Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“Jalur perdagangan Asia Eropa sebelum dan sesudah tahun 1453”

Disusun oleh:

Kelompok 5

1. Andromeda Aderoben : 06041281823019


2. Chindi Ayu Shonia : 06041181823013
3. Fadila : 06041181823002
4. Ghazy Khairy Nasution : 06041281823027
5. Iftahurrahmah : 06041181823001
6. Lilis Trianti : 06041281823065
7. Marlin : 06041281823061
8. M. Fachriansyah :06041381823037
9. Siti Rofiah : 06041281823072
10. Yuriza Maulidia : 06041281823067
11. Zaza Yulianti Amelia : 06041281823025

Dosen Pengampu : Drs. Alian Sair, M. Hum.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Jalur sutra atau Silk Road Merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan sebuah
jalur perdagangan kuno yang menjadi pusat interaksi budaya  melalui Euroasia yang
menghubungkan antara Timur dan Barat, yang membentang dari semenanjung Korea dan Jepang
ke Laut Tengah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata jalur diartikan sebagai jalan yang
diperuntukan bagi kendaraan. Sedangkan istilah perdagangan dunua menurut A. Abdurchaman,
asal mulany, ialah suatu jalan kecil, terusan atau pelayaran atau perjalanan terutama dengan
maksud akan menukarkan barang-barang atau melakukan perdagangan dengan bangsa lain,
sehingga jalan yang dilalui untuk menukarkan barang-barang tersebut dikenal dengan sebutan
the way of world trade atau jalur perdagangan dunia. Jalur perdagangan dunia yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah jalur perdagangan dunia dari Timur (Asia) ke Barat (Eropa).
Pengertian istilah Timur dan Barat adalah pengertian yang berlaku sejak tahun 395, yakni ketika
Romawi Barat dapat merebut Byzantium menjadi Ibukota Romawi Timur dengan nama
Konstantinopel sampai sebelum tahun 1492, yakni ketika Colombus menemukan Benua
Amerika. Jalur perdagangan antara Timur (Asia) dan Barat (Eropa) pada saat Konstantinopel di
takhlukkan oleh Turki tahun 1453, dikatakan sebagai jalur perdagangan dunia karena
sifatnyaadalah perdagangan internasional. Jalan perjalanan tersebut telah melewati hampir
separuh dunia, yakni mulai dari Tiongkok, Selat Malaka, India, Teluk Persia dan Laut Merah
sampai Pantai Levant.

Lantas kenapa dinamakan Jalur Sutra? karena komoditas perdagangan dari Cina yang
kebanyakannya berupa sutra. Itu kenapa dinamakan jalur sutra. Namun tak sedikit dari para
ilmuan terdahulu tidak setuju dengan alasan tersebut. Misalnya Warwick Ball berpendapat
bahwa perdagangan rempah-rempah maritim dengan India dan Arabia jauh lebih penting untuk
ekonomi kekaisaran Romawi kala itu dari pada perdagangan Sutra dengan China. Ball juga
mencatat bahwa penulis atau ilmuan traditional (dulu) yang membahas perdagangan Timur-
Barat seperti Marco Polo dan Edward Gibbon tidak pernah memberi label apapun terhadap jalur
yang dilalui. Namun rute perdagangan rempah-rempah yang saat ini dikenal sebagai jalur sutra,
sebenarnya adalah rute maritim.

Jalan Sutera ini digunakan mulai dari 130 SM, ketika Dinasti Han secara resmi membuka
perdagangan dengan wilayah-wilayah di barat China, seperti Asia Tengah dan India. Selain
sutera, barang berharga yang diperdagangkan di Jalan Sutera, selain sutera itu sendiri adalah
keramik porselain, teh, batu mulia dan rempah-rempah (dari arah China) serta kuda, emas, perak,
gelas dan wool (dari arah Eropa dan Timur Tengah). Selain barang-barang, Jalan Sutera menjadi
pintu persebaran agama dari wilayah barat ke China, seperti agama Buddha dari India dan agama
Islam dari Timur Tengah. Jalur Sutera ini pada Abad Pertengahan menghubungkan ibukota
China saat itu, Changan (sekarang Xian) dengan ibukota kekaisaran Rowami Timur
(Byzantium), Konstantinopel. Jalur ini melalui kota-kota perdagangan besar yang maju pada
masanya, seperti Kashgar, Samarkand, Bukhara, Isfahan dan Baghdad. Jalan Sutera beroperasi
hingga tahun 1453, ketika Turki Usmani menutup jalur perdagangan dengan Barat setelah
menaklukan Konstantinopel. Pada saat ini, orang-orang Eropa banyak menggunakan barang-
barang yang diimpor melalui Jaln Sutera dari timur. Sehingga ketika Jalan Sutra ditutup, para
pedagang perlu menemukan rute perdagangan baru untuk memenuhi permintaan akan barang-
barang ini. Penutupan Jalur Sutera mendorong dimulainya Masa Penjelajahan, dimana negara-
negara Eropa menjelajahi dan mencoba menemukan rute laut menuju ke China dan India, dan
menggantikan perdagangan darat yang dikuasai Turki Usmani.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana keadaan jalur perdagangan Eropa-Asia sebelum kejatuhan Konstantinopel?


2. Bagaimana keadaan jalur perdagangan Eropa-Asia sesudah kejatuhan Konstantinopel?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui keadaan jalur perdagangan Eropa-Asia sebelum kejatuhan Konstantinopel.


2. Mengetahui keadaan jalur perdagangan Eropa-Asia sesudah kejatuhan Konstantinopel.
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Jalur
perdagangan Asia Eropa sebelum dan sesudah tahun 1453” dengan tepat waktu. Terima kasih
saya ucapkan kepada bapak Drs. Alian Sair, M. Hum yang telah membantu kami baik secara
moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang
telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Kami
menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi
lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca
dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Indralaya, Januari 2020

Penulis
BAB 2
Pembahasan

2.1 Jalur perdagangan Eropa-Asia sebelum kejatuhan Konstantinopel.

Laut Mediterania, merupakan laut pedalaman yang berada di antara benuaEropa, Asia, dan
Afrika yang mencakupi wilayah seluas 2,5 juta km². Laut ini berhubungan dengan Lautan
Atlantik di sebelah baratnya, yang dihubungkan olehSelat Giblartar. Oleh bangsa-bangsa Roma,
Laut Mediterania hampir sepenuhnyaterkurung oleh wilayah daratan. Karena posisinya yang
strategis, secara politik-ekonomi Laut Mediterania menempati posisi yang sangat penting sebagai
tempat perdagangan di Eropa. Di sekitar Laut Mediterania telah berdiri ibu kota kekaisaran
Bizantium,Konstantiniopel. Kekaisaran Bizantium ini berlangsung sejak abad ke-4 sampai ke-15.
Tahun 1453, ibu kota Konstantinopel direbut oleh Turki Utsmani, dan beralihmenjadi ibu kota
kekaisaran ini dengan nama Istanbul. Di sisi bagian barat, sejakabad ke-8 sampai abad ke-15
telah berdiri pemerintahan Islam di Spanyol. Di sisitimur, pulau-pulau dan kota-kota yang
semula berada dalam kekuasaan Bizantiumsecara berangsur-angsur beralih ke dalam kekuasaan
kaum Muslimin, baik dariDinasti Umayah maupun Abbasiyah. Demikian juga dengan kota-kota
yang ada diAfrika Utara, sejak abad ke-7 dapat direbut oleh kaum muslimin. Memperhatikan
posisi Mediterania yang berada di antara dua peradaban, yaitu Eropa dan duniaIslam.
Mediterania berperan besar terhadap kontak yang terjadi antara dua entitas peradaban
tersebut.Kehidupan di Eropa Kristen pada abad ke-8 benar-benar tanpa perdagangan.Kemudian,
secara perlahan mulai terjalin kegiatan antara kaum Muslimin dan EropaKristen, yang terjadi di
wilayah bagian utara. Perdagangan pun mulai berkembang diEropa bagian Utara, yang berpusat
di sekitar Laut Baltik dan Laut Utara.Perkembangan perdagangan di wilayah ini mengringi
perkembangan perdaganganyang terjadi di wilayah Eropa bagian selatan, yaitu di Mediterania.
Selanjutnya, berkembanglah rute dagang di daratan yang menghubungkan bagian selatan dan
utara Eropa. Bersamaan dengan itu, berkembanglah jaringan perdagangan diwilayah bagian
dalam Eropa.Pada abad ke-10 terjadi perkembangan ekonomi dan kota di Italia, tetapi halini
tidak mencerminkan situasi Eropa Kristen secara keseluruhan. Keadaan yangsebaliknya justru
sangat bertolak belakang dengan Eropa bagian dalam. Sejak abadke-8 sampai dengan abad ke-
11, ekonomi Eropa hampir sepenuhnya didasarkan pada ekonomi pertanian dan perdagangan
lokal yang sangat terbatas. Jalan-jalan banyak yang hancur dan model pertukaran barang dengan
cara barter telahmenggantikan ekonomi uang. Unit ekonomi yang pokok sepanjang periode
inikembali kepada tanah, yang biasanya dimiliki oleh para raja, ksatria, dan gereja.

Kehadiran Tentara Salib pada akhir abad ke-11 dan awal abad ke-12 ternyatatelah
menyebabkan semakin meningkatnya volume perdagangan. Alasannya antaralain tingginya
selera Eropa atas barang-barang yang berasal dari Timur. Kehadiran tentara Salib ini dengan
sendirinya telah menyebabkan lahirnya jalan salib yangterbentang antara Peking sampai ke Paris.
Barang-barang mewah seperti halnyakarpet, produk tekstil, gading, produk-produk dari logam,
keramik, dan gelas, telahmengisi dan menambah keanggunan rumah-rumah dan katedral-katedral
di Eropa.Kebanyakan barang-barang ini sampai ke Eropa melalui jalur darat dan laut di Asia
Kecil.Dalam pada itu di dunia Eropa Kristen, terdapat pula rute-rute perdagangan dari negeri-
negeri di wilayah dalam Eropa yang akhirya sampai di Mediterania dan bahkan ke dunia Islam.
Rute ini bermula di pantai-panti Laut Utara dan Baltik,kemudian melalui sungai Vistula dan
Dnieper sampai ke Italia,Yunani, Laut Hitam,dan Mesir. Jalan sutera juga dapat dicapai dari Laut
Hitam melalui jalur amberBaltik ini. Rute ini digunakan untuk pengangkutan dari Rusia ke
seluruh wilayahEropa dan menjadi alternatif rute laut dari Laut Utara dan Baltik ke Laut Hitam
danMediterania, juga untuk menuju ke Laut Kaspia.

Mediterania, sejak abad ke-8 hingga abad-abad yang kemudian benar-benarmenjadi


konekasi antara dunia Islam dan Eropa Kristen. Bagi orang-orang Romawi,Mediterania
merupakan pusat komunikasi, karena provinsi-provinsi yang ada disekitarnya. Sisi barat dan
selatannya berbatasan dengan wilayah-wilayah Islam, di pantai selatan merupakan wilayah yang
diperebutkan antara kaum Muslimin danBizantium, dan pantai utara dibagi antara orang-orang
Eropa dan Bizantium,sementara pulai-pulaunya dikuasai oleh Bizantium dan kaum Muslimin.

Laut Mediterania, selama beberapa abad dari Abad Pertengahan benar-benartelah berubah
menjadi danaunya kaum Muslimin. Kaum Muslimin dan kapal-kapaldagangnya tidak diragukan
lagi menguasai pelayaran-pelayaran penting di sepanjang jalur. Mediterania, dengan tiga sisinya
dikelilingi oleh negeri-negeri Muslim,demikian juga dengan pulau-pulau yang penting seperti
Sicilia, Kreta, Siprus, dankepulauan Balerik yang dikuasai oleh para penguasa Muslim. Kaum
Muslimin telahmembangun jalur perdagangan utama di Barat, dan secara aktif melakukan
perdagangan dengan negeri-negeri Eropa. Tunis dan Alexandria, Cadiz danBarcelona,
merupakan pelabuhan-pelabuhan besar yang telah menarik banyak pedagang Eropa.Sekalipun
telah terjadi hubungan perdagangan antara dunia Islam dan EropaKristen, masing-masing
memiliki rute internalnya sendiri, baik melalui daratmaupun laut. Daerah-daerah bagian selatan,
termasuk Italia, didominasi oleh para pedagang Arab, sedangkan daerah-daerah utara yang
berpusat di Laut Baltik,dikuasai oleh para pedagang Skandinavia, Polandia, dan Rusia.
Pengaruh Perang Salib terhadap perkembangan perdagangan pada AbadPertengahan sangat luar
biasa. Peristiwa ini adalah menandai kelahiran kembali perdagangan Barat dengan Timur, dan
secara perlahan akhirnyamengantarkan Eropa Kristen mencapai puncaknya yang tidak
tertandingi. Armada-armada laut Venesia, Genoa, dan kelompok pedagang lainnya serta kota-
kotadagang di Italia dan negeri-negeri di Mediterania Selatan menjadi ajang
bagi pengangkutan karena meningkatnya jumlah tentara salib dari Eropa. 

Pusat-pusat perdagangan di laut Tengah merupakan salah satu bagian kawasan yang
memiliki tingkat kesibukan dan keramaian yang tinggi dalam kegiatan perdagangan dan
pelayaran kuno dunia. Di kawasan ini terdapat beberapa kota dan pelabuhan dagang utama,
seperti Konstatinopel, Iskandariah, Venesia, Genoa, dan Allepo. Konstatinopel yang terletak di
tepi pantai laut tengah Marmora di dekat Selat Bosporus merupakan kota transit rempah-rempah
pertama di sekitar laut Tengah yang mengenal barang-barang antar Eropa-Asia. Iskandariah yang
berada di Mesir terkenal sebagai kota transit rempah-rempah kedua di Laut Tengah. Venesia dan
Genoa adalah dua kota dagang yang terletak di pantai laut Adriatik dan Laut Liguria. Kedua kota
tersebut berperan sebagai tempat berlabuhnya kapal-kapal dari Eropa yang akan berlayar ke
Konstatinopel atau ke Iskandariah untuk membeli rempah-rempah. Sementara itu Allepo sebagai
sebuah kota dagang yang terletak di Syria berfungsi sebagai persinggahan sementara bagi
pedagang-pedagang Asia yang akan menuju konstatinopel.

Kota-kota dagang di sekitar Laut Tengah pada umumnya merupakan kota otonom, artinya
kota yang memperoleh banyak keleluasan untuk mengatur dirinya sendiri dalam bagian politik,
ekonomi, pemerintahan dan lain-lain. Di kota-kota itu biasanya terdapat banyak saudagar kaya
dan kaum bangsawan yang berupa menghidupkan dan mendukung kegiatan ekonomi. Para raja
dan kaum gereja pun tidak ketinggalan menciptakan pola kerja sama dengan para saudagar dan
bangsawan dalam melahirkan dan memajukan kota. Selain itu, banyaknya pedagang luar yang
singgah di pelabuhan turut meramaikan dan memajukan kota. Tidak mengherankan apabila
masyarakat pedesaan berbondong-bondong melakuksan urbanisasi di kota-kota dagang di sekitar
lau tengah ini dengan tujuan memperbaiki kesejahteraan hidupnya.

Kemajuan yang di peroleh kota-kota dagang di sekitar Laut Tengah rupanya tidak terlepas
dari peran kota-kota dagang lain di sekitarnya. Kota-kota dagang utama di Eropa bagian seletan
mempunyai jalinan ekonomi dengan kota-kota pedalaman di Eropa. Para pedagang besar seperti
dari inggris dan Belanda sering mendatangi pusat-pusat perdagangan di Eropa selatan dengan
maksud mendapatkan barang-barang yang dibutuhkannya. Tidak jarang pula negeri-negeri itu
mendatangi langsung pusat rempah-rempah di Laut Tengah, yaitu konstatinopel. Oleh karena itu,
dapat dikatakan bahwa peran pusat-pusat perdagangan di Laut Tengah adalah sebagai berikut:

1. Pintu gerbang penghubung kegiatan perdagangan dan pelayaran kuno Asia-Eropa


2. Pengumpul, penyedia, dan pemasok barang-barang kebutuhan bangsa-bangsa Eropa,
terutama rempah-rempah
3. Sebagai kota transit bagi para pedagang yang akan melakukan perjalanan lebih lanjut
4. Pemberian sarana tumbuhnya hubungan persahabatan dan kerja sama antarkota-kota
dagang

Hubungan antara Asia (Timur) degan Eropa (Barat) diperkirakan sudah ada sejak abad
pertama Masehi. Hubungan tersebut dapat dilakukan melalui jalan darat yang disebut jalur
sutera, dan dapat juga melalui laut, yaitu lautan Hindia. Kedua jalur tersebut bermuara dilaut
tengah sehingga kedudukan kota Konstantinopel menjadi sangat penting. Hubungan tersebut
merupakan hubungan dagang, yang mana barang dagangan yyang berasal dari Asia antara lain
berupa sutra, rempah-rempah, barang-barang dari porselin, emas, perak dan juga beras.
Sedangkan, barang dagangan yang berasal dari Eropa antara lain, senjata, besi dan juga kristal.

2.2 Jalur perdagangan Eropa-Asia sesudah kejatuhan Konstantinopel.

Proses Penaklukkan Konstantinopel Oleh Turki Usmani yang dipimpin oleh Sultan
Muhammad II dalam mempersiapkan penaklukkannya, pertama kalinya mengadakan perjanjian
perdamaian dengan Raja Nasrani (Kaisar Byzantium) untuk beberapa tahun tidak akan saling
menyerang. Pada masa ini Sultan Muhammad II menyusun kekuatan dengan mendirikan
benteng-benteng yang sangat kuat di tepi Salat Bosporus. Alasannya ialah untuk melindungi
daerah kekuasaannya dari kekuatan asing. Kemudian pada bulan Agustus tahun 1952, Sultan
Muhammad II bersama-sama pengawalnya mengadakan perjanjian mengelilingi benteng
Konstantinopel untuk mengadakan penyelidikan kekuatan dan kelemahan benteng musuh.
Selanjutnya Sultan Muhammad II mengadakan intimidasi kepada saudara-saudara Kaisar
Konstantinopel yakni, penguasa Negeri Mora, Thomas dan Demitrus, agar mereka tidak
melibatkan diri dalam usaha Kesultanan Turki Usmani menaklukkan Konstantinopel, jika ingin
selamat. Tidak terkecuali Kaisar Konstantinopelpun diberi tahu bahwa Kesultanan Turki Usmani
akan mengadakan penyerangan besar-besaran ke Konstantinopel, berbagai cara dilakukan oleh
Kaisar Byzantium untuk menbujuk Sultan agar menangguhkan penyerangan, diantaranya
membujuk para pemimpin dan para pejuang perang dengan cara memberikan uang suap.

Sebanyak 250.000 tentara Sultan Muhammad II, diterjunkan dalam penaklukkan


Konstantinopel. Tentara Sultan dapat menerbos benteng Konstantinopel yang berlapis-lapis.
Begita pula laut yang dipagari oleh Kaisar dengan ranjau-ranjau yang berupa rantai-rantai yang
sangat kuat dan besar berhasil juga diterobos. Caranya dengan membuat jalan gelinciran melalui
Jazirah Pera dan jalan itu dilicinkan dengan minyak dengan satu jam tentara sultan dapat
memasuki Tanduk Emas yang menjadi pelabuhan utama Konstantinopel. Kota Konstantinopel
dikepung selama kurang lebih 9 bulan. Akibatnya orang-orang didalamnya menderita kelaparan
karena kehabisan bekal makanan. Pada tanggal 28 Mei 1453, dilakukan serangan secara tiba-tiba
dan serentak dari segala arah. Serangan tentara Islam ini membuat kocar-kacir tentara Nasrani.
Kaisar Konstantinopel Palaelogous dengan cepat menanggalkan mahkota dan jubah
kekaisarannya untuk berganti dengan baju perangnya terjun ke medan perang. Namun dalam
pertempurannya, ia tewas ditangan pejuang Islam. Konstantinopel berhasil dikuasai oleh Sultan
Muhammad II pada tanggal 29 Mei 1453 waktu subuh. Setelah dikuasainya Konstantinopel
maka kota tersebut dijadikannya sebagai ibukota kerajaan dan dijadikan pula sebagai tempat
untuk meluaskan wilayah ke Barat/Eropa. Nama Konstantinopel kepada Turki Usmani
membawa dampak yang besar terhadap jalur perdagangan dunia antara Asia dan Eropa.

Jatuhnya Konstantinopel ke tangan orang Turki, tegasnya ke tangan orang Islam harus
diakui kedudukannya pada masa itu sebagai pejuang Islam, amatlah penting bagi perubahan dan
pergolakan sejarah dunia. Dengan terbukanya Konstantinopel berakhirnya abad tengah yang
gelap dan berganti dengan zaman kesadaran di Benua Eropa. Zaman kesadaran ini diasosiasikan
dengan zaman penjajahan. Dengan sifat ingin tahu yang kian meningkat dengan suatu
penjelajahan baru dan sikap yang tak terpengaruh dalam mempelajari gejala alam maupun hasil
yang dicapai manusia orang-orang abad pertengahan berusaha untuk menemukan daerah baru.
Mereka mengusahakan untuk membuka jalan laut ke India, Cina, serta Jepang negara-negar jauh
yang telah diketahui adanya dan dianggap mempunyai arti penting bagi perdagangan dunia.
Orang Eropa melakukan penjelajahan tidak semata-mata berlandaskan semangat penjelajahan
atau semangat berpetualang. Namun yang lebih penting dari itu adalah semangat Reconquesta,
yakni semangat untuk menandingi ekspansi yang dilakukan orang Islam dengan menyebarkan
agama Nasrani dan ingin merebut kembali ke wilayah mereka, yang telah dikuasai oleh kaum
muslimin. Terlebih lagi setelah orang Turki Usmani memblokade jalur perdagangan di kawasan
Laut Tengah (Pantai Levant). Perlakuan dari pihak sultan, akan tetapi lebih diwarnai oleh sikap
pemimpin-pemimpin daerah kekuasaan Turki Usmani yang belum begitu banyak memahami
konsep keislaman. Orang-orang Eropa bertambah semangat lagi setelah Sultan Turki
menaklumkan untuk memonopoli hasil-hasil perdagangan dari Timur. Negara yang mempelopori
penjelajahan adalah Portugis, yang menemukan Pantai Eman Afrika, kemudian disusul oleh
Negara Spanyol dan negara-negara Eropa lainnya seperti Belanda dan Inggris. Walaupun motif
keempatnya tidak persis sama Portugis lebih memntingkan penyebaran agama katolik, sementara
Belanda leih mementingkan motif ekonomi.

Penemuan jalur sutra membuat Eropa yang saat itu sedang mengalami kemunduran akibat
jatuhnya kekaosaran Romawi menjadi bangkit kembali. Buku karangan Marcopolo seorang
saudagar dari pelayar venesia Italia juga menginspirasi banyak orang di Eropa untuk
mempelajari dan menumbuhkan pemahaman mereka tentang dunia Asia. Adapun sembioyan
bangsa Eropa pada saat akan berlayar mencari sumber rempah-rempah adalah gold, glory dan
gospel yang berarti kekayaan, kejayaan dan penyebaran agama. Banyak penjelajah yang salah
satunya ialah Cristoper Colombus yang kemudian terinspirasi untuk menemukan wilayah eksotis
di Benua Asia seperti India. Penemuan jalur sutra ini sendiri membuat ibu kota Romawi Timur,
Konstantinopel menjadi kota transit penting bagi perdaganga antara Eropa dan Asia. Faktor
perdagangan itu pula yang nantinya akan menimbulkan perang salib. Selain itu, dengan adanya
jalur sutra tersebut membuat bangsa Eropa mengenal rempah-rempah dan harganya yang begitu
mahal akibat perjalan penuh resiko melewati jalur sutra tersebut kemudian melahirkan eksplorasi
dunia baru lewat jalur laut.
Faktor-faktor yang mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra adalah
sebagai berikut:

1. Teori Heliosentris dari Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu bulat mendorong
kawan-kawan Copernicus ingin membuktikannya. Salah satunya ialah Ferdinand
Magellan, pelaut pertama yang berhasil mengelilingi dunia dan membuktikan bahwa
bumi memang bulat, serta laut-laut di bumi saling berhubungan. Teori ini membantah
Teori Geosentris dari Ptolomeus yang menyatakan bumi datar.
2. Kisah perjalanan Marco Polo ke dunia Timur (Cina) yang tertuang dalam buku yang
ditulis oleh temannya, Rustichello, yang berjudul The Travels of Marco Polo (Perjalanan
Marco Polo). Selama ratusan tahun, catatan perjalanan Marco Polo ini menjadi sumber
informasi tentang Cina bagi bangsa Eropa.
3. Penemuan kompas, mesiu, navigasi, peta, dan peralatan pelayaran.
4. Adanya ambisi untuk melaksanakan semboyan 3 G, yaitu gold (mencari emas atau
kekayaan), glory (mencari keharuman nama, kejayaan, dan kekuasaan), dan gospel
(menunaikan tugas suci menyebarkan agama Nasrani).
5. Portugis dan Spanyol merupakan bangsa Eropa yang menjadi pelopor penjelajahan
samudra. Semangat para pelaut inilah yang selanjutnya mendorong penjelajahan samudra
oleh bangsa-bangsa Eropa lain.

Penjelajah dari Portugis

Penjelajahan Portugis mempunyai tujuan untuk mendapatkan emas, rempah-rempah,


memenangkan pertempuran, dan meraih jalan untuk mengepung saingan mereka dari kalangan
pedagang Islam. Beberapa pelaut Portugis yang melakukan penjelajahan samudra adalah sebagai
berikut.

1. Bartholomeus Diaz, yang berhasil mencapai Tanjung Topan atau Tanjung Harapan di
ujung selatan Benua Afrika pada tahun 1486.
2. Vasco da Gama, yang berhasil sampai ke Calcutta, India pada tanggal 22 Mei 1498.
3. Alfonso de Albuquerque, yang merebut Malaka tahun 1511.
4. Franciscus Xaverius, yang menyebarkan agama Kristen ke India, Maluku, Jepang, dan
Cina tahun 1550-an.
5. Cabral, yang sampai ke semenanjung timur Brasil pada tahun 1500.

Penjelajahan Spanyol

Para pelaut Spanyol yang menjalankan misi penjelajahan samudra adalah sebagai berikut:

1. Christophorus Columbus, yang berhasil sampai ke San Salvador di Kepulauan Bahama di


perairan Karibia pada tahun 1492. Ia dianggap sebagai penemu Benua Amerika karena
memberi petunjuk jalan bagi bangsabangsa Eropa ke benua itu.
2. Amerigo Vespucci, yang mempunyai nama Latin Americus Vespucius merupakan salah
seorang pelaut yang ikut dalam perjalanan Marco Polo. Karena jasanya, nama Amerigo
diabadikan sebagai nama Benua Amerika.
3. Ferdinand Magellan dan Juan Sebastian del Cano, dua orang tokoh yang pertama kali
berhasil mengelilingi dunia. Atas keberhasilan ekspedisinya itu, Raja Spanyol
menghadiahkan sebuah bola tiruan bumi bertuliskan “Engkaulah yang Pertama Mengitari
Diriku”.
4. Ferdinand Cortez, pelaut yang dapat mencapai daerah Amerika Tengah pada tahun 1519.
Ia berhasil menaklukkan orang-orang Indian suku Aztec di Meksiko dan suku Maya di
Semenanjung Yucatan.
5. Pizaro, yang berhasil menaklukkan suku Inka di pedalaman Peru pada tahun 1532.

Penjelajah Inggris

Para pelaut Inggris terkenal sebagai pelaut-pelaut yang ulung dan tangguh, bahkan
Inggris terkenal dengan angkatan lautnya yang tidak tertandingi. Sampai dengan abad 19 Inggris
terkenal dengan sebutan negara yang tidak pernah tenggelam karena daerah koloninya yang
menyebar hampir di seluruh dunia. Para pelaut Inggris yang terkenal adalah sebagai berikut:

1. Sir Francis Drake, yang berhasil mengadakan pelayaran mengelilingi dunia. Pada tahun
1577–1580 ia dikenal sebagai pengeliling dunia setelah Magellan.
2. William Dampier, berhasil mendarat di pantai barat Benua Australia pada tahun 1688. Ia
menulis buku tentang Benua Australia.
3. James Cook, berhasil mendarat di pantai timur Benua Australia untuk selanjutnya
menelusuri pantai menuju ke utara Australia pada tahun 1770.
4. Matthew Flinders berhasil mengelilingi Australia dan membuat peta Australia. Pada
tahun 1789.

Penjelajah Belanda

Salah satu faktor penyebab penjelajahan yang dilakukan oleh bangsa Belanda adalah
adanya reformasi agama yang menyebabkan terjadinya perang selama 80 tahun dengan Spanyol.
Belanda yang mengikuti paham reformasi tidak mau tunduk kepada Spanyol yang Katolik. Pada
masa perang 80 tahun tersebut, Portugal yang disatukan oleh Raja Spanyol Philip II melakukan
penekanan dengan melarang Belanda berdagang di Lisabon dengan asumsi bisa menghancurkan
perekonomian Belanda. Namun, usaha itu tidak berhasil, tetapi justru membuat para pedagang
dan pelaut Belanda mencari jalan sendiri ke sumbernya (Indonesia).

1. Barents, yang berusaha mencari jalan ke Asia melalui Kutub Utara. Pada waktu kembali
tahun 1594, ia meninggal sehingga laut tersebut diberi nama Laut Barents.
2. Abel J. Tasman berhasil menemukan Pulau Tasmania (diambil dari nama Tasman) pada
tahun 1642.
3. Cornelis de Houtman, di mana pada tahun 1596, kapal-kapal Belanda di bawah
pimpinannya sampai di Pelabuhan Banten. (baca: Tewasnya Cornelis de Houtman di
Aceh)
4. Willem Janz, yang berhasil mendarat di Teluk Carpentaria, Australia Utara pada tahun
1666.
BAB 3
Penutup

3.1 Kesimpulan
Runtuhnya Kekaisaran Romawi merupakan faktor utama yang melatarbelakangi
kedatangan bangsa Barat ke dunia Timur. Pada masa kejayaannya, kekuasaan kekaisaran
Romawi meliputi hampir seluruh Eropa, Afrika Utara, dan Afrika Barat. Kekaisaran Romawi
mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Kaisar Octavianus Augustus. Namun,
pemerintahan ini akhirnya runtuh pada tahun 476 M. Hubungan dagang yang terjalin antara
Eropa dengan Asia pun mengalami kemunduran, bahkan berakibat kemerosotan di segala bidang
kehidupan. Zaman kemunduran ini disebut zaman kegelapan (Dark Ages). Runtuhnya Romawi
mengakibatkan tata kehidupan bangsa-bangsa Eropa yang semula berkiblat pada hukum Romawi
menjadi kacau. Sebelum jatuhnya Konstantinopel ke Tangan Turki Utsmani Pada awalnya
bangsa-bangsa Eropa memperoleh rempah-rempah dari Asia, termasuk dari Indonesia melalui
para pedagang muslim yang banyak berdagang di kawasan Laut Tengah. Akan tetapi, semua itu
berubah pada tahun 1453 ketika Khalifah Utsmaniyah yang berpusat di Turki berhasil menguasai
Konstantinopel yang sebelumnya merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Romawi–Byzantium.
Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani yang dipimpin Sultan Muhammad II
menimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa Eropa, terutama dalam bidang perdagangan. Oleh
karena itu, bangsa-bangsa Eropa mulai berpikir untuk mencari daerah penghasil barang-barang
yang dibutuhkannya, terutama rempah-rempah secara langsung, yang selanjutnya banyak terjadi
penjelajahan-penjelajahan dunia sehingga akhirnya menciptakan penjajahan-penjajahan.

Adapun faktor-faktor yang mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra adalah
sebagai berikut:
1. Teori Heliosentris dari Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu bulat mendorong
kawan-kawan Copernicus ingin membuktikannya. Salah satunya ialah Ferdinand
Magellan, pelaut pertama yang berhasil mengelilingi dunia dan membuktikan bahwa
bumi memang bulat, serta laut-laut di bumi saling berhubungan. Teori ini membantah
Teori Geosentris dari Ptolomeus yang menyatakan bumi datar.
2. Kisah perjalanan Marco Polo ke dunia Timur (Cina) yang tertuang dalam buku yang
ditulis oleh temannya, Rustichello, yang berjudul The Travels of Marco Polo (Perjalanan
Marco Polo). Selama ratusan tahun, catatan perjalanan Marco Polo ini menjadi sumber
informasi tentang Cina bagi bangsa Eropa.
3. Penemuan kompas, mesiu, navigasi, peta, dan peralatan pelayaran.
4. Adanya ambisi untuk melaksanakan semboyan 3 G, yaitu gold (mencari emas atau
kekayaan), glory (mencari keharuman nama, kejayaan, dan kekuasaan), dan gospel
(menunaikan tugas suci menyebarkan agama Nasrani).
Portugis dan Spanyol merupakan bangsa Eropa yang menjadi pelopor penjelajahan samudra.
Semangat para pelaut inilah yang selanjutnya mendorong penjelajahan samudra oleh bangsa-
bangsa Eropa lain.

Daftar Pustaka

Kurnia, Anwar. Dan suryana,M. 2007. Sejarah 1. Ghalia: Indonesia.


Purwanto. 2007. Seri IPS Sejarah. Yhudistira Quardo.
Erlangga, Ardian M. 2013. Sejarah dan kebudayaan dunia. Familia: Yogyakarta.
Nubika,Ibrahim. 2018. BITCOIN Mengenal cara baru berinvestasi generasimilenial. Genesis
Learning:Yogyakarta
Dermawan,Joko. 2017. Sejarah Nasional Ketika Nusantara Berbicara. Cv Budi Utama:
Yogyakarta.
Lampiran

Peta jalur perdagangan peta Konstantinopel

Penjelajah Inggris Penjelajah Portugis

Penjelajah spanyol Penjelajah Belanda

Anda mungkin juga menyukai