Anda di halaman 1dari 23

Benih Tebu

Bagal/rayungan/budchip/planlet/ yang diperoleh dari bagian tanaman tebu


hasil penyelenggaraan kebun benih atau kultur jaringan (mikropropagasi) yang
digunakan sebagai bahan tanam dalam rangka perbanyakan atau pengembang
biakan tanaman
Pembibitan adalah unit usaha pertanian untuk
memperbanyak tanaman muda baru dengan berbagai
cara yang ada baik berasal dari biji, stek, kultur in vitro.

Perbanyakan tebu untuk perusahaan adalah secara


pembiakan vegetatif dengan menggunakan stek
(cuttings). Bibit dari stek dapat diperoleh dari :
 Tebu bibit (kebun bibit)
 Tebu giling (kebun tebu giling)
• Mendapatkan jenis bibit murni
• Mendapatkan bahan tanam (bibit) yang
bebas dari hama penyakit
• Mengurangi ketergantungan akan
kebutuhan bibit dari tempat lain
 Kebun bibit dekat dengan kebun yang akan ditanami
 Kebun bibit dekat dengan sumber air
 Tempat pembibitan harus dipilih tanah yang subur dan
drainasenya baik
 Tempat pembibitan sebaiknya tidak berdekatan dengan
tanaman tebu tua
• Benih yang digunakan memiliki asal usul yang jelas dan
benar varietasnya (berasal dari varietas unggul)
• Daya kecambah > 90%, segar, tidak berkerut dan tidak
kering Panjang ruas 15-20 cm dan tidak ada gejala
hambatan pertumbuhan
• Diameter batang + 2 cm dan tidak mengkerut/mengering
• Mata tunas masih dorman, segar dan tidak
rusak Primordia akar belum tumbuh
• Bebas dari penyakit pembuluh, blendok, luka api, mozaik
Bahan tanam yang baik berasal dari varietas tebu
yang unggul, murni, dan sehat. Sifat-sifat varietas
tebu unggul, yaitu:
1. memiliki potensi produksi gula yang tinggi (dilihat dari
bobot tebu dan rendemen yang tinggi);
2. produktivitas yang stabil, ketahanan yang tinggi saat
keprasan dan kekeringan;
3. tahan terhadap hama dan penyakit;
4. kesesuaian varietas berdasarkan kategori kemasakan dan
tipologi lahan.
Macam-macam kebun bibit
 Kebun Bibit Pokok Utama (KBPU)
 Kebun pembibitan tebu yang bahan tanamanya masih dibawah pengawasan
pemulia tanaman.
 Penyelenggara KBPU adalah PG3I atau lembaga yang berkompeten

 Kebun bibit pokok (KBP)


 Merupakan kebun bibit tingkat I menyediakan bibit bagi KBN.
 Bahan tanam untuk KBP merupakan varietas introduksi yang sudah lolos seleksi,
misalnya varietas unggul yang dilepas oleh P3GI.

 Kebun bibit nenek (KBN)


 Merupakan kebun pembibitan tingkat 2 yang diselenggarakan sebagai penyedia
bahan tanam KBI.
 Kebun bibit ini diusahakan oleh institusi penelitian secara tersentralisir untuk
menjaga kemurnian dan kesehatannya.
Macam-macam kebun bibit

 Kebun bibit induk (KBI)


 Merupakan kebun pembibitan tingkat 3 yang diselenggarakan sebagai penyedia
bahan tanam KBD.
 Luasan KBI yang lebih besar daripada KBP dan KBN mengharuskan KBI
diselenggarakan dilokasi yang tersebar.

 Kebun bibit datar (KBD)


 Merupakan kebun pembibitan tingkat 4 yang diselenggarakan sebagai penyedia
bahan tanam bagi KTG (Kebun Tebu Giling).
 Lokasi KBD hendaknya sedekat mungkin dengan lokasi yang akan dijadikan KTG.
 Varietas yang ditanam di KBD hendaknya antara 1-3 jenis saja untuk
mempermudah menjaga kesehatan kemurnian jenisnya.
Jenis Bibit Tebu
Jenis Bibit Tebu
1. Bagal
Bibit berasal dari lonjoran batang tebu bibit yang matanya belum
berkecambah, sesuai dengan pemotongannya dapat terdiri dalam bentuk
bagal satu, dua dan tiga mata.

2. Lonjoran
Bibit bagal dalam bentuk lonjoran batang tebu dengan panjang ± 1,25
m terdiri atas 6 hingga 8 mata.

3. Dederan
Bibit berasal batang tebu yang telah tumbuh tunas diperoleh dari
dederan.

4. Rayungan
Bibit berasal dari pangkasan batang tebu yang matanya telah tumbuh
tunas, bentuk bibit dapat terdiri dari satu tunas dan dua tunas
5. Pucukan
Bibit yang diambil dari pucuk tanaman tebu giling pada saat
tebang. Bibit dipotong dari pucuk sepanjang 30-40 cm (3-4
mata).

6. Siwilan
Bibit ini diambil dari tunas-tunas baru dari tanaman yang pucuknya
sudah mati. Perawatan bibit siwilan sama dengan bibit rayungan.

7. Bud chip
bibit tebu dalam bentuk mata tebu yang diambil dari batang tebu
dengan mengikut sertakan sebagian dari primordia akar
8. Bud sett
Bud sett adalah bibit tebu yang diperoleh dari batang tebu dalam
bentuk stek satu mata, dengan panjang stek 5 cm dengan posisi mata
terletak ditengah-tengah dari panjang stek.
9. Bibit Kultur Jaringan
Single Bud Planting (SBP)
Single Bud Chips/Sett
Merupakan salah satu cara perbanyakan bibit tebu dengan
menggunakan 1 (satu) mata tunas

Bud Sett

Bud Chips
Kelebihan dan Kekurangan Metode SBP
Kelebihan Kekurangan
Areal lahan untuk perbanyakan tebu Memerlukan tenaga kerja yang
lebih sedikit (efeisiensi lahan) terampil
Umur bibit siap tanaman lebih Diperlukan alat untuk mengambil mata
pendek(sekitar 3 bulan) tunas (bor budchip)
Diperlukan penyesuaian bibit dari
Kualitas bibit lebih tinggi persemaian/pembibitan sebelum
(kemurnian,keseragaman, dan vigornya) ditanaman di lapangan
Persentase bibit tumbuh di lapangan lebih
tinggi
Penggunaan bibit lebih efisien (karena
menggunakan 1 mata tunas)
Jumlah anakan tebu lebih banyak
dibanding metode konvensional
Ketersediaan bibit lebih terjamin,karena
penjenjangan kebun bibit lebihefektif
dan efisien
Urutan pekerjaan sistem pembibitan SBP adalah sebagai berikut :
1. Klentek
 Memudahkan dalam pengemplongan
 Cek Kondisi Mata tunas

2. Seleksi
 Terbebas dari varietas lain
 Pengelompokan batang atas tengah bawah
 Kesehatan benih

3. Pengemplongan
 Pemotongan benih dengan alat bor/ gergaji
Urutan pekerjaan sistem pembibitan SBP

4. Perlakuan Hot Water Treatment ( HWT )


• suhu 45-50 derajat celcius selama 15 menit.
 memecah dormansi
 mematikan penyakit rattoon stuning desease ( RSD )

5. Perlakuan ZPT dan Desinfektan


 memacu perkecambahan
 mencegah serangan penyakit dan jamur
Urutan pekerjaan sistem pembibitan SBP

6. Penanaman Bibit Mata Satu ke Bedengan ( P1 )


 Bibit ditanam pada jarak 2 x 2 cm.
 bedengan ditutup rapat dengan lembaran plastik hitam atau terpal selama
3-6 hari.
 setelah 10 - 15 hari ( berdaun tiga ) bibit dipindah ke Pottray
Urutan pekerjaan sistem pembibitan SBP
7. Pemindahan Bibit Ke Pottray (P2)
 tanaman diberikan media tanam dan hanya sedikit diberikan unsur hara
tambahan ( 1,5 gr NPK (15:15;15)/250 ml per 1m2 )
 Pottray yang telah terisi bibit diletakkan bedengan yang beralas plastik,
agar akar tidak menembus tanah
 Setelah bibit berumur ± 2 – 2,5 bulan sudah bisa ditransplanting ke
lahan/kebun
 diperlukan pengendalian pertumbuhan dengan memperlakukan cekaman
air dan pemangkasan daun
8. Penanaman Bibit Ke Lahan
 Bibit yang telah berumur 2 -2,5 bulan di pottray telah siap
dipindah ke lahan. (berdaun 6-7)
 sebelum dikirim ke lahan bibit di roges terlebih dahulu
12 24 36

60 72 84

Anda mungkin juga menyukai