Oleh:
1. Ajeng Retno Windi (1911080111)
2. Amanah Dwi Lestari (1911080255)
3. Desi Puspita (1911080057)
4. Dwi Putri Rahayu (1911080295)
5. Jihan Azizah K (1911080113)
6. Maya Aprillita (1911080125)
7. Retno Damayati (1911080375)
8. Rika Fadhillah (1911080378)
Bismillahirahmanirahim,
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas izin-
Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tak lupa pula
kami kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
SAW, beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh ummatnya yang
senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.
Penyusunan makalah sudah kami lakukan semaksimal mungkin dengan
dukungan dari banyak pihak, sehingga bisa memudahkan dalam penyusunannya.
Untuk itu kami pun tidak lupa mengucapkan terima kasih dari berbagai
pihak,khususnya bapak Nedi Kurnaedi, M.Pd selaku dosen mata kuliah Studi
Kasus Anak dan Remaja yang telah membimbing dan mengarahkan penyusunan
makalah ini.
Tetapi tidak lepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya bahwa dalam
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa
serta aspek-aspek lainnya. Maka dari itu, dengan lapang dada kami membuka
seluas-luasnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberikan kritik ataupun
sarannya demi penyempurnaan makalah ini.
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................1
B. Perumusan Masalah.....................................................................2
C. Tujuan Penulisan.........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................3
BAB IV PENUTUP................................................................................8
A. Kesimpulan..................................................................................8
B. Saran............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangan dan kehidupan setiap manusia sangat mungkin timbul
berbagai permasalahan. Baik yang dialami secara individual, kelompok, dalam
keluarga, lembaga tertentu atau bahkan bagian masyarakat secara lebih luas.
Untuk itu ditentukan adanya bimbingan sebagai suatu usaha pemberian bantuan
yang diberikan baik kepada individu maupun kelompok dalam rangka
memecahkan masalah yang dihadapi. Salah satu hal penting yang perlu
diperhatikan dalam memberikan bimbingan adalah memahami individu (dalam
hal ini peserta didik) secara keseluruhan, baik masalah yang dihadapinya maupun
latar belakangnya. Sehingga peserta didik diharapakan dapat memperoleh
bimbingan yang tepat dan terarah.
Untuk dapat memahami peserta didik secara lebih mendalam, maka seorang
pembimbing maupun konselor perlu mengumpulkan berbagai keterangan atau
data tentang peserta didik yang meliputi berbagai aspek, seperti: aspek sosial
kultural, perkembangan individu, perbedaan individu, adaptasi, masalah belajar
dan sebagainya. Dalam rangka mencari informasi tentang sebab-sebab timbulnya
masalah serta untuk menentukan langkah-langkah penanganan masalah tersebut
maka diperlukan adanya suatu tehnik atau metode pengumpulan data atau fakta-
fakta yang terkait dengan permasalahan yang ada. Untuk mengetahui kondisi dan
keadaan siswa banyak metode dan pendekatan yang dapat digunakan, salah satu
metode yang dapat digunakan yaitu studi kasus (Case Study).
Studi kasus akan mempermudah konselor sekolah untuk membantu
memahami kondisi siswa seobjektif mungkin dan sangat mendalam. Membedah
permasalahan dan hambatan yang dialami siswa sampai ke akar permasalahan,
dan akhirnya konselor dapat menentukan skala prioritas penanganan dan
pemecahan masalah bagi siswa tersebut.Yang akan lebih lanjut dibahas dalam
makalah ini.
1
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan singkat dalam latar belakang penulis memperoleh beberapa
masalah yaitu :
1. Apa pengertian dari studi kasus anak dan remaja?
2. Bagaimana konsep dasar studi kasus anak dan remaja?
3. Apa saja tujuan dari studi kasus anak dan remaja?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah studi
kasus anak dan remaja.
2. Untuk mengetahui pengertian dari studi
kasus anak dan remaja.
3. Untuk mengetahui konsep dasar studi kasus
anak dan remaja.
4. Untuk mengetahui tujuan dari studi khusus
anak dan remaja.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Muh. Fitrah Dan Luthfiyah, Metode Penelitian Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas Dan
Studi Kasus, (Jawa Barat: CV Jejak,2017), h. 205
2
John Gerring, What is a case study an what are the benefits?, jurnal Jil Vol.98, No.2, Mei
2017.
3
Unika P,Suryanto Dan Wiwin H, Menggunakan Studi Kasus Sebagai Metode Ilmiah Dalam
Psikologi, Jurnal Buletin Psikologi, Vol. 26, No 2, 2018, 126-136
3
Sedangkan Susilo Rahardjo dan Gudnanto (2011) menjelaskan bahwa
penelitian studi kasus adalah metode yang diterapkan untuk memahami individu
lebih mendalam dengan dipraktekkan secara integratif dan komprehensif.
Langkah tersebut dilakukan untuk memahami karakter individu yang diteliti
secara mendalam. Selain mempelajari karakter individu, juga membantu
menentukan solusi atas permasalahan yang dihadapi individu tersebut.
Harapannya adalah ketika masalah yang dihadapi bisa terselesaikan. Maka
individu tadi akan memiliki karakter dan cara berpikir yang lebih baik.
Anak, menurut KBBI adalah manusia masih kecil dan belum dewasa.
Menurut Psikologi, anak adalah periode perkembangan yang merentang dari masa
bayi hingga usia 5 atau 6 tahun periode ini disebut periode Pra sekolah, kemudian
berkembang setara dengan tahun tahun sekolah dasar.4
Menurut Sri Rumini dan Siti Sundari (2004: 53), masa remaja adalah
peralihan dari masa anak menuju masa dewasa yang mengalami perkembangan
semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa. Perkembangan dan
pertumbuhannya meliputi fisik maupun psikis.
Remaja adalah masa dimana peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa,
yang telah meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan
memasuki usia dewasa, yang meliputi perubahan biologis, perubahan psikologis,
dan perubahan sosial. Rentan umur masa remaja, yaitu 12-21, 12-15 tahun remaja
awal, 15-18 remaja pertengahan dan 18-21 remaja akhir.5
Dari penjelasan diatas pemakalah memperoleh kesimpulan bahwa studi kasus
anak dan remaja adalah metode atau teknik yang sifatnya integrative dan
komprehensif digunakan untuk mempelajari anak dan remaja secara lengkap dan
mendalam guna membantu anak dan remaja dalam perkembangan dan
penyesuaian yang lebih baik.
4
tahun 1970 sebagai suatu alat untuk melatih siswa–siswa untuk menyampaikan
tentang prinsip–prinsip yang fundamental. Sekarang studi kasus merupakan suatu
metode dasar/dasar metode baik dalam psikologi maupun dalam psikiatris. Studi
kasus dalam rangka pelayanan bimbingan merupakan metode untuk mempelajari
keadaan dan perkembangan seorang siswa secara lengkap dan mendalam. Dengan
tujuan memahami individualitas siswa dengan baik dan membantunya dalam
perkembangan selanjutnya. Studi kasus mengandung pula analisis terhadap
hubungan antara data yang terkumpul, disertai interpretasi dan rekomendasi
tentang tindak lanjut.
Batasan studi kasus meliputi:
1. Sasaran penelitiannya dapat berupa manusia, peristiwa, latar, dan dokumen
2. Sasaran-sasaran tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu totalitas
yang sesuai dengan latar atau konteksnya masing-masing dengan maksud
untuk memahami berbagai kaitan yang ada di antara variabel-variabelnya.
Kasus merupakan suatu permasalahan yang dihadapi oleh konseli atau klien.
Sebuah kasus harus segera diselesaikan agar siswa atau konseli dapat melakukan
kegiatan belajar dengan baik dan menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya.
Karakteristik kasus dalam bimbingan konseling di sekolah meliputi:
1. Adanya peristiwa atau kejadian yang dilihat sebagai suatu masalah yang
cukup serius yang dialami oleh individu maupun kelompok.
2. Masalah tersebut masih dalam wilayah lingkup bimbingan dan konseling
di sekolah.
3. Tidak terselesaikannya masalah tersebut secara tepat atau sehat akan
menimbulkan kerugian, misalnya kegoncangan jiwa kronis, jatuhnya
pribadi, maupun merugikan pihak lain.
4. Pada umumnya perlu mendapatkan bantuan dalam proses penyelesaiannya,
dalam hal ini diperlukan penanganan khusus oleh petugas yang kompeten.
Studi kasus memiliki ciri-ciri antara lain: mengumpulkan data yang lengkap,
bersifat rahasia, terus menerus secara ilmiah dan diperoleh dari berbagai pihak.
Berbagai ciri-ciri tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Data yang lengkap, bukan berarti data yang banyak, karena data yang
banyak belum tentu lengkap.
5
2. Bersifat rahasia, maksudnya data atau keterangan yang diperoleh tentang
individu harus dijaga kerahasiaannya.
3. Berlangsung terus menerus, maksudnya harus memahami dan membantu
individu dilakukan secara terus menerus dan terus menerus, jangan sampai
berhenti sebelum memperoleh pemahaman dan dapat memberikan bantuan
sampai kasusnya terselesaikan.
4. Secara ilmiah, maksudnya dalam memahami kasus berdasarkan data dan
diperoleh secara ilmiah.
5. Data diperoleh dari berbagai pihak, maksudnya data yang dibutuhkan
konselor untuk membantu individu yang diperoleh dari berbagai sumber
yang diperkirakan dapat memberikan informasi tentang diri individu.
Sumber data tersebut seperti kartu pribadi, wawancara informasi,
otobiografi, data hasil testing, arsip catatan kesehatan, wali kelas, guru-
guru, petugas bimbingan yang lain, dan orang lain yang sudah lama
mengenal siswa.6
6
Agung, S.(2016). Metode Studi Kasus.Diakses pada 20 september 2021
https://agungslametkusmanto.wordpress.com/2016/08/04/metode-studi-kasus/
6
dan komprehensif lagi adalah tentang bagaimana dan mengapa objek tersebut
terjadi dan terbentuk sebagai dan dapat dipandang sebagai suatu kasus.
Jadi, tujuan studi kasus anak dan remaja ialah memahami siswa sebagai
individu yang unik dalam segala hal, serta membantu siswa untuk mencapai
penyesuaian yang lebih baik.
7
Muh. Fitrah Dan Luthfiyah, Metode Penelitian Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas Dan
Studi Kasus, (Jawa Barat: CV Jejak,2017), h. 207
7
BAB III
IMPLEMENTASI KE BK AN
MENGENAI STUDI KASUS ANAK & REMAJA
8
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Studi kasus anak dan remaja adalah metode atau teknik yang sifatnya
integrative dan komprehensif digunakan untuk mempelajari anak dan
remaja secara lengkap dan mendalam guna membantu anak dan remaja
dalam perkembangan dan penyesuaian yang lebih baik.
2. Studi kasus dalam rangka pelayanan bimbingan merupakan metode untuk
mempelajari keadaan dan perkembangan seorang siswa secara lengkap dan
mendalam. Dengan tujuan memahami individualitas siswa dengan baik
dan membantunya perkembangan selanjutnya. Studi kasus memiliki ciri-
ciri antara lain: mengumpulkan data yang lengkap, bersifat rahasia, terus
menerus secara ilmiah dan diperoleh dari berbagai pihak.
3. Tujuan studi kasus anak dan remaja ialah memahami siswa sebagai
individu yang unik dalam segala hal, serta membantu siswa untuk
mencapai penyesuaian yang lebih baik.
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
John Gerring, What is a case study an what are the benefits?, jurnal Jil Vol.98,
No.2, Mei 2017.
Agung, S.(2016). Metode Studi Kasus. Diakses pada 20 september 2021 dari
https://agungslametkusmanto.wordpress.com/2016/08/04/metode-studi-kasus/
11