Anda di halaman 1dari 21

1.1.

UMUM

Wilayah Sungai (WS) Toba Asahan merupakan salah satu wilayah sungai strategis
nasional di Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 04/PRT/M/2015 tentang Kriteria Penetapan Wilayah Sungai,
dengan 1 (satu) kesatuan Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu DAS Toba Asahan dengan
luas 7.244,51 km2 , terdiri daratan seluas 6.114,51 km2 dan perairan danau seluas 1.130
km2. WS Toba Asahan terletak pada 02°08' LU sampai 03°12' LU dan 98°53' BT sampai
99°98' BT. Batas – batas administratif WS Toba Asahan:
• Sebelah Timur : Selat Malaka
• Sebelah Selatan : Kabupaten Tapanuli Utara, Labuhan Batu Utara
• Sebelah Barat : Kabupaten Dairi, Humbang Hasundutan, Samosir
• Sebelah Utara : Kabupaten Asahan, Karo dan Simalungun
Batas-batas hidrologis Wilayah Sungai Toba-Asahan:
• Sebelah Timur : Selat Malaka
• Sebelah Selatan : DAS Kualuh
• Sebelah Barat : DAS Singkil, DAS Batu Garigis dan DAS Sibundong
• Sebelah Utara : WS Belawan-Ular-Padang, DAS Bahbolon

Gambar Peta Administrasi Wilayah Sungai Toba Asahan


Sumber: RPSDA Wilayah Sungai Toba Asahan, Tahun 2018

Berdasarkan peta wilayah sungai Toba Asahan di atas, terdapat 7 kabupaten dan
28 Kecamatan yang masuk dalam Badan Danau Toba yang terdiri atas:

1
1. Kecamatan Merek pada Kabupaten Karo;
2. Kecamatan Simalungun, Kecamatan Pematang Silimakuta, Kecamatan
Silimakuta, Kecamatan Haranggaol Horison, Kecamatan Dolok Pardamean,
Kecamatan Pematang Sidamanik, dan Kecamatan Girsang Sipangan Bolon
pada Kabupaten Simalungun;
3. Kecamatan Ajibata, Kecamatan Lumban Julu, Kecamatan Uluan, Kecamatan
Porsea, Kecamatan Siantar Narumonda, Kecamatan Sigumpar, Kecamatan
Balige, dan Kecamatan Tampahan pada Kabupaten Toba Samosir;
4. Kecamatan Muara pada Kabupaten Tapanuli Utara;
5. Kecamatan Lintong Nihuta dan Kecamatan Baktiraja di Kabupaten Humbang
Hasundutan;
6. Kecamatan Sitio-tio, Kecamatan Harian, Kecamatan Pangururan, Kecamatan
Sianjur Mula-mula, Kecamatan Simanindo, Kecamatan Onan Runggu,
Kecamatan Nainggolan, dan Kecamatan Palipi pada Kabupaten Samosir; dan
7. Kecamatan Silahisabungan pada Kabupaten Dairi.

Ketujuh kabupaten yang masuk dalam badan danau toba pada tahun 2019 dan
2020 telah dilakukan pekerjaan jasa konsultasi Pengukuran dan Pemetaan Sempadan
Danau Toba dan Desain Daya Rusak Pinggiran Danau Toba dengan tujuan untuk:

1. Melakukan pengukuran batas badan dan sempadan Danau Toba serta


Penyusunan Dokumen Rancangan Penetapan Badan dan Sempadan Danau
yang lingkup areanya berada di pinggiran Danau Toba;
2. Melakukan identifikasi, inventarisasi dan evaluasi kondisi daya rusak air pada
tepi Danau Toba; dan
3. Melakukan pengukuran topografi dan desain pengendalian daya rusak sungai
yang bermuara ke Danau Toba;

1.2. IDENTIFIKASI KONDISI SEMPADAN DANAU TOBA

Identifikasi kondisi sempadan di Danau Toba berdasarkan hasil pericikan yang


dilakukan pada tahun 2019 dan 2020 disepakati ada 14 kategori yang diidentifikasi jumlah
dan luas bidangnya, yaitu sebagai berikut:

2
No. Jenis Pericikan Simbol Definisi Tinjauan
1 Rumah Bangunan yang berfungsi Bangunan rumah menempati lahan berkepemilikan dapat berupa
sebagai tempat tinggal atau bangunan non permanen (struktur tidak kuat, biasanya tersusun
hunian dan sarana atas kayu), semi permanen (struktur lumayan kuat, biasanya
pembinaan keluarga. tersusun kombonasi batu bata dan kayu), dan permanen (struktur
Sumber: KP-07
STANDAR kuat, memiliki pondasi rumah dan bangunan penyusun berupa
PENGGAMBARAN batu bata/beton cor).
2 Warung, (gambar sendok dan Bangunan perniagaan Jenis bangunan perniagaan yang lebih terarah pada pelayanan
garpu)
Restoran, publik tentang jual beli barang konsumsi.
Sumber:
Rumah Makan, Kesepakatan diskusi Pada daerah danau Toba, warung merupakan tempat makan
konsultan dan
Toko dengan pelayanan terbatas/kecil yang biasanya banyak ditemui di
direksi
jalan kolektor sekunder.
Restoran dan rumah makan merupakan tempat makan dengan
pelayanan sedang hingga besar yang biasanya banyak ditemui di
jalan arteri primer dan kolektor primer.
Toko merupakan tempat jual beli barang dengan pelayanan
sedang hingga besar yang biasanya banyak ditemui di jalan arteri
primer dan kolektor primer.
3 Simbol dibuat + dikarenakan mayoritas penduduk di Danau Toba
Tugu, Makam, Bangunan yang
memeluk agama Kristen dan Katolik.
Situs Sejarah mempunyai nilai sejarah
Dalam istilah Batak, Tugu disebut juga Simin, maksudnya
khususnya di daerah
bangunan terbuat dari semen untuk membedakan dari makam
Danau Toba

3
No. Jenis Pericikan Simbol Definisi Tinjauan
Sumber: KP-07 biasa. Tugu merupakan sebuah karya seni yang mengandung
STANDAR
makna untuk peringatan suatu peristiwa, atau untuk menghormati
PENGGAMBARAN
orang atau kelompok yang berjasa. Yang membedakan makam
dengan tugu adalah besar bangunannya.
Sedangkan situs sejarah yang dijumpai di daerah danau toba,
sebagian besar memiliki tugu dan makam di dalamnya. Sehingga
tugu, makam, dan situs sejarah dapat digabungkan menjadi satu.
4 Bangunan Hotel, Homestay, Losmen, Penginapan merupakam
Hotel, Homestay, Bangunan penunjang
bangunan penunjang pariwisata yang jumlahnya banyak dan
Losmen, pariwisata
tersebar di Danau Toba. Keberadaan bangunan ini sangat jelas
Penginapan
dengan ditunjukkan papan nama yang menunjukkan bahwa
Sumber:
Kesepakatan diskusi bangunan tersebut merupakan hotel, homestay, losmen,
konsultan dan direksi
penginapan.
5 Bangunan fasilitas umum yang banyak dijumpai di sekitar Danau
Fasilitas Umum Sarana atau prasarana
Toba adalah fasilitas Pendidikan (berupa sekolah), fasilitas
(Sekolah, atau perlengkapan atau
Puskesmas, + alat-alat yang disediakan
Kesehatan (berupa rumah sakit, puskesmas, poliklinik, dll), fasilitas
perdagangan (berupa pajak/pasar dalam lingkup yang besar),
Pasar, Bank, dll) Sumber: oleh pemerintah yang
Kesepakatan diskusi perbankan (bank) dll.
dapat digunakan untuk
konsultan dan direksi
kepentingan bersama
dalam melaksanakan
kegiatan sehari-hari.

4
No. Jenis Pericikan Simbol Definisi Tinjauan
6 Simbol dibuat menyerupai bulan sabit dikarenakan untuk
Rumah Ibadah Tempat yang digunakan
membedakan antara .fasilitas umum dan tugu/makam.
oleh umat beragama untuk
Bangunan rumah ibadah sudah jelas dan mudan ditemui di sekitar
beribadah menurut ajaran
Danau Toba.
Sumber: KP-07 agama atau kepercayaan
STANDAR
mereka masing-masing
PENGGAMBARAN

7 Infrastruktur pemerintah adalah bangunan kantor pemerintahan


Infrastruktur Aset yang dapat
dan aset yang dibangun oleh pemerintah seperti perkantoran
Pemerintah menunjang kehidupan
terpadu (SKPD), bidang pertahanan (Kantor Polisi, TNI).
masyarakat luas dalam
Sumber: KP-07 segi sosial dan ekonomi.
STANDAR
PENGGAMBARAN

8 Bangunan ini sudah jelas jenisnya dan dapat dibedakan.


Kilang Padi/ Bangunan industri besar di
Bangunannya biasanya luas dan memiliki banyak pekerja di
Pabrik mana para pekerja
dalamnya.
mengolah benda atau
Sumber: KP-07 mengawasi pemrosesan
STANDAR
mesin dari satu produk
PENGGAMBARAN
menjadi produk lain,
sehingga mendapatkan
nilai tambah.

5
No. Jenis Pericikan Simbol Definisi Tinjauan
9 Bangunan rumah yang dihuni oleh keluarga batak di daerah danau
Rumah Adat Bangunan yang memiliki
Toba yang masih mempertahankan budaya adat dengan atap
ciri khas khusus, digunakan
rumah berbentuk solu (perahu) dengan atap yang simetris dan
untuk tempat hunian oleh
disanggah batu dan sebagian besar tersusun atas kayu. Rumah
Sumber: suatu suku bangsa tertentu
Kesepakatan diskusi adat ini banyak ditemui dan dapat dibedakan dengan jelas dengan
khususnya di sekitar Danau
konsultan dan direksi
rumah biasa.
Toba yaitu Rumah Adat
Batak.

10 Bidang lahan yang dibiarkan terbengkalai atau hanya sedikit


Kebun, Lahan Bidang lahan kosong
tanahnya yang dimanfaatkan, banyak ditumbuhi semak dan tidak
Tidak Produktif
terawat.

Sumber: KP-07
STANDAR
PENGGAMBARAN

11 Bidang lahan yang dimanfaatkan dengan mengolah tanah dan


Sawah, Tambak Bidang lahan yang digarap
menanami dengan tanaman yang menghasilkan seperti padi,
jagung, cabai, ketela pohon. Sawah dan tambak banyak ditemui di
pinggiran Danau Toba yang memanfaatkan air danau secara
Sumber: KP-07
STANDAR langsung untuk irigasi.
PENGGAMBARAN

6
No. Jenis Pericikan Simbol Definisi Tinjauan
12 Kawasan hutan dapat ditemui pada pinggiran danau Toba yang
Hutan Suatu kawasan yang
memiliki kondisi topografi berbukit – bukit dan belum ada jalan
ditumbuhi dengan lebat
akses.
Sumber: KP-07 oleh pepohonan dan
STANDAR
tumbuhan lainnya.
PENGGAMBARAN

13
Tempat Wisata Tempat tujuan yang Keseluruhan wilayah danau Toba merupakan tempat tujuan wisata
menawarkan daya tarik dan terdapat beberapa tempat saja yang telah dikelola dan
Sumber: wisata (pemandangan dikembangkan dengan baik sehingga banyak didatangi wisatawan.
Kesepakatan diskusi
alam)
konsultan dan
direksi

14
Kantor swasta Infrastruktur non Infrastruktur yang menunjang kehidupan masyarakat luas dalam
pemerintah. segi sosial dan ekonomi milik swasta seperti asuransi, bank
Sumber: swasta, .dll
Kesepakatan diskusi
konsultan dan direksi

7
Hasil pericikan untuk kabupaten yang masuk dalam sempadan danau toba dapat
dilihat sebagai berikut:

1. Kabupaten Dairi
Kecamatan Silahi Sabungan
Desa Paropo Desa Paropo I Desa Silalahi I Desa Silalahi II Desa Silalahi III Total
No. Uraian
Badan Air 905 Badan Air 905 Badan Air 905 Badan Air 905 Badan Air 905 Badan Air 905
Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2)
1 Rumah Tinggal 99 14166.18 120 11200.17 97 8505.03 155 19,798.26 157 14144.52 628 67,814.16
2 Warung, Restoran, Rumah Makan, Toko 15 6155.46 2 202.33 8 1130.91 17 4546.9 40 8489.5 82 20,525.11
3 Tugu, Makam, Situs Sejarah 3 2858.66 0 0 0 0 2 288.41 8 1264 13 4,411.07
4 Hotel, Homestay, Losmen, Penginapan 0 0 0 0 0 0 7 6472.68 6 1211.37 13 7,684.05
5 Fasilitas Umum ( Sekolah, Puskesmas, Pasar, Bank, Dll) 5 380.20 2 516.5 0 0 4 2271.22 6 888.29 17 4,056.21
6 Rumah Ibadah 1 118.55 1 217.51 0 0 1 1381.43 1 19.44 4 1,736.93
7 Infrasturktur Pemerintah 1 131.88 1 89.93 1 12.14 2 6729.76 3 229.03 8 7,192.74
8 Kilang Padi, Pabrik 1 59.15 4 256.72 1 90.03 1 40.11 2 173.25 9 619.26
9 Rumah Adat 0 0 2 195.5 0 0 2 436.081 10 931.88 14 1,563.46
10 Kebun, Lahan Tidak Produktif 6 16804.28 9 26918.21 0 0 2 405.04 7 14871.12 24 58,998.65
11 Sawah, Tambak 0 0 1 2169.91 0 0 0 0 0 0 1 2,169.91
12 Hutan 2 22202.54 0 0 0 0 5 444631.76 5 83907.50 12 550,741.80
13 Tempat Wisata 0 0 0 0 0 0 0 0 2 547.75 2 547.75
14 Kantor Swasta 0 0 0 0 0 0 0 0 1 121.88 1 121.88
Total 133 62876.91 142 41766.78 107 9738.11 198 487001.66 248 126799.53 828 728182.99

2. Kabupaten Dairi
KECAMATAN SILIMAHUTA
KECAMATAN HARANGGAOL HORISON
KECAMATAN DOLOK PARDAMEAN
KECAMATAN PEMATANG SIDAMANIK
KECAMATAN GIRSANG SIPANGAN BOLON
KABUPATEN SIMALUNGUN

No. Uraian Badan Air Elevasi +905 Badan Air Elevasi +905 Badan Air Elevasi +905 Badan Air Elevasi +905 Badan Air Elevasi +905 Badan Air Elevasi +905

Unit Luas (m²) Unit Luas (m²) Unit Luas (m²) Unit Luas (m²) Unit Luas (m²) Unit Luas (m²)
1 Rumah Tinggal 210.00 14,567.20 604.00 49,833.48 175.00 16,613.42 214.00 25,526.31 199.00 26,236.48 1,402.00 132,776.88
2 Warung, Restoran, Rumah Makan, Toko 9.00 615.32 51.00 3,777.69 24.00 1,821.75 19.00 1,790.56 28.00 4,313.43 131.00 12,318.75
3 Tugu, Makam, Situs Sejarah 3.00 167.80 11.00 434.75 17.00 780.76 30.00 4,550.55 5.00 948.71 66.00 6,882.57
4 Hotel, Homestay, Losmen, Penginapan - - 2.00 1,943.25 19.00 11,748.88 1.00 381.75 41.00 67,709.26 63.00 81,783.14
5 Fasilitas Umum ( Sekolah, Puskesmas, Pasar, Bank, Dll) 7.00 2,597.33 27.00 9,305.65 10.00 697.75 6.00 1,378.78 8.00 4,200.95 58.00 18,180.46
6 Rumah Ibadah 4.00 516.66 10.00 2,073.70 4.00 534.06 3.00 591.49 4.00 974.34 25.00 4,690.24
7 Infrastruktur Pemerintah 3.00 889.19 10.00 3,784.76 - - - - 7.00 3,091.80 20.00 7,765.75
8 Kilang Padi, Pabrik 1.00 59.48 19.00 2,025.28 11.00 1,027.81 11.00 3,367.38 7.00 1,027.53 49.00 7,507.48
9 Kebun, Lahan Tidak Produktif - - 5.00 155,384.55 - - 13.00 34,964.73 1.00 723.34 19.00 191,072.62
10 Sawah, Tambak - - - - - - - - - - - -
11 Hutan 2.00 227,470.10 4.00 630,741.36 2.00 403,216.11 6.00 716,711.69 1.00 601,291.94 15.00 2,579,431.20
12 Tempat Wisata - - 9.00 833.50 9.00 36,842.01 4.00 3,044.36 - - 22.00 40,719.87
13 Kantor Swasta - - - - 1.00 310.68 - - - - 1.00 310.68
14 Rumah Adat - - 1.00 103.32 - - 4.00 499.66 - - 5.00 602.98
Total 239.00 246,883.08 753.00 860,241.28 272.00 473,593.22 311.00 792,807.26 301.00 710,517.78 1,876.00 3,084,042.62

3. Kabupaten Dairi
KECAMATAN MEREK
DESA SIKODON-KODON DESA TONGGING DESA SIBOLANGIT TOTAL
No. Uraian
Badan Air 905 Badan Air 905 Badan Air 905 Badan Air 905
Unit Luas (m²) Unit Luas (m²) Unit Luas (m²) Unit Luas (m²)
1 Rumah Tinggal 37.00 3,399.86 57.00 4,796.88 43.00 3,073.00 137.00 11,269.74
2 Warung, Restoran, Rumah Makan, Toko - - 38.00 11,130.99 1.00 44.50 39.00 11,175.49
3 Tugu, Makam, Situs Sejarah 5.00 2,197.30 1.00 85.63 - - 6.00 2,282.93
4 Hotel, Homestay, Losmen, Penginapan - - 12.00 18,637.12 - - 12.00 18,637.12
5 Fasilitas Umum ( Sekolah, Puskesmas, Pasar, Bank, Dll) 1.00 1,604.38 2.00 777.18 - - 3.00 2,381.56
6 Rumah Ibadah - - 1.00 152.47 - - 1.00 152.47
7 Infrastruktur Pemerintah - - - - - - - -
8 Kilang Padi, Pabrik - - - - 3.00 111.72 3.00 111.72
9 Kebun, Lahan Tidak Produktif 1.00 135,105.39 6.00 32,152.71 - - 7.00 167,258.10
10 Sawah, Tambak 3.00 3,218.90 - 3,764.79 - - 3.00 6,983.69
11 Hutan - - 1.00 70,074.16 1.00 362,106.52 2.00 432,180.68
12 Tempat Wisata - - - - - - - -
13 Kantor Swasta - - - - - - - -
14 Rumah Adat - - - - - - - -
Total 47.00 145,525.83 118.00 141,571.92 48.00 365,335.74 213.00 652,433.49

8
4. Kabupaten Toba
Kecamatan Ajibata Kecamatan Lumban Julu Kecamatan Uluan Kecamatan PorseaKecamatan Siantar Narumonda
No. Uraian Badan Air +905 Badan Air +905 Badan Air +905 Badan Air +905 Badan Air +905
Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2)
1 Rumah Tinggal 290.00 31,375.21 75.00 8,009.66 135.00 19,216.55 12.00 3,247.98 3.00 548.18
2 Warung, Restoran, Rumah Makan, Toko 111.00 12,913.52 2.00 356.83 6.00 694.13 - - - -
3 Tugu, Makam, Situs Sejarah 14.00 966.32 4.00 169.84 24.00 1,439.71 2.00 3,184.68 - -
4 Hotel, Homestay, Losmen, Penginapan 51.00 9,674.91 1.00 69.69 - - - - - -
5 Fasilitas Umum ( Sekolah, Puskesmas, Pasar, Bank, Dll) 33.00 16,131.94 2.00 70.22 3.00 313.82 1.00 252.16 - -
6 Rumah Ibadah 4.00 558.98 - - 3.00 876.34 - - - -
7 Infrasturktur Pemerintah 12.00 3,971.91 2.00 172.71 1.00 50.18 - - - -
8 Kilang Padi, Pabrik 13.00 3,161.69 4.00 224.75 1.00 16.47 1.00 7,305.78 - -
9 Rumah Adat 1.00 154.12 - - - - - - - -
10 Kebun, Lahan Tidak Produktif 13.00 48,880.94 2.00 2,662.12 136.00 285,292.35 138.00 376,378.81 15.00 62,777.48
11 Sawah, Tambak 2.00 321.03 2.00 19,540.87 111.00 413,022.12 - - 16.00 73,213.17
12 Hutan - - - - 1.00 163,723.71 - - - -
13 Tempat Wisata 53.00 11,742.45 - - - - 4.00 51,622.24 - -
14 Kantor Swasta 1.00 197.51 - - 1.00 8.38 - - - -
Total 598.00 140,050.54 94.00 31,276.69 422.00 884,653.75 158.00 441,991.66 34.00 136,538.82

Kecamatan Sigumpar Kecamatan Laguboti Kecamatan Balige Kecamatan Tampahan Kabupaten Toba
No. Uraian Badan Air +905 Badan Air +905 Badan Air +905 Badan Air +905 Badan Air +905
Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2)
1 Rumah Tinggal - - 78.00 10,290.01 470.00 72,506.05 59.00 3,889.22 1,122.00 149,082.85
2 Warung, Restoran, Rumah Makan, Toko - - 8.00 785.40 171.00 34,747.22 17.00 2,014.54 315.00 51,511.65
3 Tugu, Makam, Situs Sejarah - - 1.00 92.62 26.00 18,148.74 10.00 834.70 81.00 24,836.62
4 Hotel, Homestay, Losmen, Penginapan - - 2.00 1,540.18 19.00 5,990.41 7.00 10,822.94 80.00 28,098.13
5 Fasilitas Umum ( Sekolah, Puskesmas, Pasar, Bank, Dll) - - 1.00 156.29 14.00 5,908.63 4.00 582.48 58.00 23,415.54
6 Rumah Ibadah - - 1.00 422.92 2.00 583.11 - - 10.00 2,441.35
7 Infrasturktur Pemerintah - - 2.00 2,288.18 8.00 3,149.46 - - 25.00 9,632.44
8 Kilang Padi, Pabrik - - 3.00 730.35 8.00 1,129.22 1.00 79.34 31.00 12,647.59
9 Rumah Adat - - - - 2.00 152.53 - - 3.00 306.65
10 Kebun, Lahan Tidak Produktif 12.00 846,697.19 34.00 287,900.45 20.00 471,766.31 30.00 42,754.32 400.00 2,425,109.96
11 Sawah, Tambak 15.00 29,556.19 8.00 78,948.27 16.00 49,761.72 60.00 51,613.33 230.00 715,976.70
12 Hutan - - - - - - - - 1.00 163,723.71
13 Tempat Wisata - - 4.00 5,249.77 10.00 15,418.10 2.00 95.70 73.00 84,128.27
14 Kantor Swasta - - - - 3.00 301.07 - - 5.00 506.96
Total 27.00 876,253.38 142.00 388,404.45 769.00 679,562.56 190.00 112,686.57 2,434.00 3,691,418.41

5. Kabupaten Tapanuli Utara

Desa Sitanggor Desa Aritonang Desa Batu Binumbun


No. Uraian
Badan Air Elevasi +904
Badan Air Elevasi +905Badan Air Elevasi +904Badan Air Elevasi +905Badan Air Elevasi +904Badan Air Elevasi +905
Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2)
1.00 Rumah Tinggal 29.00 3,586.22 32.00 3,988.34 - - - - 51.00 4,258.16 54.00 4,528.70
2.00 Warung, Restoran, Rumah Makan, Toko - - - - - - - - 2.00 77.79 2.00 77.79
3.00 Tugu, Makam, Situs Sejarah 5.00 184.98 5.00 187.10 - - - - 9.00 3,415.87 10.00 3,591.69
4.00 Hotel, Homestay, Losmen, Penginapan - - - - - - - - - - - -
5.00 Fasilitas Umum ( Sekolah, Puskesmas, Pasar, Bank, Dll) - - - - - - - - 1.00 88.60 1.00 88.60
6.00 Rumah Ibadah - - - - - - - - 1.00 259.05 1.00 259.05
7.00 Infrastruktur Pemerintah - - - - - - - - - - - -
8.00 Kilang Padi, Pabrik - - - - - - - - - - - -
9.00 Rumah Adat - - - - - - - - - - - -
10.00 Kebun, Lahan Tidak Produktif 9.00 2,564.00 10.00 2,704.15 3.00 20,859.33 3.00 22,214.52 19.00 74,235.37 21.00 78,041.32
11.00 Sawah, Tambak - - - - - - - - 1.00 496.97 1.00 496.97
12.00 Hutan - - - - - - - - - - - -
13.00 Tempat Wisata - - - - - - - - - - - -
14.00 Kantor Swasta - - - - - - - - - - - -
Total 43.00 6,335.20 47.00 6,879.58 3.00 20,859.33 3.00 22,214.52 84.00 82,831.81 90.00 87,084.11

Desa Unte Mungkur Desa Hutana Godang Desa Silali Toruan


No. Uraian
Badan Air Elevasi +904Badan Air Elevasi +905Badan Air Elevasi +904
Badan Air Elevasi +905Badan Air Elevasi +904Badan Air Elevasi +905
Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2)
1.00 Rumah Tinggal 80.00 13,794.57 88.00 15,126.96 2.00 119.22 9.00 1,103.42 16.00 1,247.75 18.00 1,634.66
2.00 Warung, Restoran, Rumah Makan, Toko 2.00 267.13 2.00 2,673.13 1.00 3,912.59 2.00 5,215.15 3.00 753.87 3.00 753.87
3.00 Tugu, Makam, Situs Sejarah 15.00 5,786.86 16.00 6,246.50 - - 1.00 39.53 1.00 278.88 1.00 970.48
4.00 Hotel, Homestay, Losmen, Penginapan 2.00 9,033.35 2.00 9,546.81 - - - - - - - -
5.00 Fasilitas Umum ( Sekolah, Puskesmas, Pasar, Bank, Dll) 2.00 2,760.59 2.00 3,577.47 1.00 1,226.97 1.00 1,226.97 - - - -
6.00 Rumah Ibadah 2.00 263.21 3.00 559.68 - - - - - - - -
7.00 Infrastruktur Pemerintah - - - - 1.00 1,823.22 1.00 2,639.79 - - - -
8.00 Kilang Padi, Pabrik - - - - - - - - - - - -
9.00 Rumah Adat - - - - - - - - - - - -
10.00 Kebun, Lahan Tidak Produktif 21.00 40,160.17 30.00 44,600.15 1.00 18,828.64 5.00 29,145.74 4.00 2,002.71 6.00 4,527.79
11.00 Sawah, Tambak 2.00 4,933.21 2.00 5,508.57 2.00 21,154.00 3.00 26,780.23 16.00 32,212.16 16.00 38,923.21
12.00 Hutan - - - - - - - - - - - -
13.00 Tempat Wisata 1.00 3,917.33 1.00 4,718.45 - - - - - - - -
14.00 Kantor Swasta - - - - - - - - - - - -
Total 127.00 80,916.42 146.00 92,557.72 8.00 47,064.64 22.00 66,150.84 40.00 36,495.37 44.00 46,810.01

9
Desa Bariba Ni Aek Desa Huta Lontung Desa Papande
No. Uraian
Badan Air Elevasi +904Badan Air Elevasi +905Badan Air Elevasi +904Badan Air Elevasi +905Badan Air Elevasi +904Badan Air Elevasi +905
Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2)
1.00 Rumah Tinggal 13.00 4,002.52 16.00 5,443.61 84.00 25,038.69 85.00 25,781.10 107.00 9,729.16 114.00 11,095.06
2.00 Warung, Restoran, Rumah Makan, Toko 2.00 189.35 2.00 189.35 12.00 1,261.56 12.00 1,385.07 3.00 444.72 3.00 444.72
3.00 Tugu, Makam, Situs Sejarah 3.00 1,532.56 5.00 1,422.83 11.00 2,650.39 12.00 3,094.23 7.00 457.06 7.00 468.94
4.00 Hotel, Homestay, Losmen, Penginapan 1.00 571.24 1.00 571.24 1.00 190.70 1.00 190.70 - - - -
5.00 Fasilitas Umum ( Sekolah, Puskesmas, Pasar, Bank, Dll) 1.00 11.00 1.00 11.00 - - - - - - 1.00 9.98
6.00 Rumah Ibadah - - - - 1.00 94.93 1.00 94.93 2.00 257.27 2.00 388.45
7.00 Infrastruktur Pemerintah - - - - 1.00 213.96 1.00 213.96 1.00 7.86 1.00 56.21
8.00 Kilang Padi, Pabrik - - - - - - - - - - - -
9.00 Rumah Adat - - - - - - - - - - - -
10.00 Kebun, Lahan Tidak Produktif 10.00 12,386.44 11.00 13,920.53 20.00 37,361.44 22.00 40,236.00 2.00 1,558.79 2.00 1,627.66
11.00 Sawah, Tambak 8.00 32,283.28 9.00 37,347.87 1.00 2,154.85 1.00 2,154.85 - - - -
12.00 Hutan - - - - - - - - - - - -
13.00 Tempat Wisata 1.00 209.91 1.00 209.91 - - - - - - - -
14.00 Kantor Swasta - - - - - - - - - - - -
Total 39.00 51,186.31 46.00 59,116.33 131.00 68,966.52 135.00 73,150.84 122.00 12,454.86 130.00 14,091.02

Desa Sampuran Desa Sibandang TOTAL


No. Uraian
Badan Air Elevasi +904Badan Air Elevasi +905Badan Air Elevasi +904Badan Air Elevasi +905 Badan Air Elevasi +905
Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2)
1.00 Rumah Tinggal 49.00 4,665.02 50.00 4,672.12 68.00 7,905.66 70.00 8,268.73 536.00 81,642.70
2.00 Warung, Restoran, Rumah Makan, Toko 1.00 38.15 1.00 38.15 1.00 189.04 1.00 189.04 28.00 10,966.27
3.00 Tugu, Makam, Situs Sejarah 3.00 293.74 3.00 293.74 - - - - 60.00 16,315.04
4.00 Hotel, Homestay, Losmen, Penginapan - - - - - - - - 4.00 10,308.75
5.00 Fasilitas Umum ( Sekolah, Puskesmas, Pasar, Bank, Dll) - - - - - - - - 6.00 4,914.02
6.00 Rumah Ibadah 1.00 40.62 1.00 40.62 1.00 0.45 1.00 5.92 9.00 1,348.65
7.00 Infrastruktur Pemerintah - - - - - - - - 3.00 2,909.96
8.00 Kilang Padi, Pabrik - - - - - - - - - -
9.00 Rumah Adat - - - - - - - - - -
10.00 Kebun, Lahan Tidak Produktif - - - - - - - - 110.00 237,017.85
11.00 Sawah, Tambak - - - - - - - - 32.00 111,211.70
12.00 Hutan - - - - - - - - - -
13.00 Tempat Wisata - - - - - - - - 2.00 4,928.36
14.00 Kantor Swasta - - - - - - - - - -
Total 54.00 5,037.53 55.00 5,044.63 70.00 8,095.15 72.00 8,463.69 790.00 481,563.29

6. Kabupaten Humbang Hasundutan


Kecamatan Bakti Raja
Desa Simangulampe Desa Sinambela Desa Marbun Toruan Desa Tipang Total
No. Uraian
Badan Air 905 Badan Air 905 Badan Air 905 Badan Air 905 Badan Air 905
Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2)
1.00 Rumah Tinggal 60.00 12,394.34 28.00 2,006.91 51.00 4,804.14 93.00 7,937.61 232.00 27,143.00
2.00 Warung, Restoran, Rumah Makan, Toko 13.00 2,964.01 1.00 87.49 2.00 141.06 3.00 1,194.67 19.00 4,387.23
3.00 Tugu, Makam, Situs Sejarah 12.00 602.43 4.00 327.97 2.00 68.58 21.00 1,686.84 39.00 2,685.81
4.00 Hotel, Homestay, Losmen, Penginapan 3.00 1,322.22 - - 1.00 235.17 1.00 174.80 5.00 1,732.19
5.00 Fasilitas Umum ( Sekolah, Puskesmas, Pasar, Bank, Dll) 2.00 990.80 2.00 1,722.83 2.00 619.05 1.00 946.16 7.00 4,278.83
6.00 Rumah Ibadah 1.00 449.77 - - 1.00 69.97 - - 2.00 519.75
7.00 Infrasturktur Pemerintah - - 2.00 616.47 1.00 57.89 1.00 63.28 4.00 737.64
8.00 Kilang Padi, Pabrik - - - - 1.00 32.71 1.00 54.77 2.00 87.48
9.00 Rumah Adat 1.00 53.78 - - - - 3.00 298.20 4.00 351.99
10.00 Kebun, Lahan Tidak Produktif 4.00 5,014.33 4.00 21,946.25 14.00 18,659.61 7.00 15,549.40 29.00 61,169.58
11.00 Sawah, Tambak 1.00 1,165.69 1.00 36.45 2.00 2,130.98 8.00 59,537.57 12.00 62,870.69
12.00 Hutan 10.00 177,879.88 - - 1.00 66,309.08 1.00 16,687.01 12.00 260,875.96
13.00 Tempat Wisata - - - - - - - - - -
14.00 Kantor Swasta - - - - - - - - - -
Total 107.00 202,837.25 42.00 26,744.37 78.00 93,128.22 140.00 104,130.30 367.00 426,840.15

10
7. Kabupaten Samosir

Kecamatan Sitio-Tio Kecamatan HarianKecamatan Sianjur Mula-Mula


No. Uraian Badan Air Elevasi +905 Badan Air Elevasi +905 Badan Air Elevasi +905
Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2)
1 Rumah Tinggal 457.00 46,577.83 101.00 11,691.55 259.00 23,187.06
2 Warung, Restoran, Rumah Makan, Toko 4.00 613.35 17.00 680.97 1.00 1,361.95
3 Tugu, Makam, Situs Sejarah 57.00 5,486.67 11.00 650.37 6.00 1,254.17
4 Hotel, Homestay, Losmen, Penginapan 1.00 975.78 - - - -
5 Fasilitas Umum ( Sekolah, Puskesmas, Pasar, Bank, Dll) 11.00 5,238.52 9.00 2,434.77 5.00 4,775.14
6 Rumah Ibadah 6.00 1,376.80 1.00 200.72 6.00 401.45
7 Infrastruktur Pemerintah 7.00 558.31 4.00 906.69 1.00 1,749.78
8 Kilang Padi, Pabrik 13.00 1,297.72 6.00 392.23 5.00 593.90
9 Rumah Adat 17.00 1,048.26 1.00 264.26 26.00 528.52
10 Kebun, Lahan Tidak Produktif 15.00 75,684.87 4.00 81,731.56 1.00 163,463.13
11 Sawah, Tambak 35.00 95,281.86 26.00 126,199.86 7.00 220,239.56
12 Hutan 6.00 222,052.95 - - 7.00 -
13 Tempat Wisata - - - - - -
14 Kantor Swasta - - 3.00 165.10 - 330.21
Kecamatan 629.00 456,192.92 183.00 225,318.10 324.00 417,884.87

Kecamatan Pangururan Kecamatan Simanindo Kecamatan Onan Runggu


No. Uraian Badan Air Elevasi +905 Badan Air Elevasi +905 Badan Air Elevasi +905
Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2)
1 Rumah Tinggal 545.00 88,589.48 676.00 377,166.91 336.00 38,143.17
2 Warung, Restoran, Rumah Makan, Toko 33.00 7,429.17 116.00 17,715.72 15.00 1,460.74
3 Tugu, Makam, Situs Sejarah 35.00 2,785.91 46.00 3,626.29 56.00 3,373.14
4 Hotel, Homestay, Losmen, Penginapan 12.00 23,815.47 66.00 178,313.51 3.00 2,231.71
5 Fasilitas Umum ( Sekolah, Puskesmas, Pasar, Bank, Dll) 22.00 25,109.14 12.00 12,931.05 15.00 4,226.19
6 Rumah Ibadah 7.00 13,214.20 4.00 1,221.33 10.00 6,016.97
7 Infrastruktur Pemerintah 7.00 1,767.82 3.00 556.38 7.00 1,627.89
8 Kilang Padi, Pabrik 15.00 1,393.02 10.00 6,535.57 8.00 704.48
9 Rumah Adat 6.00 760.07 54.00 5,885.51 28.00 32,683.18
10 Kebun, Lahan Tidak Produktif 107.00 253,183.30 56.00 85,194.67 1.00 710.32
11 Sawah, Tambak 51.00 179,873.68 13.00 275,529.45 5.00 18,934.35
12 Hutan - - - - - -
13 Tempat Wisata 5.00 115,926.98 7.00 28,813.65 - -
14 Kantor Swasta 2.00 715.70 1.00 107.67 6.00 494.67
Kecamatan 847.00 714,563.92 1,064.00 993,597.69 490.00 110,606.80

Kecamatan Nainggolan Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir


No. Uraian Badan Air Elevasi +905 Badan Air Elevasi +905 Badan Air Elevasi +905
Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2)
1 Rumah Tinggal 242.00 22,775.73 224.00 24,548.44 2,840.00 632,680.16
2 Warung, Restoran, Rumah Makan, Toko 13.00 726.32 4.00 550.78 203.00 30,539.00
3 Tugu, Makam, Situs Sejarah 25.00 705.59 13.00 1,003.89 249.00 18,886.04
4 Hotel, Homestay, Losmen, Penginapan - - 1.00 247.34 83.00 205,583.82
5 Fasilitas Umum ( Sekolah, Puskesmas, Pasar, Bank, Dll) 7.00 725.45 20.00 1,880.96 101.00 57,321.20
6 Rumah Ibadah 6.00 1,252.85 2.00 257.98 42.00 23,942.31
7 Infrastruktur Pemerintah 5.00 644.07 4.00 462.20 38.00 8,273.12
8 Kilang Padi, Pabrik 2.00 56.57 2.00 482.77 61.00 11,456.27
9 Rumah Adat 10.00 770.78 8.00 431.17 150.00 42,371.75
10 Kebun, Lahan Tidak Produktif 18.00 23,723.34 13.00 20,805.15 215.00 704,496.33
11 Sawah, Tambak 17.00 145,674.77 29.00 411,527.62 183.00 1,473,261.14
12 Hutan - - - - 13.00 222,052.95
13 Tempat Wisata - - - - 12.00 144,740.63
14 Kantor Swasta - - 1.00 343.85 13.00 2,157.20
Kecamatan 345.00 197,055.47 321.00 462,542.16 4,203.00 3,577,761.92

11
Tabel Rekapitulasi Hasil Pericikan di Sempadan Danau Toba Seluruh Kabupaten

KABUPATEN
DAIRI SIMALUNGUN KARO TOBA TAPUT HUMBAHAS SAMOSIR
No. Uraian
Badan Air 905 Badan Air 905 Badan Air 905 Badan Air 905 Badan Air 905 Badan Air 905 Badan Air 905
Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2) Unit Luas (m2)
1 Rumah Tinggal 628.00 67,814.16 1,402.00 132,776.88 137.00 11,269.74 1,122.00 149,082.85 536.00 81,642.70 232.00 27,143.00 2,840.00 632,680.16
2 Warung, Restoran, Rumah Makan, Toko 82.00 20,525.11 131.00 12,318.75 39.00 11,175.49 315.00 51,511.65 28.00 10,966.27 19.00 4,387.23 203.00 30,539.00
3 Tugu, Makam, Situs Sejarah 13.00 4,411.07 66.00 6,882.57 6.00 2,282.93 81.00 24,836.62 60.00 16,315.04 39.00 2,685.81 249.00 18,886.04
4 Hotel, Homestay, Losmen, Penginapan 13.00 7,684.05 63.00 81,783.14 12.00 18,637.12 80.00 28,098.13 4.00 10,308.75 5.00 1,732.19 83.00 205,583.82
5 Fasilitas Umum ( Sekolah, Puskesmas, Pasar, Bank, Dll) 17.00 4,056.21 58.00 18,180.46 3.00 2,381.56 58.00 23,415.54 6.00 4,914.02 7.00 4,278.83 101.00 57,321.20
6 Rumah Ibadah 4.00 1,736.93 25.00 4,690.24 1.00 152.47 10.00 2,441.35 9.00 1,348.65 2.00 519.75 42.00 23,942.31
7 Infrasturktur Pemerintah 8.00 7,192.74 20.00 7,765.75 - - 25.00 9,632.44 3.00 2,909.96 4.00 737.64 38.00 8,273.12
8 Kilang Padi, Pabrik 9.00 619.26 49.00 7,507.48 3.00 111.72 31.00 12,647.59 - - 2.00 87.48 61.00 11,456.27
9 Rumah Adat 14.00 1,563.46 19.00 191,072.62 7.00 167,258.10 3.00 306.65 - - 4.00 351.99 150.00 42,371.75
10 Kebun, Lahan Tidak Produktif 24.00 58,998.65 - - 3.00 6,983.69 400.00 2,425,109.96 110.00 237,017.85 29.00 61,169.58 215.00 704,496.33
11 Sawah, Tambak 1.00 2,169.91 15.00 2,579,431.20 2.00 432,180.68 230.00 715,976.70 32.00 111,211.70 12.00 62,870.69 183.00 1,473,261.14
12 Hutan 12.00 550,741.80 22.00 40,719.87 - - 1.00 163,723.71 - - 12.00 260,875.96 13.00 222,052.95
13 Tempat Wisata 2.00 547.75 1.00 310.68 - - 73.00 84,128.27 2.00 4,928.36 - - 12.00 144,740.63
14 Kantor Swasta 1.00 121.88 5.00 602.98 - - 5.00 506.96 - - - - 13.00 2,157.20
Total 828.00 728,182.99 1,876.00 3,084,042.62 213.00 652,433.49 2,434.00 3,691,418.41 790.00 481,563.29 367.00 426,840.15 4,203.00 3,577,761.92

12
1.3. KONDISI SEMPADAN DANAU TERHADAP TUTUPAN LAHAN

Penutupan lahan merupakan garis yang menggambarkan batas penampakan area


penutupan diatas permukaan bumi yang terdiri dari bentang alam dan/atau bentang
buatan, (UU No.4, 2011). Penutupan lahan dapat pula berarti tutupan biofisik pada
permukaan bumi yang dapat diamati dan merupakan hasil pengaturan, aktivitas dan
pelakuan manusia yang dilakukan pada jenis penutupan lahan tertentu untuk melakukan
kegiatan produksi ataupun perawatan tersebut. Kelas penutupan lahan dibagi menjadi dua
bagian besar, yaitu daerah bervegetasi dan daerah tidak bervegetasi. Semua kelas yang
penutup lahan dalam kategori daerah bervegetasi memiliki kategori dari bentuk tumbuhan,
bentuk tutupan, tinggi tumbuhan dan distribusi spasialnya sedangkan dalam kategori
daerah tak bervegetasi pendetailan kelas mengacu pada aspek permukaan tutupan lahan,
distribusi atau kepadatan dan ketinggian atau kedalaman objek, (SNI 7645, 2010).
Penutupan lahan skala nasional memiliki 22 kelas penutupan lahan dengan7 kelas
penutupan hutan dan 16 kelas penutupan bukan hutan. Penetapan standar kelas ini
didasarkan pada pemenuhan kepentingan di lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan secara khusus dan institusi-institusi terkait tingkat nasional secara umum, (SNI
7645 - 2010).

Tabel Kelas Penutupan Lahan

Sumber : SNI 7645 – 2010

13
1.3.1. Klasifikasi Penutupan Lahan

Istilah penutupan lahan berkaitan dengan jenis kenampakan yang ada di


permukaan bumi seperti bangunan perkotaan, danau, salju dan lain-lain. Kegiatan
klasifikasi penutupan lahan dilakukan untuk menghasilkan kelas-kelas penutupan yang
diinginkan. Kelas-kelas penutupan lahan yang diinginkan disebut dengan skema klasifikasi
atau sistem klasifikasi.

Klasifikasi penutupan lahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Republik Indonesia yang dikeluarkan tahun 2020 dibandingkan dengan hasil identifikasi di
sempadan Danau Toba didapat hasil sebagai berikut:

1. Pertanian Lahan Kering


Semua aktivitas pertanian di lahan kering seperti tegalan, kebun campuran dan
ladang. Secara umumnya pertanian lahan kering sering mengalami perubahan
luas hal ini dikarenakan adanya beberapa areal hutan lahan kering, hutan
tanaman, dan persawahan menjadi areal pertanian lahan kering. Pada
beberapa areal pertanian lahan kering ada juga yang telah dilakukan
reforestasi.
Wilayah Kabupaten Toba, Samosir, Simalungun, dan Karo sebagian besar
sempadannya terdiri dari pertanian lahan kering. Luas pertanian lahan kering
untuk masing – masing kabupaten berdasarkan hasil pericikan yaitu 715,976
m2, 1,473,261 m2, 2,579,431 m2, dan 432,180 m2. Kabupaten Simalungun
memiliki luas pertanian lahan kering yang paling besar dibanding yang lainnya
dikarenakan memiliki akses jalan yang sudah terbangun daripada Kabupaten
Toba. Kabupaten Toba sendiri memiliki panjang garis pantai 118,953 km
dibandingkan dengan Kabupaten Simalungun sepanjang 79,497 km namun
karena akses jalan yang belum tersedia dan kondisi topografi yang curam di
pinggiran danau toba maka banyak lahan yang tidak termanfaatkan secara
maksimal.
2. Pertanian Lahan Kering Campur Semak
Semua aktivitas pertanian di lahan kering berselang-seling dengan semak,
belukar dan hutan bekas tebangan. Paling banyak dijumpai di Kabupaten
Simalungun sebelah utara.
3. Belukar
Kawasan bekas hutan lahan kering yang telah tumbuh kembali atau kawasan
dengan liputan pohon jarang (alami) atau kawasan dengan dominasi vegetasi
rendah (alami). Kawasan ini biasanya tidak menampakkan lagi bekas/bercak

14
tebangan. Kawasan belukar paling banyak ditemui di Kabupaten Samosir yang
berbatasan dengan daratan Sumatera/bagian barat dan Humbahas.
4. Hutan Lahan Kering Sekunder
Seluruh kenampakan hutan dataran rendah, perbukitan dan pegunungan yang
telah menampakan bekas penebangan kenampakan aluran dan bercak bekas
tebang. Wilayah ini paling banyak ditemui di Kabupaten Samosir, Dairi, dan
Simalungun. Luasan hutan lahan kering sekunder paling besar adalah 550,741
m2 yang terdapat di Kabupaten Dairi.
5. Sawah
Semua aktivitas pertanian di lahan basah yang dicirikan oleh pola pematang.
Perubahan luas persawahan bisa berganti menjadi pemukiman,hutan tanaman
dan yang paling dominan yaitu menjadi pertanian lahan kering.
Luas penggunaan lahan sawah/tambak yang terbanyak adalah kabupaten
Simalungun dan Samosir dengan masing – masing luasan 2,579,431 m2 dan
1,473,261 m2. Kondisi topografi yang mendukung dengan sistem pengaliran air
secara gravitasi menjadi sebab banyaknya lahan sawah di Kabupaten
Simalungun dan Samosir.
6. Tanah Terbuka
Seluruh kenampakan lahan terbuka tanpa vegetasi (singkapan batuan puncak
gunung, kawah vulkan, gosong pasir, pasir pantai) tanah terbuka bekas
kebakaran dan tanah terbuka yang ditumbuhi rumput/alang-alang.
Kenampakan tanah terbuka untuk pertambangan, sedangkan lahan terbuka
bekas land clearing dimasukkan ke kelas pertanian dan perkebunan.
Pada Kabupaten Toba, lahan terbuka yang paling luas adalah kebun/lahan
tidak produktif seluas 2,425,109 m2. Kondisi topografi di Kabupaten Toba yang
berbukit – bukit dan tidak banyak jalan akses menjadi sebab tidak terolahnya
lahan tersebut.
7. Permukiman
Kawasan permukiman baik perkotaan, perdesaan, pelabuhan, bandara, industri
dll yang memperlihatkan pola alur yang rapat. Adapun hal yang memicu
perubahan pada permukiman yaitu perubahan penutupan lahan yang lain yaitu
hutan lahan kering sekunder, hutan tanaman, perkebunan, dan persawahan.
Pemukiman diperkirakan memang akan selalu meningkat seiring
bertambahnya penduduk. Selain untuk pembangunan rumah-rumah penduduk,
jalan dan fasilitas-fasilitas lain juga untuk pembangunan industri sehingga
memicu perubahan luas.

15
Permukiman terpusat yang paling jelas terlihat adalah di Kabupaten Toba dan
Samosir yaitu di Kecamatan Ajibata dan Pangururan. Sebagian besar destinasi
wisata dengan bangunan pelengkap seperti permukiman, hotel besar dan
rumah makan berada di wilayah Kabupaten Toba dan Samosir. Jumlah
keseluruhan permukiman (rumah tinggal, rumah makan, tugu, hotel, fasum,
rumah ibadah, infrastruktur pemerintah, tempat wisata dan perkantoran) di
Kabupaten Toba adalah 371,212 m2 dan untuk Kabupaten Samosir adalah .

Panjang garis badan danau seluruh kabupaten dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel panjang garis badan danau

No. Kabupaten Panjang Garis Badan Danau (km)


1 Dairi 21,558
2 Simalungun 79,497
3 Karo 12,819
4 Toba 118,953
5 Taput 35,713
6 Humbahas 14,067
7 Samosir 225,120

16
Gambar Peta Tutupan Lahan Sumatera Utara, Tahun 2020

17
1.3.2. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan merupakan bentuk secara fisik (visual) dari vegetasi, benda
alam, dan unsur-unsur kegiatan yang terdapat di permukaan bumi tanpa
memepertimbangkan dampak kegiatan yang dilakukan manusia terhadap obyek tersebut.
Pada dataran bumi sebagian terdiri dari perwujudan yang alami (penutupan lahan) seperti
vegetasi, salju dan lainnya sedangkan beberapa bagian lainnya merupakan hasil dari
kegiatan manusia manusia (penggunaan lahan). Beberpa kategori yang merupakan objek-
objek atau bagian-bagian yang merupakan kumpulan-kumpulan dalam suatu sistem yang
dibedakan atas berdasarkan sifat-sifat yang khusus atau berdasarkan isinya dan ketentuan
dalam kategori ini digunakan untuk menentukan dalam ketelitian proses identifikasi
penggunaan lahan.

Perubahan penggunaan lahan secara langsung menyebabkan terjadinya


perubahan tutupan lahan. Pengertian tentang penggunaan lahan dan penutupan lahan
penting untuk berbagai kegiatan perencanaan dan pengelolaan yang berhubungan dengan
permukaan bumi. Penutupan lahan berkaitan dengan jenis kenampakan yang ada
dipermukaan bumi, sedangkan penggunaan lahan berkaitan dengan kegiatan manusia
pada bidang lahan tertentu.

Perubahan penggunaan lahan memiliki dampak potensial besar terhadap


lingkungan bio-fisik dan sosial ekonomi. Secara umum penggunaan lahan digolongkan ke
dalam dua golongan, yaitu:

1. Penggunaan lahan pedesaan, secara umum di titik beratkan pada produksi


pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dan kehutanan (Arsyad,
2006).
2. Penggunaan lahan perkotaan, secara umum di titik beratkan untuk tempat
tinggal, pemusatan ekonomi, layanan jasa, dan pemerintahan (Arsyad, 2006).

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 26 tahun 2007 tentang


Penataan Ruang, tertulis: pemanfaatan ruang meliputi kawasan pedesaan, kawasan
perkotaan, kawasan lindung serta kawasan budidaya. Kawasan lindung adalah kawasan
yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang
mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan. Kawasan budidaya merupakan
kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk melakukan budidaya atas dasar
kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya buatan.

Dalam penggunaan lahan dibagi atas tujuh kategori, masing-masing adalah hutan,
semak/belukar, kebun campuran, pemukiman, sawah, tegalan, dan lahan terbuka.
Pengertian masing-masing penggunaan lahan mengikuti pengertian yang umum dikenal

18
dan biasa digunakan dalam klasifikasi penggunaan lahan. memberikan definisi dan
batasan yang jelas mengenai tipe-tipe penggunaan lahan di atas. Definisi hutan dinyatakan
sebagai wilayah yang ditutupi oleh vegetasi pepohonan, baik alami maupun yang dikelola,
dengan tajuk yang rimbun dan besar/lebat. Semak belukar merupakan hutan yang telah
dirambah atau dibuka, merupakan area transisi dari hutan lebat menjadi kebun atau lahan
pertanian, bisa berupa hutan dengan semak atau belukar dengan tajuk yang relatif kurang
rimbun. Kebun campuran adalah daerah yang ditumbuhi vegetasi tahunan satu jenis
maupun campuran baik dengan pola acak, maupun teratur sebagai pembatas tegalan.
Pemukiman lebih identik dengan kombinasi antara jalan, bangunan, pekarangan, dan
bangunan itu sendiri. Sawah merupakan daerah pertanian yang ditanami padi sebagai
tanaman utama dengan rotasi tertentu yang biasanya diairi sejak saat penanaman hingga
beberapa hari sebelum panen. Sedangkan tegalan merupakan daerah yang umumnya
ditanami tanaman semusim, namun pada sebagian lahan tidak ditanami, dengan vegetasi
yang umum dijumpai seperti padi gogo, singkong, jagung, kentang, kedelai, dan kacang
tanah. Lahan terbuka merupakan daerah yang tidak ditemukan vegetasi berkayu,
umumnya hanya jenis rerumputan maupun penggunaan lain akibat aktivitas manusia.

Dengan demikian maka apabila terjadi perubahan pada penggunaan lahan, maka
akan mempengaruhi keseluruhan sistem ekologi termasuk hidrologi pada wilayah DAS
tersebut. Dalam skala besar dampak perubahan tersebut adalah terjadinya gangguan
perilaku air sungai, pada musim hujan debit air sungai akan meningkat tajam sementara
pada musim kemarau debit air sangat rendah.

1.3.3. Koefisien Limpasan

Pada saat intensitas curah hujan melebihi laju infiltrasi, maka kelebihan air mulai
berakumulasi sebagai cadangan permukaan. Pada saat kapasitas cadangan permukaan
dilampaui, limpasan permukaan mulai sebagai suatu aliran lapisan yang tipis, dan pada
akhirnya air ini akan berkumpul ke dalam suatu aliran sungai yang rendah tetapi jika debit
sungai juga besar atau melampaui kapasitas sungai maka aliran permukaan tersebut akan
berakumulasi di daerah sekitar sungai atau daerah yang memiliki topografi yang lebih
rendah.

Ada faktor yang mempengaruhi laju aliran permukaan yaitu Karakteristik DAS
(Daerah Aliran Sungai) yang meliputi diantaranya yaitu, Luas dan bentuk DAS, Topografi
serta Tata guna lahan yang merupakan mempengaruhi besarnya aliran permukaan. Tata
guna lahan memepengaruhi daya infiltrasi dan pada aliran permukaan yang
mempengaruhi tataguna lahan yaitu koefisien aliran (C) yang merupakan bilangan yang
menunjukkan perbandingan antara besarnya aliran permukaan dan besarnya curah hujan.

19
Nilai koefisien C ini berkisar antara 0 – 1. Nilai 0 menunjukkan bahwa semua air hujan yang
turun terinfiltrasi sempurna ke dalam tanah, sedangkan nilai C = 1 menunjukkan bahwa
seluruh air hujan mengalir sebagai aliran permukaan. Pada DAS nilai C yang baik yaitu
mendekati nol (0) dan semakin rusak suatu DAS maka harga C semakin mendekati satu.
Faktor utama yang mempengaruhi C adalah laju infilterasi tanah atau prosentase lahan
kedap air, kemiringan lahan, tanaman penutup tanah dan intensitas hujan. Nilai C berubah
dari waktu kewaktu sesuai dengan aliran permukaan didalam sungai terutama
kelembabpan tanah. Koefisien limpasa (C) dapat diperkirakan dengan mininjau tata guna
lahan.

Jika DAS terdiri dari berbagai macam penggunaan lahan dengan koefisien aliran
permukaan yang berbeda maka C yang dipakai adalah Koefisien DAS yang dapat dihitung
dengan rumus berikut.

Dimana :

Ai = Luas daerah penutupan lahan dengan jenis penutupan lahan i

Ci = Koefisien aliran permukaan jenis penutupan lahan i

N = Jumlah jenis penutup lahan.

Dari rumus diatas dapat dilihat jika nilai C Hutan adalah 0,1 maka 10% dari total
curah hujan akan menjadi air larian. Angka C merupakan indikator untuk menentukan
apakah suatu DAS tealah mengalami kerusakan. Nilai C yang besar berarti sebagian besar
air hujan menjadi larian, maka dampak akan terjadinya kerusakan pada DAS itu sangat
besar. Besaran nilai C berbeda-beda tergantung dari tofografi dan penggunaan lahan. Nilai
C pada berbagai topografi dan penggunaan lahan dapat dilihat pada tabel dibawah ini

20
Tabel Nilai Koefisien Limpasan ( C )

Sumber: Kodoatie dan Syarief, 2005

Koefisien limpasan permukaan diperoleh berdasarkan pada faktor kemiringan


lereng, penggunaan lahan, dan tekstur tanah. Infiltrasi merupakan kemampuan tanah
untuk meresapkan air (berkaitan dengan tekstur tanah, lereng, dan penutup
lahan/kerapatan vegetasi). Semakin rendah kemampuan infiltrasi tanah, semakin
lempung/halus tekstur tanahnya, semakin curam lereng, dan semakin rendahnya tutupan
vegetasinya, menjadikan debit puncak das tinggi. Besarnya koefisien limpasan yang
digunakan untuk pengukuran debit puncak memperhatikan kemungkinan perubahan
penggunan lahan di kemudian hari (melihat/memprediksi penggunaan lahan seperti apa
yang muncul pada beberapa tahun ke depan). Koefisien limpasan ini didapat dari
pemberian skor pada masing-masing variabel (lereng, infiltrasi, dan penggunaan lahan)
dengan memperhatikan seberapa besar pengaruh kondisi variabel tersebut dalam debit
puncak dan dengan memperhatikan luasan satuan lahan dan luasan das.

Berdasarkan tinjauan diatas untuk daerah sempadan Danau Toba, daerah yang
mempunyai lahan permukiman yang banyak seperti Kabupaten Samosir menyebabkan
laju limpasan yang tinggi sebesar 0,75. Maka tidak heran jika wilayah Kecamatan Tomok
dan Sitio Tio terjadi banjir pada beberapa tahun lalu dikarenakan kondisi tutupan lahan
yang sebagian besar adalah permukiman. Limpasan air permukaan yang tidak cepat
terserap dalam tanah akan mengalir ke tempat yang rendah atau sungai – sungai dan
menuju muara (Danau Toba).

Limpasan air yang besar dapat menyebabkan terjadinya erosi yang dibawa oleh
sungai – sungai yang bermuara di Danau Toba dan menyebabkan terjadinya penumpukan
sedimen di dalam danau.

21

Anda mungkin juga menyukai