Anda di halaman 1dari 22

TUGAS MAKALAH

MATA KULIAH PEMBELAJARAN PKN DI SD

“Karakteristik Warga Negara Indonesia dalam Konteks Individu Yang Berbineka Tunggal
Ika”

Dosen : Dra. Widayati, M. Hum.

Disusun Oleh :

1. ALFIATUL NIKMAH (858572588)


2. APRILIA DWI LISDA DEVI (858570878)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD-BI

POKJAR GARUM) UPBJJ-UT MALANG

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2021.2
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini masih
memberikan nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga saya dapat menyelesaikan
pembuatan makalah ini dengan judul “Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS
dan Mata Pelajaran Lain dan Konsep Serta Prinsip Kepribadian Nasional, Semangat
Kebangsaan, Cinta Tanah Air dan Bela Negara” tepat pada waktunya. Terimakasih pula
kepada semua pihak yang telah ikut membantu hingga dapat disusunnya makalah ini.

Makalah sederhana ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam makalah ini membahas tentang Keterkaitan Pendidikan
Kewarganegaraan dengan IPS dan Mata Pelajaran Lain dan Konsep Serta Prinsip Kepribadian
Nasional, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air dan Bela Negara. Akhirnya saya sampaikan
terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi penyusun dan khususnya pembaca pada umumnya.

Akhirnya, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan. Dengan
segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat saya harapkan
dari para pembaca guna peningkatan kualitas makalah ini dan makalah-makalah lainnya pada
waktu mendatang.

Blitar, 28 Nopember 2021

Penyusun

ii
iii
MODUL 4

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
PETA KONSEP MODUL 3....................................................................................................iii
PETA KONSEP MODUL 4....................................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

MODUL 3 : KETERKAITAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN IPS

DAN MATA PELAJARAN LAIN

KB 1 Gambaran Umum dan Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan serta Mata

Pelajaran IPS dan Mata Pelajaran Lainnya di SD......................................................4

KB 2 Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS...................................................6

KB 3 Hubungan Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan dengan

Mata Pelajaran lainnya...............................................................................................8

MODUL 4 : KONSEP SERTA PRINSIP KEPRIBADIAN NASIONAL,

SEMANGAT KEBANGSAAN, CINTA TANAH AIR, DAN BELA NEGARA

KB 1 Konsep dan Prinsip Kepribadian Nasional.................................................................9

KB 2 Konsep dan Prinsip Semangat Kebangsaan.............................................................13

KB 3 Konsep dan Prinsip Cinta Tanah Air dan Bela Negara............................................15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................................16
B. Pertanyaan Diskusi......................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan kewarganegaraan bukanlah ilmu yang berdiri sendiri tetapi bidang
strudi ilmiah dimana dipengaruhi oleh berbagai ilmu pengetahuan lainnya. Seperti ilmu
hukum, ilmu politik, ilmu administrasi negara, ilmu ekonomi, ilmu sejarah, filsafat serta
ilmu sosiologi. Pendidikan kewarganegaraan sangat erat kaitannya dengan ilmu sosial
lainnya. Namun ilmu ini jauh lebih erat lagi kaitannya dengan ilmu sosiologi. Dimana
Pendidkan kewarganegaraan mencoba untuk menyiapkan manusia yakni generasi muda
sehingga bisa menjadi generasi yang bermoral. Pendidikan kewarganegaraan maupun IPS
adalah berasal dari satu rumpun, yaitu rumpun ilmu-ilmu sosial. Hubungannya dengan
pelajaran lain dimaksudkan agar mempelajari Pendidikan Kewarganegaran tidak
dibangun atas dasar-dasar pengetahuan yang luas. Keterkaitannya dengan demikian tidak
terbatas hanya antar mata pelajaran serumpun (Ilmu-ilmu sosial), tetapi dengan lintas
rumpun, misalnya rumpun humaniora (bahasa, seni pendidikan agama). Mengenai hal
tersebut di sini kami mengupas apa saja yang dipelajari pada Pendidikan
kewarganegaraan selain kita hubungkan dengan mata pelajaran IPS maupun mata
pelajaran lainnya.
Pada hal ini akan mengupas konsep serta prinsip kepribadian nasional, semangat
kebangsaan, cinta tanah air yang dilatar belakangi oleh siswa pada era sekarang sangat
terpengaruh oleh kemajuan zaman dan mereka kurang bahkan hampir tidak memiliki rasa
cinta tanah air, serta siswa kurang paham apa yang dimaksudkan atau apa yang harus
dilakukan terhadap implementasi dari Bela Negara, kurangnya semangat kebangsaan
terhadap siswa pada tingkat dasar, menengah bahkan tingkat tinggi. Bahkan juga banyak
ditemui kurangnya menghargai perbedaan keanekaragaman yang ada di Indonesia baik
dalam sisi Agama, ras, etnis, suku, adat istiadat, dan budaya. Sering terjadinya pecah
belah dalam satu di bangsa ini. Hal itu disebabkan beberapa faktor salah satunya
kurangnya pemahaman yang ada di Pendidikan Kewarganegaraan ini. Oleh karena itu,
seorang guru wajib memiliki kemampuan dan keterampilan mengajak siswa untuk
menganalisis, memahami, menyadari, mengetahui dan menguasai serta mengajarkan pada
siswa tentang pentingnya unuk memiliki Semangat Kebangsaan, memahami prinsip
kepribadian nasional, menanamkan semangat nasional, rasa cinta tanah air, dan bela
negara.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran umum dan karakteristik pendidikan kewarganegaraan serta mata
pelajaran IPS dan mata pelajaran lainnya di SD?
2. Apa hakikat dan karakteristik bidang studi pendidikan kewarganegaraan?
3. Bagaimana bidang studi pendidikan kewarganegaraan dalam kurikulum S1
PGSD?
4. Adakah keterkaitan antara pkn dan IPS serta bagaimana keterkaitan itu terjadi?
5. Apa tujuan konsep pembelajaran terpadu?
6. Bagaimana tetang Pendidikan kewarganegaraan dan pembelajaran terpadu?
7. Adakah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan pembelajaran terpadu?
8. Bagiamana hubungan bidang studi pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran
lainnya?
9. Bagaimana keanekaragaman bangsa indonesia sebagai kepribadian nasional?
10. Apa saja latar belakang kemajemukan bangsa indonesia?
11. Apa maksud Bhineka Tunggal Ika dan integrasi nasional?
12. Apa saja landasan hukum Bhineka Tunggal Ika?
13. Apa misi bangsa indonesia di era global?
14. Apa konsep dan prinsip semangat bangsa?
15. Apa yang menunjukkan semangat kebangsaan (nasionalisme dan patriotisme)?
16. Apa saja paham yang bertentangan dengan nasionalisme?
17. Apa maksud bahwa patriotisme sebagai sikap dan perilaku kebangsaan?
18. Bagaimana hubungan patriotisme dengan cinta tanah air/ kebangsaan?
19. Bagaimana konsep dan prinsip cinta tanah air dan bela negara?

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui gambaran umum dan karakteristik Pendidikan kewarganegaraan serta mata
pelajaran IPS dan mata pelajaran lainnya
2. Mengetahui hakikat dan karakteristik bidang studi pendidikan kewarganegaraan
3. Mengetahui bidang studi pendidikan kewarganegaraan dalam kurikulum S1
PGSD
4. Mengetahui keterkaitan antara Pendidikan kewarganegaraan dan IPS
5. Mengetahui tujuan konsep pembelajaran terpadu
6. Mengetahui tetang pendidikan kewarganegaraan dan pembelajaran terpadu
7. Mengetahui hubungan pendidikan kewarganegaraan dan pembelajaran terpadu

2
8. Mengetahui hubungan bidang studi pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran
lainnya

9. Mengetahui keanekaragaman bangsa indonesia sebagai kepribadian nasional


10. Mengetahui latar belakang kemajemukan bangsa Indonesia
11. Mengetahui maksud Bhineka Tunggal Ika dan integrasi nasional
12. Mengetahui landasan hukum Bhineka Tunggal Ika
13. Mengetahui misi bangsa indonesia di era global?
14. Mengetahui konsep dan prinsip semangat bangsa
15. Mengetahui yang menunjukkan semangat kebangsaan (nasionalisme dan patriotisme)
16. Mengetahui paham yang bertentangan dengan nasionalisme
17. Mengetahui maksud bahwa patriotisme sebagai sikap dan perilaku kebangsaan
18. Mengetahui hubungan patriotisme dengan cinta tanah air/ kebangsaan
19. Mengetahui konsep dan prinsip cinta tanah air dan bela negara

3
BAB II

PEMBAHASAN

MODUL 3 : KETERKAITAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN


IPS
DAN MATA PELAJARAN LAIN
KB 1
A. Gambaran Umum dan Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan serta Mata
Pelajaran IPS dan Mata Pelajaran Lainnya di SD

Pendidikan kewarganegaraan merupakan bidang kajian dan program studi yang


memiliki fungsi dan perannya sebagai pendidikan hukum, politik dan kewarganegaraan
sendiri untuk membentuk warga negara yang baik. Dalam perkembangannya
Pendidikan kewarganegaraan mengalami perubahan nama seperti Pendidikan Moral
Pancasila (PMP), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dan Pendidikan
Kewarganegaraan.
Walau sering mengalami perubahan nama, tetapi isi mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan secara umum tidak berubah yaitu menekankan pada pengetahuan
untuk mendorong siswa berpikir secara kritis, melalui pendekatan politis dan
kekuasaan, dan proses pembelajaran menggunakan pembelajaran satu arah
(verbalisme).
 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
1. Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter hidup masyarakat dan berbangsa.
4. Berinteraksi dengan bangsa lain dalam peraturan dunia serta langsung atau tidak
langsung dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

B. Hakikat dan Karakteristik Bidang Studi Kewarganegaraan


1. Hakikat Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang
beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, asia. Dan suku bangsa untuk
menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang
dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945.
2. Karakteristik Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan
4
Menuntut lahirnya warga negara dan warga masyarakat yang Pancasila,
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sesuai dengan paradigma
baru. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu bidang kajian ilmiah dan
program pendidikan di sekolah dan diterima sebagai wahana utama serta esensi
pendidikan demokrasi di Indonesia. Melalui bidang studi kewarganegaraan diharapkan
mampu mencetak masyarakat mandiri, bertanggung jawab, berpikir kritis, kreatif, dan
memiliki kemampuan :

a. Sadar dan patuh pada hukum (melek hukum)


b. Sadar dan bertanggung jawab dalam hidup berbangsa dan bernegara
(melek politik)
c. Berpartisipasi dalam pembangunan nasional (insane pembangunan)
d. Cinta bangsa dan tanah air (heroisme dan patriotisme)
Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan dengan paradigma baru, yaitu
bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan bidang kajian ilmiah dan program
pendidikan di sekolahh dapat diterima sebagai wahana utama serta esensi
pendidikan di indonesia melalui :
a. Civic Intelligance, merupakan kecerdasan dan daya nalar warga negara
baik dalam dimensi spiritual, rasional, emosional, maupun social.
b. Civic Responsibility, merupakan kesadaran akan hak dan kewajiban
sebagai warga negara yang bertanggung jawab.
c. Civic Participation, merupakan kemampuan berpartisipasi warga negara
atas dasar tanggung jawabnya, baik secara individual, social, maupun
sebagai pemimpin hari depan.

C. Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Kurikulum S1 PGSD


Berdasarkan landasan konsep Pendidikan Kewarganegaran, fungsi dan peran serta
tujuan Pendidikan Kewarganegaraan secara umum adalah sebagai berikut :
a. Pendidikan nilai dan moral Pancasila serta UUD 1945
Pendidikan nilai dan moral yang diperlukan oleh seorang warga negara
dalam berkehidupan sebagai warga negara dan masyarakat.
b. Sebagai Pendidikan Politik
Pendidikan yang memungkinkan siswa mengetahui apa yang menjadi hak
dan kewajiban.
c. Sebagai Pendidikan Kewarganegaran
Menumbuhkan pengertian dan pemahaman siswa terhadap fungsi dan peran
warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegaran.
d. Sebagai Pendidikan Hukum dan Kemasyarakatan
5
Tidak hanya mendidik siswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan namun
dapat menggunakan dalam menghadapi persoalan dalam kehidupan bermasyarakat.

KB 2
A. Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS Bagaimana Keterkaitan
Itu Terjadi

PKn
PMP
PPKn

Geografis
IPS Sejarah

Ekonomi

Pendidikan kewarganegaraan menurut sejarah perkembangannya sampai terbentuk


bidang studi Pendidikan kewarganegaraan seperti sekarang ini secara historis memiliki
keterkaitan yang kuat dengan IPS. Karena sebelum menjadi bidang studi Pendidikan
kewarganegaraan diberi nama bidang studi Pendidikan Pancasila and Kewarganegaraan.
Bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan adalah bagian dari bidang studi IPS. Bidang
studi Kewarganegaraan adalah pengajaran yang erat kaitannya dengan Pancasila dan
Undang-Undang 1945 dan hal-hal yang menyangkut warga negara serta pemerintahan
menurut versi Kurikulum Tahun 1975 dan Kurikulum Tahun 1984. Dengan demikian
pemisahan antara aspek-aspek geografi, ekonomi dan sejarah menjadi bidang studi IPS
dengan bagian materi pengajaran yang erat kaitannya dengan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 adalah hal yang menyangkut warga negara serta pemerintahan jelas
bahwa terjadi pemisahan antara materi pengajaran bidang studi Pendidikan Moral Pancasila.
Dengan penjelasan tersebut menunjukkan betapa eratnya keterkaitan dan bagaimana bentuk
keterkaitan antara Pendidikan Kewarganegaraan dengan bidang studi IPS.

B. Tujuan Pembeajaran Terpadu

6
Tujuan konsep pembelajaran terpadu adalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran harus membantu anak memperoleh pengetahuan secara utuh dan
bermakna.
2. Anak akan banyak dilibatkan dalam proses pembelajaran.
3. Membantu anak untuk melakukan pekerjaan sesuai kemampuan dan
kebutuhan.
4. Mengembangkan pengalaman sensorik untuk membentuk kemampuan dasar
anak guna memiliki kemampuan pembelajaran abstrak.

C. Hubungan Pendidikan Kewarganegaraan dan Pembelajaran Terpadu


Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan dilihat dari hakikat dan sifat-sifat
sebagai program pendidikan memang telah memiliki sifat-sifat keterpaduan. Bidang
Studi Pendidikan Kewarganegaraan yang dalam mata pelajaran ini dinamakan
Pendidikan Pancasila muatan utamanya adalah nilai moral Pancasila. Pendidikan
kewarganegaraan menurut kurikulum tahun 1968 adalah gabungan antara ilmu
bumi, sejarah, civics memang telah memiliki unsur-unsur keterpaduan jika
dihubungkan dengan tradisi pengajaran studi sosial.
 Konsep pembelajaran terpadu meliputi :
1. Pembelajaran yang berenjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian
(center of interest) yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep
lain, baik yang berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari syudi
lainnya.
2. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi
yang mencerminkan dunia nyata di sekeliling dan dalam rentang dan
kemampuan perkembangan anak.
3. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan anak secara
simultan.
4. Merakit dan menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang studi
yang berbeda, dengan harapan anak belajar dengan lebih baik dan bermakna.

 Kelebihan Pembelajaran terpadu, meliputi :


1. Relevan dengan tingkat perkembangan anak
2. Kegiatan bertolak dari minat dan kebutuhan
3. Kegiatan lebih bermakna dengan hasil pembelajaran yang bertahan lama
4. Mengembangkan ketrampilan berpikir anak
5. Kegiatan bersifat pragmatis
6. Menumbuhkembangkan ketrampilan sosial anak

7
 Karakteristik Pembelajaran terpadu
1. Berpusat pada anak (child centered).
2. Memberi pengalaman langsung kepada anak.
3. Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas.
4. Menyaikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran.
5. Bersifat luwes.
6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan anak.

 Pendidikan Kewarganegaraan dan Pembelajaran terpadu


Dasar-dasar pertimbangan pengembangan program pembelajaran terpadu yaitu :
1. Karakteristik anak SD
2. Konsep disiplin ilmu
3. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator
4. Lingkungan belajar anak
5. Bahan/sumber-sumber penunjang

KB 3
Hubungan Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan dengan Mata Pelajaran
Lainnya
Selain memiliki keterkaitan dengan bidang studi IPS, Pendidikan Kewarganegaraan
juga memiliki keterkaitan dengan mata pelajaran atau bidang studi lainnya. Keterkaitan
antara pendidikan kewarganegaraan dengan bidang studi lainnya ada 3 model yang
bisa diterapkan dalam pembelajaran terpadu,yaitu :
Model connected, suatu model yang biasa digunakan hanya keterkaitan dalam
mata belajar. Atau pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk
menghubungkan satu topic dengan topic lain, satu konsep dengan konsep lain, atau
anatar satu ketrampilan dengan ketrampilan lain atau antara tugas-tugas yang
dilakukan pada hari berikutnya bahkan dari ide-ide yang dipelajari pada satu
semester dengan ide-ide yang dipelajari pada semester berikutnya
Model webbed (jaring laba-laba) melibatkan sebanyak mungkin konsep dari setiap
disiplin untuk mengkaji secara tuntas dan komperhentif tema yang ditetapkan, yang
tentu disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak.
Model integred (terpadu) menekankan pada tema untuk dapat menunjukkan
keterhubungan mata pelajaran. Pemanduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang
berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah tema tertentu.

8
MODUL 4 : KONSEP SERTA PRINSIP KEPRIBADIAN NASIONAL,
SEMANGAT KEBANGSAAN, CINTA TANAH AIR, DAN BELA
NEGARA

KB 1
Konsep dan prinsip Kepribadian Nasional

A. Keanekaragaman Bangsa Indonesia sebagai Kepribadian Nasional

Indonesia merpakan bangsa yang dikenal dengan bangsa majemuk, karena


dilihat dari 2 sudut pandang, yaitu :
1. Horizontal
Perbedaan yang dilihat dari beragamnya perbedaan fisik atau ras,
perbedaan suku bangsa, perbedaan agama, perbedaan jenis kelamin).
2. Vertikal
Menunjukkan adanya tingkatan dengan kualitas yang berbeda diantara
individu. Misalnya urutan tingak Pendidikan SD, SMP, SMA/SMK dan
perguruan tinggi, yang hal ini mengakibatkan adanya perbedaan pendapat
secara singkat ditunjukkan dengan tingkatan pendidikan atau gelar yang
disandang, jabatan, pangkat dan sebagainya.

B. Latar Belakang Kemajemukan Bangsa Indonesia


1. Latar belakang historis
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari yunani (Cina Selatan),
mereka datang kepulau yang ada di Indonesia dalam waktu yang cukup lama
dan berbeda-beda, dan mereka selalu berupaya untuk mempertahankan diri dan
menyesuaikan diri dengan kondisi alam yang ada disekitarnya sehingga
berkembang biak sejalan dengan tingkat pengetahuan dan pengalaman yang
mereka dapatkan dari hari ke hari.

2. Latar belakang geografis


Kondisi kepulauan di Indonesia berbeda, seperti perbedaan iklim, curah
hujan, suhu, kelembapan udara, jenis tanah,morologi, tata air, flora dan
faunannya. Setelah IPTEK berkembang pesat maka datanglah bangsa- bangsa
lain (seperti, india, cina,arab dan bangsa Eropa).

3. Latar belakang sosiologis

9
Dampak dari teknologi manusia yang berkembang selama berabad- abad
menghasilkan peradaban yang berbeda, Misalnya;
- Di sebagian besar pedalaman Pulau Jawa dan Bali, setelah berabad-
abad telah ditanami secara intensif. sistem pertanian umumnya bersifat
subsistem,luas lahan relatif kecil.
- Di sepanjang pantai jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi
berkembang kota-kota, pantai, pusat pertemuan antar bangsa, perdagangan
sutra, keramik, dsb.
- Di wilayah pedalaman Kalimantan, Sumatra, Papua, dan pulau lainnya, lahan
yang belum digarap masih luas, penduduknya masih jarang, hidupnya
masih nomaden.

C. Keanekaragaman Kebudayaan yang Merupakan Unsur Kebangsaan dan


Kepribadian Nasional

1. Kebudayaan Daerah sebagai Unsur Kebudayaan Nasional


Pasal 32 UUD 1945 : Pemerintah memajuka kebudayaan nasional
Indonesia, artinya kebudayaan nasional tumbuh dari kebudayaan daerah dan
unsur-unsur kebudayaan asing yang dapat mengembangkan dan memperkaya
kebudayaan nasional.
Perubahan kedua UUD 1945 Pasal 28 : Identitas budaya dan hak
masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan
peradaban. Kebudayaan daerah dibagi atas unsur-unsur kebudayaan
(kesenian, kepercayaan, adat-istiadat). Kebudayaan daerah itu menjadi unsur
penentu kebudayaan nasional. Tidak ada nada kebudayaan nasional
tanpa ditunjang dengan kebudayaan daerah. Kebudayaan nasional
merupakan cerminan kebudayaan daerah agar kebudayaan tersebut tetap dekat
dengan masyarakat pecinta dan pemakainnya.

2. Pengenalan Keanekan Ragaman Budaya di Indonesia


Pengertian tetang kebudayaan : Kebudayaan berasal dari Bahasa
Sansekerta, yaitu Budaya, yang berarti akal. Kebudayaan adalah semua hasil
karya manusia yang berdasarkan cipta, rasa, karsa, dan karya. Bhinneka
Tunggal Ika , yang artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua,
artinya bahwa Indonesia terdiri dari: bermacam- macam suku bangsa dan
memiliki adat-istiadat yang berbeda, baik kebudayaan maupun bahasa

10
daerahnya sendiri-sendiri). Ciri-ciri umum kebudayaan daerah : Kesenian,
bahasa, sistem kemasyarakatan, mata pencaharian, religi, peninggalan sejarah.

3. Suku-Suku Bangsa di Indonesia


Misalnya di pulau Sumatra ( Suku Aceh, Batak, Minangkabau dsb.), pulau
Jawa (Suku Sunda, Jawa, Madura, dsb.), di Kalimantan (Suku Banjar, Dayak)

4. Budaya Daerah
Meliputi hahasa pada setiap daerah, tari-tari daerah, lagu-lagu daerah dan
sebagainya.

5. Membina dan Melestarikan Budaya Daerah dan Nasional


Dalam membina dan melestarikan budaya daerah dan nasional dengan
mengenla dan mempelajari kebudayaan dari berbagai daerah, menyaring
kebudayaan yang datang dari berbagai daerah, dan membentuk perkumpulan-
perkumpulan sanggar atau kelompok kesenian.

D. Bhineka Tungga Ika dan Integrasi Nasional


Konsepsi Bhineka Tungga Ika lahir dilatarbelakangi oleh keanekaragaman
suku bangsa Indonesia yang ingin bersatu dalam wadah negara kesatuan RI. Ada
beberapa hal yang dapat mewujudkan integrasi nasional, antara lain:
1. Setiap individu/ kelompok berhasil mengisi kebutuhan satu sama lain
baik yang bersifat materi maupun non materi.
2. Tercapainnya suatu konsensus suatu norma-norma dan nilai-nilai sosial.
3. Norma-norma yang berlaku di masyarakat tidak berubah-ubah.
4. Adanya keselarasan antara individu dengan kelompok tetang tujuan
sosial yang ingin dicapai.
5. Norma-norma sosial mampu membantu individu/kelompok dalam
mencapai tujuan sosial yang hendak dicapai.
6. Sanksi yang ditentukan dapat dilaksanakan secara konsekuen.
7. Tindakan masyarakat selalu berpegang pada norma-norma kelompok

 Faktor penunjang integrasi nasional


a. Bahasa Nasional
b. Pamcasla sebagai dasar negara
c. Kesadaran dan solidaritas kelompok
d. Perundang-undangan yang bersifat nasional

11
E. Landasan Hukum Bhineka Tunggal Ika
1. Pancasila sila ketiga : Persatuan Indonesia
2. Pembukan UUD 1945 alinea kedua
3. Batang tubuh UUD 1945
4. Pembinaan kebudayaan

F. Misi Bangsa Indonesia di Era Global


Misi bangsa Indonesia di era global ini adalah sebagai berikut :
1. Pengamalan pancasila serta konsistensi dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa da bernegara
2. Penegakan kedaulatan rakyat
3. Peningkatan pengalaman ajaran agama dalam kehidupan sehari-jari
4. Menjamin kondisi aman, damai, tertib dan ketentraman masyarakat
5. Perwujudan sistem hukum nasional
6. Perwujudan kehidupan sosial budaya
7. Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional
8. Perwujudan otonomi daerah
9. Perwujudan kesejahteraan rakyat
10. Perwujudan aparatur negara yang berfungsi melaayani masyarakat,
profesional, berdaya guna, produktif, transparan, besas dari KKN
11. Perwujudan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan
bermutu
12. Perwujudan politik luar ngeri yang berdaulat, bermanfaat, bebas dan proaktif

12
KB 2
Konsep dan Prinsip Semangat Kebangsaan

A. Pengertian dan Unsur Terbentuknya Negara


Dalam istilah bahasa Indonesia nation berarti bangsa, yang yang
digunakan untuk terjemahan Ras (Race) dan Volk. Ras adalah bangsa dalam arti
antropologis, yakni berketurunan sama. Vokl adalah kelompok orang yang secara
sosiokultural sama.
Nasionalisme berasal dari kata (nation) yang berarti bangsa. Nasionalisme dapat
dipandang sebagai suatu paaham rasa kebangsaan atau kesadaran sebagai bangsa
yang didasarkan pada adanya rasa cinta kepada tanah air untuk mencapai,
mempertahankan, mengabdikan identitas, dan integrasi kekuatan bangsanya.
Negara dan bangsa adalah sekelompok manusia yang memiliki cita- cita
bersama yang mengikat warga negara enjadi satu kesatuan; memiliki sejarah hidup
bersama sehingga tercipta rasa senasib sepenanggungan; memiliki adat, busaya,
dan kebiasaan yang sama; menempati suatu wilayah tertentu yang merupakan kesatuan
wilayah; terorganisasi dalam suatu pemerintahan yang berdaulat sehingga terkait dalam
suatu masyarakat.
 Unsur-Unsur Terbentuknya Negara
1. Persamaan asal keturunan bangsa (etnik)
2. Persamaan pola kebudayaan
3. Persamaan tempat tinggal
4. Persamaan nasib kesejarahan
5. Persamaan cita-cita
B. Semangat Kebangsaan (Nasionalisme dan Patriotisme)
Pandangan Bangsa Indonesia :
1. Monodualistik, merupakan hakikat yang menganggap bahwa hakikat sesuatu
merupakan dua unsur yang terkait menjadi satu kebulatan.
2. Monopluralis, bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai unsur yang beraneka
ragam tetapi kesemuanya tetap satu kesatuan yang utuh.
3. Integralistik, kebersamaan, kekeluargaan.

C. Paham yang Bertentangan dengan Nasionalisme


Terdapat 4 paham yang bertentangn dengan nasionalisme, yaitu :
1. Suknisme, paham kecintaan yang berlebihan terhadap suku bangsa serta berusaha
berusaha memisahkan diri dari suku-suku lainnya.
2. Chauvinisme, rasa cinta tanah air yang berlebihan dengan mengagung-agungkan
bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain.

13
3. Ekstrimisme, tindakan suatu golongan atau kelompok yang berusaha menggulingkan
pemerintah atau menyalahgunakan ajaran agama untuk mewujudkan kepentingan
golongannya.
4. Kedaerahan, suatu paham yang lebih mengutamakan kepentingan daerah di atas
kepentingan nasional.

D. Patriotisme sebagai Wujud Sikap dan Perilaku Kebangsaan


Patriotisme diartikan sebagai pecinta/pembela tanah air. Tujuan konsep
patriotisme untuk menumbuhkan dan meningkatkan semangat cinta tanah air dalam
berbangsa dan bernegara sebagaimana tercermin dalam nilai moral yang terkandung pada
sila ketiga panacasila. Dan Merupakan alat pemersatu seluruh rakyat Indonesia dalam
mewujudkan cita-cita bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur
berdasarkan pancasila.
 Hubungan patriotisme dengan cinta tanah air atau kebangsaan
1. Patriotisme pencerminan dari rasa cinta tanah air, bangsa, dan negara.
2. Patriotisme melandasi semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Patriotisme mendorong timbulnya semangat mengutamakan
kepentingan, keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
4. Patriotisme memotivasi munculnya semangat rela berkorban untuk
kepentingan bangsa dan negara
5. Merupakan alat untuk mewujudkan rasa cinta tanah air dan bangsa
6. Patriotisme merupakan bukti rasa bangga sebagai bangsa Indonesia dan
bertanah air Indonesia
7. Patriotisme mendorong tumbuhnya semangat pergaulan demi
persatuan dan kesatuan bangsa yang ber- Bhineka Tunggal Ika
8. Patriotisme mendorong tumbuhnya kesetiakawanan sosial.

E. Nilai-Nilai Semangat Kebangsaan


1. Nilai Persatuan
Merupakan nilai kepahlawan yang dimiliki oleh para pejuang bangsa Indonesia
yang mampu menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara.
2. Nilai Kecintaan
Semangat pengorbanan dan persatuan parapahlawan karena didasari oleh rasa
cinta yang tinggi terhadap bangsa dan negara Indonesia.
3. Nilai Kebanggaan

14
Bangga sebagai bangsa Indonesia dapat menimbulka sikap rela berkorban untuk
kepentingan bangsa dan negara.
4. Nilai Pengorbanan
Merupakan pengorbanan untuk kepentingan bangsa dan negara.
5. Sikap Terbuka
Kondisi yang diperlukan untuk sikap terbuka dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara dan arah kebijakan nasional yang transparan.

KB 3
Konsep Serta Prinsip Cinta Tanah Air dan Bela Negara

A. Konsep dan Prinsip Cinta Tanah Air


Sikap sadar dan bertanggung jawab atas nilai-nilai pancasila adalah pencerminan
kepribadian warga negara yang setia kepada dasar negara pancasila dan UUD 1945 dan
memiliki kcintaan terhadap tanah air dan bangsa.
1. Mengamalkan Nilai-Nilai yang Berkaitan dengan Rasa Cinta Tanah Air
Cinta tanah air merupakan sikap batin yang dilandasi oleh ketulusan dan
keikhlasan dalam perbuatan demi tanah air dan kebahagiaan bangsa. Misalnya
di lingkungan sekolah dengan mengadakan upacara bendera, kegiatan
memperindah dan menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sejuk.
2. Nilai Budi Pekerti Cinta Tanah Air
Nilai budi pekerti mengutamakn kepentingan umum/bangsa dan negara,
berani membela bangsa dan negara, berdisiplin, bersyukur, pengabdian, rela
berkorban, memelihara amanah, kebersamaan, rasa meiliki, dan setia.

B. Konsep dan Prinsip Bela Negara


Upaya yang dilakukan dalam usaha untuk pembelaan negara kesatuan Republik
Indonesia sudah tertuang dalam UUD 1945 pasal 30 ayat (1) ditegaskan bahwa “tiap-tiap
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”.
Misalnya dalam lingkungan masyarakat dalam menjaga lingkungannya melalui kegiatan
system keamanan lingkungan (siskampling), ikut menanggulangi akibat bencana alam
dsb. Di lingkungan sekolah misalnya meningkatkan ilmu pengetahuan, memberdayakan
budaya disiplin dan mematuhi aturan dan tata tertib sekolah.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Keterkaitan pendidikan kewarganegaraan dengan IPS dan Mata Pelajaran Lain
adalah bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang
masih satu rumpun dalam ilmu sosial. Serta dalam pembelajaran terpadu memiliki
kelemahan dan kelebihan. Kelemahan pembelajaran terpadu dalam proses pembelajaran
yaitu guru sulit menerima pembaharuan cenderung menggunakan cara lama dalam
mengajar, kurangnya kreativitas dan ketrampilan guru, kurangnya sarana dan prasarana di
sekolah. Kelebihan pembelajaran terpadu menuntut kemampuan belajar siswa yang
relative baik, dalam aspek kreatifitasnya.
Keanekaragaman bangsa meliputi suku, ras, agama dan warna kulit. Pentingnya
peran serta guru dalam mendampingi siswa mengenai masuknya budaya asing. Dan hal
ini untuk meghindari Suknisme, Chauvinisme, Ekstrimisme, Kedaerahan. Semua itu
masayrakat Indonesia harus mampu memahami dan mengamalkan nilai-nilai pancasila
pancasila adalah pedoman untuk memfilter semua pengaruh buruk budaya asing.
Menanamkan cinta tanah air kepada siswa, mencintai budaya sendiri.

B. Pertanyaan Diskusi

1. Apa saja tugas LSM atau Lembaga Swadaya Masyarakat ?


Jawaban :
Tugas LSM adalah memberikan pengawasan terhadap jalannya pemerintahan,
guna menuju pemerintahan yang baik, transparan, dan bertanggung jawab.

2. Partisipasi religi warga negara ganda yang punya negara yang berbeda faham, misal yang
1 negara religius, yang 1 negara sekuler. Bagaimana cara kita menyikapi partisipasi
religiusnya ?
Jawaban : Kalau hanya sekedar liburan di negara sekuler (yang meniadakan simbol-
simbol agama dalam kehidupan/negara yang sama sekali tidak mengatur kehidupan atau
negara bebas) ya kita tetap melaksanakan partisipasi religi akan tetapi secara tidak
mencolok. Kecuali untuk atribut-atribut yang melekat seperti berhijab untuk wanita, dan
memakai kopyah untuk laki-laki

16
DAFTAR PUSTAKA

S Udin, Winata putra, dkk. 2020. Pembelajaran PKN di SD, Tangerang


Selatan Universitas Terbuka

17

Anda mungkin juga menyukai