Anda di halaman 1dari 1

Fatimah Azahara

1908260101

SGD 06

Indikator hubungan kesehatan dan merokok adalah Indeks


Brinkman. Indeks ini menghitung bahaya rokok berdasarkan
kalkulasi total jumlah terisap setiap hari dikalikan tahun. Per 100
batang rokok berpotensi melahirkan sel kanker paru-paru

Derajat merokok menurut Indeks Brinkman adalah hasil perkalian


antara lama merokok dengan rata-rata jumlah rokok yang dihisap Indeks Brinkman
perhari.
- Jika hasilnya kurang dari 200 dikatakan perokok ringan,
- J ika hasilnya antar a 200 – 599 dikatakan per okoksedang
- Jika hasilnya lebih dari 600 dikatakanperokok berat. Maka
semakin lama seseorang merokok dan semakin banyak rokok yang
dihisap perhari, maka derajat merokok akan semakin berat

Gejala PPOK

Definisi

Patofisiologi

PPOK Eksaserbasi Akut

Anamnesis

Etiologi

1. Faktor genetik
2. Usia & j enis kelamin
3. Per tumbuhan dan per kembangan par u
4. Paj anan ter hadap par tikel, gas ber bahaya
5. Faktor sosial ekonomi Faktor Risiko
6. Asma dan hiper eaktivitas salur an napas Pemeriksaan Fisik
7. Br onkitis kr onis
8. I nf eksi ber ulang di salur an napas Etiologi,Faktor Risiko,dan Klasifikasi

Berdasarkan hasil pengukuran FEV1 dan FVC dengan spirometri


setelah pemberian bronkodilator dibagi menjadi GOLD 1, 2, 3, dan Cara Menegakkan Diagnosis
4.

Tidak ada gejala waktu istirahat tetapi gejala ringan pada latihan
sedang (mis : berjalan cepat, naik tangga)
Tidak ada gejala waktu istirahattetapi mulai terasa pada latihan /
Ringan -Sedang
kerja ringan (mis : berpakaian)
Gejala ringan pada istirahat Klasifikasi
Tidak ada gejala waktu istirahat atau bila eksersais

Gejala berat pada saatistirahat


Gejala sedang pada waktu istirahat Berat
b. Radiologi (foto toraks)
Tanda-tanda cor pulmonal

Bronkitis akut Hasil pemeriksaan radiologis dapat ditemukan kelainan paru berupa
Menurut Jackson 2014 Pemeriksaan Penunjang
Emfisema hiperinflasi atau hiperlusen, diafragma mendatar, corakan
bronkovaskuler meningkat, jantung pendulum, dan ruang
retrosternal melebar

c. Analisa gas darah


harus dilakukan bila ad kecurigaan gagal nafas. Pada hipoksemia
kronis kadar hemiglobin dapat meningkat.

d. Mikrobiologi sputum

e. Computed temography
Dapat memastikan adanya bula emfimatosa.
Patogenesis

Farmakologi

PPOK
Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsivitas
jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang : mengi,
sesak napas; dada ter asa ber at, dan batuk – batuk khususnya pada
malam dan atau dini hari

Berhenti merokok
Non Farmakologi Aktifitas fisik
Tatalaksana
Vaksinisasi influenza, pneumokokus vaksinisasi
Asma
Terapi Bronkodilator
- SABA (Short Acting β-2 Selective) :
Menimbulkan relaksasi otot polos bronkus, uterus, dan pembuluh
darah otot rangka
Efek samping : tremor, gelisah
Dilatasi bronkus terjadi pada 5-30 menit dan menetap dalam 3-4
jam
PPOK Eksaserbasi Akut Dapat dilarutkan dengan NaCl pada pemberian nebulizer
Drugs: Albuterol (Salbutamol), Terbutaline, Metaproterenol,
Infeksi paru yang menyerang parenkim paru, disebabkan oleh Pirbuterol
bakteri Mycobacterium tuberculosis Jika respon SABA terbatas maka kombinasikan dengan SAMA
(Antikolinergik)
Kontroversi : < 40 th, tidak ada kelainan jantung
Terbutalin 0,5 cc subkutan, 3x dalam 15 menit
Adrenalin 0,2-0,3 cc subkutan

Tuberkulosis Paru

Komplikasi

Suatu peradangan paru disebabkan mikroorganisme (bakteri, virus,


jamur, parasit) Menghisap rokok adalah suatu perbuatan membunuh diri sendiri
dan orang lain atau makhluk lain yang sentiasa menghirup asap yang
keluar dari para perokok, sungguhpun proses pembunuhan ini
Pandangan Islam terhadap Rokok mengambil masa yang agak lama.

Pneumonia Firman Allah :   "Dan janganlah kamu membunuh diri kamu,


sesungguhnya Allah Maha Penyayang"  (An-Nisa' : 29)

1. Menjelaskan penyakit tentang PPOK.  


2. Memberitahukan cara pemakaian obat yang benar (oral atau
MDI). 
Edukasi
3. Mendeteksi dan menghindari pencetus eksaserbasi.
Penumpukan cairan didalam rongga pleura 4. Menyesuaikan kebiasaan hidup dengan keterbatasan aktivitas. 
5. Makan-makanan sehat dan nutrisi yang seimbang.

Edukasi dan Pencegahan 1. Mencegah terjadinya PPOK:


 - Hindari asap rokok
 - Hindari polusi udara
 - Hindari infeksi saluran nafas berulang.
Pencegahan
 - Memakai masker bila keluar rumah
2. Mencegah perburukan PPOK:
Efusi Pleura  - Berhenti merokok.
 - Gunakan obat-obatan adekuat.

Sesak Paru Sesak Napas Sindrom klinis yang kompleks akibat kelainan fungsi atau struktural
jantung yang mengganggu kemampuan jantung untuk berfungsi
sebagai pompa

Akumulasi udara didalam rongga pleura yang disertai dengan kolaps


paru Gagal Jantung

Pneumothorax

Penurunan jumlah massa eritrosit, sehingga tidak dapat memenuhi


fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke
jaringan perifer

Hilangnya udara didalam paru (kolaps)

Anemia

Atelektasis

Sesak Non-Paru Kondisi dekompensasi metabolik akibat defisiensi insulin absolut


atau relatif dan merupakan komplikasi akut diabetes mellitus yang
Lesi paru supuratif yang disertai dengan nekrosis jaringan di
serius
dalamnya

Asidosis Metabolik
Abses Paru

Gangguan panik adalah gangguan yang ditandai dengan terjadinya


Kanker yang onsetnya dimulai dari paru-paru dimana terjadi serangan panik yang spontan dan tidak diperkirakan
pertumbuhan sel abnormal yang sangat cepat dan tidak terkendali

Kanker Paru
Gangguan Panik

Anda mungkin juga menyukai