Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS KEBAHASAAN PENULISAN DI MADRASAH RUHUL

ISLAM ANAK BANGSA

Karya Tulis Ilmiah 

diajukan sebagai tugas akhir dan syarat kelulusan di Madrasah Aliyah Ruhul Islam Anak
Bangsa

          oleh

Una Avissa
    NIS. 3010

KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN ACEH BESAR


MADRASAH ALIYAH SWASTA
RUHUL ISLAM ANAK BANGSA 
2022
LEMBAR PENGESAHAN

UNA AVISSA

ANALISIS KEBAHASAAN PENULISAN DI MADRASAH ALAIYAH RUHUL


ISLAM ANAK BANGSA

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing

Winny, S.Pd.I
NIP.198111082005012004

Mengetahui,
Kepala Madrasah Ruhul Islam Anak Bangsa (RIAB)

Kusnadi, S.Ag., M.A.


NIP.197009171999051001
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lengkap : Una Avissa


NIS : 3010
Tempat/Tanggal Lahir : Aceh Besar, 28 September 2003

Dengan ini saya menyatakan bahwa karya ilmiah dengan judul “ANALISIS
KEBAHASAAN PENULISAN DI MADRASAH ALIYAH RUHUL ISLAM ANAK
BANGSA” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu
yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung
risiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau
ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Aceh Besar,  Oktober 2021


Yang menyatakan,

(Una Avissa)
NIS 3010
ABSTRAK
Kaidah kebahasaan Bahasa Indonesia sangat erat kaitannya dengan penulisan suatu karya
tulis. Kaidah kebahasaan juga melibatkan unsur ejaan yang dapat kita peroleh dari PUEBI
yang memberikan banyak pemahaman. Dalam penulisan suatu karya sering kali
ditemukannya kesalahan penggunaan ejaan yang meliputi: tanda baca, penulisan huruf, dan
penulisan unsur serapan atau Bahasa asing, kesalahan dalam penggunaan unsur tersebut
sangat beresiko dan sangat fatal dalam penulisan sebuah karya.
 
 
Kata kunci: ejaan, kebahasaan, kesalahan.
 
 
PRAKATA

Puji syukur penulis haturkan kepada ALLAH SWT yang telah memberi rahmat dan
hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah di Madrasah
Aliyah Ruhul Islam Anak Bangsa. Karya tulis yang berjudul “Analisis Kebahasaan
Penulisan di Madrasah Aliyah Ruhul Islam Anak Bangsa” merupakan penelitian dalam
upaya untuk memperbaiki kesalahan penulisan yang tidak sesuai dengan PUEBI (pedoman
umum ejaan bahasa indonesia).
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada guru pembimbing Ibu Winny S.Pd.I
yang telah bersedia memberi masukan dan  bimbingan dalam penyusunan karya tulis ini.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Kepala MAS RIAB yang telah
memberi dorongan dalam rangka penyelesaian karya tulis ilmiah ini ini. Kepada Ayahanda
Rusydi dan Ibunda Yuslinawati penulis ucapkan terima kasih atas dorongan semangat, doa
dan segala bantuan yang telah diberikan. Kepada keluarga besar penulis mengucapkan terima
kasih atas nasehat dan bantuan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini. Kepada Bapak Ibu
guru dan juga ustadz dan ustazah yang telah memberi penulis keluangan waktu dan rekan-
rekan yang telah  memberikan semangat dan mendukung selama penelitian dan penulisan
diucapkan terima kasih.
Karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang membangun
penulis tunggu demi kemajuan penulis di masa mendatang. Semoga karya tulis ilmiah ini 
dapat bermanfaat.

                                       Aceh Besar, Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 
1. Latar Belakang 1
2. Rumusan Masalah 2
3. Tujuan Penelitian 2
4. Manfaat Penelitian 2
5. Sistematika Karya Ilmiah 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA 


1. Pengertian Hidup Bersih dan Sehat 4
2. Tujuan Perilaku HIdup Bersih dan Sehat 5

BAB III METODE PENELITIAN


1. Metode Penelitian 6
2. Objek Penelitian 6
3. Waktu Penelitian 6
4. Instrumen Penelitian 6

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1. Hasil Penelitian 7
2. Pembahasan 8

BAB V PENUTUP 
1. Kesimpulan 12
2. Saran 12
  LAMPIRAN-LAMPIRAN 13
  DAFTAR PUSTAKA 15
  BIODATA PENULIS 16
BAB  1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

Penggunaan bahasa Indonesia dalam penulisan sangat perlu diperhatikan. Khususnya dalam penulisan
nama, gelar, dan penggunaan tanda baca dalam penulisan. Di era teknologi yang terus berkembang
ini  sering sekali penulis menulis dengan menggunakan penulisan yang salah dan tidak sesuai dengan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Salah satu kunci keberhasilan dalam
berkomunikasi yaitu dengan menggunakan unsur kebahasaan yang tepat dan teratur. Keteraturan dan
ketepatan dalam menggunakan bahasa sangat perlu diperhatikan karena adanya suatu aturan bahasa
yang baku. Penggunaan bahasa yang tidak tepat dan tidak teratur dapat menyulitkan pembaca ataupun
pendengar. Oleh sebab itu, dalam menggunakan kebahasaan diperlukan pemahaman yang mendalam
tentang kebahasaan penulisan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 353) ejaan yaitu kaidah atau cara menggambarkan
bunyi-bunyi (kata,kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan
tanda baca. Ejaan adalah kaidah atau aturan penggunaan kata, kalimat, serta penggunaan tanda baca.
Ejaan merupakan keseluruhan peraturan tentang perlambangan bunyi ujaran dan hubungan antara
lambing-lambang tersebut. Ejaan memuat kaidah pemakaian huruf kapital, huruf miring, pemenggalan
kata, penulisan kata dasar, kata ulang, gabungan kata depan, pemakaian unsur serapan, dan
penggunaan tanda baca. Secara etimologis, definisi ejaan ini lebih menekankan pada segi historisnya
yakni dengan mempertahankan unsur yang tidak direalisasikan dalam sistem bunyi suatu bahasa. 

Tanda baca adalah simbol yang berperan untuk menunjukkan struktur atau organisasi suatu tulisan,
dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Tanda baca berfungsi untuk
memudahkan pembaca untuk memahami kalimat yang dibuat. Tanda baca antara lain terdiri atas
tanda titik (.), tanda koma (,), tanda tanya (?), dan tanda seru (!). Kesalahan  penulisan ejaan sudah
banyak dikesampingkan karena para penulis enggan untuk memperbaikinya bahkan terkadang para
penulis tidak tahu bagaimana penulisan ejaan yang sesuai dengan kaidah. Membahas mengenai
bahasa, dalam penelitian ini penulis  membahas tentang penggunaan kebahasaan pada penulisan nama
guru, gelar, serta lembar pengumuman karya ilmiah santri di Dayah Ruhul Islam Anak Bangsa
melalui tinjauan pustaka.

Alasan penulis memilih judul ini karena banyaknya kesalahan penulisan yang terjadi di ruang lingkup
Dayah Ruhul Islam Anak Bangsa. Penulis  memilih meneliti penulisan nama guru, gelar, serta lembar
pengumuman karya ilmiah dikarenakan banyak ditemukannya kesalahan dalam penulisan tersebut.
Dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis tertarik untuk membuat karya ilmiah yang
berjudul “Analisis Kebahasaan pada Penulisan Nama di Dayah Ruhul Islam Anak Bangsa.
1.2 RUMUSAN MASALAH PENELITIAN

        Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah-masalah seperti berikut:

1. Apakah pengertian, tujuan dan  fungsi ejaan?

2. Bagaimana penulisan ejaan (tanda baca, penulisan huruf) yang sesuai dengan kaidah? 

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan identifikasi permasalahan, tujuan penulisan ini untuk menjawab rumusan masalah
tentang kebahasaan penulisan nama, gelar, dan pengumuman yang benar berdasarkan dengan ejaan
yang disempurnakan yang dilatarbelakangi oleh kesalahan penulisan di Madrasah Ruhul Islam Anak
Bangsa.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

 Dari hasil karya ilmiah ini di harapakan dapat memberikan berbagai manfaat, diantaranya:

1.4.1 penulisan karya ilmiah ini bermanfaat untuk memberi kontribusi terhadap perkembangan
penggunaan PUEBI (pedoman umum ejaan bahasa indonesia).

1.4.2 dengan memperhatikan PUEBI (pedoman umum ejaan bahasa indonesia) sehingga dapat
terhindar dari kesalahan penafsiran terhadap isi tulisan yang telah ditulis.

1.4.3 penulisan karya ilmiah ini dapat menjadi referensi untuk penulis selanjutnya yang melakukan
analisis kebahasaan.

1.4.4 membuka wawasan yang lebih luas terhadap para penulis tentang PUEBI (pedoman umum
ejaan bahasa indonesia).

1.5 SISTEMATIKA PEMBAHASAN

BAB I penulis membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan  sistematika
pembahasan.

BAB II penulis membahas tentang kajian Pustaka terkait dengan judul di atas. 

BAB III penulis membahas tentang metode penelitian yang mengarahkan pembaca untuk
mengetahui bagaimana proses penelitian.

BAB IV penulis membahas tentang pembahasan dari penelitian untuk menjawab pertanyaan
yang telah dirumuskan sebelumnya.

BAB V penulis memberikan kesimpulan serta saran terhadap hasil karya ilmiah ini.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 KEBAHASAAN

Fodor (1974) mengatakan bahwa bahasa adalah simbol dan tanda. Yang dimaksud dengan sistem
simbol adalah hubungan simbol dengan makna yang bersifat konvensional. Sedangkan yang
dimaksud dengan dengan tanda adalah bahwa hubungan tanda dan makna bukan konvensional tetapi
ditentukan oleh sifat atau ciri tertentu yang dimiliki benda atau situasi yang dimaksud.

Bolinger (1981) menyatakan bahwa bahasa memiliki sistem fonem, yang terbentuk dari  distinctive
features bunyi, sistem morfem dan sintaksis. Untuk mengungkapkan makna bahasa harus
berhubungan dengan dunia luar. Yang dimaksud dengan dunia luar adalah dunia di luar bahasa
termasuk dunia dalam diri penutur bahasa. Dunia dalam pengertian seperti inilah disebut realita.

Kridalaksana dan Djoko Kentjono (dalam Chaer, 2014:32) Bahasa adalah lambang bunyi yang abitrer
yang digunakan oleh para anggota kelompok untuk bekerja sama, dan berkomunikasi. Fungsi utama
Bahasa adalah sebagai alat komunikasi antar manusia. Bahasa sebagai alat perantara antar anggota
masyarakat dalam suatu kelompok dan alat interaksi secara individu maupun kelompok. Dengan
singkat kata Bahasa adalah alat komunikasi(Tarigan, 1987:22-23).

Anderson (Tarigan, 2015:2-3) mengungkapkan bahwa hakikat Bahasa itu ada delapan prinsip dasar,
yaitu: Bahasa adalah suatu sistem, Bahasa adalah vokal (bunyi ujaran), Bahasa tersusun dari lambang-
lambang manasuka (arbitary symbols), setiap Bahasa bersifat unik dan bersifat khas, bahasa dibangun
dari kebiasaan-kebiasaan, Bahasa adalah alat komunikasi, bahasa berhubungan erat dengan budaya
tempatnya berada, dan Bahasa itu berubah-ubah (Anderson, 1972:35-6).

2.2 PENULISAN

Menurut pendapat Abbas (2006:125), keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan


gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Sumarno (Tarigan
2008:15) mengatakan bahwa menulis adalah mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pokok
pikiran, pendapat dan perasaan. Atar Semi (2009:14) mengatakan bahwa menulis adalah suatu
kegiatan kreatif yang memindahkan gagasan kedalam lambang-lambang tulisan.  Sumarno (Tarigan
2008:15) mengatakan bahwa menulis adalah mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pokok
pikiran, pendapat dan perasaan. Atar Semi (2009:14) mengatakan bahwa menulis adalah suatu
kegiatan kreatif yang memindahkan gagasan kedalam lambang-lambang tulisan. 

Berbeda dengan pendapat Tarigan (1986:21) yang mendefinisikan menulis sebagai upaya untuk
membuat lambang-lambang grafis.Tentu saja lambang yang digunakan adalah lambang yang sudah
banyak diketahui oleh masyarakat umum, berbentuk tulisan. Sehingga dari penyatuan lambang-
lambang tersebut membentuk sebuah pesan, makna yang mudah dipahami oleh pembaca.  Morris
(Tarigan 2008:4) mengatakan bahwa menulis merupakan sebuah bentuk penyampaian pesan dengan
menggunakan Bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Tulisan merupakan sebuah simbol atau
lambang yang dapat dilihat dan disepakati pemakaiannya.

Sedangkan KBBI mengartikan lebih sederhana tentang menulis. Jadi menulis itu seperti halnya
penulis menulis surat. Saat menulis surat. Secara tidak langsung kita akan menuangkan maksud,
gagasan, opini dan ide kita ke dalam rangkaian kalimat. Sedangkan KBBI mengartikan lebih
sederhana tentang menulis. Jadi menulis itu seperti halnya penulis menulis surat. Saat menulis surat.
Secara tidak langsung kita akan menuangkan maksud, gagasan, opini dan ide kita ke dalam rangkaian
kalimat. Berdasarkan dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa bahasa dan menulis memiliki
keterkaitan yang sangat erat dalam memberikan pemahaman kepada pembaca tentang makna ataupun
gagasan yang akan disampaikan dalam suatu tulisan dengan menggunakan suatu lambang atau simbol.

BAB III

METODE PENELITIAN

1. METODE PENELITIAN

Dalam menyelesaikan karya ilmiah ini penulis menggunakan metode tinjauan Pustaka untuk
mendapatkan materi yang terkait dengan rumusan 

masalah dalam karya ilmiah.

2. OBJEK PENELITIAN

Objek penelitian dalam karya ilmiah ini adalah kebahasaan, penulisan dan ejaan yang sesuai dengan
kaidah.

3. WAKTU PENELITIAN

Penulis melakukan penelitian ini pada tanggal 19 september sampai dengan 7 oktober 2021.

4. INSTRUMEN PENELITIAN

Penulis menggunakan KBBI, buku bacaan Bahasa Indonesia, buku tulis, pulpen, pensil, dan artikel
yang berkaitan dengan karya ilmiah yang ditulis.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 PENGERTIAN EJAAN

Menurut Kosasih (2017:172), “ejaan adalah keseluruhan peraturan tentang pelambangan


bunyi ujaran dan hubungan antara lambang-lambang itu”. Sedangkan menurut Alek dan
Achmad(2018:259), “ejaan adalah keseluruhan peraturan melambangkan bunyi ujaran, pemisahan 
dan penggabungan kata,penulisan kata, huruf, dan tanda baca. Lain halnya dengan Finozo(2009:19),
“ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf,kata
dan tanda baca sebagai sarananya”.

Berdasarkan dari pengertian di atas, pengertian ejaan adalah ilmu yang memuat peraturan
tentang pelambangan bunyi ujaran, pemisahan, penggunaan kata, penulisan kata dan tanda baca yang
dijadikan sebagai tolak ukurnya. Ejaan yang benar adalah yang memuat dengan benar kaidah yang
telah ditentukan, sehingga ejaan tidak bisa dipisahkan dengan kaidah yang terdapat dalam bahasa
indonesia. Ejaan juga bisa menjadi acuan untuk penulis agar tidak ada kesalahan lagi dalam
melakukan penulisan sebuah karya.

4.2 TUJUAN EJAAN

Tujuan adanya kaidah ejaan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada penulis
bagaimana cara menulis sebuah karya dengan baik dan benar. Kaidah ejaan ini juga memudahkan
pembaca untuk memahami informasi yang disampaikan secara tertulis, ejaan ini dapat memberi tahu
pembaca juga penulis tentang kesalahan penulisan yang dilakukan sebelumnya. Ejaan ini bisa
dijadikan patokan agar bahasa indonesia yang kita gunakan sesuai dengan PUEBI (pedoman umum
ejaan bahasa indonesia).

4.3 FUNGSI EJAAN 

Fungsi ejaan yang utama adalah untuk menunjang pembakuan bahasa indonesia baik
kaitannya dengan kosa kata maupun dengan peristilahan yang terdapat dalam bahasa indonesia,
sehingga penggunaan bahasa indonesia menjadi tertata. Ejaan dapat dijadikan sebagai patokan bagi
siapapun yang ingin menulis sebuah karya. Menurut Siti Mutmainah dalam buku Bahasa Indonesia
untuk Perguruan Tinggi (2019), ejan harus diterapkan dalam penulisan bahasa. Ejaan memiliki
sejumlah fungsi penting, yaitu:

4.3.1 landasan pembakuan tata bahasa

Penggunaan ejaan dalam penulisan bahasa akan membuat tata bahasa yang digunakan
semakin baku.

4.3.2 landasan pembakuan kosa kata serta istilah

Tidak hanya tata bahasa yang baku,ejaan juga membuat pemilihan kosa kata dan
istilah menjadi baku.

4.3.3 penyaring masuknya unsur bahasa lain kedalam bahasa indonesia


Ejaan juga memiliki fungsi sebagai penyaring bahasa lain kedalam bahasa indonesia
sehingga dalam penulisannya tidak akan menghilangkan makna aslinya.

4.3.4 membantu pemahaman pembaca dalam mencerna informasi

Penggunaan ejaan akan membuat penulisan bahasa lebih teratur. Hal ini membuat
pembaca semakin mudah dalam memahami informasi yang disampaikan secara tertulis.

4.4 PENGGUNAAN TANDA BACA


Tanda baca adalah simbol yang berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi
suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yanga dapat diamati sewaktu pembacaan. Tanda
baca berfungsi untuk memudahkan pembaca untuk memahami kalimat yang dibuat. Tanda
baca antara lain terdiri atas tanda titik (.), tanda koma (,), tanda tanya (?), dan tanda seru (!).
Tetapi dalam karya ilmiah ini penulis hanya membahas tentang pemakaian tanda titik (.), dan
tanda koma (,).
4.4.1 Tanda titik (.)
a). Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang. Misalnya:

 M. Ramadhan
 Sy. Amanda Salsabilla
b). Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar atau jabatan. Misalnya:

 S.Pd. (sarjana pendidikan)


 S.Ag. (sarjana agama)
 Dr. (doktor)
 dr. (dokter)
 A.Md. (ahli madya)
c). Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat
umum. Pada singkatan yang terdiri dari dua huruf atau lebih hanya dipakai
satu tanda titik. Misalnya:

 a.n. (atas nama)


 d.a (dengan alamat)
 u.b (untuk beliau)
4.4.2 Tanda koma (,)
a). Tanda koma dipakai diantara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya, untuk membedakannya dari nama keluarga atau marga.
Misalnya:

 Rusydi, S.Ag.
 Ny. Lena Marlena, S.Psi.
 T. Meldi Anggara, M.Kes.
b). Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar pustaka. Misalnya:
 Sugono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa indonesia dengan
Benar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Berikut beberapa pedoman penulisan gelar.

a). penulisan gelar sarjana (S1)

 S.Pd. (sarjana Pendidikan)


 S.Pd.I. (sarjana Pendidikan Islam)
 S.E (sarjana ekonomi)
 S.Ag. (sarjana agama)
 S.H. (sarjana hukum)
 S.S (sarjana sastra)
 S.Si. (sarjana sains)
 S.Sos. (sarjana sosial)

b). penulisan gelar magister (S2)

 M.Ag. (magister agama)


 M.E (magister ekonomi)
 M.H (magister hukum)
 M.Pd. (magister Pendidikan)
 M.Pd.I (magister Pendidikan Islam)
 M.Si (magister sains)

c). penulisan gelar doctor (S3)

 Dr (doctor)

d). penulisan gelar diploma

 Diploma satu (D1), sebutan profesional ahli pratama, disingkat A.P.


 Diploma dua (D2), sebutan profesional ahli muda, disingkat A.Ma.
 Diploma tiga (D3), sebutan profesional ahli madya, disingkat A.Md.
 Diploma empat (D4), sebutan profesional ahli, disingkat A.

4.5 PENULISAN HURUF

Salah satu kaidah penulisan yang sudah tergantung dalam PUEBI (pedoman umum ejaan
Bahasa Indonesia) adalah penulisan huruf.

4.5.1 pemakaian huruf besar

a). Sebagai huruf pertama badan suatu badan, Lembaga pemerintah dan
ketenagakerjaan, serta nama dokumen resmi. Misalnya:
 Dewan Perwakilan Rakyat
 Madrasah Aliyah Ruhul Islam Anak Bangsa
 Pusat Bahasa dan Pengembangan Tenaga Pengajar
 Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, tahun 1972

b). Sebagai huruf pertama pada singkatan nama gelar, pangkat dan sapaan.
Misalnya:

 Dr. (doktor)
 Sdr. (saudara)
 Ny. (nyonya)
 Prof. (professor)
 S.Ag. (sarjana agama)

4.5.2 pemakaian huruf miring

a). Nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan ditulis dengan
huruf miring. Misalnya:

 Buku Menunggu Datang Pagi karangan Sulaiman Tripa


 Surat kabar Serambi

b). Nama ilmiah atau ungkapan asing yang belum disesuaikan ejaannya. Misalnya:

 Nama ilmiah buah manggis adalah carcinia mangostana


 Pengumpulan tugas di luar deadline yang ditentukan tidak akan dilayani

Anda mungkin juga menyukai