terhadap Siswa
ABSTRAK
ABSTRACT
Latar Belakang
Perlu kita ketahui dan sepakati bahwa pendidikan itu memiliki andil dan
juga manfaat yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Pendidikan adalah
instrumen yang paling penting juga paling strategis guna mencapai tujuan
individual maupun sosial. Seiring dengan berkembangnya zaman pada era modern
saat ini, banyak dimunculkan strategi- strategi maupun metode-metode pengajaran
yang telah dibungkus sekreatif mungkin yang bertujuan untuk berkembangnya
potensi siswa/peserta didik.
Dan kita ketahui dan yakini bahwa Allah menciptakan mahluk berwujud
manusia dengan dianugerahi kemampuan, bakat dan juga intellegensi (IQ) yang
berbeda-beda. Yang pada dasarnya setiap orang dilahirkan dengan sejumlah
kecerdasan potensial yang siap dikembangkan, untuk dapat meningkatkan
kemampuan dan menggapai cita-cita serta tujuan hidupnya.
1
Baharudin Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007),
hal.152
2
Howard Gardner, “Multiple Intelligences Brilliant Mind, Generasi Cerdas & Baik”, dalam.
http://cerdas baik.webs.com/
3
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2004), hal.104
4
Abdul Mujib dan dan Jusuf Mudzakir, Nuansa–Nuansa Psikologi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2002) , hal.319.
5
Paul Suparno, Teori Inteligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah: Cara Menerapkan Teori
Multiple Intelligences Howard Gardner, (Yogyakarta: Kanisius, 2008), hal.6.
Hakekat Pembelajaran
6
(UU No.20 Th. 2003, BAB I pasal 1 ayat 1)
1. Penalaran
Penalaran ialah cara kerja kecerdasan intelektual. Seseorang yang
cerdas intelektual, umumnya melakukan penalaran dijadikan salah satu
hobinya. Apabila kemampuan penalaran seseorang terasah dengan baik,
maka sangat membantu pencapaian keberhasilannya di sekolah ataupun
dalam pergaulannya sehari-hari.
2. Eksperimen
Eksperimen merupakan salah satu langkah untuk mengembangkan
kecerdasan intelektual dan menjadi kegiatan yang paling disenangi
oleh orang-orang yang cerdas dan intelek. Dorongan dari rasa ingin
tahu yang tinggi membuat mereka tidak terlalu mempedulikan
kegagalan dalam bereksperimen, bahkan kegagalan justru menjadi batu
loncatan bagi penyempurnaan temuan mereka selanjutnya.
3. Ingatan yang Baik
Ingatan atau memori merujuk pada proses penyimpanan atau
pemeliharaan informasi sepanjang waktu (maintaining information
overtime). Orang yang cerdas intelektual biasanya mempunyai daya
ingat yang baik. Daya ingat atau kemampuan mengingat itu sangat
penting, baik untuk kepentingan belajar, pengembangan ilmu
pengetahuan, dan lain-lain.
4. Rajin Membaca
Salah satu cara orang yang cerdas intelektual yaitu dengan rajin
membaca, senang membaca dan selalu membaca. Dengan sering
membaca, maka secara tidak langsung dapat melatih kemampuan otak
Setelah kita mengetahui bahwa terdapat lebih dari satu jenis kecerdasan,
maka langkah selanjutnya adalah mengembangkan potensi dirinya dengan
berupaya mengetahui macam-macam model kecerdasan yang bisa memberikan
peluang emas untuk dikelola serta dikembangkannya. Menurut Gardner
Kecerdasan tersebut diantaranya;
Kesimpulan
Sesuai dengan amanat pemerintah, guru memiliki tugas
untuk terampil dalam mengelola pembelajaran, tidak hanya sebatas
menyampaikan materi, tetapi guru harus memiliki kemampuan untuk
memahami peserta didik dengan segala karakteristiknya. Kecerdasan
merupakan salah satu perbedaan karakteristik serta didik. Dengan
mengetahui kecerdasan yang dominan yang dimiliki oleh peserta didik,
maka guru dapat memanfaatkan kecerdasan tersebut untuk
memaksimalkan hasil belajar. Guru dapat menggunakan metode
pembelajaran yang sesuai dengan kecerdasan yang dimiliki oleh peserta
didik.
Sistem pembelajaran berbasis multiple intelligences (MI) bertujuan
untuk mengupayakan serta mengoptimalkan kecerdasan majemuk yang
dimiliki setiap individu (siswa) dalam hal pencapaian kompetensi tertentu
sesuai standart kurikulum yang telah di tentukan.
Gardner berpendapat bahwasannya tidak ada anak bodoh ataupun
pintar. Yang ada, hanyalah anak yang menonjol dalam salah satu atau juga
dari beberapa jenis kecerdasan. Dengan demikian, pelaksanaan dalam
melakukan penilaian dan penstimulasian kecerdasan anak, orang tua serta
guru harus dilakukan secara jeli dan cermat, dengan cara merancang
sebuah metode khusus yang sesuai dengan kecerdasan yang dimiliki oleh
peserta didik.
Walisongo, 2004