Anda di halaman 1dari 3

Nama : chanda anyesta

Kelas : Manajemen 7C
No Abs : 08
Tugas : Diskusi 1
Makul : Pemasaran Strategik
Tutor : Eco Femiandini, SE., M.Si.
UPBJJ : Semarang

Penjelasan Lengkap Strategi STP Marketing (Segmenting, Targeting, Positioning)


Strategi marketing menjadi salah satu elemen yang kamu perlukan saat menjalankan bisnis. Ada berbagai
jenis strategi marketing yang bisa kamu gunakan untuk meningkatkan efektivitas pemasaran bisnismu,
strategi STP adalah salah satunya. Simak penjelasan lengkap strategi Segmenting, Targeting, dan
Positioning (STP) dari artikel ini.

Apa Itu STP Marketing?


Segmenting, targeting, dan positioning atau STP adalah salah satu strategi pemasaran untuk menentukan di
area manakah sebuah bisnis akan dioperasikan. Sesuai namanya, strategi ini didasarkan oleh tiga langkah,
yaitu mengidentifikasi segmen, menganalisis target pasar, serta menentukan posisi yang tepat untuk
menjalankan bisnis.
Selain dapat menentukan arah pemasaran bisnis, strategi STP juga bisa menjadi langkah tepat untuk
membangun brand image, kredibilitas bisnis, serta menentukan marketing plan yang akan kamu jalankan.
Namun, tentunya langkah ini harus diiringi dengan kerja sama tim dan penyusunan strategi yang matang.

Proses Penerapan STP


Agar dapat menempatkan produk di target yang sesuai, kamu perlu mengetahui penjelasan tentang
strategi segmenting, targeting, dan positioning. Tapi ingat, strategi STP difokuskan pada pendekatan target
audiens atau target pasar, bukan produk.

1. Segmenting
Segmenting atau segmentasi pasar adalah langkah pertama untuk membuat strategi STP. Di
langkah segmenting, kamu perlu membagi target pasarmu menjadi kelompok konsumen potensial. Ada
beberapa kategori segmentasi pasar yang bisa kamu gunakan sebagai tolak ukur segmenting, yaitu:

 Demografis, yang membagi target pasar berdasarkan usia, gender, ras, pendidikan, pekerjaan
hingga agama dan kewarganegaraan.
 Geografis, yang membagi pasar berdasarkan letak geografis, seperti negara, kota, provinsi, bahkan
komplek perumahan.
 Psikografis membagi segmen pasar berdasarkan sifat psikologis, misalnya gaya hidup,
kepribadian, hobi, dan sebagainya.
 Perilaku, yang membagi target pasar berdasarkan behavior atau perilaku saat melakukan
pembelian, ketertarikan, tujuan pembelian produk, dan sebagainya.

Keempat kategori segmentasi produk ini bisa dijadikan pedoman ketika menentukan segmentasi pasar
untuk bisnis. Misalnya, pemilik bisnis kopi memilih untuk menjual biji kopi mereka ke karyawan swasta
yang berdomisili di Jakarta Selatan, dengan waktu kerja fleksibel dan menyukai kopi yang diolah secara
manual.

2. Targeting
Analisis penempatan target mengharuskanmu untuk menentukan salah satu hasil segmenting dengan
kualitas yang paling sesuai. Targeting dalam STP marketing juga bisa kamu pertimbangkan dari beberapa
faktor, seperti:

 Profitabilitas
Profit atau keuntungan adalah faktor utama yang perlu kamu pertimbangkan ketika menentukan
target pasar. Sebab, kamu memerlukan profit untuk memastikan bisnismu tetap bisa berjalan, ‘kan?
Oleh karena itu, pastikan kamu dapat menentukan segmentasi yang tepat dan sesuai dengan target
profit yang kamu incar.

 Pertumbuhan (Growth)
Sebagai seorang pebisnis ataupun pemasar, kamu harus dapat memproyeksikan rencanamu hingga
beberapa periode ke depan. Maka dari itu, perkirakan bagaimana hasil yang akan kamu dapatkan
setelah menjalani strategi STP. Tentukan langkah apa yang harus kamu ambil untuk mencapai visi
atau target ke depannya.

 Kemudahan akses
Jangan lupa juga untuk mempertimbangkan bagaimana kamu akan mempromosikan produk dan
membuatnya mudah diakses oleh pembeli. Misalnya, jika kamu ingin mempromosikan produk ke
luar negeri, setidaknya pastikan kamu memahami bagaimana mekanisme pengiriman barang. Selain
itu, pelajari apa saja yang menjadi hambatanmu ketika memilih target pasar.

3. Positioning
Strategi STP marketing selanjutnya adalah positioning, yaitu cara untuk menempatkan iklan atau promosi
produk di segmen yang telah kamu pilih dengan target yang telah disusun. Inilah langkah yang akan
membantumu menentukan bagaimana kamu akan menyajikan produk di target pasarmu. Setidaknya ada
tiga tips yang perlu kamu perhatikan:

 Berikan penawaran solusi


Setelah mengetahui apa saja masalah atau keluhan yang sering dialami segmentasi pasar yang telah
kamu targetkan, kini waktunya untuk mengidentifikasi solusi apa yang mereka butuhkan.
Kemudian, tentukan solusi apa yang bisa kamu berikan untuk target pasarmu? Jawaban ini akan
menentukan pesan apa yang nantinya akan kamu sampaikan di marketing plan kamu.

 Temukan Unique Selling Point (USP)


Ketika menyusun strategi penempatan atau positioning untuk bisnis, kamu harus dapat menemukan
apa keunggulan yang dapat ditawarkan produkmu. Setelah itu, gunakan keunggulan ini sebagai
‘senjata’ yang dapat membedakanmu dengan pesaing.

 Susun campaign yang disukai target pasar


Agar target pasar dapat mengenali kehadiran produk atau brand yang kamu pasarkan,
buatlah campaign menarik yang akan disukai oleh target pasar. Salah satu contoh yang dapat kita
lihat adalah situs marketplace, Tokopedia, yang menggunakan grup boyband asal Korea, BTS,
untuk memasarkan brand mereka.

Contoh STP Marketing


Usai mengetahui apa itu strategi STP marketing hingga proses penerapan STP untuk bisnismu, kini
waktunya menyusun contoh STP marketing.
Tapi sebelum itu, kamu bisa melakukan analisis hasil penerapan STP marketing yang sudah banyak
dilakukan oleh berbagai brand.
Salah satu contoh segmentasi, targeting, positioning yang bisa dilihat adalah Starbucks. Brand kedai kopi
ini berhasil memposisikan bisnis mereka dengan segmentasi yang telah ditargetkan dengan tepat. Contoh
targeting pasar Starbucks adalah penikmat kopi dengan status ekonomi menengah ke atas. Maka, mereka
membuat tumbler khusus dan kartu keanggotaan dengan bonus menarik untuk memancing pembelian dari
target pasar.

Kemudian, agar dapat menyesuaikan diri dengan budaya tempat mereka mempromosikan produk,
Starbucks mengubah logo putri duyung Siren mereka di Saudi Arabia. Sebab, gambar putri duyung tanpa
pakaian dianggap tidak pantas di Arab. Inilah yang dilakukan Starbucks untuk memberikan kemudahan
akses bagi target pasarnya.
Apakah kamu sudah mulai paham? Sekarang, mari kita buat simulasi penerapan strategi
STP marketing untuk contoh bisnis yang bergerak di bidang kuliner, yaitu salad bar, anggap saja karena
hasil risetmu menunjukkan bahwa saat ini banyak orang yang ingin memakan makanan sehat dengan rasa
enak.

Berdasarkan data di atas, strategi STP yang kamu susun adalah sebagai berikut. Dari segi penentuan
segmentasi, empat faktor berikut akan membantumu menentukan segmen pasar:

 Demografis: Perempuan/laki-laki, usia 20-45 tahun, yang memiliki pekerjaan sebagai


pelajar/mahasiswa hingga karyawan dengan pendapatan sekitar Rp2-5 juta.
 Geografis: Demi memastikan kualitas sayurnya tetap terjamin, maka jika kamu menjalankan bisnis
salad bar di area Jakarta, jangkauan geografismu berada di Jakarta dan sekitarnya, seperti
Tangerang, Depok, atau Bekasi.
 Psikografis: Secara psikografis, target pasarmu menyukai berbagai macam olahan sayuran dan
makanan sehat lainnya. Biasanya mereka juga menyukai kegiatan berolahraga.
 Perilaku: Lalu, perilaku target pasarmu adalah orang yang ingin beralih ke pola makan lebih baik
yang mengandung vitamin dan protein cukup, biasanya disebut dengan “real food”. Tapi, tak
menutup kemungkinan juga bagi mereka yang ingin menyicipi makanan unik yang sedang menjadi
tren.

Selanjutnya, segi targeting dari strategi marketing STP ini adalah orang-orang yang tetap menjalankan


gaya hidup dengan mengonsumsi makanan sehat. Maka, pertumbuhan yang kamu harapkan adalah
loyalitas dari pelanggan-pelanggan bergaya hidup sehat ini. Oleh karena itu, kamu harus dapat memberikan
akses lebih mudah bagi mereka, seperti layanan pesan antar (delivery).
Setelah itu, susun rencana untuk mengembangkan bagaimana kamu akan menyajikan iklan atau
penawaranmu di target yang telah ditentukan tadi. Beberapa orang yang memiliki gaya hidup sehat ternyata
juga memerlukan makanan tanpa protein gluten (gluten-free) dan kamu memiliki menu gluten-free.
Oleh karena itu, kamu bisa memanfaatkan ini sebagai unique selling point (USP) untuk bersaing dengan
kompetitor sekaligus menjadi penawaran solusi bagi target pasarmu yang membutuhkan makanan gluten-
free. Kemudian, buatlah campaign yang menarik untuk menjangkau pelanggan, seperti mengaktifkan
sistem keanggotaan atau membership.

Strategi pemasaran adalah hal penting untuk menunjang kelangsungan bisnis, termasuk strategi
STP marketing. Namun, jangan lupa untuk selalu berusaha memberikan kualitas terbaik ketika menyiapkan
bisnis.

Salah satu hal penting yang bisa kamu lakukan adalah memilih cloud
hosting terbaik untuk membuat website bisnis. Sebab, selain meningkatkan kredibilitas dan
membangun brand image, cloud hosting yang berkualitas juga dapat meningkatkan kepuasan
pelangganmu, karena selain aman, website-mu juga bisa cepat dan selalu bisa diandalkan.
Demikian penjelasan lengkap strategi Segmenting, Targeting, dan Positioning (STP) 

Anda mungkin juga menyukai