Anda di halaman 1dari 18

MENINGKATKAN KUALITAS BERBAHASA ARAB DI

PONDOK PESANTREN BABUSSALAM


Karya tulis ilmiah
Disusun sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan ijazah pondok

pesantren Babussalam Pekanbaru

Disusun Oleh:

Annisa Aulia Ananda Asdisyah

SMA PONDOK PESANTREN BABUSSALAM YAYASAN SYEHK

ABDUL WAHAB ROKAN PEKANBARU

2018
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Karya Tulis Ilmiah ini diterima dan disetujui oleh guru pembimbing untuk dapat

dipertanggung jawabkan dalam sidang tim penguji Karya Tulis Ilmiah SMA Pondok Pesantren

Babussalam Pekanbaru.

Disetujui oleh:

Hari:

Tanggal:

PEMBIMBING

Zainuddin, S. Pd
PENGESAHAN PENGUJI
Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima dan disahkan oleh Tim Penguji dalam sidang Karya
Tulis Ilmiah Tingkat SMA Pondok Pesantren Babussalam Pekkanbaru untuk memenuhi
ppersyaratan yang telah ditentukan.

Diterima dan disahkan pada:

Hari:

Tanggal:
Kata pengantar
Puji syukur atas segala rahmat dan karunia yang telah diberika allah SWT, sehingga

penullis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “MENINGKATKAN KUALITAS

BERBAHASA ARAB PONDOK PESANTREN BABUSSALAM” Salawat serta salam kita

hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang mana telah membawa kita dari zaman kegelapan

hingga menuju zaman yang terang benderang seperti sekarang ini’

Dalam penyelesainan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama

disebabkan kurangnya pengalaman dan ilmu pengetahuan penulis. Namun, berkat pembimbing dan

bantuan dari pihak yang telah memberikan gagasan-gagasan yang menulis Karya Tulis Ilmiah ini,

maka penulis menyampaikan banyak terimakasih setulus-tulusnya kepada:

1. Yth. Bapak Syehk Ir. Haji Ismail Royan, selaku pemimpin yayasan Syeh Abdul Wahab

Rokan. Yang telah memberikan ketauladanan,ilmu, dan nasehatnya selama penulis

menuntut ilmu di pondok pesantren Babussalam.

2. Yth. Ustad Drs. Haji Imran Effendy Hasibuan, MA selaku kepala SMA Babussalam

Pekanbaru, yang telah memberikan arahan, ilmu, dan motivasi kepada penulis selama

penulis menimba ilmu dipondok pesantren Babussalam.

3. Yth. Bapak Drs. Irvan Ery, selaku ketua panitia Karya Tulis Ilmiah, yang telah

memberikan motivasi kepada penulis, memberikan masukan serta Bapak Syaifuddin

Zuhri S.E, selaku sekretaris Panitia Karya Tulis Ilmiah.

4. Ibu Rusnita S. Si, selaku wali kelas XII Ipa 2, yang telah mendorong dan memberi

motivasi serta ilmu selama penulis menjadi anak didik beliau.

5. Bapak Zainuddin, S. Pd, selaku pembimbing bagi penulis dalam menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah. Yang telah tekun memberikan saran, koreksi,bimbingan dan bantuan

referensi kepada penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.

6. Yth. Papa, Mama dan segenap keluarga, atas segala pengorbanan waktu dan biaya,

terutama Kepada Mama yang telah mendorong semangat penulis dan membantu
membimbing penulis dalam penyelesain Karya Tulis Ilmiah. Serta dorongan moral dan

spiritual sehingga insyallah penulis dapat menyelesaikan pendidika di pondook

pesantren Babussalam ini.

7. Teman yang selalu memberikan dukungan dengan saran-saran yang membangun

motivasi bagi penulis. Terutama Hafizah Aqila, Elhami syfa, Risa maylanda dan

Dzuljanir yang telah menemani hari-hari penulis selama dipondok pesantren

Babussalam dan selalu mengingatkan ketika penulis mulai lalai.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah

ini, maka dari itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari semua

pihak yang diperlukan dalam kesempurnaan penulisan Karya Tulis Illmiah dimasa yang akan

datang. Dan penullis berharap Karya Tulis Ilmiah Ini bermanfaat bagin penulis dan pembaca.

Pekanbaru, 15 Agustus 2018

Annis Aulia Ananda Asdisyah


DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING i


HALAMAN PENGESAH PENGUJI ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah 1


1.2 Pembatasan masalah 4
1.3 Perumusan masalah 4
1.4 Tujuan penulisan 4
1.5 Pembatasan masalah 5
1.6 Penjelasan istilah 5
BAB II PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Pengertian meningkatkan kualiatas berbahasa arab 7


2.2 Tujuan meningkatkan kualitas berbahasa arab 9
2.3 Upaya meningkatkan kualitas berbahasa arab dikalangan santri babussalam 11
BAB III SIMPULAN DAN MASALAH

3.1 Simpulan 14
3.2 Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 17
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pondok Pesantren merupakan lembaga keagamaan yang bertujuan untuk menyebarkan

agama Islam melalui pendidikan dan pengajaran serta mengembangkannya yang berada sejak

dahulu, Pondok Pesantren memiliki peran yang penting dalam upaya mengikuti perkembangan

jaman. Dalam mengikuti perkembangan jaman pondok Pesantren tidak hanya mengembangkan

ilmu diniyah saja akan tetapi juga mengembangkan ilmu-ilmu sesuai dengan perkembangan jaman.

Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam mengalami perkembangan bentuk

dengan mengikuti perubahan jaman serta adanya dampak kemajuan sains dan teknologi. Dengan

demikian banyak Pondok Pesantren yang mengajarkan pendidikan pendidikan formal dan sains

teknologi lainnya dan menambahkan nama menjadi “Pondok Pesantren Modern”. Pesantren adalah

lembaga yang dapat dikatakan merupakan wujud proses perkembangan sistem pendidikan Islam

yang juga memerlukan inovasi dalam pendidikan, bukan hanya pendidikan Diniyah saja akan tetapi

juga mengajarkan pendidikan formal.

Pendidikan adalah proses utama dalam kemajuan suatu peradaban, semakin baik mutu

pendidikan maka akan semakin pesat kemajuan sebuah peradaban, begitu pula sebaliknya. Lebih

spesifik lagi dalam Islam pendidikan tidak hanya dipandang pada batas bangku sekolah semata.

Pondok pesantren mempunyai tujuan untuk mencetak peserta didik yang berkualitas tidak

berbeda dengan sekolah-sekolah yang lain. dalam pendidikan agama Islam mempunyai tujuan

untuk membimbing jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum Islam menuju terbentuknya

kepribadian utama.

Inti dari pendidikan Pondok pesantren adalah membangun watak, kepribadian, dan

kerohanian santri, yang bersumber pada ilmu pengetahuan dan ilmu agama yang dimana ilmu-ilmu
yang diberikan dari Pondok pesantren terhadap santri untuk bekal kehidupan bermasyarakat ketika

sudah keluar dari pondok.

Al Qur’an dan hadist adalah refrensi utama seluruh pendidikan Islam, baik aqidah syari’ah,

Akhlak, mu’amalah, fiqih, dll. Al Qur’an diturunkan 2 dalam bahasa Arab, tidak lain dengan

hadits, dalam penulisanya juga menggunakan bahasa Arab. Sangat disayangkan, apabila mayoritas

muslim tidak menguasai dan memahami bahasa Arab. Padahal kitab suci mereka berbahasa Arab.

Bahasa Arab adalah bahasa dunia yang paling sempurna karena Allah telah memilih bahasa

Arab sebagai bahasa kitabNya, yaitu al Qur’an. Al Qur’an adalah wahyu yang diturunkan oleh

Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malikat Jibril. Nabi Muhammad adalah

orang yang hidup di Arab, karena al Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab.

Bahasa yang paling berguna di dunia khususnya untuk umat Islam sendiri adalah bahasa Arab

karena bahasa Arab sendiri merupakan bahasa yang digunakan Allah untuk kitab-kitabNya. Bahasa

arab dijadikan Sebagai bahasa al Qur’an, sehingga bahasa Arab menjadi bahasa yang paling fasih, jelas,

dan memiliki makna yang paling luas diantara bahasa-bahasa lainya

Dari semua penjelasan tentang penting nya berbahasa arab, maka pondok pesantren

Babussalam yang menjadi pondok pesantren modern dapat mewaajibkan santri menerapkan sistem

berbahasa arab dalam percakapan sehari hari, dan meningkatkan minat beserta kualitas berbahasa

arab.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti aktifitas santri Pondok

pesantren Babussalam pekanbaru dan membahas tentanng: Meningkatkan Kualitas Berbahasa

Arab dipondok Pesantren Babussalam, Sehingga dengan penelitian tersebut pembaca dapat

menerapkan sistem peningkatan kualitas berbahsa arab di Pondok Pesantren Babussalam.


1.2 Batasan Masalah

Untuk penulisan Karya Tullis Ilmiah ini penulis perlu membatasi permasalahan yang

akan dibahas meliputi “Meningkatkan Kualitas Berbahasa Arab Dipondok Pesantren

Babussalam” agar dalam membaca Karya Tulis Ilmiah ini tidak terjadi keraguan atau

kesalahpahaman, ini dikarenakn keterbatasan waktu penulisan serta sedikitnya wawasan yang

dimiliki penulis.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan

masalah Karya Tulis Ilmiah berikut:

1.3.1 Apa pengertian dari berbahasa arab

1.3.2 Apa tujuan meningkatkan kualitas berbahasa arab

1.3.3 Apa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas bahasa arab

dikalangan santri babussalam?

1.4 Tujuan penulisan

Adapun tujuan dari penulisan Kaya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Untuk mengetahui pengertian bahasa arab yang benar.

1.4.2 Menjeaskan tujuan dari peningkatan kualitas berbahasa arab dikalangan santri

Babussalam.

1.4.3 Untuk mengetahui upaya apa yang harus dilakuakan untuk meningkatkan

kualitas berbahsa arab santri Babussalam.

1.5 Manfaat Penulisan


Maanfaat dalam penulisan Karya Tullis Ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1.5.1 Penulisan ini bermanfaaat untuk memenuhi syarat-syarat menyelesaikan pendidikan

di SMA Babussalam

1.5.2 Untuk menambah pengetahuan mengenai tatabahasa dalam peningkatan berbahasa

arab di kalangan pondok pesantren babussalm

1.5.3 Untuk mengetahui upaya yang akan dilakukan dalam peningkatan berbhasa arab

1.5.4 Sebagi penambah koleksi perpustakaan SMA Baussalam

1.6. Penjelasan Istilah

Agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam memahami Karya Tulis Ilmiah ini, maka

penulis menjelaskan beberapa kata yang terdapat dalam penulisan Karya Tluis Ilmiah. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi ke 4 yang diterbitkan oleh PT. Gramedia

Pustaka Utama di jakarta pada tahun 2008 disebut sebagai berikut:

Meningkatkan : menaikkan (derajat,taraf,dsb); mempertinggi,memprhebat

(produksi,dsb). (Halaman: 1470)

Kualitas : derajat atau taraf (kepandaian, kecakapan, dan sebagainya)

Berbahasa : menggunakan bahasa (Halaman: 117)

Arab : nama bangsa di jazirah arab dan di tiimur tengah (Halaman: 83)

Di : kata depan untuk menandai tempat (Halaman: 323)

Pondok : tempat tinggal sementara (Halaman : 1093)

Pesantren : asrama tempat santri atau tempat murid-murid belajar mengaji.

(Halaman: 1064)
BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Pengertian Meningkatkan Kualitas Berbahasa Arab

Bahasa Arab (al-lughah al-‘Arabiyyah) atau secara mudahnya Arab, adalah sebuah bahasa

Semitik yang muncul dari daerah yang sekarang termasuk wilayah Arab Saudi. Bahasa ini adalah

sebuah bahasa yang terbesar dari segi jumlah penutur dalam keluarga bahasa Semitik. Bahasa ini

berkerabat dekat dengan bahasa Ibrani dan bahasa Arab. Bahasa Arab modern telah

diklasifikasikan sebagai satu makrobahasa dengan 27 sub-bahasa dalam ISO 639- 3. Bahasa-bahasa

ini dituturkan di seluruh Dunia Arab, sedangkan bahasa Arab Baku diketahui di seluruh dunia

Islam.

Bahasa Arab adalah susunan kata atau kalimat yang diucapkan oleh masyarakat Arab

untuk mengungkapkan maksud dan kehendak mereka, dan telah sampai pada kita dengan cara

perpindahan atau perkembangan, dengan bahasa arab tersebut kita bisa menghapal Alquran dan

Hadist.

Bahasa Arab adalah bahasa dunia yang paling sempurna karena Allah telah memilih bahasa

Arab sebagai bahasa kitabNya, yaitu al Qur’an. Al Qur’an adalah wahyu yang diturunkan oleh

Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malikat Jibril.

Bahasa arab sebagai bahasa asing di Indonesia menduduki posisi yang strategis terutama

bagi umat islam indonesia. Hal ini bukan saja karena Bahasa arab digunakan dalam ritual

keagamaan seperti shalat, khutbah kegiatan berdoa dan lain-lain. Tetapi juga menjadi bahasa ilmu

pengetahuan dan bahasa pergaulan internasional.

Peningkatan Pembelajaran bahasa arab adalah seperangkat peristiwa yang diciptakan dan

dirancang untuk mendorong, menggiatkan dan mendukung belajar siswa Adapun menurut Oemar

Hamalik, pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,

material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam hal ini manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru dan

tenaga lainnya, materi meliputi; buku-buku, papan tulis dan lain-lainnya. Fasilitas dan

perlengkapan terdiri dari ruang kelas dan audiovisual. Prosedur meliputi; jadwal dan metode

penyampaian informasi, praktek belajar, ujian.

Meningkatkan kualiatas berbahasa arab merupakan upaya yang diarahkan untuk

mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap

positif terhadap bahasa arab baik Reseptif maupun Produktif. Kemampuan Resertif yaitu

kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan memahami bacaan. Kemampuan

Produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan

maupun tulis. Kemampuan berbahasa arab serta sikap positif terhadap bahasa arab tersebut sangat

penting dalam membantu memahami sumber ajaran islam yaitu Al-Qur’an dan Hadits, serta kitab-

kitab bahasa arab yang berkenaan dengan islam bagi santri

Bahasa Arab adalah ilmu dari agama, sebagaimana perkataan Ibnu Taimiyah

Rokhimahullah: " Diketahui sesungguhnya belajar bahasa Arab dan mengajarkannya adalah fardlu

kifayah". Dan beliau juga berkata: " Sesungguhnya bahasa Arab adalah agama, dan mengetahuinya

adalah fardlu (wajib), dan sesungguhnya pemahaman kitab dan sunnah adalah fardlu, dan tidak bisa

difahami kecuali dengan bahasa Arab, dan sesuatu yang wajib tidak akan terselesaikan kecuali

dengan yang wajib maka hukumnya adalah wajib".

Maka penting bagi santi babussalam mempelajari dan meningkatkan kualitas dalam

berbahasa arab, karena pada dasarnya pondok pesantren babussalam adalah lembaga pendidikan

yang bersumber ajaran islam yang berpedoman pada Alquran dan Hadist.

2.2 Tujuan Meningkatkan Kualitas Berbahsa Arab

Tujuan meningkatkan kualitas Berbahasa Arab pada santri Babussalam agar santri dapat

berkomunikasi dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun secara tulisan. Tujuan

meningkatkan kualitas Berbahasa Arab adalah untuk menguasai ilmu bahasa arab dan kemahiran

berbahasa arab.
Penting bagi santri Babussalam untuk meningkatkan kualitas berbahasa arab, karena Ibarat

mahkota, bahasa menjadi simbol kehormatan dan kebanggaan bagi pondok pesantren. Santri dapat

menjadikan bahasa arab sebagai media komunikasi wajib para Santri, baik ketika belajar di ruang

kelas ataupun dalam pergaulan sehari-hari mereka di lingkungan asrama pesantren.

Bahasa Arab  di samping digunakan sebagai bahasa komunikasi harian para penghuni

pesantren, juga digunakan sebagai bahasa pengantar menyampaikan materi pelajaran di kelas.

Materi-materi pelajaran bahasa arab dan agama, seperti tafsir, hadits, fiqh, tauhid, mahfudzat dan

sebagainya disampaikan dengan menggunakan bahasa pengantar bahasa Arab.

pondok pesantren akan maju dan berkembang karena eksistensinya dalam meningkatkan

dan mengembangkan bahasa terutama bahasa arab.Umar Bin Khatab berkata : ” Pelajarilah Bahasa

Arab, karena itu adalah bagian dari agamamu”….. Kemudian jikalau kita hendak masuk surga, kita

juga harus bisa berbahasa arab, karena Bahasa Arab adalah bahasa Surga, kemudian di Alqur’an

juga,berbahasa Arab.orang yang paham bahasa Arab, terutama paham kaedah-kaedah dalam ilmu

nahwu akan semakin mudah memahami Islam daripada yang tidak mempelajarinya sama sekali.

Apalagi jika tugas seseorang sebagai penyampai dakwah, menjadi seorang da’i, kyai atau ustadz,

tentu lebih urgent lagi mempelajarinya agar mudah memberikan pemahaman agama yang benar

pada orang banyak.

Bahasa arab juga berperan penting dalam memahami alquran dan hadist,karena alquran

diturunkan pada Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad adalah orang yang hidup di Arab,

karena al Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam al

Qur’an sebagai berikut :

Q.S. Asy Syu'araa' :193-195

)195(‫ان َع َربِ ٍّى ُّمبِين‬ ِ ‫ك لِتَ ُكو َن ِمن ٱلْم‬


ٍ ‫) بِلِس‬194(‫نذ ِرين‬ َ ِ‫) َعلَ ٰى َق ْلب‬193( ‫ين‬ ِ ُّ ‫ٍ َنز َل بِ ِه‬
َ ُ َ ُ ‫وح ٱأْل َم‬
ُ ‫ٱلر‬
Artinaya : 193.Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), 194. Ke dalam hatimu

(Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan,

195. Dengan bahasa Arab yang jelas. ( Thohir, 2009 : 375)

Q.S. yusuf : 2

)2(‫َنزل ْٰنَهُ ُق ْر َٰءنًا َع َربِيًّا لَّ َعلَّ ُك ْم َت ْع ِقلُون‬


َ ‫إِنَّٓا أ‬ Artinya :

Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa al Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu

memahaminya.( Thohir, 2009 : 235)

Maka dari itu kita sebagai santri harus giat berbahasa agar dapat membantu perjuangan

dakwah islam  dan membuka jendela dunia.

2.3 Upaya Meningkatkan Kualitas Berbahasa Arab Dikalangan

Santri Babussalam

Dalam peningkatan kualitas berbahasa arab pada santri babussalam ada beberapa metode

yang harus diterapkan pada aktivitas sehari-hari santri.

Mempelajari bahasa arab melalui mufrodat. Mufrodat merupakan sebuah kegiatan belajar

bahasa melalui metode kosa kata, mufrodat dapat dilaksanakan pada setiap hari tepatnya diadakan

selepas shalat ashar. Teknisinya, para santri dikumpulkan perkamar dan menuju halaqoh masing-

masing, setiap halaqoh diisi oleh salah satu personil pengurus bagian bahasa. Adapun materi yang

diberikan adalah mencakup kosa kata sehari-hari seperti kata kerja, kata benda di dalam ruang

kelas, kamar, sekolah, asrama, dll. Tak hanya itu, di malam hari tepatnya sebelum tidur para santri

harus menyetorkan kosa kata yang telah diberikan kepada ketua kamarnya. Hal ini tentu

mendorong para santri untuk lebih maksimal dan efektif menggunakan bahasa arab.

 Dalam mempelajari bahasa dapat juga menerapkan sistem yang digunakan untuk

menambah pengetahuan para santri serta meningkatkan kemampuan berbahasa dapat melalui

program yang terdapat dalam bagian bahasa, contohnya seperti conversation, vocabularies,

discussion, story telling dan yang lainnya.


Selain mempelajari kosa kata dalam bahasa arab memiliki tata bahasa yang sangat sulit

sehingga banyak pakar ilmuan membahas tetang tata bahasa arab yang bertujuan tuntuk lebih

memudahkan kita dalam mendalami pemahaman pemakain bahasa arab, Al-qur’an dan Hadis

merupakan sumber hukum yang paten sehingga kita dituntut untuk memahami bahasa arab. Seperti

sabda nabi :

‫تركت فيكم شيئين لن تضلوا ما تمسكتم بهما كتاب هللا و سنة‬: ‫قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬

‫رسوله‬

” Aku tinggalkan untukmu semua, dua perkara jika kalian semua berpegang teguh dengannya

maka kamu semua tidak akan sesat yaitu Al-Qur’an dan Hadits”. [Rohman Jalaluddin Abdul,

2004, hlm:130]

Mempelajari bahasa arab dapat juga melalui muhadtasah. Muhadatsah adalah kegiatan

“Percakapan”  salah satu kegiatan yang guna  meningkatkan dan memperbaiki bahasa arab santri.

Kegiatan ini dapat dijadwalkan disetiap hari seusai sholat subuh.  para santri dikelompokkan sesuai

dengan anggota kamar disetiap asrama, untuk berdiri berhadap-hadapan dengan teman lainnya dan

dari situlah mereka akan bercakap-cakap dengan pasangannya dengan bahasa formal bahasa Arab.

santri juga dibimbing oleh para mudabbir  (pengurus asrama), lalu  Qismu Al-Lughah (Bagian

Bahasa)

Adapun selain muhadatsah, terselip banyak lagi hal-hal yang menunjang para santri untuk

cakap berbahasa. Misalnya adalah kegiatan ilqo Mufrodat, Jasus Al-Lughah, Tasyji’ Al-Lughah,

Mahkamah Al-Lughah, Kitaabatu Jumlah Mufidah, Insya Al-Usbu’i, Mahkamatu Al-Lughah, dan

masih banyak lagi kegiatan-kegiatan lainnya untuk membangun bahasa santri.

Dengan adanya program tersebut para santri dapat terfasilitasi untuk lingkungan berbahasa

guna menunjang mereka pula dalam cakap berbahasa arab.


BAB III

PENUTUP

3.1 SIMPULAN

3.1.1 Bahasa Arab adalah bahasa dunia yang paling sempurna karena Allah telah memilih

bahasa Arab sebagai bahasa kitabNya, yaitu al Qur’an. Al Qur’an adalah wahyu yang

diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malikat Jibril.

3.1.2 Tujuan meningkatkan kualitas Berbahasa Arab pada santri Babussalam agar santri

dapat berkomunikasi dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun secara tulisan. santri

Babussalam harus dapat meningkatkan kualitas berbahasa arab, karena Ibarat mahkota, bahasa

menjadi simbol kehormatan dan kebanggaan bagi pondok pesantren.

3.1.3Beberapa upaya dalam meningkat kualitas berbahasa arab pada santri babussalam:

1. Mempelajari bahasa arab melalui mufrodat (kosa kata)

2. Mempelajari bahasa arab melalui sistim muhadatsah (percakapan)

3. Menerapkan sistim yang mendukung keseharian santri agar menggunakan bahasa

arab seperti adalah kegiatan ilqo Mufrodat, Jasus Al-Lughah, Tasyji’ Al-Lughah,

Mahkamah Al-Lughah, Kitaabatu Jumlah Mufidah, Insya Al-Usbu’i, Mahkamatu

Al-Lughah, dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan lainnya untuk membangun

bahasa santri.

4. Memenuhi program fasilitas santri agar santri dapat terfasilitasi untuk lingkungan

berbahasa guna menunjang mereka pula dalam cakap berbahasa arab.

5. Menerapkan sistem yang digunakan untuk menambah pengetahuan para santri serta

meningkatkan kemampuan berbahasa melalui program yang terdapat dalam bagian

bahasa, contohnya seperti conversation, vocabularies, discussion, story telling dan

yang lainnya.
3.2 SARAN

Hasil simpulan diatas tentu masih banyak kesalahan dan kekurangan penulis dalam

menyampaikan , baik secara teknis penulisan maupun informasi materi yang tersaji dalam Karya

Tulis Ilmiah ini. Untuk itu diharapkan khususnya pada tim penguji dan teman-teman seperjuangan

agar dapat memberikan kritikan dan masukan serta evaluasinya agar Karya Tulis Ilmiah ini

kedepan nya lebih sempurna dan layak digunakan untuk publik.

Akhirnya penulis memaparkan tentang pembahasan ini , maka barangkali ada beberapa kiat

atau saran yang dapat penulis berikan pada pembaca dalam “Meningkatkan Kualitas Berbahsa

Arab Di Pondok Pesantren Babussalam”

Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:

a) Melalui Karya Tulis Ilmiah ini , penulis mengharapkan khususnya pada santri Babussalam

kelas XII agar dapat mengusai Bahasa Arab , karena kelas XII telah menjadi penanggung

jawab bagi santri Babussalam atau mudabbir  (pengurus asrama), dan menjadi panutan bagi

santri Babussalam.

b) Pada seluruh santri Babussalam diharapkan tekun mengikuti kegiatan bahasa yang telah

diadakan di pondok pesantren Bussalam

c) Para santri diwajibkan menerapkan mufrodat (kosa kata) yang telah diberi pada percakapan

sehari-hari dan tidak membiasakan menggunakan bahasa indonesia, terlebih lagi bahasa

daerah dilingkungan pondok pesantren Babussalam

d) Menjalani aturan bahasa sesuai dengan aturan yang telah diterapkan oleh lalu  Qismu Al-

Lughah (Bagian bahasa)

e) Diharapkan pada santri Babussalam agar dapat menanamkan kemauan dalam mempelajari

bahasa arab, sehingga santri dapat memahami dengan mudah ilmu yang telah diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Veza, Ibham. 10 Bahasa Asing Internasional. Yogyakarta: Saufa

Munir, Perencanaan Sistem Pengajaran BAHASA ARAB. Jakarta: Kencana

http://darunnajah.com/bahasa-arab-dan-bahasa-inggris-sebagai-mahkota-pesantren/

http://eprints.ums.ac.id/27195/2/BAB_I.pdf

http://darunnajah.com/bahasa-adalah-mahkota-pondok/

http://darunnajah.com/belajar-bahasa-arab-bahasa-inggris-melalui-mufrodat/

http://darunnajah.com/formula-baru-belajar-bahasa-arab-dan-inggris/

https://www.gontor.ac.id/catatan/gontor-dan-bahasa

https://cahpasir84.wordpress.com/2013/01/21/metode-pembelajaran-

muhadatsah/https://cahpasir84.wordpress.com/2013/01/21/metode-pembelajaran-muhadatsah/

Anda mungkin juga menyukai