Anda di halaman 1dari 9

PERTEMUAN Ke : 11

BUDAYA ORGANISASI

Tujuan pembelajaran :

Tujuan pembelajaran yang akan dicapai, diharapkan mahasiswa mampu :

1. Menjelaskan pengertian budaya organisasi.


2. Menjelaskan proses terbentuknya budaya organisasi.
3. Menjelaskan fungsi budaya organisasi.
4. Menjelaskan jenis-jenis budaya organisasi.
5. Menjelaskan berbagai cara untuk menanamkan budaya organisasi.

11. 1. Pendahuluan
Budaya organisasi berpengaruh terhadap perilaku anggotanya, budaya organisasi
bahkan dapat menentukan bagaimana cara anggota berperilaku, beraktivitas dalam
mencapai tujuannya. Selain itu budaya organisasi yang kuat dan adaptif bahkan
berpengaruh terhadap kinerja seluruh organisasi atau perusahaan. Untuk mendapatkan
gambaran mengenai budaya suatu orgaisasi dapat dilakukan dengan cara menilai
suatu organisasi berdasarkan karakteristik-karakteristik budaya organisasi tersebut.
Sebagian besar organisasi memiliki budaya dominan dan sub budaya.

Budaya dominan mengungkapan nilai-nilai inti yang dimiliki bersama oleh mayoritas
anggota organisasi, sedangkan sub budaya cenderung berkembang di dalam
organisasi besar untuk merekfleksi masalah, situasi atau pengalaman sama yang

1
dihadapi oleh para anggotanya. Sub budaya ini biasanya muncul di tingkat
departemen dan disebabkan oleh faktor geografis dan menyangkut nilai-nilai inti
yang diterima seluruh organisasi.

Budaya organisasi itu membedakan dari organisasi yang lain, dengan menciptakan
makna bersama yang dianut oleh sebagian besar anggota organisasi dalam
menjalankan aktivitasnya maka dapat menjadi ciri khas bagi organisasi itu dalam
upaya mencapai tujuan. Setiap organisasi biasanya memiliki kecenderungan untuk
“tampil beda” dari yang lainnya meskipun memiliki bidang kegiatan sama. Sebagai
contoh misalnya sebuah perguruan tinggi yang memiliki fakultas yang sama,
biasanya masing-masing akanmencari atau menciptakan “nilai” yang berbeda sebagai
kekhasan masing-masing. Dengan demikian menjadi sebuah “gerakan” bersama
semua orang perilakunya diarahkan pada upaya pencapaian nilai-nlai organisasi
tersebut tersebut.
Budaya organisasi adalah perekat organisasi yang mengikat anggota organisasi
melalui nilai-nilai yang ditaati, perlatan simbolik dan cita-cita social yang ingin
dicapai.

11.2 Pengertian budaya organisasi


Cushway dan Lodge, 2000
Budaya organisasi adalah merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi
pekerjaan dilakukan dengan cara para karyawan berperilaku.
Wheelen dan Hunger
Budaya organisasi adalah nilai-nilai yang dianut bersama oleh anggota organisasi dan
diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Robbins dan Judge, 2007


Budaya organisasi sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota
organisasi yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lain, sistem

2
makna bersama ini merupakan sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi
oleh oragnisasi.

Dimensi untuk membedakan budaya organisasi terdiri dari :


1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko
Sejauh mana karyawan atau anggota organisasi didorong agar bersikap inovatif
dan berani mengambil resiko.
2. Perhatian terhadap detail
Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan kecermatan, analisis, dan
perhatian dalam hal-hal yang detail.
3. Orientasi hasil
Sejauh mana manajemen lebih focus pada hasil dari pada teknik atau proses yang
digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
4. Orientasi orang
Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek pada orang-orang yang
terdapat di dalam organisasi.
5. Orientasi tim
Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja diorganisasikan pada tim bukan pada
individu.
6. Keagresipan
Sejauh mana orang bersikap agresip dan kompetitif.
7. Stabilitas
Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status
quo dibandingkan dengan penekanan terhadap pertumbuhan.

Karakteristik budaya organisasi menurut Luthan, 1998 meliputi :


1. Aturan-aturan perilaku
Yaitu bahas, termilnologi dan ritual yang biasa digunakan oleh anggota organisai.
2. Norma

3
Adalah standar perilaku yang meliputi petunjuk bagaimana melakukan sesuatu
seperti norma agama, norma social, norma susila, dan norma adat.
3. Nilai-nilai dominan
Adalah nilai utama yang diharapkan dari organisasi untuk dikerjakan oleh para
anggota, misalnya tingginya kualitas produk, tingginya produktivitas dan efisiensi,
tingginya disiplin kerja.
4. Filosofi peraturan agar keberadaannya dapat diterima di dalam organisasi.
Adalah kebijakan yang dipercaya organisasi tentang hal-hal yang disukai para
karyawan dan pelnggannya seperti : “Kepuasan anda adalah harapan kami”, atau
“Konsumen adalah raja”.
5. Peraturan-peraturan
Adalah aturan yang tegas dari organisai, misalnya karyawan baru harus
mempelajari peraturan agar keberadaannya dapat diterima di dalam organisasi.
6. Ikilm organisasi
Adalah keseluruhan yang meliputi hal-hal fisik, bagaimana para anggota
berinteraksi dan bagaimana para anggota organisasi mengendalikan diri dalam
hubungan dengan pelanggan atau pihak luar organisasi.

Secara sederhana budaya organisasi digambarkan sebagai berikut :


BUDAYA ORGANISASI
 “Nilai-nilai dominan yang didukung oleh semua anggota organisasi”
 “Falsafah yang menunutun kebijakan organisasi terhadap karyawan,
pelanggan dan pemilik”
 “Asumsi dan kepercayaan dasar yang terdapat diantara anggota organisasi”
 “Sistem makna bersama yang diterima secara bersama” dan
 “Menjadi ciri khas”

PERILAKU ORGANISASI
 Kepercayaan.
 Praktek

4
 Karakteristik orang.

Dari uraian tersebut di atas bahwa budaya organisasi yang diciptakan oleh masing-
masing organisasi akan mempengaruhi perilaku yang khas, yang membedakan
organisasi yang satu dengan lainnya dalam rangka mencapai tujuan efektif organisasi.

11.3 Terbentuknya budaya organisasi


Budaya organisasi merupakan kebiasaan, tradisi, dan tata cara umum dalam
melakukan sesuatu dan sebagian besar berasal dari pendiri organisasi (Falikhatun,
2003).
Proses penciptaan budaya organisasi dapat terjadi melalui tiga cara yaitu :
1. Pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang memiliki satu
pikiran dan satu perasaan dengan mereka.
2. Pendiri melakukan indoktrinasi dan mensosialisasikan cara pikir serta berperilaku
kepada karyawan.
3. Perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong
karyawanuntuk mengidentifikasi diri dan menginternalisasi keyakinan, nilai, serta
asumsi-asumsi tersebut

11.4 Fungsi budaya organisasi


Budaya organisasi adalah membantu memahami lingkungan dan menentukan
bagaimana meresponnya, sehingga dapat mengurangi kecemasan, ketidakpastian, dan
kebinggungan (Yukl, 2007). yaitu :
1. Sebagai proses integrasi internal
Di mana paara karyawan atau anggota organisasi dapat bersatu sehingga mereka
akan mengerti bagaimana berinteraksi satu dengan yang lain, memberikan
identitas kolektif serta memberikan pedoman bagaimana seseorang dapat bekerja
sama.
2. Sebagai proses adaptasi eksternal

5
Budaya organisasi akan menentukan bagaimana organisasi memenuhi berbagai
tujuannya dan berhubungan dengan pihak luar, merespon perubahan jaman,
persaingan, inovasi, dan pelayanan terhadap konsumen.
Proses pengembangan budaya organisasi dimulai dari kepemimpinan harus dapat
menciptakan dan mengimplementasikan visi dan strategi yang sesuai dengan
konteks organisasi.

Budaya organisasi memiliki fungsi yaitu :


1. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan organisasi
yang lain.
2. Budaya membawa suatu rasa identitas anggota-anggota organisasi.
Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas dari
pada kepentingan diri individual seseorang.
3. Budaya merupakan perekat social yang membantu mempersatukan organisasi itu
dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
4. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang membentuk sikap
serta perilaku karyawan.

Budaya organisasi yang kuat

Budaya organisasi yang kuat akan berpengaruh terhadap perilaku para anggota
organisasi karena kadar kebersamaan dan intensitas yang tinggi akan menciptakan
suasana internal berupa kendali perilaku yang tinggi.
Menurut Robbins dan Judge, 2007 hasil budaya yang kuat adalah :
1. Mencerminkan kesepakatan yang tinggi antar anggota organisasi mengenai apa
yang diyakini organisasi.
2. Akan membangun kekompakan dan loyalitas.
3. Membangun komitmen orgabisasional.

6
11.5 Jenis-jenis budaya organisasi
Para peneliti berusaha untuk mengidentifikasi dan mengukur berbagai jenis jenis
budaya organisasi dengan tujuan untuk mempelajari hubungan antara jenis efektivitas
budaya dan organisasi. Ada tiga jenis budaya organisasi yaitu :
1. Budaya konstruktif
Para karyawan didorong untuk berinteraksi serta mengerjakan tugas dengan baik
(kinerja tinggi) untuk tumbuh dan berkembang, karena untuk mendukung
keyakinan normative yang berhubungan dengan pencapaian tujuan akan
aktualisasi diri, penghargaan, dan persatuan.
2. Budaya pasf-defensif
Keyakinan yang memungkinkan karyawan berinteraksi dengan cara yang tidak
mengancam keamanan kerja sendiri (mencari aman), mendorong keyakinan
normative yang berhubungan dengan persetujuan, konvensioanl, ketergantungan,
dan penghindaran.
3. Budaya agresif-defensip
Mendorong karyawan mengerjakan tugas-tugasnya dengan kerja keras untuk
melindungi keamanan kerja dan statusnya, cirinya keyakinan normative yang
mencerminkan oposisi, kekuasaan, kompetitif, dan prefeksionis (Kreitner dan
Kinicki, 2005)

Dalam praktek menurut Wallach budaya organisasi dibagi menjadi tiga yaitu budaya
birokratis, budaya inovatif, dan budaya suportif :
1. Budaya birokratis
Cirinya dengan lingkungan kerja yang terstruktur, tertib, teratur, berurutan, dan
memiliki regulasi yang jelas, budaya ini dengan pengawasa dilakukan dengan
ketat dalam bentuk penetapan standar atau aturan baku. Tanggung jawab serta
otoritas jelas dan tegas, wewenang dan tanggung jawab diturnkan berdasarkan
hirarki.
2. Budaya inovatif

7
Cirinya dengan lingkungan kerja yang penuh tantangan, memberikan tugas-tugas
yang beresiko, dan membutuhkan kreativitas untuk menyelesaikannya. Anggota
organisasi diberi tekanan dan stimulant untuk berkarya sekreatif mungkin, jalur
komunikasi terbuka lebar, serta tidak banyak aturan tentang pelaksanaan tugas,
pengawasan dilakukan melalui supervise dan konsultasi.
3. Budaya suportif
Ciri budaya ini dengan adanya lingkungan kerja yang lebih bersahabat, peduli
dengan sesame, saling percaya dan adil, serta lingkungan kerja yang penuh
kehangatan, ramah tamah, dan saling memberikan kebebasanindividual.

11.6 Menanamkan budaya organisasi


Budaya organisasi berasal dari filosofi pendiri organisasi, kemudian ditanamkan
kepada seluruh anggota organisasinya melalui berbagai bentuk antara lain :
1. Penceritaan kisah
Tentang pendiri organisasi, kesuksesan organisasi, reaksi organisasi terhadap
kesalahan masa lalu, dan penanganan organisasi.
2. Ritual
Serangkaian aktivitas berulang yang mengungkapkan dan memperkuat nilai-nilai
dasar organisai, tujuan organisai, orang-orang penting dalam organisai misalnya
nyanyian mars.
3. Simbol-simbol
Misalnya penataan ruang kantor, peralatan yang digunakan, pakaian khusus, bonus
disin menunjukkan identitas organisasi tersebut di mana berada.
4. Bahasa
Organisasi dalam menggunakan Bahasa sebagai sarana untuk mengidentifikasi
anggota.

Soal Latihan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan budaya organisasi?
2. Jelaskan pengertian nilai-nilai budaya dan berikan contoh?

8
3. Jelaskan dimensi-dimensi budaya organisasi?
4. Jelaskan apa saja fungsi budaya organisasi dalam praktek berorganisasi?
5. Bagaimana proses terbentuknya budaya organisasi, dan apakah budaya organisasi
itu penting?

Daftar Pustaka

Dewi Anggraini. 2011, Perilaku Organisasi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi


Universitas Indonesia.

Suharsono. 2012, Pengetahuan dasar Organisasi, Konsep-konsep dasar, Teori,


Struktur dan Perilaku, Jakarta, Penerbit Universitas Atma Jaya.

Sudaryono, Budaya dan Perilaku Organisasi, edisi ke 7, 2014, Penerbit Lentera Ilmu
Cendekia.

Anda mungkin juga menyukai