Anda di halaman 1dari 2

TUGAS TUTORIAL 2

NAMA : FAJAR FARHANI AKHMAD


NIM : 856979634
POKJAR : POKJAR BARADATU, WAY KANAN
UPBJJ : BANDAR LAMPUNG
Mata Kuliah : Konsep Dasar IPS - PDGK4102

TUGAS TUTORIAL
Ke : 3

1. Uraikan tahapan-tahapan model pembelajaran inkuiri dalam penerapan konsep dasar IPS
2. Kemukakan perbedaan antara ciri-ciri pengembangan keterampilan berfikir kritis dan
pemecahan masalah dalam penerapan pembelajaran konsep dasar IPS di SD/MI
3. Jelaskan jenis-jenis keterampilan dasar yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran IPS
4. Berikan analisis Anda mengenai pembelajaran IPS terpadu di SD/MI dengan tema “Potensi Bali
sebagai Daerah Tujuan Wisata”

Jawaban

1. Metode inkuiri merupakan salah satu metode mengajar, istilah metode penemuan atau inkuiri
difinisikan sebagai suatu prosedur yang menemukan belajar secara individual manipulasi objek atau
pengaturan atau pengkondisian suatu objek, dan eksperimentasi lain oleh siswa sebelum generalisasi
atau penarikan suatu kesimpulan dibuat. Model pembelajaran inkuiri sosial yang dapat
meningkatkann kreativitasb elajar peserta didik adalah model pembelajaran yang dilaksanakanmelalui
6 langkah/tahap pembelajaran yakni tahap Orientasi, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis,
mengumpulkan data, pengujian hipotesis dan menarik kesimpulan. Melalui penggunaan model
tersebut terbukti dapat meningkatkan kreativitas belajar peserta didik.Peningkatan tersebut dapat
diketahui perkembangannya melalui 5 indikator sikap kreativitas yaitu indicator rasa ingin tahu,
indikator bersikap imajinatif, indikator tertantang majemuk, indikator berani mengambil resiko, dan
indikator sikap menghargai.

2. Cara berfikir kritis : cara berfikir secara cepat dalam pengambilan keputusan secara akurat dengan
harus berusaha cepat tanggap dalam menyelesaikan nya.
- Pemecahan masalah dalam pembelajaran konsep : berfikir secara tepat dalam cara berfikir tidak di
haruskan terlalu terburu-buru tetapi tetap harus sergap menyelesaikan masalah tersebut.

Penjelasan:
- Berfikir kritis itu secara dadakan dan harus cepat dengan kemampuan otak kita yang secara tidak
sengaja di harus kan berfikir secepat mungkin, diharuskan berfikir atas permasalahan yg kritis
tersebut.
- Pemecahan masalah dalam penerapan pembelajaran konsep itu dengan berbagai cara asalkan benar
dan akurat tidak terlalu terburu-buru

3. Dalam kehidupan masyarakat mudah ditemukan masalah sosial seperti kerusuhan sosial
(masyarakat mudah terkena issu/rumor karena tidak mempunyai keterampilan dalam mengolah
informasi); pelanggaran lalu lintas (masyarakat tidak mematuhi aturan serta rambu-rambu lalu
lintas); ketidakteraturan (orang tidak antri di tempat-tempat pelayanan umum); pencemaran
lingkungan (orang membuang sampah / limbah sembarangan, merokok di tempat umum tertutup,
toilet berfungsi sebagai tempat membuang sampah), konflik antar kelompok agama, etnis dan ras
(masyarakat tidak memiliki keterampilan bekerjasama dan mereka memandang diri dan kelompoknya
lebih penting dari golongan lain), konsumerisme (mengkonsumsi produk barang/ makanan melebihi
kemampuan untuk memperolehnya), dan lain-lain. Masalah tersebut perlu dipecahkan antara lain
dengan menyiapkan para peserta didik memiliki keterampilan sosial sebagai warga masyarakat.
Keterampilan sosial dalam mengenal bahasa-bahasa simbol (antara lain ramburambu lalu lintas dan
simbol-simbol yang dipahami masyarakat global), antri di tempattempat umum, membuang sampah
pada tempatnya, berkomunikasi dengan baik dengan orang lain, bekerjasama dengan kelompok yang
majemuk, menjadi konsumen yang selektif, membuat keputusan, menggunakan sarana dan fasilitas
umum, berpartisipasi sebagai warganegara, mengakui kemajemukan, menggali, mengolah dan
memanfaatkan informasi untuk peningkatan diri seringkali diabaikan oleh guru-guru IPS di sekolah.
Sesuai dengan tuntutan kurikulum, mereka lebih sering mengejar hasil belajar daripada proses dalam
mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut.
Ketrampilan sosial yang dapat dipraktekkan dalam kehidupan siswa sehari-hari sebenarnya
berhubungan dengan ketrampilan intelektual atau kemampuan kognitifnya. Oleh karena itu, sering
kali tidak bisa dibedakan dengan jelas antara ketrampilan intelektual dengan ketrampilan sosial.
Misalnya, ketika siswa melakukan antri di depan layanan umum tidak hanya dia trampil menghargai
hak orang lain dan berbuat atau bertindak tertib melainkan juga dia tahu bahwa bahwa hak orang lain
itu harus dihargai dan hidup tertib itu bagian dari ciri warganegara yang baik. Dalam kurikulum
pendidikan IPS di beberqapa negara juga sering memasukkan berbagai jenis ketrampilan sosial yang
di dalamnya terdaapt ketrampilan intelektual.

4. “Potensi Bali
Sebagai Daerah Tujuan Wisata”. Dalam pembelajaran yang dikembangkan dalam Kebudayaan Bali
dikaji dan ditinjau dari faktor alam, historis kronologis dan kausalitas, serta perilaku masyarakat
terhadap aturan. Melalui kajian potensi utama yang terdapat di daerahnya, maka peserta didik selain
dapat memahami kondisi daerahnya juga sekaligus memahami Kompetensi Dasar yang terdapat
pada beberapa disiplin yang tergabung dalam IPS

Anda mungkin juga menyukai