Anda di halaman 1dari 5

QATAR

B. Kondisi Geografis

Qatar mempunyai luas wilayah sekitar 11.437 km2 yang memanjang antara garis lintang 24,27 – 26,10
LU dan 50,45 – 51,40 BT atau sekitar 160 km dari semenanjung Arab ke utara sampai Teluk Persia.
Negara ini berbatasan dengan Teluk Persi di sebelah Utara, Timur dan Barat serta Saudi Arabia dan Uni
Emirat Arab di sebelah Selatan. Ibukotanya adalah Doha yang juga menjadi Kota paling besar dan paling
penting di Qatar. Selain Doha, kota besar lainnya adalah Messaied, Al-Khor, Ras Laffan, Madinat Al-
Shamal, Dukhan dan Abu samra. Wilayah Qatar umumnya merupakan dataran berbatu dengan titik
tertinggi 103 km. Namun, ada pula beberapa bukit pasir yang mencapai ketinggian 40 m di atas
permukaan laut di bagian barat dan utara.

Negara ini beriklim tropis dengan 2 musim, yaitu musim panas yang berlangsung dari bulan Juni hingga
September dan musim dingin yang dimulai dari bulan Oktober hingga Mei. Curah hujan di musim dingin
yang sedikit, rata-rata sekitar 100 milimeter per tahun. Perubahan suhu antar musim sangat ekstrim.
Suhu yang pada bulan Januari sekitar 7° C bisa menjadi menjadi sekitar 45° C di puncak musim panas.
Cuaca umumnya menyenangkan selama Oktober hingga Mei.

Demografi
Kebanyakan penduduk Qatar beragama Islam. Selain etnik Arab, Qatar juga terdiri dari banyak
ekspatriat yang bekerja di Qatar dalam industri minyak. Kebanyakan ekspatriat berasal dari Asia
Selatan, yaitu wilayah India, Pakistan, dan Maladewa. Kebanyakan Muslim di Qatar mengikuti aliran
Islam Sunnah, sedangkan yang mengikuti Syi'ah hanya 3 %. Sedangkan penganut Kristen
kebanyakan berasal dari ekspatriat asal Eropa yang bekerja di Qatar.

F. Ekonomi dan Kekayaan Alam

Awalnya, ekonomi Qatar difokuskan pada perikanan dan mutiara. Namun, industri mutiara jatuh setelah
munculnya mutiara budidaya dari Jepang pada tahun 1920-an dan 1930-an. Transformasi ekonomi
terjadi sekitar tahun 1940, yaitu pada masa penemuan simpanan minyak bumi. Sekarang, pemasukan
utama Qatar adalah dari ekspor minyak dan gas bumi, sehingga Qatar menjadi Salah satu negara terkaya
di wilayahnya. Simpanan minyak negara ini diperkirakan sebesar 15 miliar barel (2,4 km³). Penghasilan
dari minyak ini diberikan seutuhnya pada kesejahteraan negara, dengan banyak pelayanan gratis atau
subsidi dalam jumlah besar.

Untuk tahun-tahun ke depan, Qatar diperkirakan akan tetap berfokus pada minyak dan gas bumi, tapi
diiringi dengan pengembangan sektor swasta. Pada tahun 2004, Qatar Science & Technology Park
dibuka untuk menarik dan melayani berbagai usaha berbasis teknologi, baik dari dalam maupun luar
Qatar.
Qatar merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki PDB per kapita tertinggi, yaitu sekitar
$39.607 pada tahun 2005. Dengan itu, taraf hidup penduduk Qatar dapat disamakan dengan negara-
negara Eropa Barat yang memiliki berbagai layanan sosial dan fasilitas modern.

G. Budaya

Kebudayaan Qatar sangat terpengaruh oleh budaya Arab karena Qatar memang berasal dari Arab.
Masyarakat Qatar sangat bangga untuk menunjukkan kekayaan budaya mereka. Hal ini dapat dibuktikan
dengan adanya berbagai macam acara pertunjukkan budaya yang biasanya diadakan oleh beberapa
organisasi. Pertunjukan budaya ini menampilkan berbagai macam aspek budaya tradisi dan kebiasaan
yang khas dari negara tersebut.

Budaya Qatar sendiri merupakan hasil kombinasi beberapa warisan budaya. Halini dikarenakan ada
banyak orang dari berbagai bangsa dan negara yang datang dan menetap di Qatar denagn membawa
serta budaya mereka. Semua budaya yang ada telah dikombinasikan dengan baik tanpa menghilangkan
unsur keaslian budaya Qatar sendiri dan tentunya disesuaikan dengan budaya asli serta Islam yang
merupakan agama resmi negara Qatar.

Untuk membuktikan keseriusan Qatar dalam melestarikan budaya, pemerintah mendirikan sebuah
culture village yang bernama Katara. Katara berada di antara Doha’ West Bay dan Pearl, tidak jauh dari
Doha Exhibition Center dan berdekatan dengan Cultural Village lama, tempat penyelenggaraan Qatar
Marine Festival. Katara ini dibuka mulai bulan Oktober 2010 ketika ada Festival Film Doha Tribeca dan
TEDxDoha. Banyak organisasi para Qatari (istilah bagi penduduk asli Qatar) yang berkantor disini,
diantaranya: Qatari Society for Engineers, Qatar Fine Arts Society, Visual Art Centre, Qatar Photographic
Society, Childhood Cultural Centre, Theatre Society and Qatar Music Academy.

Nama Katara sendiri konon kabarnya diambil dari akar kata Qatar dari bahasa Portugis. Katara memiliki
banyak fasilitas yang dapat digunakan untuk kegiatan kebudayaan, kesenian, komersial dan pemutaran
film. Diantaranya adalah open amphitheatre, opera house, cinema yang juga dapat difungsikan untuk
pertunjukan teater, multi purpose hall, pantai, pusat kerajinan tangan, toko buku, restaurant & cafe
serta ruangan terbuka yang dapat dinikmati pengunjung. Katara memiliki luas 99 hektar dan akan
dibangun 40 gedung pusat Kebudayaan dan Kesenian di Qatar.

MIA sendiri merupakan museum yang akan menyimpan sekitar 800 artifak seni dan bersejarah dari
berbagai benua, yang berasal dari abad ke-7 sampai abad ke-19. Arsitekturnya dirancang oleh seorang
arsitek yang sudah terkenal dalam membaut gedung-gedung megah dunia, yakni I.M Pei. Syaikha Al
Mayassa bint Hamad Bin Khalifa Al Thani, anak perempuan Syaikh Qatar yang menjadi ketua pengelola
museum ini mengungkapkan tujuan dari pembangunan ini adalah untuk menunjukkan bahwa Islam
adalah peradaban yang damai, yang mengajarkan toleransi dan mengajak masyarakat dari berbagai latar
belakang untuk hidup berdampingan dengan damai.
A. Sejarah

Pada Abad ke-5 sebelum Masehi, Seorang Sejarawan Yunani, Herodotus menyebutkan bahwa Pelaut
Kanaan merupakan penduduk asli Qatar. Selanjutnya, Ptolemy menunjukkan petanya tentang dunia
Arab 'gatara' yang diyakini merujuk pada kota Qatar Zubarah, yang sudah terkenal menjadi pelabuhan
perdagangan paling terkenal di kawasan Teluk pada masa itu.

Qatar memasuki dunia Islam sejak Rajanya, Al-Munzir Ibn Sawi Al-Tamimi memeluk Islam pada abad ke-
7.

Qatar sangat berperan dalam menyumbang perkembangan Islam. Dengan dipimpin oleh Abu al-
Al'a al-Hadrami, armada angkatan laut Qatar merupakan armada yang paling hebat yang biasa
digunakan untuk mengangkut tentara Islam ke berbagai wilayah.

Berada di bawah kekuasaan Abbasiyah, sekitar abad ke-8 H atau abad ke-16 M, Qatar mencapai
kemakmuran dalam bidang ekonomi sehingga menjadi penyokong penting perekonomian dalam
kekhalifahan di Baghdad. Selanjutnya Qatar bekerja sama dengan Turki untuk mengusir Portugis dari
negaranya. Seperti negara lain di seluruh kawasan teluk Arab, Qatar pun akhirnya bernaung dibawah
pemerintahan Turki selama empat abad berturut-turut. Namun, kedaulatan Turki Ottoman d kawasan
hanyalah bersifat nominal, sedangkan kekuasaan sesungguhnya berada di tangan para Syeikh dan
pangeran suku Arab lokal. Qatar sendiri berada dibawah kekuasaan Al-Thani.

Qatar terus berusaha untuk menjaga hubungan dengan Turki Ottoman hingga abad ke-20.
Namun, pengaruh Turki di Teluk Arab semakin melemah. Dalam keadaan seperti ini, Qatar memutuskan
untuk tidak membuat perjanjian perlindungan dengan siapapun, kecuali pada tahun 1916, akhirnya
Qatar mengadakan perjanjian perlindungan dengan Inggris yang disahkan pada tanggal 23 Maret1918.
Dalam perjanjian ini, Amir menyatakan dirinya setuju Qatar menjadi protektorat Inggris. Setelah
perjanjian tersebut diratifikasi pada tahun 1935, Inggris akhirnya mulai datang ke Qatar. Eksplorasi
minyak berlangsung sekitar 14 tahun sejak 1935 hingga 1949. Setelah itu, minyak mulai mengalir secara
komersial. 85% pendapatan Qatar pada masa itu berasal dari ekspor minyak ini dan Qatar menjadi salah
satu negara dengan pendapatan per kapita terbesar di dunia.

Kemerdekaan Qatar didapatkan dari Inggris pada tanggal 3 September 1971 yang kemudian
berada dibawah pimpinan keluarga Al-Thani.

C. Sistem Politik dan Pemerintahan

Qatar merupakan negara yang merdeka dan berdaulat yang menggunakan Syari’ah (hukum Islam)
sebagai hukum dasar perundang-undangannya serta Islam sebagai agama resminya. Sistem
pemerintahannya Monarki yang dikepalai oleh seorang amir yang diangkat secara turun-temurun dari
keuarga Al-Thani. Amir ini sebelumnya merupakan putra mahkota yang dipilih oleh ayahnya yang
menjabat sebagai Amir sebelumnya dan menyandang gelar “His Highness The Heir Apparent”. Kalau
Amir tidak memiilki anak laki-laki, maka dia akan mengangkat seorang putra mahkota dari keluarga Al-
Thani dengan terlebih dulu berkonsultasi dengan Majelis keluarga. Amir adalah pemegang kekuasaan
eksekutif tertinggi dengan dibantu Putra Mahkota dan Dewan Menteri. Amir juga merupakan pemegang
kekuasaan tertinggi legislatif dengan dibantu oleh Majelis Shura.

Qatar merupakan negara yang belum memiliki partai politik. Dewan Kontapraja atau Central
Municipal Council kemudian dibentuk untuk memberikan wadah bagi rakyat yang ingin berpartisipasi
dalam politik. Qatar juga tidak secara jelas mnyebutkan adanya lembaga legislatif atau perlemen, namun
lebih dikenal adanya majlis syura yang nantinya akan berkonsultasi dengan pemerintah mengenai
berbagai hal salah satunya adalah pembahasan tentang pemilihan Dewan Kontapraja.

D. Bendera

Bendera nasional Qatar sangat menggambarkan ideologis erta sejarahnya. Diterapkan secara resmi pada
tahun 1949, bendaera Qatar sangat mirip dengan bendera Bahrain, negara tetanggannya. Namun, saat
ini bendera Qatar telah berubah beberapa kali sehingga tampak berbeda dnegn Bahrain. Bendera asli
Qatar menggunakan pewarna celup merah yang luntur di bawah sinar matahari dan kemudian diberikan
warna merah marun. Bendera ini dirancang dan digunakan sampai 1960. Aetelah itu, ditambahkan garis
putih bergerigi didalamnya.

Sejak 1916 bendera Qatar menjadi wrana putih denagn kotak merah ditengah dan sabit kuning di
kanton. Pada tahun 1935, garisbergerigi diubah menjadibergelombang satu dan warna merah diubah
menjadi ungu. Kemuadian pada tahun 1936, warna ungu dirubah menjadi merah dan ada 10 berlia
dalam gerigi. Bendera ini juga membawa nama dan harga diri bangsa. Pada 1949, Bendera Qatar
mengalami perubahan kembali. Geriginya mnecapa sepertiga bagian bendera dan berlian dihilangkan.
Akhirnya pada tanggal 9 Juli 1971, sebelum Qatar merdeka dari Inggris, bendera telah di setujui.

Saat ini bendera Qatar berwarna merah dengan garis putih lebar bergerigi di bagian utnuk
mengibarkan.Warna putih menyimbolkan perdamaian dan warna merah melambangkan zaman
pertumpahan darah dan perang dalam sejarah Qatar. Sedangkan 9 titik gerigi menandakan bahwa Qatar
adalah anggota ke 9 dari Persian Gulfs ‘reconciled Emirates’.

E. Kepala Negara

Keluarga yang berkuasa di Qatar adalah Al-Thani. Mereka adalah salah satu suku yang telah lama
menempati sekitar Oasis Jibrin yang sekarang merupakan Saudi Arabia. Oasis ini adalah salah satu oasis
yang terkenal di Riyadh.

Keluarga Al-Thani adalah salah satu keturunan dari suku Arab Tamim yang tinggal di sebelah timur
semenanjung Arab. Nama Al-Thani diambil dari nama leluhur mereka yakni Thani bin Muhammed, ayah
dari Sheikh Al-Thani yang menjadi penguasa pertama di Qatar pada pertengahan abad 19.

Keluarga Al-Thani sampai di Qatar pada awal abad 18 dan awalnya mendiami bagian utara
semenanjung. Pada pertengahan abad 19, ketika Mohammed bin Thani, mereka pindah ke Doha.

Berikut ini adalah nama-nama keluarga Al-Thani yang pernah menjadi pemimpin Qatar.
1. Sheikh Qassim bin Mohammed Al- Thani (1878 - 1913)

Beliau adalah putra dari Sheikh Muhammed dan dianggap sebagai penemu Emirat Arab.

2. Sheikh Abdullah bin Qassim Al-Thani (1913 - 1949)

Sheikh Abdullah memegang kepemimpinan selama beberapa tahun akhir hidup ayahnya. Selama
pemerintahannya, Turki meninggalkan Qatrar dan Perjanjian perlindungan dengan Inggris disahkan.
Pada masanya pula Minyak pertama kali ditemukan dan diekspor.

3. Sheikh Hamad bin Abdullah Al-Thani (1940 - 1948)

Sheikh Hamad ditunjuk sebagai putra mahkota ketika saat ayahnya berkuasa dan sering mewakili
ayahnya sebagai pemimpin Qatar. Beliau meninggal ketika ayahnya masih hidup dan satu tahun setelah
dia meninggal, ayahnya turun takhta dan digantikan oleh anaknya yang lain.

4. Sheikh Ali bin Abdullah Al-Thani (1949 - 1960)

Sheikh Ali menjadi Amir setelah kematian ayah dan kakaknya, Sheikh Hamad. Selama kepemimpinannya,
produksi minyak meningkat tajam dan Qatar langsung berubah menjadi negara modern.

5. Sheikh Ahmed bin Ali bin Abdullah Al-Thani (1960 - 1972)

Beliau memerintah setelah Ayahnya turun takhta pada tahun 1960 hingga 1972 ketika sepupunya,
Sheikh Khalifa bin Hamad mengambil tampuk kepemimpinan dengan dukungan penuh dari keluarga
penguasa dan rakyat Qatar.

6. Sheikh Khalifa bin Hamad Al-Thani (1972 - 1995)

Beliau adalah putra dari Sheikh Hamad (1940-1948). Sheikh Khalifa menjadi the menteri pendidikan
Qatar pertama pada tahun 1957. Pada tahun 1971 Sheikh Khalifa mendeklarasikan Qatar sebagai negara
merdeka dan pada tanggal 22 February 1972, beliau menjadi Amir Qatar dengan dukungan penuh
keluarga serta rakyat Qatar. Pada masa pemerintahannyalah Negara Qatar yang modern berdiri.

7. Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani (dari 1995)

Sheikh Hamad naik takhta dengan dukungan dan persetujuan dari keluarga dan rakyat Qatar pada awal
tahun 1995 hingga sekarang.

Anda mungkin juga menyukai