Anda di halaman 1dari 19

Kota Seribu

Galur
Ahmad A. Ammar (1806197701)
Alief Sulthan J. (1806197595)
Febbiyanti Satyabudhi (1806137002)
Gadis Zeffilda (1806137021)
Mellinia Azni Nazilah (1806197670)
Muthia Tri Octavia (1806137116)
Revidia Rahma Sani (1806137160)
Sharifa Rania (1806197683)
Sidah Fahira (1806197512)
O u tlin
e

01 02
PENDAHULUAN PEMBAHASAN
Deksripsi desain Kota Transportasi, Penggunaan lahan,
Seribu Galur dan Manusia

03 04
USULAN KESIMPULAN
Masukan untuk desain Kota
Seribu Galur sebagai sistem
perkotaan
01
Pendahuluan
KOTA SERIBU GALUR
Tenunan

Design Kota Seribu Galur ini di rancang dengan


menggunakan sebuah Tenunan sebagai Inspirasinya.

Ibukota Indonesia dalam design ini diibaratkan dengan


sebuah tenunan, yang mana tenunan itu sendiri adalah
metafora dari sebuah persatuan, karena tenunan
menyatukan seribu galur.

Kota Seribu Galur adalah tenunan yang menyatukan


semua hal di indonesia yang beragam menjadi satu, yaitu
persatuan Indonesia. Design Ibukota
02
Pembahasan
PEMBAHASAN 1 - TRANSPO RTASI
High Speed Rail Kereta Api Lingkaran Feri
Kereta kecepatan tinggi Kereta Api Lingkaran yang Moda transportasi laut di
merupakan transportasi massal menghubungkan sub-kota, Teluk Balikpapan dari
dengan kecepatan di atas 200 pelayanan publik, dan pusat Pelabuhan Semayang
km/jam. HSR menghubungkan administrasi dan Balikpapan - Pelabuhan Ira
Kota Samarinda - Kabupaten pemerintahan.
Penajam Paser Utara
Jalur Distribusi

Jalan Tol Samarinda - Balikpapan yang membentangi IKN


baru yang terhubung langsung dengan pusat distribusi
pada sisi Selatan dan sebagai akses tunggal masuk ibu
kota.

Jaringan jalan yang tertata dan terhubung untuk setiap


wilayahnya, interkoneksi seluruh jalur transportasi ibu
kota negara (IKN) dapat memudahkan dan
menyamaratakan kedudukan setiap wilayahnya dengan
jangkauan yang lebih memudahkan karena saling terkait
antar hirarki jalan di sepanjang IKN Baru.
Jalur Transportasi Internal Kota
PEMBAHASAN 2 - Sabuk Hijau (Green Belt)
Istilah sabuk hijau (green belt) pertama kali digunakan di Inggris yang merujuk pada RTH yang diarahkan untuk mencegah
urban sprawl . Karena pembangunan dibatasi, berdampak pada pencegahan penggabungan kota, perlindungan karakter
perdesaan/kota historis, dan regenerasi kota cenderung lebih cepat terjadi (Grimwood dan Barton, 2021).

Kelebihan
● Di Penajam Paser, saat ini RTH hanya dialokasikan sekitar 46.814 yang masih lebih
rendah dari 30% luas totalnya (Perda Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 1 Tahun
2019)
● Green belt di Inggris menghemat tempat untuk pengolahan limbah, penelitian, dan
menyebabkan terwujudnya hutan kota. Khusus di Penajam Pasar untuk melindungi bakau

Kekurangan
● Green belt memakan banyak ruang, di Inggris sendiri menyebabkan pengeluaran negara
lebih banyak untuk mengatasi tunawisma dan menutup kesempatan ekonomi (Rosenthal,
2020)
● Walaupun menutup kesempatan-kesempatan lain, dalam sisi transportasi, sabuk hijau
seharusnya masih bisa sedikit dikompensasi. Harus terwujud spatial rebalancing
● Memastikan jangan sampai green belt menjadi underutilised land tanpa kajian mendalam
PEMBAHASAN 3 - Struktur Kota
● Memiliki bentuk struktur multiple nuclei city (teori inti
berganda)
● Pelayanan publik terletak di pusat kota bersama dengan
pusat pemerintahan
● Di ujung timur tata ruang dikonsepkan ala kota aerotropolis
karena terintegrasi dengan bandar udara
● Perumahan diletakan di area pusat dan di area pinggiran
(suburban)
● Distrik bisnis diletakan di area pusat kota berdampingan
dengan pusat administrasi dan pemerintahan
● Area pendidikan dan kesehatan tersebar di seluruh kota
untuk menjangkau pelayanan kesehatan dan pendidikan
kepada masyarakat
● Pariwisata terletak di area pinggiran kota, berupa: kawasan
konservasi hutan mangrove, pantai, hutan kota.
Perubahan Penggu naan Lahan

Analisis pola keruangan menekankan pada sebaran dan susunan elemen-elemen


pembentuk ruang baik berupa fenomena fisik maupun non fisik. Menit 1.15 - 1.30
menunjukkan pola penggunaan lahan untuk pusat kawasan yang berbeda - beda,
seperti permukiman, pariwisata, pemerintahan, pendidikan, dll. Perubahan
penggunaan lahan terlihat dimana semula lahan hijau (menit 1.39 - 1.50) lalu
berproses berkembang kearah pengkotaan.

(1.15 - 1.30 ) (1.39 - 1.50)


Penggu naan Lahan

Dikaitkan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah KalTim


tahun 2016 - 2036, desain IKN Kota Seribu Galur dimana
pusat administrasi IKN terletak di inti/pusat kota sudah
sesuai dengan rencana sistem perkotaan pada rancangan
struktur ruang RTRW 2016 - 2036.

Peruntukkan kawasan pariwisata dan permukiman dalam


desain IKN Kota Seribu Galur terlihat sinergi sesuai
dengan rencana kawasan budidaya pada rancangan pola
ruang RTRW 2016 - 2036.
Nilai - Nilai Budaya Lokal dan Pendatang
Menurut Gagasan Desain DKI JAKARTA:
Kawasan IKN Seribu
Galur, diharapkan menjadi Lingkup budaya di Provinsi DKI Jakarta yang tercermin yaitu Modernisasi
Ibu Kota Budaya bagi Kota futuristik dengan akses jaringan jalan aman, tenteram, dan lancar,
semua masyarakat serta gedung-gedung bertingkat dengan transportasi yang strategis.
terutama masyarakat Asia Tentunya ibu kota baru juga belajar dari Jakarta dan beberapa kota global
Tenggara. Berikut salah internasional.
satu nilai budaya daerah
yang terdapat di BALIKPAPAN:
rancangan:
Terdapat Nilai-Nilai luhur masyarakat di Kota Balikpapan seperti sikap
gotong royong terhadap dan nilai-nilai keagamaan islam tercermin pada
pengelolaan pembuangan sampah yang bagus, pengeluaran gas metana,
serta pelestarian lingkungan. Kemudian berdasarkan kondisi kotanya,
dengan masyarakat heterogen, kawasan ini aman dan damai.
Nilai - Nilai Budaya Lokal dan Pendatang
SAMARINDA: TENGGARONG:

Kota Samarinda juga banyak nilai-nilai Di Tenggarong itu sendiri, karena daerahnya
keagamaan islamnya dengan banyaknya tidak termasuk kawasan kota, nilai-nilai
masjid-masjid yang tumbuh, Banyak sekali toko- kebudayaannya diantaranya adalah banyak
toko baik itu kuliner ataupun jajanan seperti rumah adat KalTim yaitu Rumah Lamin,
oleh-oleh dan souvenir di dalam kota tersebut. Keberadaan Suku Dayak yang merupakan suku
Di Samarinda juga terdapat pasar apung akibat asli yang mendiami Pulau Kalimantan, serta
Kotanya tersebut terdapat Sungai Mahakam terdapat pula Stadion Sepakbola untuk Klub
yang membentang sangat luas mengelilingi Mitra Kutai Kartanegara (MItra Kukar) sebagai
Kota Samarinda. Hal ini tercermin melalui bentuk andil pemerintah dalam
pembangunan kawasan umat beragama. mengembangkan potensi olahraga di setiap lini.
03
Usulan
Perbaikan
USULAN PERBAIKAN

Sabuk Hijau Penggunaan Lahan


Swiss membangun kota tenda sementara bagi tunawisma Diperlukan penyesuaian lebih lanjut bagi peruntukan
(Swiss Solidarity, 2017). Beberapa tunawisma di Israel penggunaan lahan yang sesuai dengan RTRW Kaltim 2016-
diberdayakan secara ekonomi oleh organisasi nonpemerintah, 2036, dikarenakan masih terdapatnya pembangunan
hal ini dapat diterapkan di hutan produksi yang ada di sabuk penggunaan lahan yang kurang sesuai dengan RTRW Kaltim
hijau (Rosenthal, 2020). Sebaiknya, sabuk Hijau tidak 2016-2036
terfragmen, di video nampak beberapa bagian sabuk hijau
dibangun jalan berpola (Synder, 2014).
04
Kota Seribu Galur memiliki asas
persatuan yang kuat. Kota ini memiliki
pola multiple nuclei yang terdiri berbagai
subkota. Kota ini terhubung dengan

Kesimpulan
fasilitas transportasi yang baik, bahkan
diusahakan menjadi kota aeropolis dan
terhubung dengan kota-kota utama di
Kalimantan Timur serta Selatan.
Perubahan penggunaan lahan
diusahakan tetap sesuai dengan
perencanaan. Selain itu urban sprawl
dicegah dengan green belt.
Pembangunan Kota Seribu Galur
terlihat komprehensif, tidak heran
apabila menjadi salah satu desain
perencanaan yang terpilih.
DAFTAR PUSTAKA

Grimwood, G. G., dan Barton, C. (2021). Green Belt. London: House of Commons Library.
Peraturan Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 1 Tahun 2019.
Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2016 Tentang RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2016-2036 (diakses dari https://jdih.kaltimprov.go.id/produk_hukum/detail/b1034a35-d81e
pada Minggu, 7 Nov 2021)
Pratama, R. A., dan Widodo, L. (2018). Strategi Perencanaan dan Rekayasa Lingkungan untuk Mewujudkan
Ekosistem Mangrove Berkelanjutan. Jurnal Teknologi Lingkungan, 19(1), 135 - 144.
Rosenthal, L. (2020). 3 Organizations Fighting Homelessness in Israel.
https://borgenproject.org/homelessness-in-israel/, diakses pada 8 November 2021.
Swiss Solidarity. (2017). New Support for Homeless and Excluded People in Switzerland. https://www.swiss-
solidarity.org/new-support-for-homeless-and-excluded-people-in-switzerland/, diakses pada 8
November 2021.
Synder, M. (2014). What Is Forest Fragmentation and Why Is It A Problem?.
https://northernwoodlands.org/articles/article/forest-fragmentation, diakses pada 8 November
2021.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai