Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ORGANIZATIONAL CULTURE AND CHANGE


SLIDE 26-30

(UAS MATA KULIAH BUDAYA ORGANISASI)

Disusun oleh:

1. Ulfi Ardiyani 20.61.0141


2. Lia Resylina Dewi 20.61.0142
3. Ahmad Subchi 20.61.0143
4. Endang Sri Rahayu 20.61.0144
5. Adi Putranto 20.61.0139

PROGRAM PASCASARJANA
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PARIWISATA
INDONESIA
(STIEPARI) SEMARANG
JUNI 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lahirnya suatu organisasi merupakan hasil dari beberapa individu yang

berkumpul dan membaca adanya peluang untuk menciptakan hasil tertentu

baik berupa suatu barang ataupun jasa. Dalam menjalankan suatu organisasi

tentunya diperlukan penyesuaian dalam rangka pengelolaan organisasi agar

menjadi lebih baik, lebih efektif mencapai tujuan organisasi dan menyambut

tantangan eksternal organisasi.

Budaya organisasi berperan penting terhadap perkembangan suatu

organisasi, khususnya sangat memperngaruhi kinerja karyawan dalam rangka

mencapai tujuan organisasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja

karyawan adalah penghargaan yang diterimanya sebagai salah satu faktor

kepuasan. Sedangkan kepuasan sendiri merupakan salah satu respon emosi

yang didapat saat adanya perubahan. Sehingga penilaian kinerja perlu

dilaksanakan dengan metode yang sangat obyektif agar menjadikan motivasi

karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik

untuk mencapai kinerja[ CITATION And07 \l 1033 ].

B. Rumusan Masalah

1
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang

dapat disampaikan adalah Bagaimana mengatasi hambatan yang terjadi

dalam perubahan budaya organisasi?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang

muncul adalah untuk mengetahui cara mengatasi hambatan yang

terjadi dalam perubahan budaya organisasi.

2
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Budaya Organisasi

Budaya organisasi adalah pola nilai , kepercayaan dan pendapat

berdasarkan pola pikir dan tindakan yang ada di dalah suatu

organisasi[CITATION Ste04 \l 1033 ]. Dengan adanya pola nilai tersebut akan

menimbulkan suatu makna bagi organisasi dan anggotanya. Sistem makna

tersebut dijunjung tinggi oleh seluruh anggota organisasi.

Budaya organisasi sangat penting bagi suatu organisasi. Hal ini

dikarenakan nilai yang ada dalam budaya organisasi mengikat semua orang

yang ada di dalam organisasi. Dengan adanya ikatan ini budaya organisasi

dapat menjadi identitas suatu organisasi.

Secara tingkat budaya organisasi terdapat 3 tingkatan yaitu:

a. Budaya organisasi yang terlihat

Merupakan hal yang terlihat dari suatu organisasi yang dapat langsung

membedakan dengan organisasi laian. Sebagai contoh pegawai alfamart

dan indomaret mempunyai seragam yang bebeda dan kedua waralana

tersebut mempunyai pola penyusunan toko yang berbeda

b. Budaya organisasi yang tidak terlihat

Merupakan budaya organisasi yang tidak terlihat namun dapat dirasakan

seperti tingkat kedisiplilan antara karyawan google dan militer. Keduanya

3
mempunyai tujuan organisasi masing-masing sehingga mempunyai pola

kedisiplinan masing-masing pula

c. Keyakinan dan asumsi yang ada dalam suatu organisasi

Adanya keyakinan dan asmsi-asimsi tersebunyi namun hal ini merupakan

hal yang sangat berpengaruh dalam suatu organisasi. Sebgai contoh

adanya pola berjalan yang berbeda dalam setiap perusahaan. Meskipun hal

ini tidak tertulis, namun ada perusahaan yang karyawannya terbiasa

berjalan cepat dan hal ini tidak berlaku di perusahaan lain.

B. Perubahan pada Budaya Organisasi

Perubahan merupakan hal yang biasa terjadi dalam suatu organisasi.

Perubahan ini bisa bersumber dari internal maupun eksternal. Adapun dalam

fungsi utama budaya organisasi adalah sebagai proses integrasi internal yang

menyatukan komponen dalam organisasi dan sebagai proses adaptasi eksternal

sebagai sarana menyesuaikan diri dengan dunia luar. Dalam menghadapi

tantangan global, dibutuhkan budaya organisasi yang adaptif sehingga mampu

menyesuaikan dengan lingkungan diluar organisasi.

Perubahan dalam suatu organisasi bukan merupakan hal yang mudah,

karena sekecil ataupun sebesar apapun perubahan yang terjadi tidak lepas dari

unsur sumberdaya manusia yang mengikutinya. Beberapa alasan disampaikan

Rheinald Kasali mengenai beberapa alasan mengapa suatu organisasi perlu

berubah[ CITATION Rhe05 \l 1033 ]:

1. Perubahan waktu, tatanan masyarakat dan manusia yang ikut berubah

4
2. Perubahan teknologi informasi yang mengubah pola untuk

mendapatkan informasi

3. Perubahan teknologi yang mengubah segalanya seperti wawasan, cara

komunikasi dan pengelolaan perusahaan

Dalam melakukan perubahan, terdapat suatu metode yang disampaikan

oleh Curt Lewin yaitu[ CITATION Fli18 \l 1033 ]:

Gambar 3 Stages Model Of Change

5
BAB III

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Analisa

Perubahan dalam organisasi sebagai suatu yang wajar sebagai langkah

untuk pencapaian tujuan organisasi. Adapun proses perubahan ini memiliki 3

fase transisi yaitu fase awal sebagai langkah dalam pengumpulan energi dan

mempromosikan langkah yang akan dilaksanakan, fase netral sebagai langkan

untuk mendukung fase awal dan menjamin perubahan terjadi sesuai rencana

dan fase akhir sebagai langkan untuk menjelaskan visi organisasi. Namun dari

ketiga fase tersebut intinya adalah harus ada komunikasi yang baik selama

proses berlangsung.

Hambatan-hambatan juga dihadapi dalam rangka perubahan ini, seperti

perlunya standar pendidikan dan komunikasi, perlunya partisipasi dari anggota

organisasi, perlunya dukungan dari segala pihak dan dan dukungan fasilitas

pendukung, perlunya negosiasi dalam organisasi, perlunya manipulasi dan

kerjasama dalam rangka penanaman budaya baru, dan perlunya paksaan dalam

organisasi untuk mewujudkan budaya yang baru.

Dalam suatu perubahan tentunya muncul respon emosional dari anggota

organisasi. Adapun respon yang muncul adalah adanya rasa kepastian,

keraguan akan budaya baru, adanya harapan dari budaya baru, munculnya

kepercayaan dan kepuasan akan hasil dari budaya yang baru.

6
B. Pembahasan

Dengan adanya perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal,

dibutuhkan suatu budaya organisasi yang adaptif untuk memenangkan

persaingan. Namun perubahan ini memiliki berbagai macam tantangan dan

hambatan serta fase yang harus ditempuh antara lain:

1. Langkah mengatasi hambatan dalam perubahan dalam organisasi:

a.Pendidikan dan komunikasi

b. Partisipasi dalam organisasi

c.Dukungan dan fasilitas dalam organisasi

d. Negosiasi

e.Manipulasi dan kerjasama

f. Adanya paksaan dalam organisasi

2. Respon emosional dalam proses perubahan

a.Kepastian

b. Keraguan

c.Harapan

d. Kepercayaan

e.Kepuasan

3. Perubahan bersifat situasional seperti perubahan nilai organisasi

sedangkan proses transisinya bersifat psikis seperti internalisasi nilai baru

dan mengikutinya.

4. Hal yang dihadapi dalam pengelolaan akhir(menjelaskan visi organisasi):

a.Adanya reaksi yang berlebihan

7
b. Perasaan kehilangan dan duka

c.Pembaruan

d. Hal yang sudah berakhir dan belum berakhir

e.Penghormatan

5. Hal yang dilakukan dalam pengelolaan area netral(proses pemberian

dukungan dan meyakinkan):

a.Mendorong kohesivitas

b. Tujuan jangka pendek dan cek poinnya

c.Kreatifitas dan percobaan

d. Visi dan dampaknya

8
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai

berikut:

1. Langkah mengatasi hambatan dalam perubahan dalam organisasi:

a. Pendidikan dan komunikasi

b. Partisipasi dalam organisasi

c. Dukungan dan fasilitas dalam organisasi

d. Negosiasi

e. Manipulasi dan kerjasama

f. Adanya paksaan dalam organisasi

2. Respon emosional dalam proses perubahan

a. Kepastian

b. Keraguan

c. Harapan

d. Kepercayaan

e. Kepuasan

3. Perubahan bersifat situasional seperti perubahan nilai organisasi

sedangkan proses transisinya bersifat psikis seperti internalisasi

nilai baru dan mengikutinya.

9
4. Hal yang dihadapi dalam pengelolaan akhir(menjelaskan visi

organisasi):

a. Adanya reaksi yang berlebihan

b. Perasaan kehilangan dan duka

c. Pembaruan

d. Hal yang sudah berakhir dan belum berakhir

e. Penghormatan

5. Hal yang dilakukan dalam pengelolaan area netral(proses pemberian

dukungan dan meyakinkan):

a. Mendorong kohesivitas

b. Tujuan jangka pendek dan cek poinnya

c. Kreatifitas dan percobaan

d. Visi dan dampaknya

B. SARAN

Adapun saran yang diberikan penyusun berdasarkan hasil pembahasan

adalah sebagai berikut:

a. Perubahan merupakan hal wajar yang terjadi dalam organisasi,

namun komunikasi harus sangat ditekankan dan diperbaiki karena

komunikasi merupakan kunci dari 3 fase pengelolaan dalam transisi

proses perubahan

b. Banyaknya hambatan dalam proses adanya perubahan dalam

penanaman budaya organisasi perlu dilakukan penekanan lebih

10
lanjut dengan metode 3 stages model of change dari Curt

Lewin[ CITATION Fli18 \l 1033 ].

c. Untuk menjaga stabilitas organisasi dalam rangka memastikan

personal yang akan masuk kedalam organisasi memiliki pola yang

sama dan selaras dengan organisasi, maka selain kemampuan perlu

juga seleksi ditujukan pada kesamaan pandangan calon anggota

baru dengan budaya organisasi yang sudah ada.

11
DAFTAR PUSTAKA

Flip. (2018). Designing Creative Teaching Material. Solo: USAID RWAP.

Kasali, R. (2005). Manajemen Perubahan dan Manajemen Harapan. Jakarta: Penerbit


Gramedia Pustaka Utama.

Patiran, A. (2007). Perubahan Budaya Organisasi dan Pengaruhnya terhadap Kinerja


Karyawan: Suatu Tinjauan Pustaka. Fokus Ekonomi, 51-64.

Stephen P. Robbins; Nancy Langton. (2004). Fundamentals of Organizational Behaviour


(Second Edition ed.). Toronto: Pearson Education Canada.

12

Anda mungkin juga menyukai