Anda di halaman 1dari 2

Nama: Bagas Rizky Widiatno

NIM: 21302244015
Kelas: Pendidikan Fisika C

Pentingnya Beribadah Bagi Seluruh Umat Manusia

Judul buku : Falsafah Ibadah dalam Islam


Tahun terbit : Cetakan Kedua, September 2003
Nama pengarang : (Alm.) K H Ahmad Azhar Basyir,
MA.
Penerbit : UII Press Yogyakarta
Penyunting : UII Press

Manusisa adalah makhluk fungsional yang bertanggung jawab. Sebuah


kesimpulan yang ditarik dari banyak ayat Alquran. Melalui QS Al Mu’minuun [23]:
115, ditegaskan pula mengenai pengertian manusia yaitu: manusia adalah makhluk
ciptaan Tuhan; manusia diciptakan tidak sia-sia, tetapi berfungsi.
Inti dari sebuah agama adalah keyakinan tentang adanya Zat Yang Berkuasa
di atas alam raya, dan kerinduan manusia untuk mengagungkan dan berhubungan
dengan-Nya.
Di sisi lain terdapat bangsa-bangsa yang beragama sederhana mempunyai
cara-caranya sendiri dalam beribadah kepada Zat Yang Berkuasa, sesuai dengan
latar belakang kepercayaan masing-masing. Untuk memenuhi tuntutan unsur
perasaannya, manusia melakukan berbagai macam cara pemujaan dan
penyembahan atau ibadah.
Disitulah pentingnya Tuhan mengutus para Rasul untuk meluruskan serta
memberikan petunjuk yang benar tentang siapa yang berhak untuk disembah dan
bagaimana cara melakukan penyembahan kepada-Nya.
Dalam QS An Nahl [16]: 36, Agama mengajarkan bahwa yang berhak
disembah hanya Allah saja. Para rasul dating silih berganti, terutama untuk
mengajarkan tauhid dalam beribadah.
Ajaran paling terakhir yang dibawakan oleh Nabi Muhammad saw., sesuai
dengan kebuthuan manusia dalam sejarah perkembangan hidupnya. Ibadah yang
dituntunkan secara sempurna: siapa yang berhak disembah, bagaimana cara
melaksanakan, hal apa yang harus dihindari, apa tujuannya, dan bagaimana nilainya
dalam kehidupan.
Dari segi bahasa, kata ibadah berarti taat, tunduk, merendah diri, dan
menghambakan diri. Ibnu Taimiyah memberikan pengertian ibadah menurut istilah
syarak dengan tunduk dan cinta, yaitu tunduk mutlak kepadanya.Taat dan tunduk
kepada Allah, yaitu merasa berkewajiban melaksanakan peraturan Allah yang
dibawakan oleh para rasul-Nya.
Ibadah dalam pengertian umumm adalah menjalani kehidupan untuk
memperoleh keridaan Allah, dengan mentaati syariah-Nya. Unsur terpenting agar
dalam melaksanakan hidup di dunia itu benar-benar bernilai ibadah ialah niat yang
ikhlas untuk memenuhi tuntutan agama, dan dilaksanakan tidak menyimpang dari
garis tuntutan yang diberikan.
Hubungan manusia dengan Tuhan tidaklah perlu menggunakan perantara
apapun dan siapa pun. Khusus mengenai tempat ibadah, islam mengajarkan bahwa
bumi Allah ini adalah masjid yang amat luas bagi kaum muslimin.
Shalat adalah ibadah para rasul, seperti yang disebutkan dalam QS Al
Anbiyaa’ [21]: 73 disebutkan bahwa Allah menjadikan para rasul sebagai imam
yang memberikan petunjuk kepada umat manusia atas perintah Allah yang fiterima
dengan jalan wahyu yang berisi perintah untuk menjalankan kebajikan,
menegakkan shalat, dan membayar zakat.
Dari aspek rohani, salat berfungsi untuk mengingatkan manusia kepada
tuhannya yang maha tinggi, yang tekah menciptakan manusia dan alam semesta.
Dengan hati yang selalu ingat kepada Allah, akan lahirlah kekuatan rohaniah pada
manusia, yang amat besar artinya dalam menghadapi berbagai masalah hidup yang
penuh dengan berbagai macam masalah yang sering kali dialami.
Dari aspek jasmani, salat berfungsi untuk menimbulkan sifat suka kepada
kebersihan, keerapian, dan kerajinan. Salat yang mensyaratkan suci badan, pakaian,
dan tempat dari najis, demikian pula mensyaratkan bersuci dengan mandi atau
wudhu, berfungsi mengajarkan kebersihan.
Meskipun salat dapat dilakukan secara perorangan, Islam menganjurkan
agar slat wajib lima waktu dilaukan secara jamaah. Salat jamaah mempunyai arti
amat besar dalam kehidupan sosial.
Masjid dalam Islam tidak hanya digunakan untuk melakukan salat. Seja
masa Nabi, masjid juga merupakan tempat untuk menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, untuk Latihan perang, serta merundingkann kepentingan agama dan
umat Islam.
Dalam sejarah umat islam, ilmu pengetahuan berkembang melalui masjid.
Ilmu pengetahuan timbul berhubungan langsung dengan ibadah. Banyak masjid
yang samapai sekarang masih dapat kita saksikan sebagai pusat penyebaran dan
pengembangan ilmu pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai