Squeeze Cementing Dengan Menggunakan Met B70fdced
Squeeze Cementing Dengan Menggunakan Met B70fdced
ABSTRAK
Squeeze Cementing merupakan kegiatan penyemenan kedua. Latar belakang dilakukannya squeeze
cementing adalah untuk memperbaiki penyemenan primer atau untuk menutup zona produktif yang sudah tidak
ekonomis lagi. Tujuan dilakukannya penelitian terhadap pekerjaan squeeze cementing adalah untuk mengetahui
dan menganalisa pekerjaan kerja ulang pindah lapisan dan kebutuhan dari pekerjaan squeeze cementing yang
dilakukan. Analisa squeeze cementing dilakukan pada sumur T dan sumur R dengan kedalaman true vertical
depth sumur T sedalam 4238 feet dan sumur R sedalam 829 feet. Pada sumur T dan sumur R akan dianalisa
jenis metode squeeze yang akan dilakukan, teknik pemompaan, injectivity test, kebutuhan spacer, semen dan
displacement serta akan dianalisa tekanan dari semen dan tekanan pemompaan. Dari hasil analisa pada sumur T
dan sumur R diketahui metode squeeze cementing yang digunakan pada kedua sumur tersebut adalah dengan
menggunakan metode bradenhead squeeze cementing dan dengan menggunakan teknik pemompaan tekanan
rendah.
ABSTRACT
Squeeze cementing is one of secondary cementing. The background of this job are to fix primary
cementing and to seal uneconomical zone. The purpose of this study is to analyze work over job and to know the
requirement of squeeze cementing job that has been done. The analysis squeeze cementing method used on the
“T” well and “R” well was bradenhead method with low pressure squeezing technique. On T well and R well
will be analyzed the type of squeeze method that been performed, the pumping technique, the injectivity test, the
required spacer, the cement, the displacement, and will be analyzed the pressure of slurry and pumping
pressure.
retarder adalah untuk menaikkan nilai dari semen tersebut ditunggu hingga mengeras. Waktu
thickening time pada sumur T. tunggu untuk semen mengeras pada sumur T
Pada penggunaan aditif pada sumur R juga adalah selama 8 jam. Selanjutnya dilakukan drill
mempunyai kegunaan dan fungsi yang sama seperti out of cement dengan mengebor semen yang tidak
sumur T. Penggunaan dispersant pada sumur R diperlukan yang masih tersisa didalam casing. Pada
adalah untuk mengurangi nilai dari viskositas pada sumur R juga dilakukan proses pekerjaan yang
campuran bubur semen. Kemudian penggunaan sama seperti pada sumur T. Pada sumur ini didapati
fluid loss pada sumur R adalah untuk waktu tunggu semen mengeras selama 8 jam.
mengantisipasi hilangnya fluida dari campuran Selanjutnya dilakukan pekerjaan drill out of cement
bubur semen. Sedangkan penggunaan antifoam dengan cara mengebor semen yang sudah tidak
pada sumur R adalah untuk mencegah adanya foam diperlukan yang masih tersisa didalam casing.
atau buih-buih yang terbentuk didalam campuran Setelah lubang dibersihkan, maka pekerjaan
bubur semen. selanjutnya adalah dengan melakukan squeeze job
test. Tujuan dilakukannya squeeze job test adalah
Tabel 3 untuk mengetahui bahwa pekerjaan squeeze
Aditif Sumur T dan sumur R cementing yang dilakukan pada sumur T dan sumur
Aditif Semen R telah menutup zona perforasi secara sempurna.
Jenis Aditif Sumur T Sumur R Adapun squeeze job test yang dilakukan meliputi
positive test dan negative test. Positive test
Accelerato
1546,2 lbs - dilakukan dengan mengisi fluida pada sumur
r
sampai penuh, kemudian diberikan sejumlah
Retarder 28,72 lbs -
tekanan pada sumur tersebut. Apabila tidak ada
Anti Foam 2,2 Gal 45 lbs perubahan tekanan pada pembacaan pressure
Fluid Loss 30,86 Lbs 43 Lbs gauge, maka pekerjaan squeeze cementing dapat
Friction dikatakan berhasil. Adapaun negative test
- 60 lbs dilakukan dengan cara swabbing. Apabila tidak ada
Reducer
partikel-partikel dari semen yang terbawa hingga
Kemudian dihitung tekanan untuk kepermukaan, maka dapat disimpulkan bahwa
mendorong bubur semen kedalam formasi. pekerjaan squeeze cementing pada sumur tersebut
Tekanan yang dihitung adalah tekanan rekah berhasil.
formasi, tekanan bubur semen, tekanan Positive test dilakukan dengan memberikan
displacement dan tekanan pemompaan yang akan tekanan pada sumur T sebesar 1400 Psi kemudian
diberikan. Tekanan formasi merupakan tekanan ditahan selama 15 menit. Kemudian dilakukan
yang diberikan oleh formasi yang akan dilakukan pembacaan pada pressure gauge. Diketahui dari
squeeze cementing. Tekanan bubur semen pembacaan pressure gauge bahwa tidak ada
merupakan tekanan yang diberikan oleh suspensi perubahan tekanan yang terjadi, maka dapat
bubur semen terhadap formasi tersebut. Tekanan disimpulkan penyemenan sumur T berhasil.
displacement merupakan tekanan yang diberikan Kemudian dilakukan negative test dengan cara
oleh fluida pendorong bubur semen. Dan tekanan swabbing. Pada proses ini tidak terdapat partikel
pompa maksimum merupakan tekanan yang semen yang terhisap sampai kepermukaan, maka
diberikan oleh pompa untuk melakukan pekerjaan dapat disimpulkan bahwa pekerjaan squeeze
squeeze cementing. Adapun perhitungan tekanan cementing pada sumur T dengan menggunakan
pada sumur T dan sumur R dapat dilihat pada tabel metode bradenhead squeeze dan low pressure
berikut : squeeze berhasil.
Tabel 4 Pada sumur R dilakukan positive test dengan
Tekanan Squeeze Sumur T dan Sumur R memberikan tekanan sebesar 30 Psi dan ditahan
Tekanan Squeeze selama 15 menit. Pada pembacaan pressure gauge
tidak terdapat perubahan tekanan yang terjadi.
Jenis Tekanan Sumur T Sumur R
Sehingga dapat dikatakan bahwa operasi pekerjaan
Tekanan Rekah squeeze cementing pada sumur R berhasil.
2817,5 407,4
Formasi Kemudian dilakukan negative test dengan prosedur
Tekanan semen 296,59 209,5 yang sama seperti yang dilakukan pada sumur T.
Tekanan Dari hasil negative test, tidak terdapat partikel-
156,37 82,3
Displacement partikel dari semen yang ikut terbawa sampai
Tekanan Pompa kepermukaan. Dari kedua hasil squeeze job test
758 344,3
Max yang dilakukan meliputi positive test dan negative
test pada sumur R dapat dikatakan bahwa operasi
Setelah dilakukan pemompaan sejumlah pekerjaan squeeze cementing dengan menggunakan
bubur semen kedalam formasi sumur T, maka meode bradenhead squeeze dan low pressure
squeeze pada sumur ini berhasil menutup dengan menulis penelitian ini.
sempurna. 2. Bapak Rizki Akbar, ST, yang sudah
Setelah dilakukan analisa perhitungan pada membimbing penulis dalam menyusun
kedua sumur tersebut, yaitu sumur T dan sumur R penelitian ini.
maka tidak didapati masalah kebocoran semen dari 3. Ibu Nurhayati, selaku HRD BOB PT Bumi Siak
kedua sumur tersebut. Maka dengan ini, dapat Pusako – Pertamina Hulu yang telah menerima
dikatakan pekerjaan squeeze cementing dengan dengan baik dan memberi arahan penulis.
menggunakan metode bradenhead squeeze dan 4. Bapak Meulisa Din Kelana, ST, selaku Drilling
dengan teknik low pressure squeeze berhasil Engineer Pedada Field dan Pembimbing
menutup zona produksi dengan sempurna. lapangan yang sudah meluangkan waktu dan
membimbing penulis selama berada dilapangan.
VI. KESIMPULAN 5. Bapak Romi Hendra, ST, selaku Drilling
Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan Engineer Pedada Field dan Pembimbing
pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa : lapangan yang sudah banyak memberikan
1. Pekerjaan squeeze cementing pada sumur T dan arahan dan juga membimbing penulis selama
sumur R dengan menggunakan metode dilapangan
bradenhead squeeze baik untuk kerja ulang
menutup zona produksi yang memiliki masalah REFERENSI
kepasiran. 1. “Data-Data Lapangan”. DWO File Room, Siak.
2. Penggunaan low pressure squeeze baik 2017
digunakan pada payzone dengan tujuan untuk 2. Adams, Neil J. 1985. “Drilling Engineering: A
menjaga formasi tersebut agar tidak rusak dan Complete Well Planning Approach”
baik digunakan pada formasi dengan 3. Cesar Bardales Alvard. “Squeeze Cementing
permeabilitas yang tinggi. Slideshare”, BJ. 2014.
3. Kebutuhan semen pada sumur T adalah 4. Rabia H. 1985. “Oil Well Drilling Engineering
sebanyak 12,69 barrel dan sumur R adalah Principles and Practices”. University of New
sebanyak 9,61 barrel. Castle Upon Tyne, Graham Trotman, Newcastle
4. Tekanan rekah formasi pada sumur T didapat 5. Rubiandini, Rudi. 2012. ”Teknik Operasi
sebesar 2817,5 Psi dan pada sumur R adalah Pemboran”. Departemen Teknik Perminyakan
sebesar 407,4 Psi. ITB Bandung.
5. Tekanan semen yang didapat pada sumur T 6. Zuldiyan, Teuku Revi. 2018. “Analisis
adalah sebesar 296,59 Psi dan pada sumur R Pekerjaan Squeeze Cementing Pada Sumur T
adalah sebesar 209,5 Psi. dan Sumur R Pada Lapangan Z”. Jakarta:
6. Tekanan pemompaan pada sumur T didapat Universitas Trisakti
sebesar 758 Psi dan pada sumur R adalah
sebesar 344,5 Psi.
7. Pekerjaan squeeze cementing pada sumur T dan
sumur R dapat dikatakan berhasil setelah
dilakukannya squeeze job test dan tidak adanya
perubahan pada pressure gauge dan partikel-
partikel semen yang terhisap kepermukaan.
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya yang telah
memberikan nikmat berupa pikiran, kesehatan
lahiriah dan jasmaniah sehingga penulisi dapat
menyelesaikan penelitian ini. Terima kasih sebesar-
besanya kepada kedua orang tua dan keluarga besar
yang terus mendoakan dan mendukung penulis
secara moral dan materil sehingga dapat
menyelesaikan penelitian ini. Tidak lupa juga saya
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Ibu Ir. M.G. Sri Wahyuni, M.T., Selaku
Pembing I dan Pembimbing Akademik penulis
yang sudah meluangkan waktu untuk
membimbing dan memberikan bantuan disaat
penulis mendapat beberapa kendala dalam