/LPG Penjualan )
0,3%
f. Pelumas Penjualan
0,3%

14. Penjualan Barang yang Tergolong Sangat Mewah


Dasar Hukum : Pasal 22 UU Nomor 36 Tahun 2008
PMK 92/PMK.03/2019

a. Rumah pesawat terbang pribadi dan helikopter pribadi;


Non Final
5%
b. kapal pesiar, yacht, dan sejenisnya;
Non Final
5%

c. rumah beserta tanahnya, dengan harga jual atau harga 1% Non Final
pengalihannya lebih dari Rp30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar
rupiah) atau luas bangunan lebih dari 400m2 (empat ratus meter
persegi);

d. apartemen, kondominium, dan sejenisnya, dengan harga jual atau 1% Harga jual Non Final
pengalihannya lebih dari Rp30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar
rupiah) atau luas bangunan lebih dari 150m2 (seratus lima puluh

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

meter persegi);

5% Non Final
e. kendaraan bermotor roda empat pengangkutan orang kurang dari
10 orang berupa sedan, jeep, sport utility vehicle (SUV), multi
purpose vehicle (MPV), minibus, dan sejenisnya, dengan harga jual
lebih dari Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) atau dengan
kapasitas silinder lebih dari 3.000cc; dan/atau

5% Non Final
f. kendaraan bermotor roda dua dan tiga, dengan harga jual lebih
dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) atau dengan
kapasitas silinder lebih dari 250cc.

15. Penghasilan yang diterima atau diperoleh Penjual Aset Kripto Final
sehubungan dengan transaksi Aset Kripto
Dasar Hukum : PMK 68/PMK.03/2022

a. Dipungut melalui PMSE yang terdaftar sebagai Pedagang Fisik


0,1% Nilai transaksi aset kripto
Aset Kripto

b. Dipungut melalui PMSE yang tidak terdaftar sebagai Pedagang


0,2% Nilai transaksi aset kripto
Fisik Aset Kripto

c. Disetor sendiri jika transaksi dilakukan melalui PMSE yang


0,1% Nilai transaksi aset kripto
disebutkan dalam Pasal 22 ayat (1) PMK-68/2022, dan PMSE
tersebut terdaftar di Bappebti

d. Disetor sendiri jika transaksi dilakukan melalui PMSE yang 0,2% Nilai transaksi aset kripto
disebutkan dalam Pasal 22 ayat (1) PMK-68/2022, dan PMSE
tersebut tidak terdaftar di Bappebti.

V PPh Pasal 23 Non Final


Dasar Hukum : Pasal 23 UU Nomor 36 Tahun 2008
PMK 141/PMK.03/2015
PMK 69/PMK.03/2022

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

1. Bunga Pinjaman 15% Jumlah Bruto

2. Bunga pinjaman yang dibayarkan oleh penerima pinjaman melalui 15% Jumlah Bruto
Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam

3. Royalti
15% Jumlah Bruto

4. hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain yang telah 15% Jumlah Bruto
dipotong PPh Pasal 21
5. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, 2% Jumlah Bruto tidak termasuk PPN
kecuali sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan
harta yang telah dikenai PPh Final pasal 4 (2)

6. Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa 2% Jumlah Bruto tidak termasuk PPN
konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah
dipotong PPh Pasal 21

7. Jasa lain selain jasa yang telah dipotong PPh Pasal 21, yang terdiri 2% Jumlah Bruto tidak termasuk PPN
dari (141/PMK.03/2015):
a. Jasa penilai (appraisal)

b. Jasa aktuaris

c. Jasa akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan

d. Jasa hukum

e. Jasa arsitektur

f. Jasa perencanaan kota dan arsitektur landscape;

g. Jasa perancang (design)

h. Jasa pengeboran (drilling) di bidang penambangan minyak dan


gas bumi (migas), kecuali yang dilakukan oleh bentuk usaha
tetap

i. Jasa penunjang di bidang usaha panas bumi dan penambangan


minyak dan gas bumi (migas), berupa :

1) jasa penyemenan dasar (primary cementing) yaitu


penempatan bubur semen secara tepat diantara pipa

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

selubung dan lubung sumur


2) jasa penyemenan perbaikan (remedial cementing), yaitu
penempatan bubur semen untuk maksud-maksud :
a) penyumbatan kembali formasi yang sudah kosong;
b) penyumbatan kembali zona yang berproduksi air;
c) perbaikan dari penyemenan dasar yang gagal;
d) penutupan sumur;
3) jasa pengontrolan pasir (sand control), yaitu jasa yang
menjamin bahwa bagian-bagian formasi yang tidak
terkonsolidasi tidak akan ikut terproduksi ke dalam
rangkaian pipa produksi dan menghilangkan kemungkinan
tersumbatnya pipa
4) jasa pengasaman (matrix acidizing), yaitu pekerjaan untuk
memperbesar daya tembus formasi yang menaikan
produktivitas dengan jalan menghilangkan material
penyumbat yang tidak diinginkan
5) jasa peretakan hidrolika (hydraulic), yaitu pekerjaan yang
dilakukan dalam hal cara pengasaman tidak cocok,
misalnya perawatan pada formasi yang mempunyai daya
tembus sangat kecil
6) jasa nitrogen dan gulungan pipa (nitrogen dan coil tubing),
yaitu jasa yang dikerjakan untuk menghilangkan cairan
buatan yang berada dalam sumur baru yang telah selesai,
sehingga aliran yang terjadi sesuai dengan tekanan asli
formasi dan kemudian menjadi besar sebagai akibat dari
gas nitrogen yang telah dipompakan ke dalam cairan
buatan dalam sumur
7) jasa uji kandung lapisan (drill stem testing), penyelesaian
sementara suatu sumur baru agar dapat mengevaluasi
kemampuan berproduksi
8) jasa reparasi pompa reda (reda repair)
9) jasa pemasangan instalasi dan perawatan
10) jasa penggantian peralatan/material
11) jasa mud logging, yaitu memasukkan lumpur ke dalam
sumur
12) jasa mud engineering

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

13) jasa well logging & perforating


14) jasa stimulasi dan secondary decovery
15) jasa well testing & wire line service
16) jasa alat kontrol navigasi lepas pantai yang berkaitan
dengan drilling
17) jasa pemeliharaan untuk pekerjaan drilling
18) jasa mobilisasi dan demobilisasi anjungan drilling
19) Jasa directional drilling dan surveys
20) Jasa exploratory drilling;
21) Jasa location stacking/positioning
22) Jasa penelitian pendahuluan;
23) Jasa pembebasan lahan
24) Jasa penyiapan lahan pengeboran seperti pembukaan
lahan, pembuatan sumur air, penggalian
lubang cadangan, dan lain-lain
25) Jasa pemasangan peralatan rig
26) Jasa pembuatan lubang utama dan pembukaan lubang rig
27) Jasa pengeboran lubang utama dengan mesin bor kecil
28) Jasa penggalian lubang tambahan
29) Jasa penanganan penempatan sumur dan akses
transportasi
30) Jasa penanganan arus pelayanan (service line) dan
komunikasi
31) Jasa pengelolaan air (water system)
32) Jasa penanganan rigging up dan/atau rigging down
33) Jasa pengadaan sumber daya manusia dan sumber daya
lain seperti peralatan (tools), perlengkapan (equipment) dan
kelengkapan lain
34) Jasa penyelaman dan/atau pengelasan
35) Jasa proses completion untuk membuat sumur siap
digunakan
36) Jasa pump fees
37) Jasa pencabutan peralatan bor
38) Jasa pengujian kadar minyak
39) Jasa pengurusan legalitas usaha

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

40) Jasa sehubungan dengan lelang


41) Jasa seismic reflection studies
42) Jasa survey geomagnetic, gravity, dan survey lainnya; dan
43) Jasa lainnya yang sejenisnya yang terkait di bidang
pengeboran migas, produksi dan/atau penutupan
pertambangan minyak dan gas bumi (migas)
j. Jasa penambangan dan jasa penunjang selain di bidang usaha
panas bumi dan penambangan minyak dan gas bumi (migas)
1) jasa pengeboran
2) jasa penebasan
3) jasa pengupasan dan pengeboran
4) jasa penambangan
5) jasa pengangkutan/ sistem transportasi, kecuali jasa
angkutan umum
6) jasa pengolahan bahan galian
7) jasa reklamasi tambang
8) jasa pelaksanaan mekanikal, elektrikal, manufaktur, 2% Jumlah Bruto tidak termasuk PPN
fabrikasi dan penggalian/pemindahan tanah
9) Jasa pelaksanaan mekanikal, elektrikal, manufaktur,
fabrikasi, dan penggalian/pemindahan tanah
10) Jasa mobilisasi dan/atau demobilisasi
11) Jasa pengurusan legalitas usaha
12) Jasa peminjaman dana
13) Jasa pembebasan lahan
14) Jasa stockpiling; dan
15) jasa lainnya yang sejenis di bidang pertambangan umum
k. Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara:

1) bidang aeronautika, termasuk :


a) jasa pendaratan, penempatan, penyimpanan pesawat
udara dan jasa lain sehubungan dengan pendaratan
pesawat udara
b) jasa penggunaan jembatan pintu (avio bridge)
c) jasa pelayanan penerbangan
d) jasa ground handling, yaitu pengurusan seluruh atau
sebagian dari proses pelayanan penumpang dan

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

bagasinya serta kargo, yang diangkut dengan pesawat,


udara baik yang berangkat maupun yang datang,
selama pesawat udara di darat
e) jasa penunjang lain di bidang aeronautika

2) bidang non-aeronatika, termasuk :


a) jasa catering di pesawat dan jasa pembersihan pantry
pesawat;
b) jasa penunjang lain di bidang non-
aeronautika
l. Jasa penebangan hutan
m. Jasa pengolahan limbah
n. Jasa penyedia tenaga kerja (outsourcing services)
o. Jasa perantara dan/atau keagenan
p. Jasa di bidang perdagangan surat-surat berharga, kecuali yang
dilakukan oleh Bursa Efek, KSEI dan KPEI
q. Jasa custodian/penyimpanan/penitipan, kecuali yang dilakukan
oleh KSEI

r. Jasa pengisian suara (dubbing) dan/atau sulih suara

s. Jasa mixing film

t. Jasa pembuatan saranan promosi film, iklan, poster, photo,


slide, klise, banner, pamphlet, baliho dan folder

u. Jasa sehubungan dengan software komputer, termasuk


perawatan, pemeliharaan dan perbaikan

v. Jasa pembuatan dan/atau pengelolaan website

w. Jasa internet termasuk sambungannya

x. Jasa penyimpanan, pengolahan, dan/atau penyaluran data,


informasi, dan/atau program

y. Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air,


gas, AC, dan/atau TV kabel, selain yang dilakukan oleh Wajib
Pajak yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan
mempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha
konstruksi

z. Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin,perawatan,listrik,

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

telepon,air, gas, AC, TVKable,alat transportasi/ kendaraan


dan/atau bangunan selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang
ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin
dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi
aa. Jasa perawatan kendaraan dan/atau alat transportasi darat, laut
dan udara
ab. Jasa maklon; yaitu jasa pemberian jasa dalam rangka proses
penyelesaian suatu barang tertentu yang proses pengerjaannya
dilakukan oleh pihak pemberi jasa (disubkontrakkan), yang
spesifikasi, bahan baku dan atau barang setengah jadi dan atau
bahan penolong/pembantu yang akan diproses sebagian atau
seluruhnya disediakan oleh pengguna jasa, dan kepemilikan atas
barang jadi berada pada pengguna jasa
ac. Jasa penyelidikan dan keamanan
ad. Jasa penyelenggara kegiatan atau event organizer; yaitu kegiatan
usaha yang dilakukan oleh pengusaha jasa penyelenggara
kegiatan meliputi antara lain penyelenggaraan pameran,
konvensi, pagelaran musik, pesta, seminar, peluncuran produk,
konferensi pers, dan kegiatan lain yang memanfaatkan jasa
penyelenggara kegiatan
ae. Jasa penyediaan tempat dan/atau waktu dalam media masa,
media luar ruang atau media lain untuk penyampaian informasi,
dan/atau jasa periklanan
af. Jasa pembasmian hama
ag. Jasa kebersihan atau cleaning service
ah. Jasa sedot septic tank
ai. Jasa pemeliharaan kolam
aj. Jasa katering atau tata boga
No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

ak. Jasa freight forwarding, yaitu kegiatan usaha yang ditujukan untuk
mewakili kepentingan pemilik untuk mengurus semua/sebagian
kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan
penerimaan barang melalui transportasi darat, laut, dan/atau
udara, yang dapat mencakup kegiatan penerimaan, penyimpanan,
sortasi, pengepakan, penandaan, pengukuran, penimbangan,
pengurusan penyelesaian dokumen, penerbitan dokumen
angkutan, perhitungan biaya angkutan, klaim, asuransi atas
pengiriman barang serta penyelesaian tagihan dan biaya-biaya
lainnya berkenaan dengan pengiriman barang-barang tersebut
sampai dengan diterimanya barang oleh yang berhak
menerimanya.
al. Jasa logistik
am. Jasa pengurusan dokumen
an. Jasa pengepakan
ao. Jasa loading dan unloading
ap. Jasa laboratorium dan/atau pengujian kecuali yang dilakukan
oleh lembaga atau insitusi pendidikan dalam rangka penelitian
akademis;
aq. Jasa pengelolaan parker
ar. Jasa penyondiran tanah
as. Jasa penyiapan dan/atau pengolahan lahan
at. Jasa pembibitan dan/atau penanaman bibit
au. Jasa pemeliharaan tanaman
av. Jasa pemanenan
aw. Jasa pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan,
peternakan, dan/atau perhutanan
ax. Jasa dekorasi
ay. Jasa pencetakan/penerbitan
az. Jasa penerjemahan
No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

ba. Jasa pengangkutan/ekspedisi kecuali yang telah diatur dalam


Pasal 15 Undang-Undang Pajak Penghasilan
bb. Jasa pelayanan kepelabuhanan
bc. Jasa pengangkutan melalui jalur pipa
bd. Jasa pengelolaan penitipan anak
be. Jasa pelatihan dan/atau kursus
bf. Jasa pengiriman dan pengisian uang ke ATM
bg. Jasa sertifikasi
bh. Jasa survey
bi. Jasa tester, dan
bj. Jasa selain jasa-jasa tersebut di atas yang pembayarannya
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Catatan :
Dalam hal penerima imbalan sehubungan dengan jasa sebagaimana
dimaksud di atas tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif
pemotongan adalah lebih tinggi 100% (seratus persen) daripada tarif
sebagaimana dimaksud di atas
VI PPh Pasal 26 Final
1. Penghasilan yang diterima oleh Wajib Pajak luar negeri selain bentuk
usaha tetap Indonesia
Dasar Hukum : Pasal 26 UU No. 36 Tahun 2008
14/PMK.03/2011
82/PMK.03/2009
624/KMK.04/1994
434/KMK.04/1999
a. Dividen 20% Jumlah Bruto

b. Bunga 20% Jumlah Bruto

No Obyek Tarif Dasar Perhitungan Sifat

c. Royalti 20% Jumlah Bruto Final

d. Sewa dan Penghasilan Lain Sehubungan dengan Penggunaan 20% Jumlah Bruto
Harta

e. Imbalan Sehubungan dengan Jasa, Pekerjaan dan Kegiatan 20% Jumlah Bruto

f. Hadiah dan Penghargaan 20% Jumlah Bruto

g. Pensiun dan Pembayaran Berkala Lainnya 20% Jumlah Bruto

h. Premi Swap dan Transaksi Lindung Nilai Lainnya 20% Jumlah Bruto

i. Keuntungan Karena Pembebasan Utang 20% Jumlah Bruto

j. Penghasilan dari Penjualan atau Pengalihan Harta di Indonesia 20% 25% dari Harga Jual

k. Premi yang dibayar tertanggung kepada perusahaan asuransi di luar 20% 50% dari Premi
negeri, secara langsung maupun melalui pialang

l. Premi yang dibayar oleh perusahaan asuransi di Indonesia kepada 20% 10% dari Premi
perusahaan asuransi di luar negeri, secara langsung maupun
melalui pialang

m. Premi yang dibayar oleh perusahaan reasuransi di Indonesia kepada 20% 5% dari Premi
perusahaan asuransi di luar negeri, secara langsung maupun
melalui pialang
n. Penghasilan dari Penjualan/Pengalihan Saham 20% 25% dari Harga Jual

o. Penghasilan Kena Pajak BUT Setelah Pajak 20% Penghasilan Kena Pajak dikurangi
Pajak Penghasilan

Catatan :
Pemajakan disesuaikan dengan ketentuan pada Tax Treaty

Anda mungkin juga menyukai