Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Nama : Danur Muhammad Ikhsan


Nim : 181010504010
Matkul : Studi Klayakan Bisnis

Apa Itu STP Marketing?

Segmenting, targeting, dan positioning atau STP adalah salah satu strategi


pemasaran untuk menentukan di area manakah sebuah bisnis akan dioperasikan.
Sesuai namanya, strategi ini didasarkan oleh tiga langkah, yaitu
mengidentifikasi segmen, menganalisis target pasar, serta menentukan posisi
yang tepat untuk menjalankan bisnis.

Selain dapat menentukan arah pemasaran bisnis, strategi STP juga bisa menjadi
langkah tepat untuk membangun brand image, kredibilitas bisnis, serta
menentukan marketing plan yang akan kamu jalankan. Namun, tentunya
langkah ini harus diiringi dengan kerja sama tim dan penyusunan strategi yang
matang.

1. Segmenting

Segmenting atau segmentasi pasar adalah langkah pertama untuk membuat


strategi STP. Di langkah segmenting, kamu perlu membagi target pasarmu
menjadi kelompok konsumen potensial. Ada beberapa kategori segmentasi
pasar yang bisa kamu gunakan sebagai tolak ukur segmenting, yaitu:

 Demografis, yang membagi target pasar berdasarkan usia, gender,


ras, pendidikan, pekerjaan hingga agama dan kewarganegaraan.
 Geografis, yang membagi pasar berdasarkan letak geografis,
seperti negara, kota, provinsi, bahkan komplek perumahan.
 Psikografis membagi segmen pasar berdasarkan sifat psikologis,
misalnya gaya hidup, kepribadian, hobi, dan sebagainya.
 Perilaku, yang membagi target pasar berdasarkan behavior atau
perilaku saat melakukan pembelian, ketertarikan, tujuan pembelian
produk, dan sebagainya.
2. Targeting

Analisis penempatan target mengharuskanmu untuk menentukan salah satu


hasil segmentingdengan kualitas yang paling sesuai. Targeting dalam
STP marketing juga bisa kamu pertimbangkan dari beberapa faktor, seperti:

 Profitabilitas

Profit atau keuntungan adalah faktor utama yang perlu kamu


pertimbangkan ketika menentukan target pasar. Sebab, kamu
memerlukan profit untuk memastikan bisnismu tetap bisa berjalan,
‘kan? Oleh karena itu, pastikan kamu dapat menentukan
segmentasi yang tepat dan sesuai dengan target profit yang kamu
incar.

 Pertumbuhan (Growth)

Sebagai seorang pebisnis ataupun pemasar, kamu harus dapat


memproyeksikan rencanamu hingga beberapa periode ke depan.
Maka dari itu, perkirakan bagaimana hasil yang akan kamu
dapatkan setelah menjalani strategi STP. Tentukan langkah apa
yang harus kamu ambil untuk mencapai visi atau target ke
depannya.

 Kemudahan akses

Jangan lupa juga untuk mempertimbangkan bagaimana kamu akan


mempromosikan produk dan membuatnya mudah diakses oleh
pembeli. Misalnya, jika kamu ingin mempromosikan produk ke
luar negeri, setidaknya pastikan kamu memahami bagaimana
mekanisme pengiriman barang. Selain itu, pelajari apa saja yang
menjadi hambatanmu ketika memilih target pasar.

3. Positioning

Strategi STP marketing selanjutnya adalah positioning, yaitu cara untuk


menempatkan iklan atau promosi produk di segmen yang telah kamu pilih
dengan target yang telah disusun. Inilah langkah yang akan membantumu
menentukan bagaimana kamu akan menyajikan produk di target pasarmu.
Setidaknya ada tiga tips yang perlu kamu perhatikan:

 Berikan penawaran solusi

Setelah mengetahui apa saja masalah atau keluhan yang sering


dialami segmentasi pasar yang telah kamu targetkan, kini
waktunya untuk mengidentifikasi solusi apa yang mereka
butuhkan. Kemudian, tentukan solusi apa yang bisa kamu berikan
untuk target pasarmu? Jawaban ini akan menentukan pesan apa
yang nantinya akan kamu sampaikan di marketing plan kamu.

 Temukan Unique Selling Point (USP)

Ketika menyusun strategi penempatan atau positioning untuk


bisnis, kamu harus dapat menemukan apa keunggulan yang dapat
ditawarkan produkmu. Setelah itu, gunakan keunggulan ini sebagai
‘senjata’ yang dapat membedakanmu dengan pesaing.

 Susun campaign yang disukai target pasar

Agar target pasar dapat mengenali kehadiran produk


atau brand yang kamu pasarkan, buatlah campaign menarik yang
akan disukai oleh target pasar. Salah satu contoh yang dapat kita
lihat adalah situs marketplace, Tokopedia.

Salah satu contoh segmentasi, targeting, positioning yang bisa dilihat adalah


Starbucks. Brandkedai kopi ini berhasil memposisikan bisnis mereka dengan
segmentasi yang telah ditargetkan dengan tepat. Target pasar Starbucks adalah
penikmat kopi dengan status ekonomi menengah ke atas. Maka, mereka
membuat tumbler khusus dan kartu keanggotaan dengan bonus menarik untuk
memancing pembelian dari target pasar.

Kemudian, agar dapat menyesuaikan diri dengan budaya tempat mereka


mempromosikan produk, Starbucks mengubah logo putri duyung Siren mereka
di Saudi Arabia. Sebab, gambar putri duyung tanpa pakaian dianggap tidak
pantas di Arab. Inilah yang dilakukan Starbucks untuk memberikan kemudahan
akses bagi target pasarnya.
Apakah kamu sudah mulai paham? Sekarang, mari kita buat simulasi penerapan
strategi STP marketing untuk contoh bisnis yang bergerak di bidang kuliner,
yaitu salad bar, anggap saja karena hasil risetmu menunjukkan bahwa saat ini
banyak orang yang ingin memakan makanan sehat dengan rasa enak.

Berdasarkan data di atas, strategi STP yang kamu susun adalah sebagai berikut.
Dari segi penentuan segmentasi, empat faktor berikut akan membantumu
menentukan segmen pasar:

 Demografis: Perempuan/laki-laki, usia 20-45 tahun, yang


memiliki pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa hingga karyawan
dengan pendapatan sekitar Rp2-5 juta.
 Geografis: Demi memastikan kualitas sayurnya tetap terjamin,
maka jika kamu menjalankan bisnis salad bar di area Jakarta,
jangkauan geografismu berada di Jakarta dan sekitarnya, seperti
Tangerang, Depok, atau Bekasi.
 Psikografis: Secara psikografis, target pasarmu menyukai berbagai
macam olahan sayuran dan makanan sehat lainnya. Biasanya
mereka juga menyukai kegiatan berolahraga.

Selanjutnya, segi targeting dari strategi marketing STP ini adalah orang-orang


yang tetap menjalankan gaya hidup dengan mengonsumsi makanan sehat.
Maka, pertumbuhan yang kamu harapkan adalah loyalitas dari pelanggan-
pelanggan bergaya hidup sehat ini. Oleh karena itu, kamu harus dapat
memberikan akses lebih mudah bagi mereka, seperti layanan pesan antar
(delivery).

Setelah itu, susun rencana untuk mengembangkan bagaimana kamu akan


menyajikan iklan atau penawaranmu di target yang telah ditentukan tadi.
Beberapa orang yang memiliki gaya hidup sehat ternyata juga memerlukan
makanan tanpa protein gluten (gluten-free) dan kamu memiliki menu gluten-
free.

Oleh karena itu, kita bisa memanfaatkan ini sebagai unique selling point (USP)
untuk bersaing dengan kompetitor sekaligus menjadi penawaran solusi bagi
target pasarmu yang membutuhkan makanan gluten-free. Kemudian,
buatlah campaign yang menarik untuk menjangkau pelanggan, seperti
mengaktifkan sistem keanggotaan atau membership.

Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai