Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SAYFA ZENNARIA

NPM : 1511800177 (PSIKOLOGI)


MATA KULIAH : PERILAKU KEORGANISASIAN – KELAS FF

Untuk memastikan pemahaman anda terhadap materi kuliah 1 dan 2, maka jawablah
beberapa instrumen pembelajaran di bawah ini, dan selanjutnya mohon diupload
melalui link ini jawaban dari pertanyaan ini sebagai berikut;
1. Perilaku organisasi merupakan suatu telaah dan penerapan pengetahuan tentang
bagaimana orang bertindak dalam organisasi. Jelaskan apa maksud dari statement ini dan
berikan contoh yang konkrit terhadap aktifitas-aktifitas keorganisasian !!
2. Mengapa ilmu pengetahuan Antropologi dan membantu menjelaskan dinamika perilaku
individu (karyawan) di dalam kehidupan keorganisasian ?
3. Tantangan utama bagi manajer dalam menerapkan konsep perilaku organisasi adalah; 1)
Tantangan lingkungan eksternal, 2) Tantangan organizational, dan 3) Tantangan
individu, Jelaskan makna ketiga tantangan ini bagi kehidupan organisasi, dan berikan
contoh yang jelas !!
4. Kepribadian yang dimiliki oleh setiap individu dibentuk atas 4 kekuatan. Sebutkan dan
jelaskan keempat kekuatan itu dan bagaimana refleksi bentuk kepribadian yang muncul
dari bentukan 4 kekuatan tadi !!
5. Setiap individu dalam melakukan perubahan pada dirinya, terutama perubahan dari aspek
kemampuan kerja dalam organisasi, maka mereka harus mau melakukan proses
pembelajaran secara berkesinambungan. Ada tiga proses pembelajaran yang dapat
diikuti, sebut dan jelaskan apa makna ketiga proses pembelajaran itu dan berikan
contohnya !!
Jawab :
1. Perilaku organisasi merupakan mengobservasi dan memahami apa yang dilakukan dan
pengaruh yang ditimbulkan oleh individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku
(manusia) di dalam organisasi dengan tujuan menerapkan pengetahuan yang didapat
untuk meningkatkan efektivitas organisasi. Contoh : Terdapat satu individu yang
mengalami kurangnya kinerja dalam organisasi, maka dari itu seorang atau pemimpin
yang mengerti dalam organisasi atau kelompok harus segera memberikan motivasi
kepada individu tersebut, setelah mengobservasi kenapa individu tersebut berperilaku
demikian. Agar organisasi tersebut dapat mengarah pada tercapainya tujuan yang telah
ditentukan dalam organisasi.

2. Karena menurut pengertian dari Antropologi sendiri merupakan bidang studi yang
mempelajari hubungan antara manusia dan lingkungannya. Maksud dari ‘hubungan
antara manusia dengan lingkungannya’ yaitu sekelompok orang yang membentuk sistem
sosial masing-masing, berbagi pengalaman, pengetahuan, ide, keyakinan, dan sistem
nilai yang akhirnya menjadi pandangan hidup bersama (common way of life). Pandangan
hidup inilah yang dijadikan tuntunan hidup sebagai dasar untuk bertindak di antara
mereka sehingga perlu dipertahankan. Oleh karena itu, pandangan hidup tersebut tidak
berbeda dengan komunitas dalam sebuah masyarakat, organisasi juga mempunyai
pandangan hidup yang diungkapkan dalam pernyataan visi dan misi organisasi. Itulah
mengapa ilmu Antropologi menjelaskan dinamika perilaku individu dalam organisasi.

3. Makna ketiga tantangan bagi kehidupan organisasi :


a) Makna tantangan lingkungan eksternal diartikan bahwa organisasi menjadi lebih
heterogen dalam bentuk jenis kelamin, kesukuan, dan kebangsaan. Keragaman
dengan latar belakang dari berbagai etnis, ras, umur yang beragam dan keberagaman
lainnya. Keberagaman ini merupakan potensi yang harus dipelihara dan dikelola
dengan baik, yang bertujuan untuk pendekatan dalam organisasi.
b) Makna dari tantangan organisasi yaitu pentingnya pemimpin organisasi maupun para
manajer dengan memahami perilaku personelnya dalam organisasi yang
dipimpinnya, maka pemimpin tersebut akan mampu pula menyelesaikan berbagai
masalah yang dihadapi organisasi yang dipimpinnya.
c) Makna dari tantangan ketiga yaitu individu. Setiap individu pada dasarnya memiliki
perbedaan karakteristik kepribadian antara lain kecerdasan inteligen, kecerdasan
emosional, sikap, keterampilan, kemampuan dan sebagainya. Para manajer dan
pemimpin organisasi perlu mengubah filosofinya dari memperlakukan karyawan atau
anggota organisasi secara sama menjadi mengenal perbedaan-perbedaan yang
memerlukan respons yang berbeda pula dengan cara-cara yang bisa mempertahankan
atau meningkatkan produktivitas kerja tanpa terkesan melakukan diskriminasi.
Contoh dari makna tiga tantangan tersebut : Dalam organisasi, setiap individu memiliki
kemampuan menyesuaikan diri dengan keadaan dan mampu menerima kelebihan atau
kekurangan satu sama lain, maka hal tersebut dapat meningkatkan kinerja dan
tercapainya tujuan dalam organisasi.

4. Beberapa kekuatan utama yang mempengaruhi kepribadian :


a) Kekuatan Kebudayaan
Kebudayaan secara langsung dapat mempengaruhi kepribadian individu karena
individu tersebut tinggal di lingkungan masyarakat yang memiliki kebudayaan.
Refleksi kebudayaan mempengaruhi kepribadian tertanam dari masa kanak-kanak
melalui proses sosialisasi dalam keluarga yang di pengaruhi oleh faktor daerah, cara
hidup di desa atau kota, agama, kelas sosial, dan lain sebagainya. Contoh kasus :
Perbedaan antara anak yang dibesarkan di kota dengan anak yang dibesarkan di desa.
Anak kota lebih berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya, dan
pemikirannya atau logikanya lebih terbuka jika terdapat perubahan sosial dan
sebagainya. Sedangkan anak yang dibesarkan di desa lebih pemalu, dan
pemikirannya masih belum terbuka jikalau terdapat perubahan sosial, kebudayaan,
dan lain sebagainya. Perbedaan lainnya, anak yang dibesarkan di desa lebih sopan
santun kepada orang yang lebih tua darinya sedangkan anak yang dibesarkan di kota
berbanding terbalik dengan anak yang dibesarkan di desa.
b) Kelas Sosial dan Kekuatan Lain dari Keanggotaan Kelompok
Di dalam setiap masyarakat akan dijumpai lapisan sosial atau kelompok. Contoh :
Ketika individu mengikuti sebuah kelompok dari kelas sosial yang setara dengan
dirinya. Dalam kelompok tersebut pastinya melakukan kegiatan perkumpulan dan
berinteraksi satu sama lain (refleksi), juga dapat terjadinya pembentukan kepribadian.
c) Kekuatan Hubungan Keluarga
Kepribadian terbentuk dalam keluarga dimulai sejak masa kanak-kanak. Keluarga
adalah lingkungan hidup pertama bagi setiap anak. Dalam keluarga, anak mendapat
rangsangan, hambatan atau pengaruh yang pertama dalam pertumbuhan dan
perkembangannya, baik perkembangan biologis maupun perkembangan jiwa atau
pribadinya. Suasana tidak bahagia (orang tua bertengkar di depan anak, dan
sebagainya) atau tidak sehat dalam keluarga dengan cepat diserap oleh anak. Di
samping itu anak memerlukan model dari orang tuanya yang bisa berlaku sebagai
pedoman. Dalam periode perkembangan anak, orang tua pun dijadikan sebagai tolak
ukur atau role model guna menguji diri dalam segi kemampuan mandiri.
d) Kekuatan Keturunan
Keturunan merujuk faktor yang diturunkan saat pembuahan. Pendekatan keturunan
berasumsi bahwa penjelasan paling akhir dari kepribadian seseorang atau individu
adalah struktur molekul dari gen-gen yang terletak dalam kromosom. Sosok fisik,
daya tarik wajah, kelamin, temperamen, komposisi otot dan reflek, tingkat energi dan
ritme hayati merupakan karakteristik-karakteristik yang umumnya dipengaruhi oleh
kedua orang tua. Beberapa hasil studi menunjukkan bahwa faktor-faktor psikofisik
(seperti tinggi badan, warna rambut, sifat malu, takut, murung, kegemaran,
kemantapan, tidak mau repot dan bahkan kepuasan kerja) cenderung ditentukan oleh
faktor hereditas.

5. 3 proses pembelajaran :
a) Pengkondisian Klasik (Classical Conditioning) : Dimana seseorang merespon
terhadap beberapa stimulus yang tidak biasanya menghasilkan respon. Contoh :
Bunyi bel di sekolah sebanyak dua kali pertanda waktu masuk sekolah dan penanda
waktu pulang sekolah. Bunyi bel sebanyak satu kali, penanda pergantian jam belajar.
Bunyi bel sebanyak 3 kali sebagai penanda waktu istirahat.
b) Pengkondisian Operant (Operant Conditioning) : Bentuk kondisi yang berhubungan
dengan belajar yang terjadi sebagai akibat dari perilaku, yang dapat dikendalikan
dengan mengubah atau mencegah akibat atau hukuman. Contoh : Saat Fauzan kelas 6
SD semester 1, dia mendapat ranking 5 besar. Melihat hal tersebut, ayahnya berjanji
ketika Fauzan mendapatkan ranking 3 di semester 2 nanti, maka ia akan dibelikan
sepatu sekolah yang baru.
c) Pembelajaran Sosial (Observational Conditioning) : Suatu proses belajar atau
perubahan perilaku melalui observasi atau mengamati perilaku orang lain atau role
model dan pengalaman langsung. Contoh : Anak yang meniru kakaknya ketika
makan dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai