Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FARMASETIKA DASAR

RESEP
Diampu: Inayatush Sholihah., M.Clin., Pharm.

Disusun oleh:

Sarti Teresia Dasmasela

F20035

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya,
sehingga makalah dengan judul Resep dapat selesai sesuai waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Remedial Mata Kuliah Farmasetika Dasar, dengan
harapan makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah informasi mengenai permasalahan
dalam resep dan penyelesaiannya, terutama bagi pembaca yang ingin menambah pengetahuan.
Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Inayatush Sholihah.,M.Clin.,Pharm., selaku
dosen pengampu mata kuliah Farmasetika Dasar.

Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan makalah ini di
waktu mendatang agar dapat memberikan manfaat kepada lebih banyak anak bangsa ini yang
ikut membaca.

Surakarta, Januari 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................................2

BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................................3

I.1 Latar Belakang..........................................................................................................3

I. 2 Tujuan Penulisan.......................................................................................................3

BAB II. PEMBAHASAN........................................................................................................4

II. 1 Resep........................................................................................................................4

II. 2 Permasalahan dalam Resep dan Penyelesaian……….............................................4-5

BAB III. PENUTUP................................................................................................................6

SIMPULAN…........................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................7
BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Farmasi merupakan suatu hal mendasar yang wajib diketahui oleh tenaga apoteker
dengan membuat resep yang baik. Apoteker diwajibkan mampu membaca dan memahami resep
dan mampu membuat kopian resep atau salinan. Ketika membaca resep dan membuat salinan
resep, ada hal-hal tertentu yang perlu diperhatikan yaitu struktur penulisan resep dan salinan
resep yang benar.

Resep adalah permintaan tertulis seorang dokter, dokter gigi, atau dokter hewan yang
diberi izin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada apoteker pengelola
apotik untuk menyediakan dan menyerahkan obat-obatan bagi penderita.

Resep disebut juga formulae medicae, terdiri dari formulae officinalis (yaitu resep yang
tercantum dalam buku farmakope atau buku lainnya dan merupakan standar) dan formulae
magistralis (yaitu resep yang ditulis oleh dokter) formulae medicae, terdiri dari formulae
officinalis (yaitu resep yang tercantum dalam buku farmakope atau buku lainnya dan merupakan
standar) dan formulae magistralis (yaitu resep yang ditulis oleh dokter).

Resep asli tidak boleh diberikan setelah obatnya diambil oleh pasien, hanya dapat
diberikan kopi resep atau salinan resep. Resep asli tersebut harus disimpan di apotek dan tidak
boleh diperlihatkan kepada orang lain kecuali diminta oleh:
1. Dokter yang menulisnya atau yang merawatnya
2. Pasien yang bersangkutan
3. Pegawai (kepolisian, kehakiman, kesehatan) yang ditugaskan untuk memeriksa
4. Yayasan atau lembaga lain yang menanggung biaya pasien.

I. 2 Tujuan Penulisan

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mengasa sekaligus dasar pembelajaran bagi
pemula dalam bidang farmasi dalam membaca resep dan membuat salinan resep serta etiket yang
baik dan benar.
BAB II PEMBAHASAN

II. 2 Resep
Contoh Resep

II. 2 Permasalahan dalam Resep dan Penyelesaian


a. Keabsahan resep: paraf dokter, umur, dan berat badan pasien tidak ada.
b. Penimbangan bahan:
Asam salisilat 50/100× 2 = 1 g
Balsem Peru 50/100×2= 1 g
Lemak bulu 50/100×4= 2 g
MgO 50/100×10= 5 g
ZnO 50/100×10= 5 g
Talk 50-14 =36 g
c. Cara kerja:
1. Timbang asam salisilat, masukan ke dalam mortir tambahkan alkohol dan sedikit
talcum, aduk ad homogen, keluarkan dari mortir (campuran 1)
2. Timbang balsem Peru, masukan ke dalam mortir tambahkan alkohol dan sedikit
talcum, aduk ad homogen keluarkan dari mortir (campuran 2)
3. Timbang lemak bulu, masukan ke dalam mortir tambahkan alkohol dan sedikit talcum,
aduk ad homogen keluarkan dari mortir (campuran 3)
4. Ayak MgO dengan ayakan B50, masukan ke dalam mortir sedikit demi sedikit sambil
diaduk
5. Ayak ZnO dengan ayakan B40, timbang, masukan ke dalam mortir sedikit demi
sedikit sambil diaduk
6. Masukan sedikit demi sedikit sisa talcum ke dalam mortir sambil terus diaduk, ayak
kembali dan masukan dalam dalam pot, beri etiket biru.
d. Etiket
Etiket adalah sediaan apoteker atau farmasi untuk memberi petunjuk cara pemakaian obat
tersebut kepada pengguna atau pasiennya. Etiket dibedakan menjadi dua macam, yaitu
etiket putih dan etiket biru. Perbedaan terlihat cukup jelas. Seperti warnanya,
pengisiannya, dan lain-lain. Biasanya pengisian pada etiket biru lebih sedikit
keterangannya.
Etiket memiliki dua macam, yaitu:

1. Etiket putih: digunakan untuk memberi tanda pada obat dalam (obat masuk ke dalam
tubuh melalui kerongkongan dan mengikuti saluran pencernaan)
2. Etike biru: digunakan untuk memberi tanda pada obat luar (obat untuk pemakaian
luar tubuh / saluran pencernaan).
Contoh Etiket
e. Khasiat:
 Mencegah dan menghilangkan iritasi kulit
 Menghilangkan bau badan dan menyerap keringat
 Menyegarkan dan mengharumkan. Membantu menghilangkan jerawat

f. Permasalahan dalam resep dan penyelesaian:


1. Asam salisilat, balsem Peru, dan lemak bulu ditetesi alkohol karena tidak larut dengan
mudah.
2. MgO dan ZnO diayak terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam mortir.
BAB III PENUTUP

Simpulan
Resep adalah permintaan tertulis kepada Apoteker Pengelola Apotek (APA) untuk menyediakan
dan menyerahkan obat bagi penderita dari dokter, dokter gigi, atau dokter hewan yang diberi izin
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Sebuah resep yang lengkap harus memuat nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter
gigi, atau dokter hewan, Tanggal dan tempat ditulisnya resep (inscriptio), Tanda R/ pada bagian
kiri setiap penulisan resep (invocatio), nama setiap obat, jumlahnya dan bentuk yang akan dibuat
(praescriptio/ordonatio), aturan pemakaian obat yang tertulis (signatura), dan tanda tangan atau
paraf dokter penulis resep (subscriptio).
DAFTAR PUSTAKA

Rochjana, Anna, at al. 2019. Masalah Farmasetika dan Interaksi Obat pada Resep Racikan
Pasien Pediatri: Studi Retrospektif pada Salah Satu Rumah Sakit di Kabupaten. Jurnal Farmasi
Klinik Indonesia, Vol. 8, No. 1, hlm 42-48.

https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/purol-harum-powder-90-g

https://id.scribd.com/doc/180210253/Lap-Fd-Pulvis

Anda mungkin juga menyukai