Tendensi Sentral Biostatistik
Tendensi Sentral Biostatistik
TENDENSI SENTRAL
A. Pengertian
Setiap pengukuran aritmatika yang ditujukan untuk
menggambarkan suatu nilai yang mewakili nilai pusat atau nilai sentral
dari suatu gugus data (himpunan pengamatan) dikenal sebagai ukuran
tendensi sentral. Nilai sentral atau tendensi sentral adalah nilai dalam
rangkaian data yang mewakili rangkaian data tersebut. Tendensi sentral
merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk mengetahui kumpulan data
mengenai sampel atau populasi yang disajikan dalam tabel atau diagram,
yang dapat mewakili sampel atau populasi. Bila ukuran tersebut diambil
dari sampel disebut statistik dan jika ukuran itu diambil dari populasi
disebut parameter. Tendensi sentral digunakan untuk menggambarkan sifat
sekumpulan data dari suatu pengamatan. Sentral Tendensial juga bisa
disebut nilai yang representatif dalam suatu kelompok observasi atau
studi. Syarat-syaratnya adalah sebagai berikut:
a. Harus dapat mewakili rangkaian data.
b. Perhitungannya harus didasarkan pada seluruh data.
c. Perhitungannya harus objektif.
d. Perhitungannya harus mudah.
e. Dalam suatu rangkaian hanya ada 1 nilai sentral.
1. MEAN
Rata-rata hitung atau sering disebut dengan (mean). Dalam
kegiatan penelitian, rata-rata(mean) mempunyai kedudukan yang
penting dibandingkan ukuran gejala pusat lainnya. Hampir setiap
kegiatan penelitian ilmiah selalu menggunakan rata-rata (mean).
Adapun cara untuk mencari mean dibedakan berdasarkan jenis
penyajian data.
a. Data tunggal dengan seluruh skornya berfrekuensi satu dimana xi =
data ke-i dan n = jumlah data.
No X f fX
1 3 4 12
2 4 3 12
3 5 3 15
4 6 2 12
5 7 1 7
6 8 1 8
7 9 1 9
Jumlah 15 75
Mean = 75/15 = 5
c. Data tunggal sebagian atau seluruh skornya berfrekuensi lebih dari
satu.
a) Cara panjang
2. MODUS (Mo)
Modus adalah nilai yang mempunyai frekuensi paling banyak.
Modus tidak harus tunggal, artinya nilainya bisa lebih dari satu.
Adapun cara mencari modus untuk data tunggal tinggal dilihat
frekuensinya. Untuk data dalam daftar distribusi frekuensi, modus
ditentukan dengan rumus:
Dengan:
a. Modus tunggal
Contoh: 2, 1, 4, 1, 1, 5, 7, 8, 9, 5, 5, 10 tentukan modus dari data
tersebut. Data yang sering mucul adalah 1 dan 5, jadi modus dari
data tersebut adalah 1 dan 5.
b. Modus data kelompok
Rumus :
Ket:
Tb = tepi bawah kelas modus
d1 = selisih antara frekuensi modus dengan frekuensi
sebelumnya d2 = selisih antara frekuensi modus dengan
frekuensi sesudahnya C= panjang kelas
Contoh:
3. MEDIAN (Me)
Median atau nilai tengah adalah suatu nilai yang membagi
distribusi data menjadi dua bagian yang sama besar atau suatu nilai
yang menbagi 50% frekuensi bagian atas dan 50% frekuensi bagian
bawah, sehingga frekuensi yang terdapat di atas sama dengan frekuensi
yang terdapat di bawah. Oleh karena itu median dari sejumlah data
tergantung pada frekuensinya bukan variasi nilai- nilainya.
Adapun cara mencari median, antara lain:
a. Data tunggal sebagian atau seluluh skornya berfrekuensi lebih dari
satu.
b. Sebelum dihitung mediannya, data diurutkan lebih dulu dari data
yang terkecil ke yang terbesar. Rumusan median untuk data
tunggal dibedakan jadi dua, yaitu :
Contoh:
a) Untuk contoh tabel sebelumnya dengan data 8 6 6 7 8 7 7
8 6 6.
Setelah data diurutkan diperoleh 6 6 6 6 7 7 7 8 8 8.
Jumlah data genap sehingga untuk mencari median
digunakan rumus di atas dan diperoleh.
b) Diketahui data sebagai berikut:
c) Contoh
Dengan:
n: jumlah data.
Contoh:
Dari tabel sebelumnya diperoleh kelas median terletak pada
Ket:
f = frekuensi.
c = panjang kelas.
n = jumlah frekuensi.
Contoh :
Jawab :
Tb = 45 – 0,5 = 44,5.
n = 80.
F = 8 + 10 + 13 = 31.
c = 5.
f = 17.
Me = Tb + ( (1/2 n – F)/f )c .
Me = Tb + ( (1/2 80 – 31)/17 )5
. Me = Tb + ( 9/17 )5 .
Me = 47,15.
Keterangan :
Q1 : kuartike ke-i.
N : banyaknya data
Contoh soal :
Jawab :
n = 17
2) Kuartil untuk data Bergolong (Berkelompok).
Menentukan letak kuartil untuk data berkelompok
Keterangan:
Qi : kuartil ke-i.
Tb: tepi bawah kelas kuartil.
p: panjang kelas.
N: banyak data.
F: frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil.
F: frekuensi kelas kuartil.
Data f
11-20 2
21-30 7
31-401 4
41-50 6
51-60 5
61-70 6
Jawab :
3) Jangkauan Kuartil dan Simpangan Kuartil atau Jangkauan Semi
Inter Kuartil.
Berikut adalah rumus untuk sekumpulan data yang
mempunyai kuartil bawah (Q1) dan kuartil atas (Q3), Rumus
Jangkauan kuartil dan simpangan kuartil atau Jangkauan Semi
Inter kuartil dari data adalah sebagai berikut :
4) DESIL
Jika sekumpulan data dibagi menjadi 10 bagian yang sama,
maka didapat sembilan pembagi dan tiap pembagi dinamakan
desil. Karenanya ada sembilan buah desil, ialah desil pertama,
desil ke-dua, …, desil ke-sembilan, yang disingkat D1, D2, …, D9.
Desil-desil ini dapat ditentukan dengan jalan:
a) Susun data menurut urutan nilainya
b) Tentukan letak desil
c) Tentukan nilai desil
Keterangan:
Di = desilk e-i.
n = banyaknya data.
Contoh soal :
Jawab:
n = 16
Keterangan:
D1 = desil ke-i.
Tb = tepi bawah kelas kuartil.
p = panjang kelas.
n = banyak data.
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil.
f = frekuensi kelas kuartil.
Contoh soal :
Tentukan nilai D6 dari data berikut:
Jawab :
5) PRESENTIL
Sekumpulan data yang dibagi menjadi 100 bagian yang
sama, akan menghasilkan 99 pembagi berturut-turut yang
dinamakan persentil pertama, persentil kedua, …, persentil ke-99.
Simbol yang digunakan berturut-turut P1, P2, …, P99. Persentil ini
dapat ditentukan dengan cara:
a) Susun data menurut urutan nilainya.
b) Tentukan letak presentil
c) Tentukan nilai presentil
1) Data tunggal.
Keterangan:
Pi = pesentil ke-i.
n = banyaknya data.
Contoh soal :
Tentukan persentil ke-65 dari data:
6,5,8,7,9,4,5,8,4,7,8,5,8,4,5.
Jawab:
n = 15
Data terurut : 4,4,4,5,5,5,5,6,7,7,8,8,8,8,9.
Keterangan:
Pi = persentil ke-i.
Tb = tepi bawah kelas persentil.
p = panjang kelas.
n = banyak data.
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas persentil.
f = frekuensi kelas persentil.
Contoh soal :
Tentukan P30 dari data berikut
Jawab:
DAFTAR PUSTAKA