MODUL DIKLAT PKB GURU PAKET KEAHLIAN PEDAGOGIK MODUL GURU PEMBELAJAR
Nurmansyah Skom
Abstrak
Kemampuan awal peserta didik merupakan langkah awal anak sebelum menentukan minat dan
bakat ke depannya. Sebelum anak menentukan arah mana akan meraih cita-cita maka orang tua
maupun guru harus terlebih dahulu mengetahui karakteristik anak. Banyak sekali yang
beranggapan bahwa anak pada usia dini yang penting bersekolah, tanpa memahami arah bakat dan
minat belajar seperti apa yang diharapkan oleh anak. Anak akan menjadi luar biasa dengan
menunjukan kehebatannya jika orang tua mengetahui sejak awal kemampuan anak secara tepat
dan mengarahkan sesuai minat dan bakat yang dimiliki sampai ia berhasil meraih cita-citanya.
Abstract
The initial ability of students is the child's first step before determining future interests and talents.
Before children determine which direction will reach their goals, parents and teachers must first
know the child's characteristics. There are so many who think that it is important for children at an
early age to go to school, without understanding the direction of talent and interest in learning as
expected by the child. Children will be extraordinary by showing their prowess if parents know
from the beginning the child's abilities correctly and direct according to their interests and talents
until he succeeds in achieving his goals.
Pendahuluan
Dalam proses belajar anak baik di sekolah maupun di luar sekolah, sering kali dijumpai
beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Aktifitas belajar bagi setiap individu
tidak selamanya dapat berlangsung secara lancar. Ada beberapa anak dapat dengan cepat
menangkap apa yang dipelajari, ada juga yang mererasa amat sulit. Terkadang semangatnya tinggi,
terkadang juga sulit untuk berkonsentrasi. Karena setiap individu memang tidak ada yang sama.
Perbedaan individual inilah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar anak didik. Dalam
keadaan dimana anak didik/siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut
kesulitan belajar (Ahmadi dan Supriyono, 2004: 77). Dengan adanya rasa kesulitan belajar yang
dialami oleh anak, maka pendidik maupun guru harus benar-benar tahu kemampuan awal yang
dimiliki oleh anak serta bakat dan minatnya sebelum melanjutkan kemana dia akan belajar ke
depannya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar menurut Astuti (2015: 68)
adalah faktor internal yang meliputi kemampuan awal, tingkat kecerdasan, motivasi belajar,
kebiasaan belajar, kecemasan belajar, minat belajar, dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal
meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, keadaan sosial
ekonomi, dan sebagainya. Kemampuan seseorang dalam belajar, mencakup bagaimana sebaiknya
belajar dilakukan, apa yang sudah diketahui, dan apa yang belum diketahui serta evaluasi terhadap
apa yang direncanakan.
Kegiatan menganalisis kemampuan dan karakteristik siswa dalam pengembangan pembelajaran
merupakan pendekatan yang menerima siswa apa adanya dan untuk menyusun sistem
pembelajaran atas dasar keadaan siswa tersebut. Mengidentifikasi kemampuan awal dan
karakteristik siswa bertujuan untuk menentukan apa yang harus diajarkan dan mana yang tidak
perlu diajarkan dalam. Karakteristik siswa merupakan salah satu variabel dari kondisi pengajaran.
Variabel ini didefinisikan sebagai aspek-aspek atau kualitas individu siswa. Aspek-aspek berkaitan
dapat berupa bakat, minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar, kemampuan berpikir dan
kemampuan awal yang telah dimilikinya. Setiap siswa dapat dipastikan memiliki perilaku dan
karakteristik yang cenderung berbeda. Dalam pembelajaran, kondisi ini penting untuk diperhatikan
karena dengan mengidentifikasi kondisi awal siswa saat akan mengikuti pembelajaran dapat
memberikan informasi penting untuk guru dalam pemilihan strategi pengelolaan, yang berkaitan
dengan bagaimana menata pengajaran, khususnya komponen-komponen strategi pengajaran yang
efektif dan sesuai dengan karakteristik perseorangan siswa sehingga diperoleh pembelajaran
bermakna.
Pembahasan
Kemampuan awal adalah kemampuan yang telah diperoleh siswa sebelum memperoleh
kemampuan terminal tertentu yang baru. Kemampuan awal menunjukkan status pengetahuan dan
keterampilan siswa sekarang untuk menuju ke status yang akan datang yang diinginkan guru agar
tercapai oleh siswa. Dengan kemampuan ini dapat ditentukan dari mana pengajaran harus dimulai.
Kemampuan terminal merupakan arah tujuan pengajaran diakhiri. Jadi, pengajaran berlangsung
dari kemampuan awal sampai ke kemampuan terminal itulah yang menjadi tanggung jawab
pengajar.
Kemampuan awal peserta didik adalah kemampuan yang telah dipunyai oleh peserta didik
sebelum mengikuti pembelajaran yang akan diberikan. Kemampuan awal ini menggambarkan
kesiapan peserta didik dalam menerima pelajaran yang akan disampaikan oleh guru. Kemampuan
awal peserta didik penting untuk diketahui guru sebelum ia memulai dengan pembelajarannya,
karena dengan demikian dapat di ketahui apakah peserta didik telah mempunyai pengetahuan yang
merupakan prasyarat untuk mengikuti pembelajaran sejauh mana peserta didik telah mengetahui
materi apa yang akan disajikan.
B. Minat Belajar
Setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk selalu berinteraksi dengan sesuatu yang
ada di lingkungan sekitarnya. Apabila sesuatu itu memberikan rasa senang dan merasa
bermanfaat bagi dirinya, kemungkinan seseorang akan berminat terhadap sesuatu itu. Minat
merupakan salah satu faktor psikis yang membantu dan mendorong individu dalam memberikan
ransangan terhadap suatu kegiatan yang dilksanakan untuk mencapai tujuan yang hendak
dicapai.
Minat timbul apabila individu tertarik kepada suatu hal yang anggap penting bagi dirinya
dan dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan. Susanto (2013: 16) berpendapat bahwa “minat
berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”.
Sedangkan Arikunto (1990: 103) menyebutkan bahwa minat atau perhatian merupakan
kecenderungan seseorang untuk memilih atau menolak sesuatu kegiatan. Menurut Alya (2009:
469) minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan.
Hansen (dalam Susanto, 2013: 57) menyatakan bahwa minat belajar siswa erat
hubugannya dengan kepribadian, motivasi, ekspresi dan konsep diri atau identifikasi, factor
keturunan dan pengaruh eksternal atau lingkungan.
Lebih lanjut Susanto menjelaskan bahwa minat merupakan dorongan dalam diri
seseorang atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif, yang
menyebabkan dipilihnya suatu obyek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan dan
mendatangkan kepuasan dalam dirinya. Minat merupakan kekuatan yang mendorong seseorang
dalam memberi perhatian terhadap suatu kegiatan tertentu, sehingga adanya keinginan untuk
berbuat atau melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya. Suatu minat dapat diekspresikan
melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal yang dapat
dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.
Dari paparan beberapa ahli tentang minat tersebut dapat disimpulkan bahwa minat adalah
suatu rasa suka atau keinginan akan suatu obyek pada suatu hal, dan keinginan untuk mencapai
atau mempelajari obyek karena sesuai dengan kebutuhannya dan memuaskan keinginan
jiwanya sehingga dapat mempengaruhi apa yang ada dalam dirinya sendiri, pengetahuan dan
keterampilannya.
Sedangkan belajar menurut Alya (2009: 8) adalah berubah tingkah laku atau tanggapan
yang disebabkan oleh pengalaman. Selanjutnya menurut Gagne (dalam Aunurahman, 2014),
belajar tidak merupakan sesuatu yang terjadi secara alamiah, akan tetapi hanya akan terjadi
dengan adanya kondisi-kondisi tertentu, yaitu: kondisi internal antara lain menyangkut kesiapan
peserta didik dan sesuatu yang telah dipelajari, eksternal merupakan situasi belajar yang secara
sengaja diatur oleh pendidik dengan tujuan memperlancar proses belajar.
Dari uraian tentang minat dan belajar di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar
adalah kecenderungan hati dan jiwa terhadap suatu yang dapat dipelajari yang dianggap penting
dan berguna sehingga sesuatu itu diperlukan, diperhatikan dan kemudian diikuti dengan
perasaan senang.
Tingkah laku siswa ketika mengikuti proses belajar mengajar dapat mengindikasikan akan
ketertarikan siswa tersebut terhadap pelajaran itu atau sebaliknya, ia merasa tidak tertarik
dengan pelajaran tersebut. Ketertarikan siswa inilah yang merupakan salah satu tanda-tanda
minat belajar. Menurut M. Alisuf Sabri Minat belajar adalah kecenderungan untuk selalu
memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus, minat belajar ini erat kaitannya
dengan perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat belajar itu terjadi karena sikap senang
kepada sesuatu, orang yang berminat belajar kepada sesuatu berarti ia sikapnya senang kepada
sesuatu (1995 : 84).
Ahli lain mengatakan bahwa minat belajar adalah .kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Muhibbin Syah, 2001:136). Sedangkan
menurut Ahmad D. Marimba, “Minat belajar adalah kecenderungan jiwa kepada sesuatu, karena
merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu, pada umumnya disertai dengan perasaan senang
akan sesuatu itu (1980:79). Menegaskan pendapat tersebut, Mahfudh Shalahuddin
mengemukakan bahwa minat belajar adalah perhatian yang mengandung unsurunsur perasaan.
Dengan begitu minat belajar, sangat menentukan sikap yang menyebabkan seseorang aktif
dalam suatu pekerjaan, atau dengan kata lain, minat belajar dapat menjadi sebab dari suatu
kegiatan (1990 : 95). Sedangkan menurut Crow dan Crow bahwa .minat belajar atau interest
bias berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk cendrung atau merasa tertarik pada
orang, benda, kegiatan, ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh
kegiatan itu sendiri (dalam Abd. Rachman Abror, 1993 : 112).
Dari kelima pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa minat belajar akan
timbul apabila mendapatkan rangsangan dari luar. Dan kecenderungan untuk merasa tertarik
pada suatu bidang bersifat menetap dan merasakan perasaan yang senang apabila ia terlibat aktif
didalamnya. Perasaan senang ini timbul dari lingkungan atau berasal dari objek yang menarik.
Minat merupakan rasa ketertarikan, perhatian, keinginan lebih yang dimiliki seseorang
terhadap suatu hal, tanpa ada dorongan. Minat tersebut akan menetap dan berkembang pada
dirinya untuk memperoleh dukungan dari lingkungannya yang berupa pengalaman. Pengalaman
akan diperoleh dengan mengadakan interaksi dengan dunia luar, baik melalui latihan maupun
belajar. Dan faktor yang menimbulkan minat belajar dalam hal ini adalah dorongan dari dalam
individu. Dorongan motif sosial dan dorongan emosional. Dengan demikian disimpulkan bahwa
pengertian minat belajar adalah kecenderungan individu untuk memiliki rasa senang tanpa ada
paksaan sehingga dapat menyebabkan perubahan pengetahuan, ketrampilan dan tingkah laku.
Ciri-Ciri Minat Belajar Dalam minat belajar memiliki beberapa ciri-ciri. Menurut
Elizabeth Hurlock (dalam Susanto, 2013: 62) menyebutkan ada tujuh ciri minat belajar sebagai
berikut:
1) Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental
2) Minat tergantung pada kegiatan belajar
3) Perkembangan minat mungkin terbatas
4) Minat tergantung pada kesempatan belajar
5) Minat dipengaruhi oleh budaya
6) Minat berbobot emosional
7) Minat berbobot egoisentris, artinya jika seseorang senang terhadap sesuatu, maka akan
timbul hasrat untuk memilikinya.
Menurut Slameto (2003: 57) siswa yang berminat dalam belajar adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang
dipelajari secara terus-menerus.
2. Ada rasa suka dan senang terhadap sesuatu yang diminatinya.
3. Memperoleh sesuatu kebanggaan dan kepuasan pada suatu yang diminati.
4. Lebih menyukai hal yang lebih menjadi minatnya daripada hal yang ainnya
5. Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri minat belajar adalah memiliki
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu secara terus menerus,
memperoleh kebanggaan dan kepuasan terhadap hal yang diminati, berpartisipasi pada
pembelajaran, dan minat belajar dipengaruhi oleh budaya. Ketika siswa ada minat dalam belajar
maka siswa akan senantiasa aktif berpartisipasi dalam pembelajaran dan akan memberikan
prestasi yang baik dalam pencapaian prestasi belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa dalam pengertian sederhana,
minat adalah keinginan terhadap sesuatu tanpa ada paksaan. Dalam minat belajar seorang siswa
memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar yang berbeda-beda, menrut Syah
(2003: 132) membedakannya menjadi tiga macam, yaitu:
1) Faktor Internal adalah faktor dari dalam diri siswa yang meliputi dua aspek, yakni:
a) Aspek Fisiologis dimana kondisi jasmani dan tegangan otot (tonus) yang menandai tingkat
kebugaran tubuh siswa, hal ini dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam
pembelajaran.
b) Aspek Psikologis merupakan aspek dari dalam diri siswa yang terdiri dari, intelegensi,
bakat siswa, sikap siswa, minat siswa, motivasi siswa
2) Faktor Eksternal Siswa
Faktor eksternal terdiri dari dua macam, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan
non sosial
a) Lingkungan sosial lingkungan sosial terdiri dari sekolah, keluarga, masyarakat dan teman
sekelas
b) Lingkungan non sosial lingkungan sosial terdiri dari gedung sekolah dan letaknya, faktor
materi pelajaran, waktu belajar, keadaan rumah tempat tinggal, alat-alat belajar.
3) Faktor Pendekatan Belajar
Faktor pendekatan belajar yaitu segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam
menunjang keefektifan dan efisiensi proses mempelajari materi tertentu.
C. Bakat
Setiap orang tentunya memiliki bakat, dan bakat orang satu sama lainnya berbeda. Bakat
merupakan kemampuan yang memang sudah dimiliki oleh setiap orang yang digunakan untuk
mempelajari sebuah hal dengan cepat, bahkan beberapa diantaranya dalam waktu yang singkat
serta memiliki hasil yang sangat baik. Bakat memang sudah dimiliki setiap manusia saat dia lahir
ke dunia ini.
Bakat orang satu sama lainnya berbeda dan sangat beragam, mulai dari bernyanyi, melukis,
menari, dan masih banyak lainnya. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan
bakat yang dimiliki oleh seseorang, antara lain adalah tingkat pendidikan yang dilalui, lingkungan
sekitar, struktur syaraf serta motorik, motivasi, minat, emosi, dan lainnya.
Dari pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian bakat dan minat sangat
berbeda, namun banyak orang yang masih salah mengartikannya. Minat merupakan kondisi
dimana individu memiliki perhatian yang khusus terhadap sesuatu yang diikuti pula oleh keinginan
untuk mempelajari suatu hal. Hal ini lah yang dinamakan sebuah minat, berbeda dengan bakat
yang terkadang memang sudah ada semenjak individu tersebut lahir. Berikut merupakan
pengertian bakat menurut para ahli.
Daftar Pustaka
Ahmadi, A., & Supriyono, W. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Astuti, P. S. (2015). Pengaruh Kemampuan Awal dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar
Fisika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 5(1), 68-75
Catatan Alexandro. Diakses pada tanggal 29 Juni 2021. Diakses dari : https://Pengertian Minat
Belajar Menurut Beberapa Ahli (catatanalexandro.blogspot.com)
Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 166
Dosenpsikologi.com diakses tanggal 29 Juni 2021. https://10 Pengertian Bakat Menurut Para Ahli
dan Jenisnya - DosenPsikologi.com
Hamalik, Oemar, Psikologi Belajar Mengajar, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2009, hal. 7778.
Miftachul Jannah, 2014. Analisis Faktor Penyebab Peserta Didik dengan Kecerdasan Intelegnsi
(IQ) Tinggi Memperoleh Hasil Belajar Matematika Rendah. Surakarta : Skripsi UMS.
Moh Zaen Fuadi. 2011. Identifikasi Perilaku Dan Karakteristik Awal Siswa. Diakses dari :
http://moh-zaen-fuadi.blogspot.com/2011/11/identifikasi-prilaku-dan-karakter-awal.html.
Rijal. 2016. Pegertian Minat Belajar. Diakses tanggal 29 Juni 2021. https://Pengertian Minat
Belajar - BERBAGI ILMU (rijal09.com)
Zulkarnain, Ikhwan (2020). Pengaruh Kemampuan Awal terhadap Prestasi Belajar Matematika
Siswa. Junral Ilmiah Vol.11 No.2