Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DASAR STUDI KASUS ANAK DAN REMAJA

Dosen Pengampu : Nedi Kurnaedi, M.Pd

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:


Studi Kasus Anak dan Remaja

Oleh:
1. Ajeng Retno Windi (1911080111)
2. Amanah Dwi Lestari (1911080255)
3. Desi Puspita (1911080057)
4. Dwi Putri Rahayu (1911080295)
5. Jihan Azizah K (1911080113)
6. Maya Aprillita (1911080125)
7. Retno Damayati (1911080375)
8. Rika Fadhillah (1911080378)

BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2021 /1442 H
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim,
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas izin-
Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tak lupa pula
kami kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
SAW, beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh ummatnya yang
senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.
Penyusunan makalah sudah kami lakukan semaksimal mungkin dengan
dukungan dari banyak pihak, sehingga bisa memudahkan dalam penyusunannya.
Untuk itu kami pun tidak lupa mengucapkan terima kasih dari berbagai
pihak,khususnya bapak Nedi Kurnaedi, M.Pd selaku dosen mata kuliah Studi
Kasus Anak dan Remaja yang telah membimbing dan mengarahkan penyusunan
makalah ini.
Tetapi tidak lepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya bahwa dalam
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa
serta aspek-aspek lainnya. Maka dari itu, dengan lapang dada kami membuka
seluas-luasnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberikan kritik ataupun
sarannya demi penyempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Way Kanan, September 2021

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR.............................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................1

B. Perumusan Masalah.....................................................................2

C. Tujuan Penulisan.........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................3

A. Pengertian Studi Kasus Anak Dan Remaja.................................3

B. Konsep Dasar Studi Kasus Anak Dan Remaja............................4

C. Tujuan Studi Kasus Anak Dan Remaja.......................................6

BAB III IMPLEMENTASI KE BK an...................................................7

BAB IV PENUTUP................................................................................8

A. Kesimpulan..................................................................................8

B. Saran............................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangan dan kehidupan setiap manusia sangat mungkin timbul
berbagai permasalahan. Baik yang dialami secara individual, kelompok, dalam
keluarga, lembaga tertentu atau bahkan bagian masyarakat secara lebih luas.
Untuk itu ditentukan adanya bimbingan sebagai suatu usaha pemberian bantuan
yang diberikan baik kepada individu maupun kelompok dalam rangka
memecahkan masalah yang dihadapi. Salah satu hal penting yang perlu
diperhatikan dalam memberikan bimbingan adalah memahami individu (dalam
hal ini peserta didik) secara keseluruhan, baik masalah yang dihadapinya maupun
latar belakangnya. Sehingga peserta didik diharapakan dapat memperoleh
bimbingan yang tepat dan terarah.
Untuk dapat memahami peserta didik secara lebih mendalam, maka seorang
pembimbing maupun konselor perlu mengumpulkan berbagai keterangan atau
data tentang peserta didik yang meliputi berbagai aspek, seperti: aspek sosial
kultural, perkembangan individu, perbedaan individu, adaptasi, masalah belajar
dan sebagainya. Dalam rangka mencari informasi tentang sebab-sebab timbulnya
masalah serta untuk menentukan langkah-langkah penanganan masalah tersebut
maka diperlukan adanya suatu tehnik atau metode pengumpulan data atau fakta-
fakta yang terkait dengan permasalahan yang ada. Untuk mengetahui kondisi dan
keadaan siswa banyak metode dan pendekatan yang dapat digunakan, salah satu
metode yang dapat digunakan yaitu studi kasus (Case Study).
Studi kasus akan mempermudah konselor sekolah untuk membantu
memahami kondisi siswa seobjektif mungkin dan sangat mendalam. Membedah
permasalahan dan hambatan yang dialami siswa sampai ke akar permasalahan,
dan akhirnya konselor dapat menentukan skala prioritas penanganan dan
pemecahan masalah bagi siswa tersebut.Yang akan lebih lanjut dibahas dalam
makalah ini.

1
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan singkat dalam latar belakang penulis memperoleh beberapa
masalah yaitu :
1. Apa pengertian dari studi kasus anak dan remaja?
2. Bagaimana konsep dasar studi kasus anak dan remaja?
3. Apa saja tujuan dari studi kasus anak dan remaja?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah studi
kasus anak dan remaja.
2. Untuk mengetahui pengertian dari studi
kasus anak dan remaja.
3. Untuk mengetahui konsep dasar studi kasus
anak dan remaja.
4. Untuk mengetahui tujuan dari studi khusus
anak dan remaja.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Studi Kasus Anak dan Remaja


W.S Winkel,(1995) mengemukakan bahwa studi kasus adalah metode
mempelajari keadaan dan perkembangan secara mendalam dengan tujuan
membantu murid untuk mencapai penyesuaian yang lebih baik. Menurut, Dewa
Ketut Sukardi (1983) studi kasus merupakan metode pengumpulan data yang
bersifat integrative dan komprehensif. Integrative artinya menggunakan berbagai
teknik pendekatan dan komprehensif yaitu data yang dikumpulkan meliputi
seluruh aspek data pribadi individu secara lengkap.1
Yin (1996)2 menjelaskan bahwa studi kasus merupakan proses pencarian
pengetahuan yang empiris guna menyelidiki dan meneliti berbagai fenomena
dalam konteks kehidupan nyata. Metode studi kasus menurut Yin juga baru bisa
diterapkan ketika batas antara fenomena dengan konteks kehidupan nyata
cenderung samar. Sehingga tidak terlihat begitu jelas, yang tentu memunculkan
suatu topik penelitian yang harus ditemukan jawaban atau solusinya.
Kaise dan Hermin menjelaskan studi kasus adalah metode untuk mempelajari
keadaan dan perkembangan seseorang siswa secara lengkap dan mendalam
dengan tujuan untuk memahami individualitas siswa dengan baik dan
membantunya dalam perkembangan selanjutnya.3I.Djumhur,(1985)
mendefinisikan studi kasus sebagai teknik yang mempelajari individu dengan
mendalam guna memperoleh penyesuaian diri yang lebih baik.

1
Muh. Fitrah Dan Luthfiyah, Metode Penelitian Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas Dan
Studi Kasus, (Jawa Barat: CV Jejak,2017), h. 205
2
John Gerring, What is a case study an what are the benefits?, jurnal Jil Vol.98, No.2, Mei
2017.
3
Unika P,Suryanto Dan Wiwin H, Menggunakan Studi Kasus Sebagai Metode Ilmiah Dalam
Psikologi, Jurnal Buletin Psikologi, Vol. 26, No 2, 2018, 126-136

3
Sedangkan Susilo Rahardjo dan Gudnanto (2011) menjelaskan bahwa
penelitian studi kasus adalah metode yang diterapkan untuk memahami individu
lebih mendalam dengan dipraktekkan secara integratif dan komprehensif.
Langkah tersebut dilakukan untuk memahami karakter individu yang diteliti
secara mendalam. Selain mempelajari karakter individu, juga membantu
menentukan solusi atas permasalahan yang dihadapi individu tersebut.
Harapannya adalah ketika masalah yang dihadapi bisa terselesaikan. Maka
individu tadi akan memiliki karakter dan cara berpikir yang lebih baik.
Anak, menurut KBBI adalah manusia masih kecil dan belum dewasa.
Menurut Psikologi, anak adalah periode perkembangan yang merentang dari masa
bayi hingga usia 5 atau 6 tahun periode ini disebut periode Pra sekolah, kemudian
berkembang setara dengan tahun tahun sekolah dasar.4
Menurut Sri Rumini dan Siti Sundari (2004: 53), masa remaja adalah
peralihan dari masa anak menuju masa dewasa yang mengalami perkembangan
semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa. Perkembangan dan
pertumbuhannya meliputi fisik maupun psikis.
Remaja adalah masa dimana peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa,
yang telah meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan
memasuki usia dewasa, yang meliputi perubahan biologis, perubahan psikologis,
dan perubahan sosial. Rentan umur masa remaja, yaitu 12-21, 12-15 tahun remaja
awal, 15-18 remaja pertengahan dan 18-21 remaja akhir.5
Dari penjelasan diatas pemakalah memperoleh kesimpulan bahwa studi kasus
anak dan remaja adalah metode atau teknik yang sifatnya integrative dan
komprehensif digunakan untuk mempelajari anak dan remaja secara lengkap dan
mendalam guna membantu anak dan remaja dalam perkembangan dan
penyesuaian yang lebih baik.

B. Konsep Dasar Studi Kasus Anak dan Remaja


Asal usul studi kasus salah satu perkembangan yang paling penting dari
metode studi kasus ditemukan di lapangan hukum. Studi kasus dimulai kira–kira
4
Indanah,Yulistyaningrum, Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Pra Sekolah, Jurnal
Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan Vol.10, No 01, 2019. 221-228
5
Amita Diananda, Psikologi Remaja Dan Permasalahannya, Jurnal Istigna, Vol.1, No.1,
Januari 2018.

4
tahun 1970 sebagai suatu alat untuk melatih siswa–siswa untuk menyampaikan
tentang prinsip–prinsip yang fundamental. Sekarang studi kasus merupakan suatu
metode dasar/dasar metode baik dalam psikologi maupun dalam psikiatris. Studi
kasus dalam rangka pelayanan bimbingan merupakan metode untuk mempelajari
keadaan dan perkembangan seorang siswa secara lengkap dan mendalam. Dengan
tujuan memahami individualitas siswa dengan baik dan membantunya dalam
perkembangan selanjutnya. Studi kasus mengandung pula analisis terhadap
hubungan antara data yang terkumpul, disertai interpretasi dan rekomendasi
tentang tindak lanjut.
Batasan studi kasus meliputi:
1. Sasaran penelitiannya dapat berupa manusia, peristiwa, latar, dan dokumen
2. Sasaran-sasaran tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu totalitas
yang sesuai dengan latar atau konteksnya masing-masing dengan maksud
untuk memahami berbagai kaitan yang ada di antara variabel-variabelnya.
Kasus merupakan suatu permasalahan yang dihadapi oleh konseli atau klien.
Sebuah kasus harus segera diselesaikan agar siswa atau konseli dapat melakukan
kegiatan belajar dengan baik dan menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya.
Karakteristik kasus dalam bimbingan konseling di sekolah meliputi:
1. Adanya peristiwa atau kejadian yang dilihat sebagai suatu masalah yang
cukup serius yang dialami oleh individu maupun kelompok.
2. Masalah tersebut masih dalam wilayah lingkup bimbingan dan konseling
di sekolah.
3. Tidak terselesaikannya masalah tersebut secara tepat atau sehat akan
menimbulkan kerugian, misalnya kegoncangan jiwa kronis, jatuhnya
pribadi, maupun merugikan pihak lain.
4. Pada umumnya perlu mendapatkan bantuan dalam proses penyelesaiannya,
dalam hal ini diperlukan penanganan khusus oleh petugas yang kompeten.
Studi kasus memiliki ciri-ciri antara lain: mengumpulkan data yang lengkap,
bersifat rahasia, terus menerus secara ilmiah dan diperoleh dari berbagai pihak.
Berbagai ciri-ciri tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Data yang lengkap, bukan berarti data yang banyak, karena data yang
banyak belum tentu lengkap.

5
2. Bersifat rahasia, maksudnya data atau keterangan yang diperoleh tentang
individu harus dijaga kerahasiaannya.
3. Berlangsung terus menerus, maksudnya harus memahami dan membantu
individu dilakukan secara terus menerus dan terus menerus, jangan sampai
berhenti sebelum memperoleh pemahaman dan dapat memberikan bantuan
sampai kasusnya terselesaikan.
4. Secara ilmiah, maksudnya dalam memahami kasus berdasarkan data dan
diperoleh secara ilmiah.
5. Data diperoleh dari berbagai pihak, maksudnya data yang dibutuhkan
konselor untuk membantu individu yang diperoleh dari berbagai sumber
yang diperkirakan dapat memberikan informasi tentang diri individu.
Sumber data tersebut seperti kartu pribadi, wawancara informasi,
otobiografi, data hasil testing, arsip catatan kesehatan, wali kelas, guru-
guru, petugas bimbingan yang lain, dan orang lain yang sudah lama
mengenal siswa.6

C. Tujuan Studi Kasus Anak dan Remaja


1. Tujuan Secara Umum
Seperti halnya pada tujuan penelitian lain pada umumnya, pada dasarnya
peneliti yang menggunakan metode penelitian studi kasus bertujuan untuk
memahami objek yang ditelitinya. Meskipun demikian, berbeda dengan
penelitian yang lain, penelitian studi kasus bertujuan secara khusus
menjelaskan dan memahami objek yang ditelitinya secara khusus sebagai
suatu kasus'. Berkaitan dengan hal tersebut, Yin (2009) menyatakan bahwa
tujuan penggunaan penelitian studi kasus adalah tidak sekedar untuk
menjelaskan seperti apa objek yang diteliti, tetapi untuk menjelaskan
bagaimana keberadaan dan mengapa kasus tersebut dapat terjadi.

Dengan kata lain, penelitian studi kasus bukan sekedar menjawab


pertanyaan penelitian tentang apa objek yang diteliti, tetapi lebih menyeluruh

6
Agung, S.(2016). Metode Studi Kasus.Diakses pada 20 september 2021
https://agungslametkusmanto.wordpress.com/2016/08/04/metode-studi-kasus/

6
dan komprehensif lagi adalah tentang bagaimana dan mengapa objek tersebut
terjadi dan terbentuk sebagai dan dapat dipandang sebagai suatu kasus.

Sementara itu, Stake (2005) menyatakan bahwa penelitian studi kasus


bertujuan untuk mengungkapkan kekhasan atau keunikan karakteristik yang
terdapat di dalam kasus yang diteliti. Kasus itu sendiri merupakan penyebab
dilakukannya. penelitian studi kasus, oleh karena itu, tujuan dan fokus utama
dari penelitian studi kasus adalah pada kasus yang menjadi objek penelitian.
Untuk itu, segala sesuatu yang berkaitan dengan kasus, seperti sifat alamiah
kasus, kegiatan, fungsi, kesejarahan, kondisi lingkungan fisik kasus, dan
berbagai hal lain yang berkaitan dan mempengaruhi kasus harus diteliti, agar
tujuan untuk menjelaskan dan memahami keberadaan kasus tersebut dapat
tercapai secara menyeluruh dan komprehensif.7

2. Tujuan Secara Spesifik


Tujuan utama studi kasus di sekolah untuk memahami masing-masing
siswa sebagai individu dengan keunikannya masing-masing. konselor
profesional dalam memberikan bantuan untuk setiap siswa dapat
menyesuaikan diri dengan kehidupan di sekolah secara khusus, dan
kehidupan di luar sekolah, sehingga setiap siswa dapat mengatasi
permasalahan yang dapat menghambat dirinya untuk mampu beradaptasi
dengan kehidupan yang berlangsung dan sasaran pokok dari pelaksanaan
studi kasus adalah memberikan bantuan penyesuaian diri, dukungan,
pendampingan supaya setiap permasalahan yang teridentifikasi, atau ada
gejala dari siswa atau ada permasalahan yang serius dapat diatasi.

Jadi, tujuan studi kasus anak dan remaja ialah memahami siswa sebagai
individu yang unik dalam segala hal, serta membantu siswa untuk mencapai
penyesuaian yang lebih baik.

7
Muh. Fitrah Dan Luthfiyah, Metode Penelitian Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas Dan
Studi Kasus, (Jawa Barat: CV Jejak,2017), h. 207

7
BAB III
IMPLEMENTASI KE BK AN
MENGENAI STUDI KASUS ANAK & REMAJA

Menurut pandangan BK mengenai implementasi studi kasus anak &


remaja ialah, dengan cara membuat perencanaan yang mengacu pada aturan
tertentu, yang dapat menimbulkan suatu tujuan tertentu. Dalam menangani sebuah
permasalahan seorang konselor harus menggunakan sebuah studi kasus dengan
cara mengumpulkan data yang lengkap, bersifat rahasia, terus menerus secara
ilmiah dan diperoleh dari berbagai pihak, hal ini bertujuan agar seorang konselor
dapat membuat suatu perencanaan yang lebih matang dalam penyelesaian studi
kasus yang terjadi. Dalam penyelesainya juga baiknya seorang konselor
menyesuaikan dengan perkembangan anak dan remaja agar menjadi lebih efektif.

Selain itu juga dibutuhkan konselor profesional dalam proses


implementasi agar dalam memberikan bantuan untuk setiap siswa dapat
disesuaikan dengan apa yang ada di dalam lingkungan sekolah maupun di luar
sekolah, agar setiap siswa dan konselor dapat berjalan dengan lancar dalam proses
perencanaan penyelesaian dan pemberian bantuan,dapat terjadi hubungan dengan
respon yang baik dan sasaran pokok dari implementasi ini yaitu penerapan
pelaksanaan permasalahan siswa dapat dilakukan dengan studi kasus agar proses
pemberian bantuan dapat sesuai dan berjalan lancar sesuai dengan perencanaan
yang telah didiskusikan bersama konselor. Jadi, permasalahan anak & remaja
akan terselesaikan dan terbantu sesuai dengan permasalahan yang sedang dialami.

8
9
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat penulis peroleh adalah :

1. Studi kasus anak dan remaja adalah metode atau teknik yang sifatnya
integrative dan komprehensif digunakan untuk mempelajari anak dan
remaja secara lengkap dan mendalam guna membantu anak dan remaja
dalam perkembangan dan penyesuaian yang lebih baik.
2. Studi kasus dalam rangka pelayanan bimbingan merupakan metode untuk
mempelajari keadaan dan perkembangan seorang siswa secara lengkap dan
mendalam. Dengan tujuan memahami individualitas siswa dengan baik
dan membantunya perkembangan selanjutnya. Studi kasus memiliki ciri-
ciri antara lain: mengumpulkan data yang lengkap, bersifat rahasia, terus
menerus secara ilmiah dan diperoleh dari berbagai pihak.
3. Tujuan studi kasus anak dan remaja ialah memahami siswa sebagai
individu yang unik dalam segala hal, serta membantu siswa untuk
mencapai penyesuaian yang lebih baik.

B. Saran

Penulis menyadari bahwasanya penyusun dari makalah ini hanyalah manusia


yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya
milik Allah Swt sehingga dalam penulisan dan penyusunannya masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan senantiasa
penulis nanti dalam upaya evaluasi diri.

10
DAFTAR PUSTAKA

Muh. Fitrah Dan Luthfiyah, 2017, Metode Penelitian Penelitian Kualitatif,


Tindakan Kelas Dan Studi Kasus, Jawa Barat: CV Jejak.

Unika P,Suryanto Dan Wiwin H, Menggunakan Studi Kasus Sebagai Metode


Ilmiah Dalam Psikologi, Jurnal Buletin Psikologi, Vol. 26, No 2, 2018, 126-
136

Amita Diananda, Psikologi Remaja Dan Permasalahannya, Jurnal Istigna, Vol.1


No.1, Januari 2018.
Indanah,Yulistyaningrum, Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Pra
Sekolah, Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan Vol.10, No 01, 2019

John Gerring, What is a case study an what are the benefits?, jurnal Jil Vol.98,
No.2, Mei 2017.

Agung, S.(2016). Metode Studi Kasus. Diakses pada 20 september 2021 dari
https://agungslametkusmanto.wordpress.com/2016/08/04/metode-studi-kasus/

11

Anda mungkin juga menyukai