OLEH :
I WAYAN SUMARYANA
NIM 2114901014
A. PENGKAJIAN
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
No. Rekam Medis 18.55.XX Diagnosa Medis Vulnus Appertum Regio Cruris (S)
IDENTITAS
GENERAL IMPRESSION
Keluhan Utama : luka robek pada betis kiri +-15 cm
Mekanisme Cedera : Pasien mengatakan membawa sepeda motor mengalami tabrakan dengan sepeda
motor dari arah berlawanan di jalan depan tempat tinggal pasien pukul 08.05 Wita. Pasien terjatuh
dengan kaki kiri tertimpa sepeda motor yang dikendarai. Saat pasien bangun terlihat betis kirinya robek
dan mengeluarkan darah. Pasien kemudian segera memanggil anaknya untuk mengantar pasien ke IGD
Rumah Sakit TK. II Udayana.
Orientasi (Tempat, Waktu, dan Orang) : Baik Tidak Baik, ... ... ...
AIRWAY
Jalan Nafas : Paten Tidak Paten
PRIMARY SURVEY
BREATHING
Gerakan dada: Simetris Asimetris
Irama Nafas : Cepat Dangkal Normal
Pola Nafas : Teratur Tidak Teratur
Retraksi otot dada : Ada Tidak ada
Sesak Nafas : Ada Tidak ada
Frekuensi Nafas : 24 x / menit
Keluhan Lain : tidak ada
CIRCULATION
Nadi : Teraba Tidak teraba
Jumlah : 100 x/menit
Sianosis : Ya Tidak
CRT : < 2 detik > 2 detik
Perdarahan : Ya Tidak ada Jumlah : +- 5 cc, masih aktif
Keluhan Lain: tidak ada
DISABILITY
Respon : Alert Verbal Pain Unrespon
Kesadaran : CM Delirium Somnolen ... ...
GCS : Eye 4 Verbal 5 Motorik 6
PRIMARY SURVEY
Jumlah GCS : 15
Pupil : Isokor Unisokor Pinpoint Medriasis
Refleks Cahaya: Ada Tidak Ada
Lateralisasi : Ada Tidak Ada
Keluhan Lain : tidak ada
EXPOSURE
Deformitas : Ya Tidak
Contusio : Ya Tidak
Abrasi : Ya Tidak
Penetrasi : Ya Tidak
Burn : Ya Tidak
Laserasi : Ya Tidak
Swelling : Ya Tidak
Keluhan Lain: Luka robek pada kaki kiri regio cruris +-15 cm
ANAMNESA
Riwayat Penyakit Saat Ini : Pasien datang ke IGD diantar keluarga dengan luka robek di betis kiri
SECONDARY SURVEY
riwayat kecelakaan ganda pukul 08.05 Wita. Panjang luka +- 15 cm, tampak jaringan lemak,
kedalaman luka +-4 cm, perdarahan masih aktif. Kesadaran pasien bagus, pasien mengeluh nyeri
pada luka di betisnya.
Riwayat Penyakit Sebelumnya : pasien mengatakan sebelumnya tidak peranah mengalami kecelakaan
serupa. Pasien tidak memiliki riwayat peyakit bawaan dan penyakit kronis lainnya.
Sign and Symptom : pasien mengeluh nyeri dan terdapat luka robek terbuka pada betis bagian kiri
dengan panjang +- 15 cm, kedalaman +- 4 cm, perdarahan aktif +- 5 cc
Alergi : disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala dan Leher:
Inspeksi:
Bentuk kepala normocephalic, rambut berwarna putih bercampur hitam lurus, penyebaran rambut
merata, kulit kepala bersih bentuk wajah simetris lengkap, luka (-) jejas (-)
Pada leher posisi trakhea berada ditengah, simetris dan tidak ada penyimpangan. Tiroid tidak ada
pembesaran. Pasien dapat berbicara.
Palpasi :
Kepala terdapat nyeri tekan pada wajah
Pada leher vena jugularis tidak mengalami pembesaran dan denyut nadi karotis teraba. Tidak ada nyeri
tekan.
Dada:
Inspeksi: bentuk simetris (+/+), jejas (-), massa (-), spider navi (-), barrel chest (-), retaksi dada (-/-).
Palpasi : stem fremitus kanan = stem fremitus kiri
Perkusi : sonor(+/+) pada semua lapang paru
Auskultasi : suara pernapasan : Vesikuler (+/+), suara tambahan (-)
Abdomen:
Inspeksi : datar, simetris
Palpasi : nyeri tekan (-), organomegali(-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : peristaltik usus (+)
Pelvis:
Inspeksi: tampak simetris, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Ektremitas Atas/Bawah:
Inspeksi : pada ekstremitas kiri bawah pasien terdapat luka robek terbuka pada betis bagian kiri
dengan panjang +- 15 cm, kedalaman +- 4 cm, perdarahan aktif +- 5 cc
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada deformitas, denyut arteri teraba jelas.
Punggung :
Inspeksi : tampak simetris, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Neurologis :
Kesadaran pasien compos mentis dengan GCS : 15
Kekuatan Otot
555 555
555 555
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemerikasaan Lab : tidak dilakukan pemeriksaan
2. Pemeriksaan Diagnostik
RONTGEN CT-SCAN USG EKG
ENDOSKOPI Lain-lain, ... ...
Hasil : -
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
No Data Masalah
Keperawatan
DS DO
1 Pasien mengatakan Luka robek terbuka pada regio cruris Kerusakan
terdapat luka robek (S), panjang luka +- 15 cm, integritas
pada betis kiri karena kedalaman +- 4 cm, tampak jaringan jaringan
kecelakaan yang lemak, perdarahan aktif +- 5 cc,
dialami kondisi luka bersih
2. Diagnosa Keperawatan
a. Kerusakan integritas jaringan b.d. sayatan benda tajam d.d Pasien
mengatakan terdapat luka robek pada betis kiri karena kecelakaan yang
dialami, Luka robek terbuka pada regio cruris (S), panjang luka +- 15 cm,
kedalaman +- 4 cm, tampak jaringan lemak, perdarahan aktif +- 5 cc,
kondisi luka bersih
b. Nyeri akut b.d. diskontinuitas jaringan d.d Pasien mengatakan merasakan
sangat nyeri seperti tersayat terus menerus pada luka, skala 8 (0-10),
Pasien tampak meringis kesakitan, meringis, wajah tegang, TD 143/93
mmHg, Nadi 100 x/menit, RR 24 x / menit
C. RENCANA KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PADA PASIEN NY. KA DENGAN VULNUS APPERTUM
DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA
TANGGAL 4 NOVEMBER 2021
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Kerusakan Setelah diberikan a. Lakukan a. Penyatuan
tindakan 1x 45
integritas penyatuan robekan akan
menit
jaringan diharapakan jaringan yang mengembalikan
kerusakan
mengalami diskontinuitas
integritas
jarinagn dapat robekan dengan jaringan luka
tertangani
teknik hecting
dengan kriteria
hasil : b. Tutup luka segera b. Mencegah
a. Luka
mungkin dengan komplikasi
tertutup dan
terawat balutan yang seperti risiko
b. Perdarahan
sesuai infeksi dari faktor
tidak aktif
eksternal
c. Tinggikan c. Peninggian
ekstermitas luka mungkin
diperlukan pada
awal untuk
menurunkan
perdarahan
d. Edukasi tata cara d. Meningkatkan
perawatan luka pengetahuan
dan perubahan untuk
gaya hidup selama mendukung
proses penyembuhan
penyembuhan
luka
2. Nyeri akut Setelah diberikan a. Lakukan a. Menurunkan
tindakan 1x 45
penatalaksanaan nyeri yang
menit
diharapakan diskontinuitas muncul selama
tingkat nyeri
jaringan dengan penanganan luka
menurun dengan
kriteria hasil : anastesia
a. Pasien
b. Kaji ulang b. Perubahan skala
tampak
rileks keluhan nyeri nyeri dapat
b. TTV dalam
mengidentifikasik
batas normal
an terjadinya
komplikasi atau
perbaikan fungsi
saraf
c. Ajarkan teknik c. Meningkatkan
relaksasi relaksasi dan
meningkatkan
rasa kontrol yang
dapat
menurunkan
ketergantungan
farmakologis
d. Edukasi d. Meningkatkan
penggunaan rasa nyaman dan
analgetika menurunkan
selama masa nyeri
penyembuhan
D. TINDAKAN KEPERAWATAN
TINDAKAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PADA PASIEN NY. KA DENGAN VULNUS APPERTUM
DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA
TANGGAL 4 NOVEMBER 2021
No No. Diagnosa Tindakan Evaluasi
Keperawatan
1 I Meninggikan ekstermitas luka DS :
DO : Perdarahan masih aktif,
rembesan berkurang.
E. EVALUASI KEPERAWATAN
No Diagnosa Evaluasi
Keperawatan
1 Kerusakan S:-
integritas
O : Jaringan menyatu dengan hecting, terdapat 8 jahitan dalam dan
jaringan
12 jahitan, perdarahan berhenti, luka tertutup dan terawat, tidak
ada rembesan perdarahan
A : Tujuan tercapai
2 Nyeri akut S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang, masih terasa tebal,
skala nyeri 2 (0-10) di area luka di betis kiri
Mengetahui,
Pembimbing Klinik/CI Mahasiswa
Clinicial Tacher / CT